Penentuan Koefisien Limpasan Ci Debit Rencana

= dimana : tc = waktu konsentrasi jam. L = panjang sungai yaitu panjang horizontal dari titik teratas, lembah sungai terbentuk sampai titik tempat perkiraan waktu tiba banjir km, m. ∆H = beda tinggi antara titik terjauh pada daerah aliran sungai dan outlet m W = kecepatan aliran tiba banjir kmjam atau mdetik. Kecepatan aliran dirumuskan sebagai berikut : W 1 = 72 , kmjam W 2 = 20 , mdetik Nugroho H,2010

4. Penentuan Koefisien Limpasan Ci

Penggunaan lahan sangat mempengaruhi laju air permukaan. Daerah hutan lebat akan mengurangi terjadinya limpasan dan sebaliknnya pada daerah permukiman akan menambah terjadinya limpasan, hal ini dikarenakan di hutan lebat hujan yang jatuh akan lebih banyak diserap dibandingkan dialirkan ke sungai seperti di permukiman. Data penggunaan lahan diperoleh dengan interpretasi citra Landsat 8 menggunakan metode klasifikasi supervised, yaitu dengan metode klasifikasi yang tidak dilakukan secara otomatis oleh sistem, namun diperlukan bantuan interpreter untuk mengklasifikasi nilai pixel atau menggunakan pengetahuan umum daerah interpreter untuk menentukan jenis penggunaan lahannya. Berdasarkan hasil interpretasi citra nilai koefisen limpasan dapat diketahui beserta luasannya. Nilai koefisen limpasan yang digunakan bersumber Tabel 1.5. 3 4 5 Tabel 1. 5. Nilai Koefisien Limpasan Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan. No. Deskripsi Permukaan Nilai Ci 1 Kota, jalan, atap genteng 0,90 2 Kawasan Industri 0,80 3 Permukiman multi unit, pertokoan 0,70 4 Komplek Perumahan 0,60 5 Villa 0,40 6 Pekarangan 0,22 7 Lahan berat 0,40 8 Padang rumpunt 0,35 9 Lahan budidaya pertanian 0,30 10 Hutan 0,18 Sumber : Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup 2009, modifikasi.

5. Debit Rencana

Debit banjir dapat ditentukan berdasarkan hujan, intensitas hujan, kondisi tata guna lahan, dan luas daerah aliran sungai. Banyak metode yang dapat digunakan untuk memperkirakan debit puncak atara lain ialah metode rasional. Namun, penggunaan metode diatas tergantung pada data yang tersedia, tingkat detail perhitungan, dan tingkat bahaya kerusakan akibat banjir.Metode Rasional dibuat dengan mengasumsikan banjir berasal dari intensitas curah hujan yang sama dan seragam dalam kurun waktu tertentu.Rumus metode rasional adalah : Q =1360 C.I.A dimana : Q = debit banjir maksimum m 3 s C = koefisien aliran. I = Intensitas curah hujan mmjam A = Luas daerah yang dialiri km 2 . 6

6. Bagian Pemodelan Limpasan

Dokumen yang terkait

Analisis limpasan permukaan dengan sistem informasi geografis untuk mendukung penentuan indikator kuantitatif fungsi hidrologi das cicatih

0 9 1

Analisis limpasan permukaan dengan sistem informasi geografis untuk mendukung penentuan indikator kuantitatif fungsi hidrologi DAS Cicatih

3 23 5

PENDAHULUAN Analisis Potensi Kekeringan Geomorfologi Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Purworejo.

0 5 21

ESTIMASI POTENSI LIMPASAN PERMUKAANPENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Estimasi Potensi Limpasan Permukaan Menggunakan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis di Daerah Aliran Sungai Serang.

0 6 16

PENDAHULUAN Analisis Potensi Wilayah Penyebab Banjir DAS Opak Dengan Memanfaatkan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis.

0 3 57

PEMODELAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISISKERUSAKAN DAN AGIHAN BANJIR LUAPAN SUNGAI WAWAR Pemodelan Sistem Informasi Geografis Untuk Analisis Kerusakan Dan Banjir Limpasan Sungai Wawar Bagian Hilir Sub Das Wawar Di Kabupaten Purworejo.

0 2 13

PEMODELAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUKANALISIS KERUSAKAN DAN AGIHAN BANJIR LUAPAN Pemodelan Sistem Informasi Geografis Untuk Analisis Kerusakan Dan Banjir Limpasan Sungai Wawar Bagian Hilir Sub Das Wawar Di Kabupaten Purworejo.

0 2 11

Penggunaan Analisis Citra Digital dan Sistem Informasi Geografis untuk Prediksi Besarnya Erosi di DAS Ayung Bagian Hilir, Kabupaten Badung Propinsi Bali.

0 0 5

OPTIMALISASI PENGGUNAAN SUMBERDAYA RUMAH TANGGA PETANI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (Kasus DAS Wawar, Kabupaten Kebumen dan Purworejo, Jawa Tengah) | Hendayana | Agro Ekonomi 16817 32220 1 SM

0 0 20

SKRIPSI ANALISIS TINGKAT EROSI DAN KEKRITISAN LAHAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI SUB DAS BENGKULU HILIR DAS AIR BENGKULU

0 0 45