PERANAN VENEZUELA PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN HUGO CHAVEZ DALAM GERAKAN ANTI-AMERIKA SERIKAT (ALBA)

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setelah berakhirnya perang dingin dan ditandai dengan runtuhnya Uni Soviet dan Eropa Timur sebagai ikon “kiri” (sosialisme-komunisme),1 Amerika Serikat sebagai negara yang terkuat (super power) menjadi pusat perhatian masyarakat dunia, yang menarik perhatian adalah tawaran-tawaran Amerika Serikat kepada negara-negara berkembang akan kemajuan suatu negara atas proyek neoliberalisme.2

“Neoliberalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebesan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah hanya menjalankan fungsi deregulasi bagi mekanisme pasar dan hanya untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan.”3

Neoliberalisme yang di tawarkan oleh Amerika Serikat pada awalnya di anggap akan menawarkan banyak keuntungan karena banyak negara menga nggap neoliberalisme akan menjadi jalan yang baik bagi perkembangan suatu negara. Namun setelah sekian lama neoliberalisme itu dianut dibeberapa negara (dalam hal ini peneliti mengambil negara-negara di Amerika Latin), sebagian besar negara-negara di Amerika Latin mengalami kemiskinan, ketidakadilan,

1 Nurani Soyomukti. 2008. Hugo Chavez Vs Amerika Serikat. Yogyakarta: Garasi, hal. 12.

2 Proyek Neoliberalisme adalah nama untuk proyek yang dipelopori oleh Amerika Serikat dengan sponsor-sponsor utama seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia dan Bank Pembangunan Antar Amerika (Inter-American Development Bank). Tujuannya adalah memberi bantuan financial dan kemudahan hutang untuk negara berkembang.

3


(2)

2

kesenjangan antara kaya dan miskin, dan terjerat hutang besar pada IMF (International Monetary Fund).4

Amerika Latin pada mulanya memiliki harapan besar akan keberhasilan proyek neoliberalisme, namun setelah lebih dari 20 tahun berjalan, masyarakat Amerika Latin mulai menunjukan kekecewaan, karena proyek ini tidak sesuai dengan janjinya ketika dicanangkan pertama kali. Pembangunan yang dikuasai oleh modal asing, ditarik oleh privatisasi disektor sumber alam, liberalisasi impor tingkat suku bunga tinggi, dan pengetatan fiskal. Akibatnya, pada pertengahan tahun 1990-an tingkat suku bunga Amerika Serikat semakin meningkat dan ini menyebabkan beban hutang luar negeri negara Amerika Latin semakin parah. Puncaknya banyak negara penghutang yang lantas jatuh perekonomiannya. Amerika Serikat pun semakin tidak disukai di wilayah ini.5

Contoh kasus yang terjadi pada salah satu negara Amerika Latin yaitu Argentina pada awal tahun 2001, dimana terjadi kesepakatan antara IMF dengan pemerintah Arge ntina terkait bantuan keuangan. Pemerintah Argentina melakukan pinjaman yang semula sebesar 7,2 miliar dollar menjadi sekitar 14 miliar dollar. Peningkatan pinjaman ini sekaligus merupakan satu paket dengan kesepakatan lain yang secara keseluruhan berjumlah 39,7 miliar dollar, yang sedianya akan

4 IMF (International Monetary Fund) merupakan lembaga internasional yang menangani masalah-masalah di bidang moneter, IMF bertugas sebagai pengatur sistem keuangan dan nilai tukar internasional, menolong negara-negara yang sedang mengalami kesulitan dalam neraca pembayaran dengan memberikan bantuan luar negeri. Fungsi lain dari IMF adalah menstabilkan ekonomi global. IMF menyediakan pinjaman jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

5


(3)

3

diberikan oleh Bank Dunia, Inter American Development Bank, beberapa negara kreditur dan dari pihak swasta.6

