Pola konsumsi pangan, aktivitas fisik, riwayat penyakit, riwayat demensia keluarga, dan kejadian demensia pada lansia di panti werdha Tresna, Bogor

POLA KONSUMSI PANGAN, AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT
PENYAKIT, RIWAYAT DEMENSIA KELUARGA DAN KEJADIAN
DEMENSIA PADA LANSIA DI PANTI WERDHA TRESNA BOGOR

CHAIRUNNISA UTAMI PRATIWI

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Pola konsumsi pangan,
aktivitas fisik, riwayat penyakit, riwayat demensia keluarga dan kejadian
demensia pada lansia di Panti Werdha Tresna Bogor” adalah benar karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2013
Chairunnisa Utami Pratiwi
NIM I14090104

ABSTRAK
CHAIRUNNISA UTAMI PRATIWI. Pola Konsumsi Pangan, Aktivitas Fisik,
Riwayat Penyakit, Riwayat Demensia Keluarga dan Kejadian Demensia Pada
Lansia di Panti Werdha Tresna Bogor. Dibimbing oleh SRI ANNA MARLIYATI
dan MELLY LATIFAH.
Demensia merupakan gangguan kognitif dan memori yang dapat
mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Demensia bukanlah sekedar penyakit biasa,
melainkan kumpulan gejala yang disebabkan beberapa penyakit atau kondisi
tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pola konsumsi pangan, aktivitas fisik, riwayat
penyakit, riwayat demensia keluarga, dan kejadian demensia pada lansia di Panti
Werdha Tresna, Bogor. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan
subyek penelitian sebanyak 42 lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang signifikan (p0.05) antara usia, tingkat
kecukupan asam folat, riwayat hipertensi, dan riwayat demensia keluarga dengan
kejadian demensia pada lansia.
Kata kunci: demensia, kognitif, memori, aktivitas fisik, pola konsumsi

ABSTRACT
CHAIRUNNISA UTAMI PRATIWI. Patterns of Food Consumption, Physical
Activity, History of the Disease, Family History of Dementia, and Incidence of
Dementia in Elderly in Tresna Werdha Nursing, Bogor. Supervised by SRI
ANNA MARLIYATI and MELLY LATIFAH.
Dementia can be defined as cognitive and memory disorder that can affect
daily activities. Dementia is not just a disease, but rather a collection of symptoms
caused by some illness or certain conditions so that there is a change of
personality and behavior. The study objective was to analyze the patterns of food
consumption, physical activity, history of disease, family history of dementia, and
incidence of dementia in elderly in Werdha Tresna, nurshing home, Bogor.
Research design was cross sectional study with 42 elderly as subjects. The results
showed that there were significant correlation (p < 0.05) between the level of
education, adequacy of level vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6,
vitamin C, history of diabetes and physical activity with incidence of dementia in

elderly. There were no significant correlation (p > 0.05) between age, adequacy of
level folic acid, history of hypertension, and family history of dementia with
incidence of dementia in elderly.
Keywords: dementia, cognitive, memory, physical activity, patterns of
consumption

RINGKASAN
CHAIRUNNISA UTAMI PRATIWI. I14090104. Pola Konsumsi Pangan, Aktivitas
Fisik, Riwayat Penyakit, Riwayat Demensia Keluarga, dan Kejadian Demensia pada
Lansia di Panti Werdha Tresna Bogor. Dibawah bimbingan SRI ANNA MARLIYATI
dan MELLY LATIFAH.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis pola konsumsi pangan,
aktivitas fisik, riwayat penyakit, riwayat demensia keluarga, dan kejadian demensia pada
lansia di panti Werdha Tresna, Bogor. Tujuan khusus penelitian ini adalah 1)
mengidentifikasi karakteristik lansia yang meliputi usia dan tingkat pendidikan; 2)
mengidentifikasi pola konsumsi lansia yang meliputi energi, protein, vitamin A, vitamin
B1, vitamin B2, vitamin B6, asam folat, vitamin C, fosfor dan besi; 3) mengidentifikasi
aktivitas fisik dan riwayat penyakit lansia; 4) mengidentifikasi kejadian demensia dalam
keluarga contoh; 5) menganalisis hubungan antara pola konsumsi pangan dengan kejadian
demensia 6) menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian demensia; 7)

