Kebijakan Hugo Chavez di Venezuela dalam melawan hegemoni Amerika Serikat (2002-2005)

Kebijakan Hugo Chavez
di Venezuela Dalam Melawan
Hegemoni Amerika Serikat
(2002-2005)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ilmu Sosial

oleh:
Benardy Ferdiansyah
NIM. 106083002712

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011

ABSTRAKSI
Hugo Chavez merupakan seorang mantan letnan kolonel militer, yang

pergerakannya didasarkan pada filosofi dan ideologi dari Simon Bolivar, yang
merupakan seorang pembebas besar di Amerika Latin, yang berusaha untuk
menyatukan kawasan Amerika Latin agar menjadi kekuatan besar melawan kekuatan
kapitalisme. Chavez berusaha untuk menerapkan ide-ide serupa dengan mendorong
penyatuan politik di kawasan Amerika Latin melalui penciptaan kawasan yang
berdaulat dan blok ekonomi yang kuat. Konsep tersebut diterima baik oleh rakyat
dikarenakan penderitaan rakyat akibat dari sebuah agenda neoliberal yang telah
melumpuhkan ekonomi dan peningkatan kemiskinan secara drastis. Sehingga konsep
tersebut dinamakan sebagai Revolusi Bolivarian.
Penelitian kualitatif ini ditujukan untuk membahas pengaruh kebijakan Hugo
Chavez di Venezuela dalam melawan hegemoni Amerika Serikat. Penulis mencoba
menjabarkan tentang sikap perlawanan Hugo Chavez terhadap George Bush Jr.
sehingga membuat hubungan kedua negara menjadi renggang. Ini dilandaskan atas
kebijakan-kebijakan Hugo Chavez yang berani menentang kepentingan Amerika
Serikat. Perlawanan Chavez tersebut didasarkan atas dasar-dasar politik luar negeri
Venezuela yang Non-Blok (Non-Alignment), yaitu penghapusan kolonialismeimperialisme, hak bangsa untuk menentukan nasib sendiri, dan non intervensi.
Dasar-dasar politik luar negeri tersebut mencerminkan Venezuela yang anti
kolonialisme dan imperialisme dan telah ditunjukkan dengan politik luar negeri anti
Amerika Serikat, sebagai negara imperialisme utama.
Penelitian kualitatif ini juga menggunakan konsep dan teori yang bertujuan

mempermudah penulis untuk dalam menjawab penelitian skripsi ini. Konsep yang
digunakan penulis adalah konsep kebijakan luar negeri. Kemudian penulis mencoba
merumuskannya lagi melalui sumber-sumber utama kebijakan luar negeri yang
menjadi input dalam kebijakan luar negeri. Sedangkan teori-teori yang digunakan
penulis adalah teori hegemoni, teori pengambilan keputusan politik luar negeri, dan
teori kebijakan. Selain itu, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena
bermaksud untuk memahami fenomena tentang hal-hal yang dialami oleh subjek
penelitian.
Penelitian ini memiliki hasil temuan bahwa kebijakan Hugo Chavez banyak
terinspirasi dari Simon Bolivar. Hal yang paling menonjol adalah kebijakan dalam
negerinya dengan mengusung tema Revolusi Bolivarian. Adanya konstitusi baru,
yaitu Konstitusi Bolivarian 1999 menjadi roda utama Hugo Chavez dalam
menjalankan Revolusi Bolivariannya yang anti kolonialisme dan imperialisme.
Selain itu, kegagalan program IMF di Venezuela yang dilakukan Amerika Serikat
membuat kebijakan luar negeri Hugo Chavez berani menentang kepentingankepentingan Amerika Serikat. Sikap Hugo Chavez yang tidak kooperatif terhadap
kepentingan Amerika Serikat tersebut direspon George Bush Jr. untuk menjatuhkan
pemerintahan Hugo Chavez seperti percobaan intervensi dalam kudeta tahun 2002
dan pemilu parlemen tahun 2005. Namun, usaha-usaha intervensi yang dilakukan
Amerika Serikat tersebut selalu gagal dalam menjatuhkan pemerintahan Hugo
Chavez.


iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT, yang telah

menganugerahkan begitu banyak karunia dan telah memberikan jaminan untuk
mengangkat beberapa derajat bagi orang yang berilmu sehingga penulis termotivasi
untuk menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Kebijakan Hugo Chavez di
Venezuela Dalam Melawan Hegemoni Amerika Serikat (2002-2005).”
Penulisan skripsi ini mengalami begitu banyak kendala dan halangan hingga
terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah memberi bantuan dan motivasi hingga skripsi ini dapat
dirampungkan. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada: Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan
doa, semangat dan dukungan secara moral maupun material sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Tidak ketinggalan untuk Kak Tiwi yang tercinta, terima

kasih telah membantu penulis untuk mencari bahan-bahan skripsi.
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dina Afrianty Ph.D. selaku
Ketua Jurusan Hubungan Internasional, Bapak Ali Munhanif Ph.D. selaku Penasehat
Akademik, Bapak Agus Nilmada Azmi M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Hubungan
Internasional, serta seluruh staf Dosen pada jurusan Hubungan Internasional yang
sudah mendedikasikan ilmunya selama ini kepada penulis.
Selain itu juga, pemulis sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada
Bapak Kiky Rizky, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang telah
memberikan ilmu, saran, arahan, motivasi dan benar-benar membimbing sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Suatu kehormatan bagi penulis bisa berada
di bawah bimbingan Bapak.
Terima kasih juga untuk Gilang Rizka Aristia yang selalu memberikan
semangat dan nasehat bagi penulis dalam keadaan susah maupun senang. Tidak lupa
juga penulis mengucapkan banyak terima kasih untuk orang tua dari Gilang yang
selalu berdoa untuk kesuksesan skripsi ini.
Tidak lupa juga untuk seluruh teman-teman terbaik penulis di HI A dan HI B
angkatan 2006: Insan, Firman, Fikri, Umam, Nanda, Alfi, Ican, Kawe, Adnan,
Julian, Habriandres, Zubir, Bojay, Ibnu, dan Irfan. Teman-teman dari HI A dan HI B
angkatan 2006 lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Lima tahun yang


v

luar biasa bersama kalian, penuh suka dan duka dalam berjuang bersama-sama dari
awal hingga akhir kuliah ini.
Terima kasih juga untuk sahabat-sahabat terbaik penulis sejak SMA: Adip,
Rendy, Janul, dan Kotak serta semua pihak yang telah turut membantu dalam
penyelesaian skripsi ini namun tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih
banyak atas dukungannnya
Akhirnya, penulis menyadari bahwa terdapat begitu banyak kekurangan dalam
penulisan skripsi ini. Kendati demikian penulis berharap bahwa karya ini bisa
menjadi bagian dari kekayaan khasanah intelektual, Amin.