Pinjaman modal dalam bentuk pinjaman jangka pendek diberikan dengan mudah oleh IMF maupun Bank Dunia. Injeksi modal ini menyebabkan stagnasi, dan semakin memperparah kondisi keuangan, produksi serta menciptakan ketergantungan yang akut. Banyak perusahaan-perusahaan lokal yang gulung tikar atau merger dengan perusahaan pemberi modal (investor) akibat tidak sanggup mengembalikan pinjaman jangka tersebut. Sektor-sektor industri kunci dan perusahaan-perusahaan terbesar akhirnya menjadi milik investor, yang kebanyakan adalah perusahaan perusahaan multinasional Amerika Serikat.

Kondisi seperti diatas dimanfaatkan Amerika Serikat untuk bertanggung jawab dan menyelamatkan bangkrutnya perusahaan-perusahaan milik negara ataupun elite lokal di Amerika Latin. Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat kemudian menguasai bidang industri, perbankan, energi, telekomunikasi, pertambangan, dan transportasi sehingga Amerika Serikat dapat dengan mudah menjatuhkan saingan Amerika Latinnya.

Menjelang tahun 1999, lebih dari 33 dari 100 perusahaan terbesar di Amerika Latin menjadi milik perusahaan Amerika Serikat. Dengan demikian, Amerika Serikat benar-benar menjadi salah satu negara yang mengontrol kekuatan ekonomi di Amerika Latin.7Keadaan tersebut menyebabkan masyarakat kelas bawah di Amerika Latin mengalami penurunan tingkat kesejahteraan,

6 Cyrillus Harinowo. 2004. IMF: Penanganan Krisis & Indonesia Pasca-IMF. Jakarta: PT. Gramedia Utama, hal. 234.

7

James Petras dan Henry V. Meyer. 2002. Imperialisme Abad 21. Yogyakarta : Kreasi Wacana, hal. 146.


(4)

4

karena hampir semua kekayaan alamnya dimiliki dan hasilnya hanya dinikmati oleh Amerika Serikat.

Sementara itu, bertolak belakang dengan keadaan dimana sebagian besar negara di Amerika Latin tengah berada pada posisi perekonomian yang belum cukup baik, Venezuela justru muncul sebagai negara yang cukup kaya di Amerika Latin. Venezuela sebagai negeri Amerika Latin keenam yang terbesar dan terletak paling utara, merupakan kawasan yang mengandung anugerah tak terhingga.8Venezuela merupakan produsen minyak terbesar dunia, bersama dengan Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara-negara Timur Tengah, tidak hanya minyak saja, di Venezuela terdapat persediaan bijih besi terbaik yang ditemukan dekat Sungai Orinoko dan Caroni termasuk yang terbesar di dunia. Sedangkan di tempat lain terdapat banyak cadangan mineral yang lain pula. Semua kekayaan alam ini membuat Venezuela menjadi salah satu negeri termaju di Amerika Selatan.9

Venezuela saat ini juga dipimpin oleh seorang mantan perwira militer, figur tersebut adalah Hugo Chavez yang merupakan asli Indian, naik ke tampuk kepemimpinan Venezuala sejak tahun 1998 Masehi dan dia berhasil terpilih sebagai presiden Venezuela melalui pemilu yang demokratis. Hugo Chavez adalah seorang yang anti terhadap pasar bebas dan dominasi Amerika Serikat, dia juga seorang tokoh dari gerakan anti- neoliberal yang memberikan pengaruh pada

8

Nurani Soyomukti. 2007. Revolusi Bolivarian Hugo Chavez dan Politik Radikal. Yogyakarta: Resist, hal.70.

9


(5)

5

gerakan-gerakan perlawanan terhadap hegemoni10 neoliberal di kawasan Amerika Latin. Hugo Chavez yang sangat populer di kalangan bawah rakyat Venezuela merupakan presiden kiri yang terang-terangan mengibarkan bendera anti imperialisme11terutama AS dan menentang kapitalisme12internasional dan neoliberalisme. Ia juga presiden yang dengan jelas dan terang-terangan menjalankan politik yang berdasarkan pada sosialisme.

