Pembangunan Aplikasi Translator Bahasa Sunda-Indonesia Berbasis Mobile
PEMBANGUNAN APLIKASI TRANSLATOR BAHASA
INDONESIA – SUNDA BERBASIS MOBILE SKRIPSI Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana WILDAN HAMDANI 10109608 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan analisis dan perancangan sistem dari
aplikasi translator bahasa Indonesia
- – Sunda, Sunda – Indonesia berbasis mobile dengan menggunakan metode perancangan berorientasi objek.
III.1 Analisis Sistem Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap sistem yang akan dibuat.
Analisis sistem terdiri dari beberapa tahapan diantaranya, analisis masalah, analisis kebutuhan non-fungsional dan analisis kebutuhan fungsional.
III.1.1 Analisis Masalah
Pada tahap analisis masalah ini akan menjelaskan proses identifikasi masalah yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Masalah yang terjadi saat ini pengguna bahasa Sunda di Jawa Barat kurang menguasai Undak Usuk Basa Sunda (UUBS) dikarenakan mereka cenderung menggunakan bahasa Sunda kasar, yang selayaknya digunakan kepada orang yang lebih muda. Bahasa Sunda yang seharusnya digunakan kepada orang tua atau orang yang lebih tua sudah sangat jarang diterapkan. Selain dari pada itu orang-orang di luar jawa barat yang berkunjung atau akan menetap kesulitan untuk berkomunikasi secara interaktif dengan penduduk asli Jawa Barat. Pengguna bahasa Sunda yang telah mengerti bahasa Sunda pada umumnya lebih sering berkomunikasi langsung dengan bahasa Sunda, tetapi itu menjadi suatu kesulitan bagi orang yang tidak mengerti bahasa Sunda. Pada umumnya orang
- –orang yang tidak mengerti bahasa Sunda kesulitan dalam menerjemahkan bahasa Sunda dalam suatu kalimat, karena jika mereka menterjemahkan kata demi kata memerlukan proses dan waktu yang cukup lama. Berdasarkan proses analisis dari masalah yang telah dijelaskan sebelumnya maka akan dibangun sebuah sistem aplikasi translator bahasa Indonesia – Sunda, Sunda
III.1.1.2 Analisis Aplikasi Sejenis
Pada tahap analisis aplikasi sejenis ini akan dilakukan identifikasi aplikasi sejenis dengan aplikasi yang akan dibangun. Aplikasi sejenis yang menjadi acuan yaitu aplikasi kamus bahasa.
Aplikasi kamus bahasa merupakan suatu aplikasi seperti halnya kebanyakan kamus-kamus lain yang menerjemahkan suatu bahasa ke bahasa lain.
- – Beberapa contoh dari aplikasi kamus bahasa yaitu kamus bahasa Sunda Indonesia, kamus bahasa Inggris – Indonesia.
Aplikasi translator yang akan dibangun merupakan pengembangan dari aplikasi kamus bahasa. Pengembangan yang dilakukan dengan memanfaatkan penggabungan kata menjadi suatu kalimat. Penggabungan kata menjadi kalimat dipilih karena ketika seseorang akan menerjemahkan percakapan atau pesan pada bahasa Sunda akan mempermudah menerjemahkannya.
III.1.1.2.1 Kamus Bahasa Sunda
– Indonesia
Kamus bahasa Sunda
- – Indonesia adalah suatu aplikasi kamus bahasa yang menerjemahkan bahasa Indonesia ke bahasa Sunda atau sebaliknya. Aplikasi ini menerjemahkan kosakata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
III.1.1.2.2 Tampilan Kamus Bahasa Sunda – Indonesia
Pada aplikasi kamus bahasa Sunda
- – Indonesia, tampilan awal aplikasi sama seperti aplikasi-aplikasi kamus lainnya. Dimana terdapat kolom untuk memasukan kata dan tombol untuk pemilihan bahasa dan terjemahan.
Gambar III.1 Tampilan awal kamus bahasa Sunda - Indonesia
Saat pengguna memasukan kata dalam bahasa Indonesia, maka akan diterjemahkan ke dalam bahasa Sunda. Saat diterjemahkan ke dalam bahasa Sunda ada beberapa kata di bahasa Indonesia yang memiliki dua arti pada bahasa Sunda seperti pada gambar III.2
Gambar III.2 Tampilan terjemahan kata dari bahasa Indonesia ke bahasa
Pada aplikasi kamus bahasa ini, ada beberapa kata yang tidak terdapat di dalam database aplikasi tersebut, seperti pada gambar III.3
Gambar III.3 Tampilan kata yang tidak terdapat di dalam database
III.1.2 Analisis Basis Data
Analisis data bertujuan untuk menganalisis data yang akan diterapkan dalam sistem dan menjelaskan data yang diperlukan agar sistem dapat berjalan dengan baik serta sesuai dengan kebutuhan.
III.1.2.1 Kamus Data
Tabel 3.1 Kamus Data No Entitas Atribut1 2.