Jakarta, 28 November 2011

Benardy Ferdiansyah

vi

DAFTAR ISI


ABSTRAKSI ……………………………………………………………… iv
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… vii
DAFTAR SINGKATAN ………………………………………………….. ix
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK ……………………………………….. xi

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….. 1
B. Pertanyaan Penelitian …………………………………………... 6
C. Kerangka Pemikiran …………………………………………..... 7
D. Metode Penelitian ……………………………………………… 18
E. Sistematika Penulisan …………………………………………... 19
BAB II. SUMBER-SUMBER UTAMA KEBIJAKAN LUAR NEGERI
YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN LUAR NEGERI
HUGO CHAVEZ
A. Sumber Sistemik (Systemis Source) …………………………….. 21
B. Sumber Masyarakat (Societal Source) ………………………….. 22
C. Sumber Pemerintahan (Governmental Source) ………………… 24
D. Sumber Idiosinkretik (Idiosyncratic Sources) …………………….. 25
BAB III. HEGEMONI DAN INTERVENSI AMERIKA SERIKAT

TERHADAP VENEZUELA
A. Awal Munculnya Hegemoni Amerika Serikat ……………….... 30
A.1. Penerapan Doktrin Monroe Terhadap Venezuela ……….... 31
A.2. Penerapan dan Kondisi Venezuela di bawah Naungan
IMF ……………………………………………………….. 36

vii

B. Intervensi Amerika Serikat Terhadap Venezuela: Bush Jr. Vs
Chavez ......................................................................................... 42
B.1. Intervensi Sebagai Alat Politik Kebijakan Luar Negeri
AS ke Venezuela .............................................................. 48
B.1.1. Kudeta April 2002 ................................................ 50
B.1.2. Pemilu Parlemen 2005 ......................................... 59
Bab IV. KEBIJAKAN HUGO CHAVEZ DALAM MELAWAN
HEGEMONI AMERIKA SERIKAT
A. Program-Program Strategis Pemerintah Chavez Dalam
Melawan Hegemoni AS ……………………………………….. 65
A.1. Pembentukan Identitas Gerakan MBR 200 ………………. 65
A.2. Pembentukan Lembaga-Lembaga Regional di Amerika

Latin ………………………………………………………. 68
A.3. Kebijakan Energi Venezuela Pada Masa Hugo Chavez ….. 71
A.3.1. Nasionalisasi Perusahaan Minyak Asing di
Venezuela …………………………………………. 75
A.3.2. Perluasan Pasar Ekspor Global Minyak Venezuela
dan Axis of Oil ………………….………………….. 78
A.3.3. Kebijakan Energi Untuk Program Sosial …………... 82
B. Analisis Atas Kepemimpinan Hugo Chavez Dalam Melawan
Hegemoni AS …………………………………………………… 85
BAB V. Penutup
Kesimpulan ………………………………………………………… 92
Daftar Pustaka ……………………………………………………………….. xii

viii

DAFTAR SINGKATAN

ABP

Alianza Bravo Pueblo


ACAC

Asociation Civil Accion Campesina

ACAdE

Asociation Civil Asamblea de Educacion

ACILS

the American Center for International Labor Solidarity

ACS

Association of Caribbean States Summit

AFL-CIO

American Federation of Labor-Congress of Industrial

Organizations

AD

Accion Democratica

AID

Agency for International Development

ALBA

Alternativa Bolivariana para las Américas

BCV

Banco Central de Venezuela

BR


Bandera Roja

CEDICE

Center for the Dissemination of Economic Information

CIA

Central Intelligence Agency

CIPE

the Center for International Private Enterprise

COHA

Council on Hemisphere Affairs

COPEI

Comite de Organization Politica Electoral Independent

CNE

Consejo Nacional Electoral

CNN

Cable News Network

CNPC

China National Petroleum Corporation

CSIS

Center for Strategic and International Studies

CTV

Confederación de Trabajadores de Venezuela

DAI

Development Alternative Incorporated.

FARC

Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia

FEDECAMARAS

Federación de Cámaras y Asociaciones de Comercio y
Producción de Venezuela

FTAA

Free Trade Area of the Americas

GDP

Gross Domestic Product

HAM

Hak Asasi Manusia

ID

Izquierda Democratica

IMF

International Monetary Fund
ix

IRI

International Republican Institute

KTT

Konferensi Tingkat Tinggi

MAS

Movimiento al Socialismo

MBR 200

Movimiento Bolivariano Revolucionario 200

MVR

Movimento Quinta República

NDI

the National Democratic Institute

NGO

non-Governmental Organization

NED

the National Endowment for Democracy

OAS

Organization of American States

OPEC

Organization of the Petroleum Exporting Countries

PdVSA

Petró leos de Venezuela Sociedad Anó nima

PETROBRAS

Petroleo Brasileiro

PLAV

People's Liberation Army of Venezuela

PPT

Patria Para Todos

RCTV

Radio Caracas Televisión Internacional

REPSOL YPF

Refineria de Petróleos de Escombreras Oil Yacimientos Petrolíferos Fiscales

SAP

Structural Adjustmet Program

TELESUR

La Nueva Televisora del Sur

USAID

United States Agency for International Development

UNT

Un Nuevo Tiempo

UNTC

Un Nuevo Tiempo Contigo

WTO

World Trade Organization

ZEE

Zona Ekonomi Eksklusif

x

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

Tabel 1.1.

Perolehan Suara pada Pemilihan Presiden Venezuela 1998 .............. 4

Tabel 1.2.

Butir-Butir Penalaran Penting dari Bolivarianisme Chavez .............. 5

Tabel 1.3.

Pengambilan Keputusan Politik Luar Negeri Hugo Chavez ……... 14

Tabel 3.1.

Kekayaan Minyak dan Kemiskinan Massal di Venezuela ……………… 39

Tabel 3.2.

Tingkat Kemiskinan di Venezuela (1998-2005) .............................. 41

Tabel 3.3.

Daftar NGO di Venezuela yang Pernah Menerima Pendanaan
dari NED ........................................... .............................................. 44

Tabel 3.4.

Pendanaan Publik Amerika Serikat untuk “Promosi Demokrasi”
di Venezuela ..................................................................................... 46

Tabel 4.1.

Bantuan Dana yang Ditujukan Oleh Venezuela ke
Negara-Negara ALBA (2005-2008) ………………………………. 70

Grafik 1.1

Siklus Pembuatan Kebijakan ……………………………………… 15

Grafik 3.1.

Dinamika Politik Venezuela dan Pengaruhnya Terhadap GDP …... 40

Grafik 4.1.

Produksi dan Konsumsi Minyak Venezuela (1980 – 2006) ………. 72

Grafik 4.2.