Terpilihnya Hugo Chavez sebagai presiden Venezuela dengan revolusi Bolivariannya berpengaruh pada semangat anti-Amerika Serikat di kawasan Amerika Latin dimana kawasan Amerika Latin merupakan kawasan yang sebagian besar negaranya adalah berideologi sosialisme.13Negara-negara Amerika Latin adalah negara berkembang yang sekarang ini dipimpin oleh orang-orang yang memiliki garis pemikiran yang kontra terhadap pasar bebas dan anti terhadap dominasi Amerika Serikat, tak heran jika beberapa negara Amerika Latin ini menentang eksistensi neoliberalisme dikawasan tersebut.

10 Hegemoni : (n) pengaruh kekuasaan suatu negara atas negara lain. (Hoetomo M.A. 2005.

Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar, hal. 183). Suatu negara dikatakan mempunyai hegemoni terhadap beberapa negara lain, kalau negara-negara lain itu mengikuti politik yang dijalankannya…( Selengkapnya baca: Ensiklopedia Indonesia, Edisi Khusus 3 Han-Kol. Jakarta: PT. Ichtiar Baru-Van Hoeve, hal. 1275).

11

Imperialisme, Usaha dan tindakan suatu negara untuk mengembangkan kekuasaan dalam bentuk pendudukan langsung terhadap wilayah kekuasaan negara atau bangsa lain dengan jalan membentuk pemerintah-pemerintah jajahan atau dengan menanamkan pengaruh dibidang politik dan/atau ekonomi. (Ensiklopedia Indonesia. Op.Cit. Hal. 1369).

12 Kapitalisme (Ing. capialism; dari Lat.: capitalis = tentang kepala). Ekonomi: asas di mana unsur material dari faktor-faktor produksi (tanah dan modal) berada dalam tangan swasta dan motivasi terpenting dalam berproduksi semata-mata untuk mencapai keuntungan sebanyak-banyaknya. (Selengkapnya baca: Ensiklopedia Indonesia. Op.Cit, hal. 1659).

13 Dalam konteks negara terbelakang/berkembang sosialisme mengandung banyak arti pertama di dunia yang sedang berkembang sosialisme berarti cita-cita keadilan sosial. Kedua istilah sosialisme di negara-negara berkembang sering berarti persaudaraan, kemanusiaan dan perdamaian dunia yang berlandaskan hukum. Arti Ketiga sosialisme di negara berkembang ialah komitmen pada perancangan. (William Ebenstein and Edwin Fogelmen. 1994. Isme-Isme Dewasa Ini. Jakarta: Erlangga, hal. 248-249)


(6)

6

Perlawanan Amerika Latin di motori oleh Venezuela. Sebagai salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia, Venezuela menjadi salah satu negara kuat baik disegi ekonomi, tekhnologi, politik, maupun militer di kawasan Amerika Latin dan dibawah pimpinan Hugo Chavez dengan revolusi Bolivarian, lingkaran Bolivarian dan kemenangan melalui pemilu yang demokratis, Venezuela mempromosikan sebuah gerakan alternatif yang bernama ALBA (Alternativa Bolivariana por las Americas) untuk melawan hegemoni imperialisme, kapitalisme, dan neoliberalisme yang dipelopori oleh AS

Venezuela memainkan peranan penting dalam Bolivarian Alternative for the Americas atau ALBA. ALBA hadir sebagai sebuah alternatif untuk mengcounter kekuatan hagemoni Amerika serikat. Para pemimpin negara-negara Amerika Latin berhasil didorong oleh Venezuela untuk menandatangani kesepakatan untuk bergabung dalam ALBA.