3. Indonesia Sunda Kt_dasar
1. Indonesia
2. Sunda
3. Sunda_halus
1. Sunda
2. Indonesia
1. Id_katadasar
2. Katadasar
III.1.3 Analisis Algoritma
Analisis algoritma adalah tahapan dimana algoritma yang digunakan pada pembangunan aplikasi akan dianalisis. Pada kamus translator yang akan dibangun dapat menterjemahkan kata dan kalimat. Pada suatu kalimat sempurna terdapat lebih dari satu kata yang dipisahkan oleh spasi dan terdiri dari subjek predikat dan objek atau keterangan. Algoritma yang digunakan pada pembangunan aplikasi ini adalah algoritma untuk pengenalan karakter huruf dan spasi.
III.1.3.1. Algoritma pengenalan karakter huruf dan spasi
Algoritma pengenalan karakter huruf dan spasi pertama mencari huruf apa saja yang dimasukan oleh user, dan ketika menemukan spasi sistem akan mencari ke database apakah kata tersebut ada atau tidak, seperti contoh kalimat berikut :
“Pak Galih sedang memasak di dapur”
(1) Pertama, user memasukan kata “Pak”, selama sistem belum menemukan spasi, kata tersebut tidak akan di terjemahkan
“Pak Galih sedang memasak di dapur”
(2) Kedua, setelah sistem menemukan spasi, kata pertama yang dimasukan akan dicari terjemahannya ke database.
“Pak Galih sedang memasak di dapur”
(3) Ketiga, jika user memasukan lagi kata maka proses 1 dan 2 akan terus dilakukan. (4) Keempat, jika kata yang dimasukan user tidak terdapat di dalam database maka kata tersebut tidak akan diterjemahkan dan akan ditampilkan kembali.
Hal ini dilakukan agar sistem tidak menterjemahkan nama atau suatu objek tertentu. Kata Pak Galih yang menduduki fungsi S menyatakan makna „pelaku‟ karena melakukan suatu tindakan yang tertuang dalam fungsi P, sedang memasak. Sementara itu, frasa di dapur yang berfungsi sebagai fungsi KET menyatakan makna „tempat‟ karena menunjukkan tempat fungsi S pak galih melakukan tindakan dalam fungsi P sedang memasak.
III.1.3.2. Algoritma Stemming
Algoritma stemming adalah prosedur komputasi yang mencari asal kata dari suatu kata dalam kalimat yang dilakukan dengan cara memisahkan masing- masing kata dari kata dasar dan imbuhannya. Sebagai contoh: kata menangkap, ditangkap, dan tertangkap dihasilkan dari kata dasar tangkap. Algoritma stemming banyak dibutuhkan dan diaplikasikan dibidang sistem temu kembali informasi dan komputasi linguistik. Dalam sistem temu kembali informasi, algoritma stemming digunakan untuk mengurangi perbedaan bentuk dari suatu kata dengan mengembalikannya ke dalam bentuk kata dasar sehingga proses temu kembali menjadi efektif. Dalam bidang komputasi linguistik, algoritma stemming digunakan untuk mengindentifikasi kata dasar yang benar secara linguistik dan membantu analisis dari suatu kalimat. Seperti contoh berikut :
“ Adik _ Merasa _ Senang , Karena _ Kemarin _ ayah _ membelikannya _ mainan ”
(1) Pertama, user memasukan kata “Kemarin”, selama sistem belum menemukan spasi, kata tersebut tidak akan di terjemahkan.
(2) Kedua, setelah sistem menemukan spasi, kata pertama yang dimasukan akan dicari terjemahannya ke database. (3)
Ketiga, ketika sistem menemukan kata “membelikannya”, dan kata tersebut tidak terdapat didalam database, maka kata “membeli” akan distem dengan memisahkan partikel mem-beli-kan-nya, lalu kata
“beli”
(4) Keempat, jika user memasukan lagi kata berimbuhan maka proses 2 dan 3 akan terus dilakukan. Berikut adalah contoh flowchart algoritma stemming yang terjadi pada kata “Membelikannya”
III.1.4 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai dengan sistem tersebut diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan. Pada analisis kebutuhan sistem non-fungsional ini dijelaskan analisis mengenai perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan pengguna (user) sebagai bahan analisis kekurangan dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam perancangan.
III.1.4.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ( developer)
Perangkat keras yang digunakan untuk pembuatan aplikasi translator bahasa Sunda
- – Indonesia menggunakan spesifikasi sebagai berikut :
Tabel III.2 Spesifikasi Perangkat Keras ( developer)
Nama Perangkat SpesifikasiProcessor CPU @2.20GHz Harddisk Drive
40 Gb RAM
2.00 Gb
Tabel III.3 Spesifikasi Perangkat Keras Pengguna
Nama Perangkat SpesifikasiProcessor CPU @1.0Ghz Harddisk Drive
4Gb RAM 512 Gb
III.1.4.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ( developer)
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi translator bahasa Sunda
- – Indonesia menggunakan software dan tools sebagai berikut :
Tabel III.4 Spesifikasi Perangkat Lunak ( developer)
Nama Perangkat Lunak SpesifikasiEclipse V21.0.1-543035 SQLite 4.3.59.2289
Sistem Operasi Android ICS 4.0.4
Tabel III.5 Spesifikasi Perangkat Lunak Pengguna
Nama Perangkat Lunak SpesifikasiSistem Operasi Andorid Froyo 2.2
III.1.4.3 Analisis Pengguna ( user)
Aplikasi ini tidak membedakan level pengguna, sehingga semua pengguna dapat menggunakan fasilitas yang sama, dengan asumsi telah memiliki kemampuan dalam menggunakan dan berinteraksi dengan aplikasi berbasis
mobile. Pengalaman pengguna terhadap mobile juga diperlukan yaitu mengerti
cara kerja mobile sehingga dapat menjalankan sistem yang ada. Dan aplikasi pengguna ini bersifat umum dan ditujukan juga untuk kebutuhan pengguna dalam menerjemahkan bahasa.