Pemasok Minyak Terbesar ke AS (1987 – 1997) …………………. 73

xi

Daftar Kepustakaan
Buku:
Barrett, Patrick. dkk, ed., The New Latin American Left: Utopia Reborn. London:
Pluto Press, 2008.
Bruce, Ian. The Real Venezuela: Making Socialism in the Twenty-first Century.
London: Pluto Press, 2008.
Coplin, William D. Pengantar Politik Internasional: Suatu Telaah Teoritis,
Penerjemah: Marsedes Marbun, 2nd ed. Bandung: Sinar baru, 1992.
Creswell, W. John. Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches.
California: Sage Publication, 1994.
Crooker, Richard A. Modern World Nations: Venezuela. New York: Chelsea House
Publishers, 2006.
Dunn, William. Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Terjemahan: Drs. Somodra
Wibawa, MA, dkk. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1994.
Ellner, Steve & Daniel Hellinger, ed., Venezuelan Politics in the Chavez Era: Class,
Polarization, and Conflict. Colorado: Lynne Rennier Publishers, 2004
Golinger, Eva. The Chavez Code: Cracking US Intervention in Venezuela. London:
Pluto Press, 2007.
Giddens, Anthony. Beyond and Left Right: Tarian Ideologi Alternatif di Atas
Pusaran Sosialisme dan Kapitalisme. Yogyakarta: Ircisod, 2002.
Handoko, T. Hani. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE, 1999.
Harnecker, Marta. Memahami Revousi Venezuela: Perbincangan Hugo Chávez
dengan Marta Harnecker. Jakarta: Aliansi Muda Progresif dan Institute for
Global Justice, 2006.
Harper, Charles L. dan Kevin T. Leicht. Exploring Social Change: America and the
World, 5th ed. New Jersey: Prentice Hall, 2006.
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 1993
. Sejarah Teori Antropologi. Jakarta: UI Press, 1990.
Kozloff, Nikolas. Hugo Chavez: Oil, Politics, and The Challenge to the United
States. New York: Palgrave Macmillan Press, 2007.
Lalander, Rickard. Suicide of the Elephants? Venezuela Decentralization Between
Partyarchy and Chavismo. Helsinki: Revall Institute Publications, 2004.
xii

Lebowitz, Michael A. Built It Now: Socialism for the Twenty First-Century. New
York: Monthly Review Press, 2006.
Levin, Judith. Modern World Leaders “Hugo Chavez”. New York: Chelsea House
Publishers, 2007.
Livingstone, Grace. America’s Backyard: The Unites States and Latin America from
the Doctrine Monroe to the War on Teror. London and New York: Zed Book,
2009.
Lynch, John. Simon Bolivar A Life. New Haven & London: Yale University Press,
2006.
Mas’oed, Mochtar. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. Jakarta:
LP3ES, 1990.
Nitiprawiro, Francis Wahono. Teologi Pembebasan: Sejarah, Metode, Praksis dan
Isinya. Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKIS), 2000.
Patria, Nezar dan Andi Arief, Antonio Gramsci: Negara dan Hegemoni. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2003.
Reid, Michael. Forgotten Continent: The Battle for Latin America’s Soul.
Connecticut: Yale University Press, 2007.
Renehan, Edward J. The Monroe Doctrine: The Cornerstone of American Foreign
Policy (Milestones in American History), New York: Chelsea House
Publishing, 2007.
Rosenau, James N. dkk. The World Politics: An Introduction. New York: The Free
Press, 1976.
Rutledge, Ian. Addicted to Oil : America's Relentless Drive for Energy Security.
London & New York: I.B.Tauris & Co Ltd, 2005.
Sigmund, Paul E. Liberation Theology at the Crossroads, Democracy or Revolution?
New York: Oxford University Press, 1990.
Simanjuntak, D. Danny. Ahmadinejad Menentang Amerika:Dari Nuklir Iran,
Zionisme, hingga Penyangkalan Holocaust. Yogyakarta: Penerbit Narasi,
2007.
Soyomukti, Nurani. Revolusi Bolivarian Hugo Chavez dan Politik Radikal.
Yogyakarta: Resist Book, 2007.
Weyland, Kurt. dkk, ed., Leftist Governments in Latin America. New York:
Cambridge University Press, 2010.

xiii

Woods, Alan. Venezuelan Revolution: A Marxist Perspective. Delhi: Aakar Books,
2006.
Jurnal:
Akhtar, Prof. Salem, ed. “USA Policy of Intervention: A Critical Analysis.” Journal
India Quarterly, No. 1&2 (Jan-Jun 2003).
Anggara, Lutfi. “Fenomena Anti-Liberalisme di Amerika Latin pada Awal Abad21,” Jurnal Global Vol. 9, No.1 (Mei -November 2007).
Corrales, Javier & Michael Penfold, “Venezuela: Crowding Out the Opposition.”
Journal of Democracy, Vol. 18, No. 2, (April 2007).
Ellner, Steve. “Revolutionary and Non-Revolutionary Paths of Radical Populism:
Directions of the Chavista Movement in Venezuela”, Science and Society,
Vol. 69, No.2 (April 2005).
Hawkins, Kirk “Populism in Venezuela: The Rise of Chavismo”, Third World
Quarterly, Vol. 24, No. 6, (2003).
Mahon Jr, James E. “Good-Bye to the Washington Consensus?”, Current History,
Vol. 102, No. 661, Februari 2003.
Shifter, Michael. “In Search of Hugo Chavez.” Foreign Affairs, Vol. 85, No. 3,
(May/June 2006).
“Military populism in Venezuela: The persistence of a regional tradition,” The
International Issues of Strategic Studies, Vol. 5, Issue 6 (July 1999).

Surat Kabar dan Multimedia:
“Rusia Perkuat Pengaruh di Amerika Latin.” Media Indonesia, Senin, 5 April 2010.
Agee, Philip. “How United States Intervention Againts Venezuela Works.” Artikel
diakses pada 31 Oktober 2010 pukul 09.19 dari http://venezuelanalysis.
com/analysis/1350
Baribeau, Simon. “Only 10% of Candidates Withdrew from Elections.” Artikel
diakses pada 21 Januari 2011 pukul 22.08 dari http://www.venezuelanalysis.
com/news.php?newsno=1836
“US Denies Any Role in Venezuela Election Boycott.” Artikel
diakses pada 21 Januari 2011 pukul 21.52 dari http://www.voanews.com/
english/2005-12/2005-12-01-voa2.cfm.CFID=134280687&CFTOKEN=4643
7187
“Venezuelan President Accuses US of Masterminding Opposition
Election Boycott.” Artikel diakses pada 21 Januari 2011 pukul 22.02 dari
http:// www.venezuelanalysis.com/news.php?newsno=1834
xiv