Kehadiran ALBA, meski saat itu masih pada tahap peran kampanye alternatif, sudah berhasil memagari pimpinan-pimpinan kiri di Amerika Latin untuk bergerak menuju prinsip-prinsip saling melengkapi (dari pada berkompetisi), solidaritas (dari pada dominasi), kerja bersama (dari pada eksploitasi) dan penghormatan kedaulatan rakyat (menggantikan kekuasaan korporasi) bagi kemajuan tenaga produktif negeri- negeri yang lebih miskin, sekaligus menjadi kekuatan tandingan bagi imperialisme AS.14

Inilah yang sangat menarik bagi peneliti untuk diteliti dan merupakan permasalahan yang harus lebih di buktikan kebenarannya, seberapa signifikan dan

14

Detik Forum (14 Oktober 2008). Amerika Latin Ke Kiri: Kebangkitan Sosialisme, dalam: http://forum.detik.com/showthread.php?t=64204&page=, diakses: 9 Februari 2011. Lihat juga Nurani Soyomukti. Revolusi Bolivarian Hugo Chavez dan Politik Radikal. Op.Cit. Hal. 141.


(7)

7

seberapa jauh peranan yang dilakukan oleh Venezuela dalam ALBA ini yang merupakan gerakan anti- Amerikanisme di kawasan Amerika Latin.

1.2Rumusan Masalah

Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, maka dapat dibuat rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: “Bagaimanakah peranan Venezuela pada masa pemerintahan presiden Hugo Chavez dalam gerakan anti-Amerika Serikat (ALBA)?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mampu mendeskripsikan bagaimanakah peranan Venezuela pada masa pemerintahan presiden Hugo Chavez dalam gerakan anti- Amerika Serikat (ALBA).

1.4. Kerangka Pemikiran 1.4.1 Peringkat Analisis

Untuk menghadapi permasalahan mengenai apa yang kemudian akan diamati atau yang akan ditelaah dalam suatu proses penelitian, seorang peneliti dapat menggunakan tiga peringkat analisis yang disebutkan oleh Charles W. Kegley dan Eugene Wittkopf.15 Peringkat analisis tersebut antara lain :

o Peringkat Analisis Sistemik

15

Charles W. Kegley & Eugene Wittkopf. 1997. World Politics: Trend and Transformation. New York: St. Martin Press, hal. 11.


(8)

8

Peringkat analisis ini digunakan untuk menjelaskan keterkaitan antara aktor-aktor global, baik state maupun non-state actor yang mana perilakunya membentuk sistem politik internasiona l.

o Peringkat Analisis Negara Bangsa

Peringkat analisis ini digunakan guna menjelaskan peran negara dalam membuat kebijakan berdasarkan analisa kekuatan internal serta pertimbangan kondisi eksternal dalam interaksinya dengan negara lain.

o Peringkat Analisis Individu

Peringkat analisis ini digunakan guna menjelaskan karakter dan perilaku seseorang (individu). Perilaku individu tersebut pada akhirnya akan memiliki pengaruh penting dalam konsekuensi politik yang juga bertanggung jawab terhadap perumusan kebijakan negara.

Untuk memudahkan pemilihan tingkat analisis, K.J. Holsti dalam buku tulisan Bagnat Korany menjelaskan bahwa masing- masing peringkat analisis memberi kontribusi yang berbeda, tergantung dari aspek-aspek tertentu yang terjadi dalam dunia nyata.16Kesimpulannya adalah bahwa peringkat analisis digunakan secara berbeda sesuai dengan masalah dan situasi yang hendak dianalisis.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti mengkaji permasalahan yang dirumuskan dengan menggunakan peringkat analisis negara bangsa. Berdasarkan asumsi dan karakteristik peringkat analisis negara bangsa, yaitu dengan memfokuskan analisis pada peran negara dalam membuat kebijakan berdasarkan

16

Bagnat Korany. 1997. Social Change, Charisma and International Behavior: Toward a Theory of Foreign Policy Making in Third World. A.W. Siijthoff Leiden: Institute Universitaire de Hautes Etudes Internationales, hal. 61.