Sistem yang akan dibangun digunakan oleh satu pengguna yaitu pengguna yang menggunakan aplikasi secara langsung untuk menerjemahkan kata atau kalimat.
Tabel III.6 Karakteristik Pengguna
Pengguna Tingkat Keterampilan Hak Akses Pengguna (user) Mampu mengoperasikan Dapat melihat dan perangkat mobile mencari data
III.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional
- – Analisi kebutuhan fungsional pada aplikasi translator bahasa Sunda Indonesia berbabsis mobile yang akan dibangun adalah sebagai berikut.
III.1.5.1 Use Case Diagram adalah salah satu diagram dalam UML untuk
memodelkan kebutuhan dari sistem. Masing-masing use case diagram menunjukkan sekumpulan use case, aktor dan hubungannya.
Gambar berikut adalah use case diagram untuk aplikasi translator bahasa Sunda – Indonesia berbabsis mobile.
Gambar III.5 Use Case Diagram Aplikasi Translator
III.1.5.2 Skenario Diagram
Skenario diagram menjelaskan skenario dari setiap proses yang terdapat pada use case diagram. Skenario diagram pada aplikasi ini dijelaskan pada Tabel
III.4 sampai III.9 berikut ini :
Tabel III.7 Skenario diagram proses Menerjemahkan Kata
Identifikasi Tujuan Menerjemahkan Kosakata
- – Deskripsi Proses menerjemahkan kosakata dalam bahasa Sunda Indonesia, dan sebaiknya
Aktor Pengguna Skenario Utama
Kondisi Awal Kata masih berbentuk bahasa Indonesia atau bahasa Sunda Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Pengguna berada pada tampilan Aplikasi Translator
2. Pengguna memilih menerjemahkan Sunda
- – Indonesia atau Indonesia – Sunda
3. Pengguna memasukan kata yang akan
4. Menampilkan hasil terjemahan diterjemahkan Kondisi Akhir Menampilkan hasil terjemahan yang diambil dari database
Tabel III.8 Skenario diagram proses Menerjemahkan Kalimat
Identifikasi Nomor
2 Nama Menerjemahkan Kalimat Tujuan Menerjemahkan Dalam Satu Kalimat
Deskripsi Proses menerjemahkan kalimat dalam bahasa Sunda
- – Indonesia, dan sebaiknya
Aktor Pengguna Skenario Utama
Kondisi Awal Kalimat masih berbentuk bahasa Indonesia atau bahasa Sunda Aksi Aktor Reaksi Sistem
- – Indonesia atau Indonesia – Sunda
Deskripsi Proses pencarian kata dalam bahasa Indonesia untuk menghasilkan bahasa Sunda Aktor Pengguna
4. Sistem melakukan pencarian ke database
3. Pengguna memasukan kata yang akan diterjemahkan dalam bentuk bahasa Indonesia
2. Pengguna memilih menerjemahkan Indonesia
1. Pengguna berada pada tampilan Aplikasi Translator
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Skenario Utama Kondisi Awal Kata masih berbentuk bahasa Indonesia
3 Nama Pencarian kata dalam bahasa Indonesia Tujuan Mencari hasil terjemahan dalam bahasa Sunda
Identifikasi Nomor
Tabel III.9 Skenario diagram proses Pencarian kata dalam bahasa Indonesia
Menampilkan hasil terjemahan yang merupakan penggabungan dari setiap kosakata yang terdapat dalam database
4. Menampilkan hasil terjemahan Kondisi Akhir
3. Pengguna memasukan kalimat yang akan diterjemahkan
2. Pengguna memilih menerjemahkan Sunda
- – Sunda
5. Menampilkan hasil terjemahan kosakata dalam bentuk bahasa Sunda.
Tabel III.10 Skenario diagram proses Pencarian kata dalam bahasa Sunda
Identifikasi Nomor
4 Nama Pencarian kata dalam bahasa Sunda Tujuan Mencari hasil terjemahan dalam bahasa Indonesia
Deskripsi Proses pencarian kata dalam bahasa Sunda untuk menghasilkan bahasa Indonesia Aktor Pengguna
Skenario Utama Kondisi Awal Kata masih berbentuk bahasa Sunda
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Pengguna berada pada tampilan Aplikasi Translator
2. Pengguna memilih menerjemahkan Sunda
- – Indonesia
3. Pengguna memasukan kata yang
4. Sistem melakukan pencarian ke akan diterjemahkan dalam bentuk database bahasa Sunda
5. Menampilkan hasil terjemahan dalam bentuk bahasa Indonesia Kondisi Akhir Menampilkan hasil terjemahan kosakata dalam bentuk bahasa
Indonesia.