Baribeau, Simon & Alessandro Parma. “Venezuela’s Quiet Election.” Artikel
diakses pada 21 Januari 2011 pukul 22.21 dari http://www.venezuelanalysis.
com/articles.php?artno=1624
Buxton, Julia. “How Venezuela’s Primero Justicia Has Blown Its Greatest
Opportunity.” Artikel diakses pada 22 Januari 2011 pukul 10.17 dari http://
www.venezuelanalysis.com/articles.php?artno=1619
Dieterich, Heinz. “Interview of Venezuela’s Chief of the Military, Raul Baduel, US
Attacks on Venezuela.” Artikel diakses pada 20 Januari 2011 pukul 17.10 dari
http://www.rebelion.orghttp://www.venezuelanalysis.com/articles.php?artno=
1137
Economides, Michael J. “An Axis of Energy Militants, World Energy Source.”
Artikel diakses pada 6 Juli 2011 pukul 20.45 dari http://www.worldenergy
source.com/wemr/cover.cfm?ci=4&pid=1
Golinger, Eva. “CIA Classifies as Top “Potential Unstable Country.” Artikel diakses
pada 19 Januari 2011 pukul 16.40 dari http://venezuelanalysis.com/analysis/
944
“The CIA Was Involved In the Coup Againts Venezuela’s Chavez.”
Artikel diakses pada 19 Januari 2011 pukul 15.38 dari http://www.venezuel
analysis.com/articles.php?artno=1321
Harnecker, Marta. “The Military in the Revolution and the Counter-Revolution.”
Artikel diakses pada 9 Juni 2011 pukul 20.23 dari http://venezuelanalysis.
com/analysis/174
Huanjie, Sun. “China and Venezuela beef up cooperation in energy field, Xinhua
News Agency, 8 September 2006.” Artikel diakses pada 6 Juli 2011 pukul
20.18 dari http://www.uofaweb.ualberta.ca/chinainstitute/nav03.cfm?nav03=
50139&nav02=43813&nav01=43092
James, Deborah. “US Intervention in Venezuela; A Clear and Present Danger.”
Artikel diakses pada 19 Januari 2011 pukul 22.34 dari http://www.global
exchange.org/countries/americas/venezuela/USVZrelations1.pdf
Jones, Anthea. “The Emergence of Hugo Chávez and Bolívarianism: A Historical
Perspective,’ artikel diakses pada 21 Juni 2011 pukul 07.52 dari
http://www.pol.mq.edu.au/apsa/papers/Refereed%20papers/Jones%20The%20
Emergence%20of%20Hugo%20Chavez%20and%20Bolivarianism.pdf
Jones, Bart. “U.S. Funds Aid Venezuela Opposition.” Artikel diakses pada 16
Januari 2011 pukul 14.17 dari http://www.venezuelanalysis.com.php?artno=
1139
Kaufman, Chuck. “US Works to Delegitimize Venezuela’s December Presidential
Election.” Artikel diakses pada 21 Januari 2011 pukul 21.30 dari http://www.
zmag.org/content/showarticle.cfm?ItemID=11282
xv

“Venezuela accuses US of links with election boycott.”
Artikel diakses pada 21 Januari 2011 pukul 21.47 dari http://english.people.
com.cn/200512 /01/eng20051201_224 942.html
Kessler, Glenn and Peter Baker. “Bush’s ‘Axis of Evil’ Comes Back to Haunt United
States.” Artikel diakses pada 15 Juli 2011 pukul 18.30 dari http://www.
washingtonpost.com/wpdyn/content/article/2006/10/09/AR2006100901130.ht
ml
Kreeker, David T. “Venezuela: Change of Government.” Artikel diakses pada 19
Januari 2011 pukul 15.31 dari http://www.state.gov/r/pa/prs/ps/2002/9316.htm
Landsberg, Martin Hart. “ALBA and the Promise of Cooperative Development.”
Artikel diakses pada 8 Juli 2011 pukul 09.16 dari http://venezuelanalysis.
com/analysis/5855
LeGrand, Geoff. “The Growning Influence of Iran on Latin America’s ‘New Left’
Governments.” Artikel diakses pada 15 Juli 2011 pukul 17.35 dari
http://www.thecuttingedgenews.com/index.php?article=31615&pageid=&pag
ename=
Manwaring, Max G. “Venezuela’s Hugo Chávez, Bolivarian Socialism, and
Asymmetric Warfare”, hugo_chavez_asymmetric warfare.pdf, October 2005.”
Artikel diakses pada 23 September 2011 pukul 16.35 dari http://www.
strategicstudiesinstitute.army.mil/
Monroe, James. “Seventh Annual Message to Congress, December 2, 1823.” Artikel
diakses pada 13 November 2010 pukul 10.42 dari http://www.ushistory.org/
documents/monroe.html
Mcllroy, Jim &Coral Wynter. “Interview with Eva Golinger, Washington’s “Three
Fronts of Attack” on Venezuela.” Artikel diakses pada 17 Januari 2011 pukul
10.19 dari http://www.venezuelanalysis.com/articles.php?artno=1883
Navarrete, Pablo. “Why Venezuela’s Opposition Boycotted Today’s Election.”
Artikel diakses pada 22 Januari 2011 pukul 10.25 dari http://redpepper.
blogs.com/venezuela/2005/12/why_venezuela_.html
Robinson, J. “The Production Crunch; Chavez-style oil nationalism is endangering
world economic growth”, Newsweek (International ed.), New York: May 14,
2007.” Artikel diakses pada 6 Juli 2011 pukul 20.25 dari http://www.
highbeam.com/doc/1G1-163075893.html
Said, Uma A. “Dapatkah Presiden Hugo Chavez Dijatuhkan oleh Washington?”.
Artikel diakses pada 26 November 2011 pukul 09.25 dari http://kontak.
club.fr/Dapatkah_Presiden_Hugo Chavez_dijatuhkan_oleh_ Washington.htm,
Scipes, Kim. “AFL-CIO in Venezuela: Déjà Vu All Over Again.” Artikel diakses
pada 15 Januari 2011 pukul 08.10 dari http://www.venezuelanalysis.com
/articles.php?artno=1139
xvi

“April Coup.” Artikel diakses pada 15 Januari 2011 pukul 19.04 dari
http:// www.rethinkvenezuela.com/downloads/vionedfinal.htm
“NED fundings in Venezuela.” Artikel diakses pada 15 Januari 2011
pukul 18.45 dari http://www.venezuelafoia.info/ned-english.html
Sparks, Willis. “Hugo Chavez at the edge reason.” Artikel diakses pada 18 Februari
2011 pukul 19.36 dari http://eurasia.foreignpolicy.com/posts/2010/07/27/
hugo_chavez_ at_the_edge_of_reason
Weisbrot, Mark and Luis Sandoval. “Update: The Venezuelan Economy in the
Chavez Years,” Center for Economic and Policy Research, Washington,
February 2008, h 7.” Artikel diakses pada 5 Juli 2011 pukul 16.30 dari
http://www.cepr.net/index.php/publications/reports/update-the-venezuelaneconomy-in-the-chavez-years/
Wingeter, Eric “As Elections Loom, Venezuela’s Opposition Won’t Commit to
Participation.” Artikel diakses pada 21 Januari 2011 pukul 21.42 dari
http://www.venezuelanalysis.com/articles.php?artno=1295
“Chavez’s

Party wins 68% of Seats in Venezuela’s Parliament.”
Artikel diakses pada 21 Januari 2011 pukul 22.15 dari http://www.venezuela
solidarity.org.uk/ven/web/articles/election_victory_2005.html
“1826 Panama Congress.” Artikel diakses pada 21 Januari 2010 pukul 18.43 dari
http:// www.historycentral.com/AntPanama2.html
“A Report to Congress on United States Policy Towards Colombia and Other
Related Issues.” Artikel diakses pada 4 Juni 2011 pukul 20.44 dari
http://www.state.gov/p/wha/rls/rpt/17140.htm
“CIA SEIB on April 6th 2002.” Artikel diakses pada 17 Januari 2011 pukul 07.27
dari http://www.venezuelafoia.info/CIA/SEIB_04-06-02-pre-Coup-conditions
-ripen/CIA-04-06-02.htm
“Chavez tells UN Bush is ‘devil’”. Artikel diakses pada 11 September 2011 pukul
20.17 dari http://news.bbc.co.uk/2/hi/5365142.stm
“Country Analysis Brief: Venezuela.” Artikel diakses pada 4 Juli 2011 pukul 21.22
dari http://www.eia.doe.gov/emeu/cabs/Venezuela/pdf.pdf
“Cuánto cuesta el alba 28/9/2008 Caracas.” Artikel diakses pada 27 Januari 2011
pukul 14.18 dari http://www.eluniversal.com
“Cuban News Agency, “Cuba and Venezuela Strengthen Bilateral Cooperation
despite Media Smear Campaigns.” Artikel diakses pada 8 Juli 2011 pukul
09.30 dari http://venezuelanalysis.com/news/6056