(9)

9

analisa kekuatan internal serta pertimbangan kondisi eksternal dalam interaksinya dengan nega ra lain. Penelitian ini kemudian menitikberatkan kajian pada peranan Venezuela pada masa pemerintahan presiden Hugo Chavez dalam gerakan anti-Amerika Serikat (ALBA).

1.4.2 Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti.

Sebelumnya Edwin Gita Kusuma17 melakukan penelitian yang membahas tentang Petrocaribe dan arti penting kepulauan Karibia sebagai strategi Hugo Chavez menggalang sekutu pendukung aksi resistensi terhadap Amerika Serikat. Menurutnya, Petrocaribe merupakan program sosial yang diluncurkan oleh Hugo Chavez yang khusus bergerak di sektor minyak, yaitu program penjualan minyak murah Venezuela kepada negara- negara Amerika Latin dan kepulauan Karibia sebagai strategi untuk menggalang sekutu pendukung aksi resistensi Hugo Chavez terhadap Amerika Serikat.18

Dimas Putranto sebelumnya juga melakukan penelitian yang berjudul “Kerjasama Negara-Negara Amerika Latin Menentang Neoliberalisme di Kawasan Amerika Latin”.19 Penelitian ini menjelaskan bagaimana negara- negara Amerika Latin mewujudkan sebuah kerangka kerjasama regional dalam

17 Edwin Gita Kusuma adalah Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya.

18 Skripsi Edwin Gita Kusuma (2009) yang berjudul: Petrocaribe dan Arti Penting Kepulauan

Karibia Sebagai Strategi Hugo Chavez Menggalang Sekutu Pendukung Aksi Resistensi Terhadap Amerika Serikat.

19

Dimas Putranto. 2007, Skripsi: Kerjasama Negara-Negara Amerika Latin Menentang Neoliberalisme di Kawasan Amerika Latin, dalam:


(10)

10

menentang neoliberalisme yang di pelopori oleh Amerika Serikat dikawasan tersebut dalam bentuk gerakan yang diberi nama ALBA (Alternativa Bolivariana por las Americas).

Penelitian terdahulu lainnya yang dapat membantu penelitian ini adalah, penelitian oleh Muhammad Ashry Sallatu dengan judul “Landasan pemikiran di balik Bolivarian alternative for the Americas (ALBA)”.20 Penelitian ini menjelaskan gagasan ALBA sebagai bentuk kerjasama regional dilandasi oleh pemikiran Marxis-Strukturalis, beberapa asumsi dasar oleh Marxisme seperti penolakan terhadap kapitalisme global sangat jelas terlihat dalam program-program ALBA.

Ketiga penelitian tersebut dapat membantu peneliti dalam penelitian ini, karena sama-sama mengangkat fenomena yang terjadi di negara-negara Amerika Latin, juga gerakan-gerakan yang ada dikawasan tersebut. Lebih khususnya lagi gerakan-gerakan tersebut di bentuk untuk menentang hegemoni imperealisme Amerika Serikat atau gerakan anti- Amerikanisme.

Sama halnya dengan Edwin, peneliti dalam penelitian ini membahas lebih khusus mengenai peranan Venezuela dalam gerakan anti-Amerika Serikat yang bernama ALBA (Alternativa Bolivariana por las Americas), kemudian menganalisa secara tidak langsung bagaimana peranan-peranan yang dilakukan Venezuela dalam gerakan tersebut. Perbedaan di awal adalah, dalam penelitiannya Edwin membahas dan mencoba menganalisa dengan menggunakan peringkat

20 Muhammad Ashry Sallatu. 2008, Tesis S2: Landasan Pemikiran di Balik Bolivarian Alternative

for the Americas (ALBA), dalam:

http://www.lontar.ui.ac.id//opac/themes/libri2/detail.jps?id=123665&lokasi=local, diakses: 16 Februari 2011.