Tabel III.11 Skenario diagram proses Penggabungan kata dalam bahasa
Indonesia
Identifikasi Tujuan Mencari hasil terjemahan dalam bahasa Sunda Deskripsi Proses penerjemahan kalimat dalam bahasa Indonesia untuk menghasilkan bahasa Sunda
Aktor Pengguna Skenario Utama
Kondisi Awal Kalimat masih berbentuk bahasa Indonesia Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Pengguna berada pada tampilan Aplikasi Translator
2. Pengguna memilih menerjemahkan Indonesia
- – Sunda
3. Pengguna memasukan kalimat yang akan diterjemahkan dalam bentuk bahasa Indonesia
4. Sistem melakukan pencarian ke database
5. Sistem menggabungkan kata berdasarkan spasi
6. Menampilkan hasil terjemahan dalam bentuk bahasa Sunda Kondisi Akhir Menampilkan hasil terjemahan kalimat dalam bentuk bahasa Sunda.
Tabel III.12 Skenario diagram proses Penggabungan kata dalam bahasa
Sunda
Identifikasi Nomor
6 Nama Penggabungan kata (kalimat) dalam bahasa Sunda Tujuan Mencari hasil terjemahan dalam bahasa Indonesia Deskripsi Proses pencarian kalimat dalam bahasa Sunda untuk menghasilkan bahasa Indonesia Aktor Pengguna
Skenario Utama Kondisi Awal Kalimat masih berbentuk bahasa Sunda
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Pengguna berada pada tampilan Aplikasi Translator
2. Pengguna memilih menerjemahkan Sunda
- – Indonesia
3. Pengguna memasukan kalimat yang
4. Sistem melakukan pencarian ke akan diterjemahkan dalam bentuk database bahasa Sunda
5. Sistem menggabungkan kata berdasarkan spasi
6. Menampilkan hasil terjemahan dalam bentuk bahasa Indonesia Kondisi Akhir Menampilkan hasil terjemahan kalimat dalam bentuk bahasa Indonesia.
III.1.5.3 Activity Diagram
Activity diagram menjelaskan alur aktivitas dari setiap usecase. Activity diagram sistem ini ditungjukkan pada Gambar III.5 sampai III.8
Gambar III.6 Activity diagram proses Menerjemahkan Kata dalam Bahasa
Sunda
Gambar III.7 Activity diagram proses Menerjemahkan Kata dalam Bahasa
Indonesia
Gambar III.8 Activity diagram proses Menerjemahkan kalimat dalam
Bahasa Sunda
Gambar III.9 Activity diagram proses Menerjemahkan kalimat dalam Bahasa Indonesia
III.1.5.4 Class Diagram Class Diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar objek-objek
yang ada pada sistem. Struktur itu meliputi atribut dan method yang ada pada masing-masing class seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar III.10 Class Diagram
III.1.5.5 Sequence Diagram Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar masing-masing objek
pada setiap use case dalam urutan waktu. Interaksi ini berupa pengiriman serangkaian data antar objek-objek yang saling berinteraksi. Sequence Diagram pada
“Aplikasi Translator Bahasa Indonesia-Sunda Berbasis Mobile” terdiri dari
- – sequence diagram pilih menu, sequence diagram terjemahan kata Sunda
Indonesia, sequence diagram terjemahan kata Indonesia
- – Sunda , sequence
diagram terjemahan kalimat Sunda - Indonesia, sequence diagram terjemahan
kalimat Indonesia - Sunda. Berikut ini penjelasan dari masing-masing sequence diagram:
1. Sequence diagram Menerjemahkan Kata :
Diagram ini menjelaskan interaksi antar partisipan di dalam aktivitas Menampilkan Menu pilihan pada saat aplikasi dijalankan. Untuk lebih jelasnya lihat gambar III.11.
Gambar III.11 Sequence Diagram Proses Menerjemahkan Kata
2. Sequence diagram Terjemahan Kata Sunda – IndonesiaDiagram ini menjelaskan interaksi antar partisipan di dalam aktivitas Menampilkan proses terjemahan kata dari bahasa Sunda ke bahasa Indonesia. Untuk lebih jelasnya lihat gambar III.12.
- –
Gambar III.12 Sequence Diagram Proses Terjemahan Kata Sunda
Indonesia
3. Sequence diagram Terjemahan Kata Indonesia – SundaDiagram ini menjelaskan interaksi antar partisipan di dalam aktivitas Menampilkan proses terjemahan kata dari bahasa Indonesia ke bahasa Sunda. Untuk lebih jelasnya lihat gambar III.13.
- – Sequence Diagram Proses Terjemahan Kata Indonesia Gambar III.13
Sunda
4. Sequence diagram Terjemahan Kalimat Sunda Indonesia
Diagram ini menjelaskan interaksi antar partisipan di dalam aktivitas Menampilkan proses terjemahan kalimat dari bahasa Sunda ke bahasa Indonesia. Untuk lebih jelasnya lihat gambar III.14.
