Kepuasan konsumen Tinjauan Pustaka

2. Lama penggunaan obat, digunakan selama keluhan masih ada atau harus dihabiskan meskipun sudah merasa sembuh. Obat antibiotika harus dihabiskan untuk mencegah timbulnya resistensi. 3. Cara penggunaan obat yang benar akan menentukan keberhasilan terapi. Oleh karena itu pasien harus mendapat penjelasan mengenai cara penggunaan obat yang benar terutama untuk sediaan farmasi tertentu seperti obat oral, obat tetes mata, salep mata, obat tetes hidung, obat semprot hidung, tetes telinga, supositoria dan salep Depkes, 2006. d. Sarana dan Prasarana Sarana adalah suatu tempat, fasilitas dan peralatan yang secara langsung terkait dengan pelayanan kefarmasian, sedangkan prasarana adalah tempat, fasilitas dan peralatan yang secara tidak langsung mendukung pelayanan kefarmasian. Dalam upaya mendukung pelayanan kefarmasian di apotek diperlukan sarana dan prasarana yang memadai disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing apotek dengan memperhatikan luas cakupan, ketersediaan ruang rawat inap, jumlah karyawan, angka kunjungan dan kepuasan pasien. Salah satu contoh prasarana dan sarana yang perlu dimiliki apotek untuk meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian adalah adanya ruang tunggu yang nyaman bagi pasien dan adanya tempat penyerahan obat yang memungkinkan untuk melakukan pelayanan informasi obat Depkes, 2006.

2. Kepuasan konsumen

Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Pelanggan dapat mengalami salah satu dari tiga tingkat kepuasan yang umum. Jika kinerja yang dirasakan di bawah harapan, pelanggan kecewa. Jika kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan puas dan jika kinerja melebihi harapan, pelanggan sangat puas, senang atau gembira Kotler, 2005. Menurut Muninjaya 2004, kepuasan pengguna jasa pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: a. Pemahaman pengguna jasa tentang jenis pelayanan yang akan diterima. b. Sikap peduli yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan. c. Tingginya biaya pelayanan dapat dianggap sebagai sumber moral bagi pasien dan keluarganya. d. Penampilan fisik kerapian petugas, kondisi kebersihan, dan kenyamanan ruangan. e. Jaminan keamanan yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan. f. Keandalan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam memberikan perawatan. g. Kecepatan petugas dalam memberikan tanggapan terhadap keluhan pasien. Ada lima faktor utama yang menentukan tingkat kepuasan konsumen atau pasien Anief, 2000, yaitu: a. Kualitas produk farmasi yaitu jika kualitas produk farmasi yang dibeli mampu menyembuhkan penyakit atau tujuan dari efek terapinya akan tercapai. b. Kualitas pelayanan yaitu pasien akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik, ramah, sesuai dengan yang diharapkan. c. Emosional yaitu pengaruh atau pertimbangan yang bersifat emosional seperti: karena sugesti, angan-angan, mencontoh orang yang terkenal, atau perasaan bangga. d. Faktor harga, meskipun produk farmasi yang dipilih mempunyai kemanjuran khasiat yang sama dengan produk farmasi yang lain tetapi harganya relatif lebih murah maka konsumen pun lebih memilih untuk membeli dengan harga yang lebih murah. e. Faktor biaya untuk memperoleh produk farmasi tersebut. Konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan dan juga tidak perlu membuang waktu untuk memperoleh obat tersebut. Sehingga diharapkan pihak apotek instalasi farmasi dapat melengkapi obat-obat yang disediakan. Konsumen selain tertarik pada apotek yang memberikan harga yang lebih murah dari apotek lain, konsumen juga akan tertarik membeli berdasarkan pada hubungan yang terjalin baik dengan penjual. Hubungan yang terjalin dengan baik tidak dengan mudahnya terlepaskan. Apotek yang memberikan pelayanan dengan ramah akan membuat hubungan antara konsumen dengan pihak apotek akan terjalin dengan baik Tjiptono, 2004.

3. Loyalitas

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kualitas Pelayanan di Apotek Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Sragen

0 3 11

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS PASIEN RAWAT JALAN DI APOTEK INSTALASI PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS PASIEN RAWAT JALAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RSUD AMBARAWA.

0 0 13

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN INFORMASI OBAT DI INSTALASI FARMASI ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN INFORMASI OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SUKOHARJO PERIODE FEBR

0 1 14

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI.

0 2 9

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN.

0 2 15

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN.

0 1 16

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 15

EVALUASI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALANTERHADAP PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI Evaluasi Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Pelayanan Di Apotek Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang Jawa Tengah.

0 1 12

EVALUASI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALANTERHADAP PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI Evaluasi Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Pelayanan Di Apotek Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang Jawa Tengah.

0 2 20

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN INSTALASI FARMASI DAN MINAT PASIEN KEMBALI KE INSTALASI FARMASI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO - repository perpustakaan

0 0 15