2 Peraturan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sekurangkurangnya mencakup jumlah dan nilai nominal obligasi daerah yang akan diterbitkan.
3 Penerimaan hasil penjualan obligasi daerah dianggarkan pada penerimaan pembiayaan. 4 Pembayaran bunga atas obligasi daerah dianggarkan pada belanja bunga dalam anggaran
belanja daerah.
Pasal 174
Pinjaman daerah berpedoman pada ketentuan peraturan perundangundangan.
BAB XII BELANJA PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD
Pasal 175
Ketentuan mengenai Belanja Pimpinan dan Anggota DPRD diatur dengan Peraturan Daerah berdasarkan Peraturan Perundang – undangan yang berlaku.
BAB XIII KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DAERAH
DAN WAKIL KEPALA DAERAH Pasal 176
1 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah diberikan gaji, yang terdiri dari gaji pokok, tunjangan jabatan, dan tunjangan lainnya.
2 Besarnya gaji pokok Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berdasarkan pada ketetapan Peraturan Pemerintah.
3 Tunjangan jabatan dan tunjangan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku bagi Pejabat Negara,
kecuali ditentukan lain dengan peraturan perundangundangan.
Pasal 177
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tidak dibenarkan menerima penghasilan dan atau fasititas rangkap dari Negara.
Pasal 178
1 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah disediakan masingmasing sebuah rumah jabatan beserta perlengkapan dan biaya pemeliharaan.
2 Apabila Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berhenti dari jabatannya, rumah jabatan dan barang –barang perlengkapannya diserahkan kembali secara lengkap dan dalam
keadaan baik kepada Pemerintah Daerah tanpa suatu kewajiban dari Pemerintah Daerah.
Pasal 179
59
1
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah disediakan masingmasing dua buah kendaraan dinas. yang peruntukannya untuk kendaraan Dinas Luar Kota dan Dalam Kota.
2
Apabila Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berhenti dari jabatannya, kendaraan dinas diserahkan kembali dalam keadaan baik kepada Pemerintah Daerah.
Pasal 180
Untuk pelaksanaan tugastugas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah disediakan : a.
Biaya rumah tangga dipergunakan untuk membiayai kegiatan rumah tangga Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
b. Biaya pembelian inventaris rumah jabatan dipergunakan untuk membeli barangbarang
inventaris rumah jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; c.
Biaya pemeliharaan rumah jabatan dan barangbarang inventaris dipergunakan untuk pemeliharaan rumah jabatan dan barangbarang inventaris yang dipakai atau
dipergunakan oleh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
d. Biaya pemeliharaan kendaraan dinas dipergunakan untuk kendaraan dinas yang
dipakai atau dipergunakan oleh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
e. Biaya pemeliharaan kesehatan dipergunakan pengobatan perawatan, rehabilitasi,
tunjangan cacat dan uang duka bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah beserta anggota keluarga;
f. Biaya perjalanan dinas dipergunakan untuk membiayai perjalanan dinas dalam rangka
pelaksanaan tugas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; g.
Biaya pakaian dinas dipergunakan untuk pengadaan pakaian dinas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berikut atributnya;
h. Biaya penunjang operasional dipergunakan untuk koordinasi, penanggulangan
kerawanan sosial masyarakat, pengamanan dan kegiatan khusus lainnya guna mendukung pelaksanaan tugas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah .
Pasal 181
Besarnya biaya penunjang operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, ditetapkan berdasarkan klasifikasi Pendapatan Asli Daerah sebagai berikut :
a. Sampai dengan Rp. 5 lima milyar paling rendah Rp. 125 seratus dua puluh lima juta
dan paling tinggi sebesar 3 tiga perseratus;
b. Di atas Rp. 5 lima milyar sd Rp. 10 sepuluh milyar paling rendah Rp. 150 seratus
lima puluh juta dan paling tinggi sebesar 2 dua perseratus;
c. Di atas Rp. 10 sepuluh milyar sd Rp. 20 dua puluh milyar paling rendah Rp. 200 dua
ratus juta dan paling tinggi sebesar 1,5 satu setengah perseratus;
d. Di atas Rp. 20 dua puluh milyar sd Rp. 50 lima puluh milyar paling rendah Rp. 300
tiga ratus juta dan paling tinggi sebesar 0,80 nol koma delapan puluh perseratus;
60
e. Di atas Rp. Rp. 50 lima puluh milyar sd Rp. 150 seratus lima puluh milyar paling
rendah Rp. 400 empat ratus juta dan paling tinggi sebesar 0,40 nol koma empat puluh perseratus;
f. Di atas Rp. 150 seratus lima puluh milyar paling rendah Rp. 600 enam ratus juta dan
paling tinggi sebesar 0,15 nol koma lima belas perseratus.
Pasal 182
1 Pengeluaran yang berhubungan dengan pelaksanaan Pasal 189, Pasal 191, dan Pasal 192, dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
2 Peraturan Daerah yang mengatur penyediaan anggaran untuk kedudukan keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah diluar yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah dapat
dibatalkan.
3 Pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilakukan oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah.
BAB XIV BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK