Piriformis Syndrome Anatomi Deskripsi Kasus

BAB III PROSES FISIOTERAPI

A. Anamnesis

1. Identitas pasien Nama : Tn. Mubazir, Umur : 42 tahun, Jenis kelamin : Laki – laki, Agama: Islam, Pekerjaan : Guru, Alamat : Telagan 13 Weru, Sukoharjo. 2. Keluhan utama Pada kasus ini, pasien merasakan sakit pada daerah pantat, kadang timbul rasa sakit menjalar dari pantat kiri sampai tungkai sebelah kiri.

B. Pemeriksaan Spesifik

1 Lasseque Cara melakukan tes ini adalah dengan memfleksikan hip 70  secara pasif disertai posisi lutut dalam keadaan ekstensi. Bila nyeri timbul di posterior sepanjang tungkai, berarti terdapat penekanan saraf yang terletak lebih ke lateral. Namun sering kali ditemukan penderita merasakan nyeri pada belakang sendi lutut saja. Tentu saja hal ini tidak bisa dikatakan hasil tes tersebut positif, karena nyeri tersebut merupakan tanda dari ketegangan otot hamstring Sidharta, 1999. Pada pasien Tn. Mubazir didapatkan hasil negative. 2 Bragard Gerakan tes bragard sama seperti tes lasseque, namun ditambah gerakan dorsi fleksi angkle. Tes ini dilakukan untuk mempertegas hasil tes lasseque bahwa yang terprovokasi adalah n.ischiadikus. hasil tes positif bila penderita merasakan nyeri pada punggung bawah Sidharta, 1999. Nyeri saat dorsi fleksi angkle pada tes bragard timbul karena adanya penguluran duramater medula spinalis ataupun lesi 3 pada medula spinalis misalnya Hernia Nucleus Pulposus HNP, tumor, serta meningitis. Pada pasien Tn. Mubazir didapatkkan hasil tes negative. 3 Contra patrick Cara melakukan tes ini adalah secara pasif gerakan fleksi knee 90  disertai gerakan endorotasi dan adduksi hip, kemudian knee didorong ke medial. Tes ini dilakukan untuk membuktikan adanya kelainan pada sendi sacroiliaca. Positif apabila terasa nyeri pada daerah pantat baik mengalir sepanjang tungkai atau terbatas pada daerah gluteus saja Sidharta, 1999. Pada pasien Tn. Mubazir didapatkan hasil tes positif. C. Problematika Fisioterapi 1. Impairment a. Adanya nyeri menjalar dari pantat sampai tungkai bagian kiri, nyeri tekan pada m.piriformis sinistra, adanya nyeri gerak pada m.piriformis sinistra saat gerakan fleksi dan ekstensi hip, endorotasi dan exsorotasi hip yang dilakukan secara pasif. b. Adanya penurunan kekuatan otot penggerak fleksor dan ekstensor hip sinistra, adduksi dan abduksi hip sinistra.

2. Functional Limitation

Pasien mengalami kesulitan saat posisi jongkok ke berdiri, kesulitan saat duduk bersila dan pasien merasa nyeri saat duduk terlalu lama pada pantat sebelah kiri. 3. Disability Pasien masih bisa beraktivitas dilingkungan kerjanya sebagai guru, tetapi pasien merasa terganggu saat melakukan aktivitas kerjanya, pasien mengurangi aktivitasnya disawah.