xvii

“Energy Information Administration, “International Energy Annual, World Petro
leum Data.” Data diakses pada 5 Juli 2011 pukul 07.23 dari http://www.
eia.doe.gov/iea/pet.html
“Model for Mixed Companies Approved.” no. 5, March 2006, h. 8. Artikel diakses
pada 6 Juli 2011 pukul 08.20 dari http://www.pdvsa.com/interface.en/data
base/fichero/publicacion/1421/62.PDF
“Press Briefing by Ari Fleischer.” Artikel diakses pada 19 Januari 2011 pukul 15.18
dari http:// www.whithouse.gov/news/releases/2002/04/20020412-1.html
“Statement of the Electoral Observer Mission of the Organization of American
States in Venezuela.” Artikel diakses pada 21 Januari 2011 pukul 21.35 dari
http://www.venezuelanalysis.com/articles.php?artno=1618
“The

Fundamentals of ALBA: Interview with Executive Secretary Amenothep
Zambrano.” Artikel diakses pada 9 Juli 2011 pukul 09.35 dari http://venezuel
analysis.com/analysis/6025

“US Total Crude Oil and Products Imports: Energy Information Administration.”
Data diakses pada 5 Juli 2011 pukul 07.23 dari http://tonto.eia.doe.gov/
dnav/pet/pet_move_impcus_a2_nus_ep c0_im0_mbblpd_m.htm
“Venezuela’s

National Statistic Institute (INE, Republica Bolivariana de Venezuela).
Oil Wars Blog. Chavez Fights Poverty, and Succeeds-Part III.” Artikel diakses
pada 6 Juli 2011 pukul 17.42 dari http://www.venezuelanalysis.com/articles.
php?artno=1594

http://www.citgo.com/AboutCITGO/CompanyHistory.jsp. Artikel diakses pada 31
Oktober 2010 pukul 09.15.

xviii

1
BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Amerika Serikat (AS) menerapkan standar ganda dalam politik luar

negerinya di Amerika Latin.1 Dasar kebijakan intervensi AS yang pertama adalah
Doktrin Monroe2 pada 1823, yakni bahwa AS telah menetapkan Amerika Latin
sebagai halaman belakangnya (backyard) yang merupakan bagian dari dunia barat
(Western Hemisphere). Doktrin ini dimaksudkan untuk mencegah intervensi negaranegara Eropa ke wilayah Amerika Latin, namun di sisi lain AS memiliki hak
intervensi terhadap negara-negara Amerika Latin dengan cara yang bervariasi
sepanjang Abad XIX dan awal Abad XX.

Artinya, wilayah Amerika Latin

dilindungi secara ketat untuk mencegah pengaruh lain yang merugikan kepentingan
AS.
Dasar yang lain kebijakan intervensi AS adalah Roosevelt Corollary yang
merupakan pidato tahunan Presiden Roosevelt tahun 1904. Roosevelt Corollary ini
memperkuat Doktrin Monroe. Esensinya adalah AS mendeklarasikan diri sendiri
sebagai polisi internasional sehingga menyediakan justifikasi unilateral untuk
meningkatkan intervensi ke negara-negara Amerika Latin. Doktrin Monroe bersama

1

Prof. Salem Akhtar, ed., “USA Policy of Intervention: A Critical Analysis”, Journal India Quarterly,
No. 1&2 (Jan-Jun 2003): h. 93.
2
Pada bulan Desember 1823, Presiden Monroe menggunakan kesempatan pidato tahunnya ke
Kongres guna menyampaikan penolakan untuk montolerir perluasan lebih lanjut dominasi Eropa di
Amerika: “Tanah Amerika… mulai sekarang tidak boleh lagi dijadikan ajang kolonisasi oleh negaranegara Eropa… Kita harus menganggap setiap usaha mereka untuk memperluas sistem politik di
bagian manapun di benua ini sebagai bahaya bagi kedamaian dan keselamatan kita.“ Doktrin ini
melarang negara Eropa mengkolonialisasi atau mencampuri urusan negara-negara di benua Amerika.
Segala upaya dan pengaruh politik negara Eropa terhadap negara di benua Amerika akan dianggap
sebagai ancaman terhadap Amerika Serikat. Lihat James Monroe, “Seventh Annual Message to
Congress, December 2, 1823,” artikel diakses pada 13 November 2010 pukul 10.42 dari http://www.
ushistory.org/documents/monroe.html

1

2
dengan Roosevelt Corollary ini juga menjadi landasan kebijakan intervensionis AS
di Dunia ke Tiga.

Doktrin-doktrin intervensionis AS berkembang dengan

munculnya Doktrin Johnson, Doktrin Eisenhower, Doktrin Reagan, sehingga
intervensi menjadi tindakan legal yang diperbolehkan bagi AS.3
Sejarah menunjukkan, bahwa pada masa Perang Dingin, kebijakan
intervensionis ini seringkali dipakai AS sebagai pilihan instrumen politik luar
negerinya untuk mengadakan perubahan pemerintahan di berbagai negara. Dalam
konteks bipolaritas Perang Dingin, keterlibatan AS dalam proses perubahan rezim di
negara lain dapat dijelaskan dalam kerangka politik pembendungan (containment),
yaitu sebagai usaha AS untuk menangkal persebaran pengaruh ideologi dan
kepentingan Uni Soviet.4 Hal ini terlihat dari fakta bahwa seluruh rezim yang
berusaha dilemahkan atau bahkan digulingkan AS selama periode Perang Dingin
adalah rezim yang berbasiskan sosialisme dan memiliki hubungan yang erat dengan
blok Uni Soviet.
Agresivitas AS terhadap Amerika Latin ini dipertegas oleh Bush Jr. dalam
pidato kampanyenya, pada tanggal 26 Agustus 2000, di depan warga Kuba-Amerika
di International University Florida, Miami. Bush mendeklarasikan Amerika Latin
sebagai kepentingan vital AS, dan ia menyiratkan intervensi militer di Timur Tengah
dan Balkan dapat terulang di wilayah yang disebut Western Hemisphere ini.5 Salah
satu negara Amerika Latin yang kini menjadi perhatian AS adalah Venezuela, yaitu
sebuah negara kaya minyak di bawah pimpinan Hugo Chavez yang kritis terhadap
AS.

3

Akhtar, ed., “USA Policy of Intervention: A Critical Analysis”, h. 93.
Ibid., h. 94.
5
Michael Reid, Forgotten Continent: The Battle for Latin America’s Soul (Connecticut: Yale
University Press, 2007), h. 86-87.