- –
Gambar III.14 Sequence Diagram Proses Terjemahan Kalimat Sunda
Indonesia
5. Sequence diagram Terjemahan Kalimat Indonesia – SundaDiagram ini menjelaskan interaksi antar partisipan di dalam aktivitas Menampilkan proses terjemahan kalimat dari bahasa Indonesia ke bahasa Sunda. Untuk lebih jelasnya lihat gambar III.15.
- – Gambar III.15 Sequence Diagram Proses Terjemahan Kalimat Indonesia
III.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan kegiatan untuk merancang aplikasi yang akan di bangun, tahapannya dimulai dari perancangan struktur menu, perancangan basis data, perancangan antarmuka, perancangan pesan dan jaringan semantik dari “Aplikasi Translator Bahasa Indonesia-Sunda Berbasis Mobile”.
III.2.1 Perancangan Struktur Menu
Gambar III.16 Perancangan Struktur Menu
Keterangan :1. Menu Sunda : Merupakan submenu untuk masuk ke menu
- – Indonesia penerjemahan kata dan kalimat dari bahasa Sunda – bahasa Indonesia.
2. Menu Indonesia : Merupakan submenu untuk masuk ke menu
- – Sunda penerjemahan kata dan kalimat dari bahasa Indonesia – bahasa Sunda.
3. Keluar : Merupakan submenu untuk keluar dari aplikasi
4. III.2.2 Perancangan Basis Data Perancangan basis data bertujuan untuk mengidentifikasi struktur dari tiap
file yang digunakan pada basis data. Pada tahap ini akan dibahas Skema relasi dan
struktur tabel.III.2.2.1 Struktur Tabel
Tabel. III.13 Tabel Sunda
Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Sunda Varchar
25 Indonesia Varchar
25 Nama Tabel : Indonesia Keterangan : Penyimpanan Kata
Tabel. III.14 Tabel Indonesia
Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Indonesia Varchar
25 Sunda Varchar
25 Sunda_halus Varchar
25 Nama Tabel : kata_dasar Keterangan : Penyimpanan Kata
Tabel. III.15 Tabel Kata Dasar
Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Id_katadasar Varchar
25 Katadasar Varchar
25 III.2.3 Perancangan Antarmuka Perancangan antarmuka bertujuan untuk memberikan gambaran tentang aplikasi yang akan dibangun, sehingga akan mempermudah dalam mengimplementasikan aplikasi serta akan memudahkan pembuatan aplikasi.
III.2.3.1 Perancangan Antarmuka Menu Utama
Menu Utama merupakan menu yang pertama kali akan muncul pada saat pengguna membuka aplikasi. Gambar III.17 Menunjukan perancangan antarmuka menu utama.
Gambar III.17 Perancangan Antarmuka Menu Utama
III.2.3.2 Perancangan Antarmuka Menu Sunda – Indonesia
Menu Sunda
- – Indonesia menampilkan menu untuk menerjemahkan kata atau kalimat dari bahasa Sunda ke Indonesia. Gambar III.18 menunjukan antarmuka menu Sunda – Indonesia.
Gambar III.18 Perancangan Antarmuka Menu Sunda – Indonesia
III.2.3.3 Perancangan Antarmuka Menu Indonesia – Sunda
Menu Sunda
- – Indonesia menampilkan menu untuk menerjemahkan kata atau kalimat dari bahasa Sunda ke Indonesia. Gambar III.19 menunjukan antarmuka menu Sunda – Indonesia.
Gambar III.19 Perancangan Antarmuka Menu Indonesia – Sunda
III.2.3.4 Perancangan Antarmuka Output Kata / Kalimat Bahasa Sunda
Menu Output Kata / Kalimat Bahasa Sunda menampilkan hasil terjemahan dari bahasa Sunda ke bahasa Indonesia. Gambar III.20 menunjukan hasil terjemahan yang sudah dilakukan.
Gambar III.20 Perancangan Antarmuka Output Kata/Kalimat Bahasa Sunda
III.2.3.5 Perancangan Antarmuka Output Kata / Kalimat Bahasa Indonesia
Menu Output Kata / Kalimat Bahasa Sunda menampilkan hasil terjemahan dari bahasa Sunda ke bahasa Indonesia. Gambar III.21 menunjukan hasil terjemahan yang sudah dilakukan.
Gambar III.21 Perancangan Antarmuka Output Kata/Kalimat Bahasa
Indonesia
III.2.4 Jaringan Semantik
Untuk mengetahui keterhubungan dari setiap tampilan yang dibuat dapat menggunakan jaringan semantik. Gambar III.22 berikut adalah jaringan semantik pada “Aplikasi Translator Bahasa Indonesia-Sunda Berbasis Mobile”.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM IV.1. Implementasi Tahapan implementasi merupakan tahap penciptaan perangkat lunak,
tahap kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem. Tahap ini merupakan tahap dimana sistem siap untuk dioperasikan yang terdiri dari penjelasan mengenai lingkungan implementasi dan implementasi program.
IV.1.1. Implementasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan untuk melakukan implementasi dan pengujian aplikasi yaitu sebagai berikut : Tabel IV.1 Implementasi Perangkat Keras
Perangkat Keras Keterangan
Processor 800 Mhz
Layar Monitor 320x240 px Memori 512 Internal
IV.1.2. Implementasi Perangkat Lunak
Spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan perangkat lunak antara lain sebagai berikut.