menganalisis hubungan antara riwayat penyakit dengan kejadian demensia; dan 8)
menganalisis hubungan antara faktor genetik dengan kejadian demensia.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Penentuan lokasi
penelitian dilakukan secara purposive, yaitu di rumah perlindungan sosial Panti Werdha
Tresna Sukmaraharja, Bogor dengan mempertimbangkan lokasi, kemudahan perizinan,
dan penyelenggaraan makan yang sama untuk setiap individu yang berada di Panti
Werdha. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2013.
Contoh dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di Panti Werdha Tresna
Sukmaraharja, Bogor. Contoh ditentukan secara purposive dengan kriteria atau
persyaratan bahwa contoh sehat, dapat berkomunikasi dengan baik, bersedia untuk
menjadi subjek penelitian. Dari total contoh yang berjumlah 60 orang dari panti, terpilih
42 orang yang dapat digunakan dalam penelitian ini. Pengambilan contoh dalam
penelitian ini dilakukan dengan mencari contoh yang memenuhi kriteria serta dengan
mempertimbangkan jika ada contoh yang drop out selama penelitian berlangsung.
Data karakteristik contoh (nama, umur, status gizi, besar keluarga, status
pernikahan, dan tingkat pendidikan) dan variabel lain seperti faktor genetik, riwayat
penyakit, tingkat kecukupan zat gizi, dan aktivitas fisik dianalisis secara deskriptif
menggunakan Microsoft Excell. Faktor genetik dari masing- masing contoh didapat dari
kuesioner yang ditanyakan kepada contoh. Setelah itu dapat diketahui apakah ada
keluarga dari contoh yang mengalami demensia. Selain itu, data riwayat kesehatan contoh

yang ada di panti juga direkap untuk mengetahui riwayat penyakit yang pernah dialami
oleh contoh. Hubungan antar variabel diuji dengan menggunakan uji korelasi Spearman
dan uji pengaruh menggunakan Regresi Logistik menggunakan SPSS version 16.0.
Lansia yang menjadi contoh dalam penilitian berjumlah 42 orang dengan kisaran
usia antara 60 tahun sampai 82 tahun. Sebagian besar lansia yang mengalami demensia
dan tidak mengalami demensia berusia diatas 65 tahun. dengan tingkat pendidikan
sampai jenjang Sekolah Dasar (SD). Sebagian besar lansia memiliki status pernikahan
menikah, dengan rata-rata keluarga dengan kategori kecil yaitu ≤4 orang. Lansia yang
mengalami demensia dan tidak mengalami demensia sebagian besar memiliki status gizi
normal.
Pola konsumsi lansia dalam penelitian ini dilihat melalui 3 aspek, yaitu kebiasaan
makan, konsumsi berbagai jenis pangan, dan tingkat kecukupan zat gizi lansia. Sebagian

besar lansia yang mengalami demensia dan tidak mengalami demensia memiliki frekuensi
makan 3 kali sehari. Sebagian besar lansia lebih banyak mengkonsumsi nasi sebagai
pangan sumber karbohidratnya. Pangan sumber hewani yang banyak dikonsumsi lansia
adalah telur ayam, sedangkan pangan nabati yang biasa dikonsumsi adalah tahu dan
tempe. Sayuran yang biasa dikonsumsi lansia dipanti Werdha Tresna adalah diantaranya
bayam, kangkung, sawi, wortel, kol, daun singkong, dan daun papaya. Buah- buahan
yang biasa dikonsumsi adalah diantaranya jambu, papaya, mangga, pisang, melon,

rambutan, jeruk, dan apel.
Tingkat kecukupan energi sebagian besar lansia yang mengalami demensia
tergolong lebih, dan untuk lansia yang tidak mengalami demensia tergolong normal atau
cukup. Tingkat kecukupan ptotein sebagian besar lansia yang mengalami demensia
tergolong defisit berat, dan untuk lansia yang tidak mengalami demensia tergolong cukup.
Seluruh lansia memiliki tingkat kecukupan vitamin A yang cukup (≥77% AKG). Tingkat
kecukupan vitamin B1,
vitamin B2, asam folat sebagian besar lansia dari kedua
kelompok (mengalami demensia dan tidak mengalami demensia) tergolong defisit, yaitu

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA JEMBER

1 7 6

Hubungan Aktivitas Fisik Dan Aktivitas Kognitif Terhadap Kejadian Demensia Pada Lansia Di Kelurahan Sukabumi Selatan. 2012

6 18 72

Konsumsi Pangan, Aktivitas Fisik, Status Gizi dan Status Kesehatan Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Salam Sejahtera Bogor

1 6 136

Penyelenggaraan Makanan, Daya Terima, dan Konsumsi Pangan Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Salam Sejahtera Bogor

6 32 72

Hubungan Antara Pola Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Osteoporosis pada Lansia di Panti Werdha Bogor

1 9 69

HUBUNGAN INTENSITAS SHOLAT, AKTIVITAS OLAHRAGA DAN RIWAYAT KEBIASAAN MANDI MALAM DENGAN PENYAKIT OSTEOARTRITIS PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MINAULA KOTA KENDARI TAHUN 2017

0 1 9

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI TRESNA WERDHA HARGO DEDALI SURABAYA

0 0 12

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHUR NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYA

0 1 13

HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT BUDHI LUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOS

0 0 25

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP FUNGSI KOGNITIF LANSIA DENGAN DEMENSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PALEMBANG

0 0 21