(11)

11

analisis (Level of Analysis) individu yaitu peranan Hugo Chavez sebagai presiden Venezuela, dimana Hugo Chavez berperan dalam sebuah gerakan yang bernama Petrocaribe.

Tidak jauh berbeda dengan Dimas, peneliti juga meneliti gerakan anti-Amerika Serikat yaitu ALBA (Alternativa Bolivariana por las Americas) sebagai gerakan alternatif yang di gagas oleh Venezuela kepada negara- negara Amerika Latin. Jika Dimas lebih condong pada bagaimana kerjasama-kerjasama yang dilakukan negara- negara Amerika Latin dengan tujuan menentang neoliberalisme, peneliti melihat bahwa Venezuela sebagai negara kaya dan merupakan salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia dan juga saat ini dipimpin oleh seseorang yang menjalankan politik yang berdasarkan pada sosialisme sangat berperan dalam gerakan ALBA tersebut untuk mewujudkan masa depan Amerika Latin yang sejahtera.

Berbeda dengan Ashry, jika Ashry lebih menfokuskan penelitiannya terhadap apa landasan pemikiran dibalik ALBA, peneliti berusaha meneliti peranan yang dilakukan oleh Venezuela dalam ALBA dengan menggunakan konsep Peran dan teori Counter Hegemoni (Antonio Gramsci).

1.4.3 Teori dan Konsep

Melihat permasalahan di atas peneliti akan mencoba mendeskripsikannya dengan menggunakan konsep dan teori. Konsep adalah abstraksi yang mewakili suatu obyek, sifat suatu obyek, atau suatu fenomena tertentu.21 Sedangkan teori adalah suatu pandangan atau persepsi tentang apa yang terjadi, menjelaskan

21

Mochtar Mas’oed. 1990. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. Jakarta: LP3ES, hal. 93.


(12)

12

mengapa itu terjadi dan mungkin juga meramalkan kemungkinan berulangnya kejadian itu di masa depan. Teori merupakan suatu bentuk pertanyaan yang menjawab pertanyaan “mengapa”, artinya, berteori adalah upaya memberi makna pada fenomena yang terjadi.22

1.4.3.1 Konsep Peran

Peran atau peranan dalam konteks politik adalah perilaku yang dilakukan oleh para aktor dalam menjalankan peran politik mereka, dan yang membentuk peranan adalah harapan atau dugaan yang datang dari diri sendiri ataupun orang lain. Konsep ini juga berkaitan dengan situasi sosial yang sangat kompleks, karena suatu peranan berkaitan dengan peranan yang lain. Tujuannya adalah untuk menjelaskan dan meramalkan perilaku politik.23

KJ. Holsti dalam bukunya Politik Internasional: Kerangka Untuk Analisis mengungkapkan tiga variable penjelas mengenai konsepsi peran, diantaranya yaitu:

1) Beberapa kondisi eksternal, yang mencakup persepsi ancaman dan perubahan penting dalam kondisi luar negeri.

2) Atribut nasional, yaitu yang berkaitan dengan kemampuan negara (lemah atau kuat), pendapat dan sikap umum, kebutuhan ekonomi dan komposisi etnis negara.

3) Atribut ideologis dan sikap, yang mencakup kebijakan atau peran tradisional, pendapat dan sikap umum, urusan humaniter, prinsip ideologis, dan identifikasi kawasan (kesesuaian nilai dengan negara lain).

22

Ibid. Hal. 185. 23

Mochtar Mas’oed. 1989. Study Hubungan Internasional: Tingkat Analisis dan Teorisasi. Yogyakarta: Studi Sosial UGM Pusat Antar Universitas, hal. 44.