Tabel IV.2 Implementasi Perangkat Lunak Perangkat Lunak Keterangan
Sistem Operasi Android 4.1.2 Jelly Bean
Code editor ADT Eclipse Bundle For Windows
Analisis Pemodelan Star UML
IV.1.3. Implementasi Basis Data
Implementasi basis data aplikasi translator yang dibangun menggunakan SQLite Manager. Adapun implementasi basis data yang dibangun adalah sebagai berikut :
Tabel IV.3 Implementasi Basis Data
No Nama Tabel Perintah Sql1 Indonesia CREATE TABLE "indonesia" ("_id" INTEGER PRIMARY KEY ,"ind" TEXT,"snd" TEXT DEFAULT (null) , "Sunda_halus" TEXT)
2 Sunda CREATE TABLE "sunda" ("_id" INTEGER PRIMARY KEY ,"snd" TEXT DEFAULT (null) ,"ind" TEXT)
3 Tb_katadasar CREATE TABLE `tb_katadasar` ( id_ktdasar INTEGER PRIMARY KEY AUTOINCREMENT , katadasar TEXT)
IV.1.4. Implementasi Antarmuka
Pada bagian ini akan ditampilkan implementasi antarmuka menu utama, menu sunda-indonesia, menu indonesia-sunda.
IV.1.4.1. Implementasi Antarmuka Menu Utama
Berikut adalah Implementasi Antarmuka Menu Utama yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
IV.1.4.2. Implementasi Antarmuka Menu Sunda – Indonesia
Berikut adalah implementasi antarmuka menu Sunda
- – Indonesia yang ditunjukan oleh gambar di bawah ini.
Gambar IV.2 Tampilan Menu Sunda – Indonesia
IV.1.4.3. Implementasi Antarmuka Menu Indonesia – Sunda
Berikut adalah implementasi antarmuka menu Indonesia
- – Sunda yang ditunjukan oleh gambar di bawah ini.
IV.2. Pengujian Sistem
Dalam melakukan pengujian terhadap aplikasi ini dilakukan dengan pengujian black-box. Adapun pengujian black box berfokus pada menemukan kesalahan program.
IV.2.1.1 Skenario Pengujian
Skenario pengujian menjelaskan pengujian terhadap sistem yang ada pada aplikasi “Translator bahasa Indonesia – Sunda , Sunda – Indonesia berbasis Mobile”. Skenario pengujian dari aplikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel IV.4. Skenario Pengujian
Pengujian Aplikasi Item Uji Detail Uji Jenis Uji Pilih Indonesia Menampilkan kolom input Black box
- – Sunda pencarian dalam bahasa Indonesia Pilih Sunda
Black box
- – Indonesia Menampilkan kolom input pencarian dalam bahasa Sunda Menutup aplikasi Memilih menu exit Black box
IV.2.1.2 Pengujian Black Box
Tabel IV.5 berikut adalah hasil pengujian black box yang dilakukan sesuai skenario pengujian yang telah dirancang sebelumnya :
Tabel IV.5. Hasil Pengujian Black Box
Pengujian Indonesia- – Sunda Masukan Hasil yang diharapkan Hasil Pengujian
Masukan kata dalam Menampilkan hasil [√] diterima [ ] bahasa Indonesia terjemahan kata dalam bahasa ditolak bahasa Indonesia terjemahan kalimat dalam ditolak bahasa Sunda secara kasar dan halus
Pengujian Sunda – Indonesia
Masukan kata dalam Menampilkan hasil [√] diterima [ ] bahasa Sunda terjemahan kata dalam bahasa ditolak
Indonesia Masukan kalimat dalam Menampilkan hasil
[√] diterima [ ] bahasa Sunda terjemahan kalimat dalam ditolak bahasa Indonesia
Pengujian Menu Exit
Sentuh Menu Exit Sistem Menutup Aplikasi [√] diterima [ ] ditolak
IV.2.2. Pengujian Whitebox
Di bawah ini merupakan kasus algoritma penggabungan kata menjadi kalimat untuk menguji perangkat lunak yang sudah dibangun dengan menggunakan metode white box, berdasarkan skenario pengujian aplikasi yang sudah dijabarkan.
a. Algoritma Penggabungan Kata
Pengujian Algoritma Penggabungan Kata No
//inisialisasi 1. final Cari this_class = this; final static int SND2IND = 0; final static int IND2SND = 1; final String arrow = String.format("%c", 0x2192); final String[] not_found = {"kecap teu kapendak", "Kata tidak
ListView result; TextView label; ArrayList<String> list_result = new ArrayList<String>(); ArrayAdapter<String> adapter; private int MODE; private SQLiteDatabase db = null; private Cursor kamusCursor = null; private DBKamusHelper db_kamus_helper;
2. public void onCreate(Bundle savedInstanceState) { super.onCreate(savedInstanceState); setContentView(R.layout.search); /* UI Initialization */
3. this.initUI(); Button button = (Button) findViewById(R.id.terjemahkan);
4. textbox=(EditText) findViewById(R.id.text); 5. arti1=(EditText) findViewById(R.id.editText1); 6. button.setOnClickListener(new View.OnClickListener() { 7. public void onClick(View v) { arti1.setText(translate(textbox.getText().toString()),TextView.BufferType.