4

3
Venezuela terletak di pantai utara Amerika Selatan dengan ibukota Caracas.
Venezuela adalah salah satu negara eksportir minyak terbesar di dunia dengan
kemampuan penyulingan 150.000 barel perhari.6 Sektor minyak beroperasi melalui
perusahaan milik negara Petró leos de Venezuela Sociedad Anó nima (PdVSA), yang
mengklaim hasil produksi minyak Venezuela adalah sebesar 3,3 juta barel perhari.7
Venezuela adalah eksportir terbesar ke lima dunia dan pemasok minyak bumi
terbesar ke empat bagi AS.
Ekspor minyak Venezuela ke AS berkisar 15% dari total impor minyak AS.
Caracas memiliki 6,5% cadangan minyak global dan mengekspor 60% hasil
produksinya ke Amerika Serikat. Mayoritas minyak bumi Venezuela dibawa ke
penyulingan milik PdVSA di Amerika Serikat, yaitu Cities Service Go (CITGO)8,
dengan lebih 14.000 pompa bensin di AS.9 Oleh karena itu, AS memiliki
kepentingan yang besar agar Venezuela bersikap kooperatif terhadap AS, namun itu
tidak dilakukan oleh rezim Chavez dari Venezuela.
Masyarakat Venezuela saat ini sedang mengalami suatu perubahan sosial.
Perubahan sosial tersebut bersumber dari terjadinya krisis ekonomi dan kekecewaan
politik masyarakat selama empat puluh tahun, yang berujung pada suksesi, yaitu
naiknya Hugo Chavez Frias menjadi presiden pada pemilu tahun 1998.

6

Hugo

Richard A. Crooker, Modern Worl Nations: Venezuela (New York: Chelsea House Publishers, 2006),
h. 70-71.
7
Javier Corrales & Michael Penfold, “Venezuela: Crowding Out the Opposition”, Journal of Democ
racy, Vol. 18 (April 2007) : h. 110.
8
CITGO merupakan salah satu produsen oli terbesar di AS, khususnya AS bagian timur (east coast).
CITGO Petroleum Corporation berdiri sejak tahun 1910 di Amerika Serikat. Pendirinya adalah Henry
L. Doherty. Kisah pendirian CITGO bermula ketika Henry mendirikan Cities Service Company.
Kemudian pada tahun 1965, Henry baru memperkenalkan nama CITGO ke publik. Henry
mempertahankan suku kata pertama dari nama yang lama lalu ia menambahkan dengan akhiran “GO”
untuk menyiratkan daya, energi, dan progresif. Artikel diakses pada 31 Oktober 2010 pukul 09.15 dari
http://www.citgo.com/AboutCITGO/CompanyHistory.jsp
9
Crooker, Modern World Nations, h. 71.

4
Chavez adalah tokoh beraliran “kiri”10 yang bersikap kritis terhadap kebijakan
pemerintah AS.
Tabel 1.1.
Perolehan Suara pada Pemilihan Presiden Venezuela 1998
Nama
Hugo Chavez
Henrique Salas
Pemilih
Abstain

Suara
3.673.685
2.613.161
6.988.291
3.971.239

Persentase
56,20%
39,97%
63,76%
36,24%

Sumber: Judith Levin, Modern World Nations: Hugo Chavez (New York: Chelsea House Publishers,
2007), h. 81.

Chavez, pemimpin Movimento Quinta República (MVR) menjabat presiden
Venezuela pada tahun 1998 dengan mengungguli Henrique Salas. Chavez kemudian
membuat kebijakan “Revolusi Bolivarian”.

Revolusi ini terkait dengan warisan

perjuangan Amerika Selatan pada Abad ke-19 yang berasal dari Venezuela, Simon
Bolivar11 untuk meningkatkan standar hidup dan martabat rakyat Venezuela. Dalam
pengertian yang lain, Revolusi Bolivarian merupakan sebuah respon terhadap proses
globalisasi neoliberal yang memperbesar jurang kesenjangan kaya-miskin dalam
konteks negara Utara-Selatan.12
Revolusi Bolivarian di Venezuela menggunakan jalur parlemen dan
referendum dengan partisipasi rakyat yang damai.

Chavez menggunakan

kewenangan dan posisinya sebagai presiden untuk memajukan kebijakan yang
10

Istilah “kiri” secara umum merupakan suatu ideologi yang menginginkan perubahan radikal atau
dapat juga bersifat menyeluruh (revolusi), perubahan dimaksudkan untuk mengubah keadaan sekitar
yang menyangkut kesejahteraan dan kebebasan yang diinginkan masyarakat pada umumnya. Arti
“kiri” disini mengacu pada sosialisme, pengertian sosialisme itu sendiri mengacu pada sosialisme
reformis yang anti-revolusi, hal ini dimaksudkan agar sosialisme tidak terjatuh ke dalam sistem
otoritarian, sosialisme juga mengacu pada perubahan tatanan baru (sosial, ekonomi, dan politik) dari
tatanan yang telah ada sebelumnya, selain itu sosialisme bersifat demokratis yang dapat diterima oleh
masyarakat, dalam Anthony Giddens, Beyond and Left Right: Tarian Ideologi Alternatif di Atas
Pusaran Sosialisme dan Kapitalisme (Yogyakarta: Ircisod, 2002), h. 100.
11
Simon Bolivar pada tahun 1819-1830 memimpin perang yang sekarang dinamakan Venezuela, dan
juga membebaskan Ekuador, Peru, dan Bolivia. Cita-cita Simon Bolivar pada waktu itu adalah
membangun United States of Latin America, yang meliputi wilayah dari Rio Grande (Mexico) sampai
Tierra del Fuego (Argentina) di dekat kutub Selatan, dalam John Lynch, Simon Bolivar A Life (New
Haven and London: Yale University Press, 2006), h. 175-176.
12
Michael A. Lebowitz, Built It Now: Socialism for the Twenty First-Century (New York: Monthly
Review Press, 2006), h. 85-86.

5
radikal dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial. Program pentingnya antara lain
meloloskan Konstitusi Bolivarian 199913, melaksanakan misi-misi sosial Bolivarian
seperti Plan Bolivar 200014, serta sikap penolakannya terhadap kapitalisme dan
Konsesus AS serta mempromosikan model pembangunan ekonomi dan alternatif dan
kerja sama ekonomi diantara negara-negara miskin.

1
2
3
4
5
6

Tabel 1.2.
Butir-Butir Penalaran Penting dari Bolivarianisme Chavez
Kedaulatan ekonomi dan politik Venezuela (anti imperialisme)
Partisipasi politik akar rumput dari populasi rakyat melalui pemilihan umum,
referendum, dan kebebasan berorganisasi
Swasembada ekonomi (pangan,daya konsumsi, dll)
Memicu sentimen nasional dan pelayanan politik
Distribusi merata dari hasil pendapatan minyak
Menghapus korupsi dan menghapus puntofijismo15 dengan cara konstitusional

Sumber: Judith Levin, Modern World Nations: Hugo Chavez (New York: Chelsea House Publishers,
2007), h. 79.

