TATA CARA PENAGIHAN KERINGANAN, PENGURANGAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN RETRIBUSI

TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 20 1 Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan. 2 Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. 3 Tata cara pelaksanaan pemungutan Retribusi ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

BAB XVII TATA CARA PEMBAYARAN RETRIBUSI

Pasal 21 1 Pembayaran retribusi daerah dilakukan di kas daerah atau tempat lain yang ditunjuk sesuai waktu yang ditentukan dengan menggunakan SKRD atau dokumen yang di persamakan. 2 Dalam hal pembayaran dilakukan di tempat lain yang ditunjuk, maka hasil penerimaan retribusi daerah tersebut harus di setor ke kas daerah selambat-lambatnya 1x24 jam, kecuali bagi daerah tidak terjangkauterpencil yang ditetapkan dengan SK bupati paling lambat tanggal 7 tujuh bulan berikutnya. Pasal 22 1 Pembayaran retribusi harus dilakukan secara tunailunas. 2 Pembayaran retribusi bagi peserta jamkesmas, jamkesmasda, askes serta jaminan sosial lainnya dilakukan setelah klaim dibayarkan oleh pihak penjamin. 3 Bupati dapat memberikan izin kepada subjek retribusi untuk mengangsur retribusi yang terutang dalam kurun waktu tertentu dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Pasal 23 1 Pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada pasal 21 ayat 1 diberikan tanda bukti pembayaran. 2 Setiap pembayaran dicatat dalam buku penerimaan. 3 Bentuk isi, ukuran buku tanda pembayaran dan buku penerimaan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB XVIII TATA CARA PENAGIHAN

Pasal 24 1 Pengeluaran surat teguransurat peringatansurat lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan retribusi dikeluarkan selambat-lambatnya 7 tujuh hari kalender sejak jatuh tempo pembayaran. 2 Dalam jangka 7tujuh hari kalender tanggal surat teguransurat peringatansurat lain yang sejenis diterima, wajib retribusi harus melunasi retribusinya yang terutang. 3 Surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikeluarkan oleh Bupati.

BAB XIX KERINGANAN, PENGURANGAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI

Pasal 25 1 Bupati dapat memberikan keringanan, pengurangan dan pembebasan retribusi. 2 Tata cara pemberian pengurangan dan pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

BAB XX PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN RETRIBUSI

Pasal 26 1 Atas kelebihan pembayaran Retribusi, Wajib Retribusi dapat mengajukan permohonan pengembalian kepada Kepala Daerah. 2 Kepala Daerah dalam jangka waktu paling lama 6 enam bulan, sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1, harus memberikan keputusan. 3 Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 2 telah dilampaui dan kepala daerah tidak memberikan suatu keputusan, permohonan pengembalian pembayaran retribusi dianggap dikabulkan dan SKRDLB harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 satu bulan. 4 Apabila wajib retribusi mempunyai utang retribusi lainnya, kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang retribusi tersebut. 5 Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 dua bulan sejak diterbitkannya SKRDLB. 6 Jika pengembalian kelebihan pembayaran retribusi dilakukan setelah lewat 2 dua bulan, kepala daerah memberikan imbalan bunga sebesar 2 dua persen sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan pembayaran retribusi. 7 Tata cara pengembalian kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dengan Peraturan Kepala Daerah.

BAB XXI SANKSI ADMINISTRASI