EDITABLE); 8. } 9. } ) ;
/* Open Database File */ 10. db_kamus_helper = new DBKamusHelper(this); 11. try { db_kamus_helper.openDataBase(); db = db_kamus_helper.getReadableDatabase();
14.
15.
16 17.
18.
19. .
20.
21.
22 23.
24.
25.
} } protected void initUI() {
MODE = this.getIntent().getExtras().getInt("MODE", 0); label = (TextView) findViewById(R.id.label); textbox = (EditText) findViewById(R.id.text); result = (ListView) findViewById(android.R.id.list); arti1 = (EditText) findViewById(R.id.editText1); switch(MODE) { default: case SND2IND: label.setText("Sunda "+arrow+" Indonesia :"); textbox.setHint("pilari kecap.."); break; case IND2SND: label.setText("Indonesia "+arrow+" Sunda :"); textbox.setHint("cari kata.."); break;
} } protected String translate(String text) {
// TODO Auto-generated method stub String query; String[] kata=text.split(" "); for(int i=0;i<kata.length;i++){ switch(MODE) { default: case SND2IND:
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36. query = "SELECT * FROM indonesia where ind=\"" +kata[i]+"\"" ; break;
} try{ kamusCursor = db.rawQuery(query, null); kamusCursor.moveToFirst(); kata[i]=kamusCursor.getString(2);
} catch(Exception e){ kata[i]=kata[i]; } } text=""; for(int u=0;u<kata.length;u++){ text+=" "+kata[u]+" "; } return text; } }
Gambar IV.4 Algoritma Penggabungan Kata
1 Keterangan : 2 = Menggambarkan Kondisi 3 = Menggambarkan Aksi 5 4
36
35
b. Flow Graph
6 8 7
33
34
10 931
32
12 1129
30
13 1427
28
16 1525
26
18 1723
24
20 19
22
21c. Cyclomatic Complexity V(G)
V(G) = E
- – N + 2 Di mana : E adalah edge = Jumlah Aksi, dan N adalah node = Jumlah Kondisi. Jadi : V(G) = 39 edge
- – 36 node + 2 = 5 d.
Idependent path
Path 1 = 1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11-12-13-14-15-16-17-18-19-20-21-22-23- 24-25-26-27-28-29-30-31-32-33-34-35-36 Path 2 = 1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11-12-13-14-15-16-17-18-19-20-21-17-18- 19-20-21-22-23-24-25-26-27-28-29-30-31-32-33-34-35-36 Path 3 = 1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11-12-13-14-15-16-17-18-19-20-21-22-23- 24-25-26-27-24-25-26-27-28-29-30-31-32-33-34-35-36 Path 4 = 1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11-12-13-14-15-16-17-18-19-20-21-22-23- 24-25-26-27-28-29-30-31-23-24-25-26-27-28-29-30-31-32-33-34-35-36 Path 5 = 1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11-12-13-14-15-16-17-18-19-20-21-22-23- 24-25-26-27-28-29-30-31-32-33-34-33-34-35-36
e. Graph Matriks Tabel IV.6 Flow Graph
IV.2.3. Pengujian Beta Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif.
Pengujian dilakukan terhadap 30 responden yang merupakan pengguna berumur adalah dengan metode deskriptif yaitu salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.
Pengujian yang dilakukan adalah dengan cara membagikan Kuisioner, dilakukan untuk mengetahui ketertarikan pengguna dalam mempelajari bahasa sunda, dan untuk mengetahui apakah aplikasi ini bisa menjadi sarana pembelajaran bahasa sunda di lingkungan pengguna. Berikut ini adalah daftar pertanyaan kuisioner yang diberikan, serta hasil yang didapat setelah nilainya dihitung.
1. Pertanyaan Kuesioner
1. Apakah anda setuju aplikasi ini membantu dalam mempelajari Bahasa Sunda?
2. Apakah anda setuju aplikasi ini membuat anda mudah dalam mempelajari bahasa Sunda?
3. Apakah anda setuju aplikasi ini mudah untuk digunakan?
4. Apakah anda setuju tampilan antarmuka dalam aplikasi ini menarik?
5. Apakah anda setuju aplikasi translator ini perlu dikembangkan lagi dalam jangka waktu ke depan ? Berdasarkan data yang dihasilkan dari kuesioner, dilakukan perhitungan menggunakan skala likert. Skala Likert adalah metode perhitungan yang digunakan untuk keperluan riset atas jawaban setuju atau tidaknya seorang responden terhadap suatu pernyataan. Untuk menghitung skor maksimum tiap jawaban, dengan mengalikan skor dengan jumlah keseluruhan responden, yaitu skor dikali 30 responden.