Sebagai contoh, Chavez memperkuat kedudukan Venezuela di Organization
of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) untuk menangkal pengaruh AS di
OPEC.16 Selain itu Chavez juga

memanfaatkan keuntungan minyaknya dengan

menasionalisasi perusahaan minyak PdVSA untuk membiayai program-program

13

Konstitusi Bolivarian 1999 adalah sebuah visi kerakyatan yang diamanatkan dengan tegaknya
kedaulatan ekonomi dan politik rakyat Venezuela yang anti imperialisme, demokrasi partisipatif,
swadaya ekonomi, distribusi yang adil dari pendapatan pertambangan minyak Venezuela dan penghapusan tindakan korupsi, dalam Edgardo Lander, “Venezuela Populism and the left: alternatives to
neo-liberalism,” dalam Patrick Barrett dkk, ed., The New Latin American Left: Utopia Reborn (Lon
don: Plutpo Press, 2008), h. 79-80.
14
Plan Bolivar 2000 menerjunkan 100.000 tentara tanpa senjata bekerja melaksanakan programprogram sosial seperti lingkungan, pendidikan, dan kesehatan. Plan ini bertujuan meningkatkan
standar hidup rakyat miskin, antara lain membangun sekolah, meningkatkan kelestarian lingkungan,
memperbaiki infrastruktur sosial baik di perkotaan maupun di pedesaan, dan membangun perumahan.
Artikel Marta Harnecker, “The Military in the Revolution and the Counter-Revolution,” diakses pada
9 Juni 2011pukul 20.23 dari http://venezuelanalysis.com/analysis/174
15
Pada pemilu 30 November 1952 kandidat dari pemerintah yang di dukung pihak militer kolonel
Marcos Perez Jiminez menjadi presiden dan memerintah sampai tahun 1958 karena di gulingkan oleh
kelompok kiri dan demokrat. Setelah jatuhnya pemerintahan militer kolonel Marcos Perez Jiminez
terjadi perundingan antara dua partai besar yaitu Accion Democratica (AD) dan Partai Kristen
Demokrat yaitu Comite de Organization Politica Electoral Independent (COPEI). Perundingan ini di
kenal dengan nama “puntofijismo” dan pakta ini bertujuan mengontrol perpolitikan Venezuela dan
membuat partai AD dan COPEI berbagi kekuasaan yang menyebabkan dominasi kedua partai ini
selama beberapa tahun kedepan, dalam Crooker, Modern World Nations: Venezuela, h. 60.
16
Reid, Forgotten Continent: The Battle for Latin America’s Soul, h. 160.

6
sosial Venezuela.17 Kebijakan luar negeri Chavez yang independen adalah kebalikan
dari rezim klientalis18 terdahulu di Venezuela yang patuh pada kebijakan
internasional AS.
Atas tindakan-tindakan kritis Chavez tersebut, AS bereaksi dengan
mengecam pemerintahan Chavez sebagai ancaman terhadap demokrasi dan
memasukkan negaranya dalam daftar negara yang tidak kooperatif dalam perang
melawan terorisme. Porter Goss, direktur Central Intelligence Agency (CIA) AS
pada tahun 2005 menyebut Venezuela sebagai negara yang harus diwaspadai.
Dalam kesaksian di depan komite intelijen Senat AS berjudul “Global Intelligence
Challenges 2005: Meeting Long-Term Challenges with a Long-Term Strategy”.19
Goss mengklasifikasikan Venezuela sebagai “potential area for instability”.
Direktur CIA tersebut menuduh Presiden Chavez mengkonsolidasikan kekuatannya
menggunakan taktik yang secara teknis legal untuk melawan oposisinya dan
berkuasa di wilayah. Goss juga menyatakan kalau Chavez didukung oleh Fidel
Castro.20
B.

Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka muncul suatu

pertanyaan penelitian yang nantinya akan dibahas, yakni: Bagaimana pengaruh
kebijakan-kebijakan Hugo Chavez dalam proses kebangkitan Venezuela melawan
hegemoni AS pada tahun 2002-2005?

17

Ibid.
Klientalis mengacu pada konsep patron-klien. Patron mengacu pada aktor yang mempunyai
kekuasaan untuk mempengaruhi tindakan kliennya. Sedangkan klien berada posisi subordinat, dalam
Koenjtaraningrat, Sejarah Teori Antropologi (Jakarta: UI Press), h. 160-161.
19
Eva Golinger, “CIA Classifies as Top “Potential Unstable Country,” artikel diakses pada 31 Oktober
2010 pukul 16.40 dari http://venezuelanalysis.com/analysis/944
20
Ibid.
18

7
C.

Kerangka Pemikiran
Melihat permasalahan di atas penulis akan mencoba mendeskripsikannya

dengan teori. Teori adalah upaya memberi makna pada fenomena yang terjadi.
Pernyataan yang disebut teori itu berwujud sekumpulan generalisasi dan karena
generalisasi itu terdapat konsep-konsep, bisa juga diartikan bahwa teori adalah
pernyataan yang menghubungkan konsep-konsep secara logis. 21Pada dasarnya teori
berfungsi membantu kita mengorganisasikan dan menata fakta-fakta yang kita teliti.
James N. Rosenau menyatakan konsep kebijakan luar negeri sebagai bentuk
perilaku atau aksi (as a form of behaviour).22 Pada tingkat ini kebijakan luar negeri
berada dalam tingkat yang lebih empiris, yaitu berupa langkah-langkah nyata yang
diambil oleh para pembuat keputusan yang berhubungan dengan kejadian serta
situasi di lingkungan eksternal. Langkah-langkah tersebut dilakukan berdasarkan
orientasi umum yang dianut serta dikembangkan berdasarkan komitmen dan sasaran
yang lebih spesifik.
Rosenau kemudian merumuskan sumber-sumber utama yang menjadi input
dalam perumusan kebijakan luar negeri, yaitu:23
1.

Sumber Sistemik (Systemis Source), merupakan sumber yang berasal dari
lingkungan eksternal suatu negara. Sumber ini menjelaskan struktur
hubungan di antara negara-negara besar, pola-pola aliansi yang terbentuk
diantara negara-negara dan faktor situasional eksternal yang dapat berupa isu
area atau krisis. Yang dimaksud dengan struktur hubungan antara negara
besar adalah jumlah negara besar yang ikut andil dalam struktur hubungan
internasional danm bagaimana pembagian kapabilitas di antara mereka.

21

Mohtar Mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional: Displin dan Metodologi, (Jakarta: PT Pustaka
LP3ES, 1990), h. 186-187.
22
James N. Rosenau, dkk., World Politics: An Introduction (New York: The Free Press, 1976), h. 1617.
23
Ibid., h. 18.

8
2.

Sumber Masyarakat (Societal Source), merupakan sumber yang berasal dari
lingkungan internal. Sumber ini mencakup faktor kebudayaan dan sejarah,
pembangunan ekonomi, struktur sosial dan perubahan opini publik.
Kebudayaan dan sejarah mencakup nilai, norma, tradisi, dan pengalaman
masa lalu yang mendasari hubungan antara anggota masyarakat.

3.

Sumber Pemerintahan (Governmental Source), merupakan sumber internal
yang menjelaskan tentang pertanggungjawaban politik dan struktur dalam
pemerintahan. Pertanggungjawaban politik seperti pemilu, kompetisi partai
dan tingkat kemampuan dimana pembuat keputusan dapat secara fleksibel
merespon situasi eksternal. Sementara dari struktur kepemimpinan dari
berbagai kelompok dan individu yang terdapat dalam pemerintahan.

4.