- – masing jawaban yang sudah dihitung nilainya. Kuesioner ini telah diujikan kepada 30 orang calon pengguna aplikasi translator bahasa Indonesia – Sunda, Sunda –
1. Apakah anda setuju aplikasi ini membantu dalam mempelajari Bahasa Sunda?
1 Jumlah 30 106
2 Sangat Tidak Setuju
42 70,6% Tidak Setuju
14
3
64 (106:150)x100=
16
4
Pertanyaan Jawaban Sko r Responden Jumlah Nilai Presentase Skor (%) Sangat Setuju
Tabel IV.8 Hasil Kuesioner Pertanyaan 1
Indonesia. Hasil perhitungan persentase masing
Berikut ini adalah hasil persentase masing
Skenario Pengujian Kuesioner
30 2.
1
60 Sangat Tidak Setuju
2
90 Tidak Setuju
3
Sangat Setuju 5 150 Setuju 4 120 Ragu-ragu
Jawaban Skor Skor Maksimum (Skor * Jumlah Koresponden)
Tabel IV.7 Skor Maksimum
- – masing jawaban dapat dilihat pada tabel berikut :
5 Setuju
1 Ragu-ragu
STS TS RG ST SS
3
Jadi berdasarkan pengolahan data yang diperoleh dari 30 responden, maka rata-
60 90 120 150
30
SS 106
STS TS RG ST
1 Jumlah 30 106
2 Sangat Tidak Setuju
51 70,6% Tidak Setuju
17
40 (106:150)x100=
106
10
4
15 Setuju
3
5
Jumlah Nilai Presentase Pertanyaan Jawaban Skor Responden Skor (%) Sangat Setuju
2. Apakah anda setuju aplikasi ini membuat anda mudah dalam mempelajari bahasa Sunda? Tabel IV.9 Hasil Kuesioner Pertanyaan 2
Jadi berdasarkan pengolahan data yang diperoleh dari 30 responden, maka rata-rata 106 terletak pada kriteria setuju.
60 90 120 150
30
2 Ragu-ragu
3. Apakah anda setuju aplikasi ini mudah untuk digunakan? Tabel IV.10 Hasil Kuesioner Pertanyaan 3
60 90 120 150
2 Sangat Tidak Setuju
57 68,6% Tidak Setuju
19
3
4 Ragu-ragu
36 (103:150)x100=
9
4
10 Setuju
2
5
Pertanyaan Jawaban Skor Responden Jumlah Nilai Presentase Skor (%) Sangat Setuju
4. Apakah anda setuju tampilan antarmuka aplikasi ini menarik? Tabel IV.11 Hasil Kuesioner Pertanyaan 4
Jadi berdasarkan pengolahan data yang diperoleh dari 30 responden, maka rata- rata 110 terletak pada kriteria setuju.
30
Pertanyaan Jawaban Skor Responden Jumlah Nilai Presentase Skor (%) Sangat Setuju
SS 110
STS TS RG ST
1 Jumlah 30 110
2 Sangat Tidak Setuju
54 73,3% Tidak Setuju
18
3
3 Ragu-ragu
36 (110:150)x100=
9
4
30 Setuju
3
5
1 Jumlah 30 103
103
3
Jadi berdasarkan pengolahan data yang diperoleh dari 30 responden, maka rata-
60 90 120 150
30
121
STS TS RG ST SS
1 Jumlah 30 121
2 Sangat Tidak Setuju
12 80,6 % Tidak Setuju
4
84 (121:150)x100=
30
21
4
25 Setuju
5
5
Pertanyaan Jawaban Skor Responden Jumlah Nilai Presentase Skor (%) Sangat Setuju
5. Apakah anda setuju aplikasi translator ini perlu dikembangkan lagi dalam jangka waktu ke depan ? Tabel IV.12 Hasil Kuesioner Pertanyaan 5
Jadi berdasarkan pengolahan data yang diperoleh dari 30 responden, maka rata- rata 103 terletak pada kriteria setuju.
60 90 120 150
5 Ragu-ragu
IV.2.3.1Kesimpulan Pengujian Beta
Berdasarkan hasil persentase jawaban setiap user atau responden terhadap pertanyaan yang diajukan pada pengujian beta dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi yang dibangun memiliki tampilan yang menarik, mudah digunakan. Oleh karena itu bisa disimpulkan aplikasi ini sebagai sarana pembelajaran yang lebih mudah untuk dipahami.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian yang dilakukan pada
aplikasi translator bahasa Indonesia
- – Sunda, Sunda - Indonesia dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi ini dapat :
1. Membuat Orang-orang dapat menerjemahkan bahasa Sunda
- – Indonesia, Indonesia - Sunda dengan menggunakan aplikasi ini.
2. Membuat pengguna agar lebih memahami Undak Usuk Basa Sunda (UUBS) yang baik dan benar.
V.2. Saran Aplikasi ini belum luput dari kesalahan dan masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu berikut adalah saran untuk pengembangan aplikasi
ini agar lebih baik :
1. Database dalam aplikasi ini masih belum lengkap karena keterbatasan dalam penambahan kata. Perlunya penambahan kata kedalam database agar aplikasi ini bisa lebih optimal.
2. Dari segi tampilan yang masih sederhana ada baiknya untuk pengembangan sistem kedepannya lebih dibuat semenarik mungkin
BIODATA PENULIS
1. DATA PRIBADI