Sumber Idiosinkretik (Idiosyncratic Sources), merupakan sumber internal yang
melihat nilai-nilai pengalaman, bakat serta kepribadian elit politik yang
mempengaruhi persepsi, kalkulasi, dan perilaku mereka terhadap kebijakan
luar negeri.24 Di sini tercakup juga persepsi seorang elit politik tentang
keadaan alamiah dari arena internasional dan tujuan nasional yang hendak
dicapai.
Penulis mengunakan sumber-sumber kebijakan luar negeri diatas untuk

menjelaskan pengaruh nilai-nilai-nilai pengalaman dan pengaruh kepribadian Hugo
Chavez yang dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri dari Hugo Chavez sendiri.
Artinya, dalam merumuskan suatu kebijakan, Hugo Chavez tidak akan terlepas dari
pengaruh sumber-sumber kebijakan luar negeri tersebut. Pengaruh dari sumbersumber tersebut yang nantinya sebagai bentuk perilaku atau aksi (as a form of

24

Ibid., h. 18.

9
behaviour) dari Hugo Chavez sehingga Chavez akan membuat langkah-langkah
nyata dalam kebijakan luar negerinya.
Hegemoni menurut Antonio Gramsci adalah melalui kepemimpinan
intelektual dan moral, proses hegemoni dicapai oleh sebuah rantai kemenangan yang
didapat melalui mekanisme konsensus ketimbang melalui penindasan, seperti halnya
melalui institusi yang ada di masyarakat.25 Hegemoni juga merujuk pada kedudukan
ideologis satu atau kelompok atau kelas dalam masyarakat sipil yang yang lebih
tinggi dari lainnya. Sebagai contoh dalam situasi kenegaraan, upaya kelas dominan
(pemerintah) untuk merekayasa kesadaran kelas bawah (masyarakat) adalah dengan
melibatkan para intelektual dalam birokrasi pemerintah serta intervensi.26
Gramsci beragumentasi bahwa ada dua perangkat kerja dalam melakukan
intervensi di suatu negara.27

Pertama, adalah perangkat kerja yang mampu

melakukan tindak kekerasan yang bersifat memaksa atau dengan kata lain kekuasaan
membutuhkan perangkat kerja yang bernuansa law enforcement. Perangkat kerja
yang pertama ini biasanya dilakukan oleh pranata negara (state) melalui lembagalembaga seperti hukum, militer, polisi dan bahkan penjara. Ke dua, adalah perangkat
kerja yang mampu membujuk masyarakat beserta pranata-pranata untuk taat pada
mereka yang berkuasa melalui kehidupan beragama, pendidikan, kesenian dan
bahkan juga keluarga. Perangkat ini biasanya dilakukan oleh pranata masyarakat
sipil (civil society) melalui lembaga-lembaga masyarakat seperti LSM, organisasi
sosial dan keagamaan, paguyuban-paguyuban dan kelompok-kelompok kepentingan
(interest groups).28

25

Nezar Patria dan Andi Arief, Antonio Gramsci: Negara dan Hegemoni (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2003), h. 119.
26
Ibid., h. 120.
27
Ibid., h. 142.
28
Ibid., h. 143.

10
Penulis mencoba menjelaskan tentang proses penguasaan yang dilakukan
oleh AS terhadap Venezuela dengan melakukan hegemoni dan intervensi kepada
Venezuela.

Sebelum Hugo Chavez menjadi presiden, AS melakukan perluasan

kebijakan ekonomi neoliberalnya di kawasan Amerika Latin termasuk Venezuela
melalui lembaga-lembaga internasional seperti International Monetary Fund (IMF)
dan World Bank. Namun, kebijakan ekonomi yang dilakukan AS tersebut gagal
terlaksana di Venezuela dan bahkan membuat Venezuela mengalami krisis ekonomi
di akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an. Akibat dari kegagalan tersebut, segera
setelah Hugo Chavez menjabat sebagai presiden pada tahun 1998 melalui program
Revolusi Bolivariannya, Chavez berani menentang kebijakan-kebijakan yang
diterapkan oleh AS. Salah satunya adalah penolakan Chavez atas IMF dan World
Bank.
Seiring dengan kebijakan-kebijakan Chavez yang selalu menentang
kepentingan AS, maka AS pun tidak tinggal diam. Salah satu cara yang dilakukan
AS untuk mengisolasi pemerintahan Chavez adalah dengan melakukan intervensi
politik dan militer. Program intervensi politik AS melibatkan secara luas pemerintah,
non-governmental organization (NGO), institusi finansial, agen multilateral, dan
perusahaan swasta. Program intervensi tersebut, yaitu pendanaan Amerika Serikat
terhadap kelompok oposisi di Venezuela. Sedangkan melalui intervensi militer,
pemerintah AS mencoba memabantu pelatihan terhadap milisi paramiliter yang
beroposisi terhadap Chavez.
Teori pengambilan keputusan menurut William D. Coplin adalah “Apabila
kita

menganalisa

kebijakan

luar

negeri

suatu

negara

maka

kita

harus

mempertanyakan para pemimpin negara dalam membuat kebijakan luar negeri. Dan
salah besar jika menganggap bahwa pemimpin negara (para pembuat kebijakan luar

11
negeri) bertindak tanpa pertimbangan (konsiderasi). Tetapi sebaliknya tindakan
politik tersebut dipandang sebagai akibat dari tiga konsiderasi yang mempengaruhi
para pengambil kebijakan luar negeri.”29
Pertama, kondisi politik dalam negeri termasuk faktor budaya yang
mendasari tingkah laku politik manusianya.

Ke dua, kemampuan ekonomi dan

militer negara tersebut termasuk faktor geografis yang selalu menjadi pertimbangan
utama dalam pertahanan dan keamanan. Ke tiga, konteks internasional atau situasi
di negara yang menjadi tujuan politik luar negeri serta pengaruh dari negara-negara
lain yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.30
Berikut ini dapat digambarkan dalam skema pengambilan keputusan politik
luar negeri menurut William D. Coplin.
Skema Pengambilan Keputusan Politik Luar Negeri
Kondisi Politik
Dalam Negeri

Pengambilan
Keputusan

Tindakan Politik
Luar Negeri

Konteks
Internasional

Kemampuan
Ekonomi dan Militer
Sumber: William D. Coplin. Pengantar Politik Internasional: Telaah dan Teoritis, terjemahan:
Marsedes Marbun, 2nd ed. (Bandung: Sinar Baru, 1992), h. 30.

Berdasarkan skema di atas dapat dijelaskan alasan Venezuela keluar dari
keanggotaan IMF dan World Bank dan membuat suatu sikap yang kontroversi.
Tindakan tersebut dipengaruhi oleh tiga hal yaitu: kondisi politik dalam negeri,

29

William D. Coplin, Pengantar Politik Internasional: Suatu Telaah Teoritis, penerjemah: Marsedes
Marbun, 2nd ed. (Bandung: Sinar baru, 1992), h. 30.
30
Ibid., h. 30.

12
kemampuan ekonomi dan militer, serta konteks internasional sangat berpengaruh
terhadap pembuat keputusan dalam menentukan kepentingan luar negerinya.
1.

Kondisi Politik Dalam Negeri
Kondisi politik dalam negeri Venezuela pada masa pemerintahan Hugo

Chavez diikuti oleh lahirnya Konstitusi Bolivarian 1999 yang menjadi dasar ut