(13)

13

Ketiga variable di atas menurutnya dapat menguji penjelasan mengenai tujua n, keputusan dan tindakan dalam FPA (Foreign Policy Analysis).24

Venezuela yang merupakan negara kaya di kawasan Amerika Latin yang menjadikannya sebagai negara kuat baik disegi ekonomi, tekhnologi, politik, maupun militer di kawasan tersebut, dimana kawasan Amerika Latin merupakan kawasan yang sebagian besar negara-negaranya adalah berideologi sosialisme. Dengan kesamaan prinsip ideologis dan nilai-nilai inilah, Venezuela diharapkan dapat berperan dalam mengatasi kemiskinan dan membangun masa depan Amerika Latin yang sejahtera. Venezuela sangat berperan dalam sebuah gerakan yang bernama (Alternativa Bolivariana por las Americas) kepada negara-negara Amerika Latin yang merupakan gerakan perlawanan yang ditujukan kepada Amerika Serikat atau gerakan anti- Amerika Serikat.

1.4.3.2 Teori Counter Hegemoni (Antonio Gramsci)

Salah satu bentuk perlawanan terhadap ekonomi pasar untuk membangkitkanperan negara dalam era globalisasi serta terhadap penguasa yang otoriteradalah menggunakan konsep teoritis counter-hegemoni. Dalam penelitian ini, pandangan dari Antonio Gramsci diasumsikan sesuai dengan peranan ideologis yang dilakukan oleh Venezuela dalam menggalang dukungan Amerika Latin (ALBA) untuk melawan dominasi AS di kawasan. Teori counter-hegemoni berangkat dari teori hegemoni.

Titik awal konsep teoritis Gramsci tentang hegemoni, bahwa suatu kelas dan anggotanya menjalankan kekuasaan terhadap kelas-kelas di bawahnya dengan

24

KJ Holsti. 1983. Politik Internasional: Kerangka Untuk Analisis. Jakarta: Gelora Aksara, hal. 83.


(14)

14

dua cara, yaitu kekerasan dan persuasi.25 Cara kekerasan (represif) yang dilakukan kelas atas terhadap kelas bawah disebut dengan tindakan dominasi, sedangkan cara persuasinya disebut dengan hegemoni. Perantara tindak dominasi ini dilakukan oleh para aparatur negara seperti polisi, tentara, dan hakim, sedangkan hegemoni dilakukan dalam bentuk menanamkan ideologi untuk menguasai kelas atau lapisan masyarakat di bawahnya.

Menurut Gramsci, hegemoni bukanlah hubungan dominasi dengan menggunakan kekuasaan, melainkan hubungan persetujuan dengan menggunakan kepemimpinan politik dan ideologis. Hegemoni adalah suatu organisasi konsesus. Dalam beberapa paragraf dari karyanya Prison Note Book, Gramsci menggunakan kata direzione (kepemimpinan atau pengarahan) secara bergantian secara hegemonia (hegemoni) dan berlawanan dengan dominazione.26

Lebih lanjut, Gramsci menjelaskan bahwa hegemoni merupakan hubungan antara kelas atas dengan kekuatan sosial lain. Kelas hegemoni atau kelompok kelas hegemonik adalah kelas yang mendapatkan persetujuan dan kekuatan dari kekuatan dan kelas sosial lain dengan cara menciptakan dan mempertahankan sistem aliansi melalui perjuangan politik dan ideologi. Hegemoni merupakan sebuah proses penguasaan kelas dominan kepada kelas bawah, dan kelas bawah juga aktif mendukung ide- ide kelas dominan. Di sini penguasaan dilakukan tidak dengan kekerasan, melainkan melalui bentuk-bentuk persetujuan masyarakat yang dikuasai.

25

Faruk. 2005. Pengantar Sosiologi Sastra: dari Struktura lisme Genetik sampai Post-Modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 61-62. Lihat juga Roger Simon (Terj.). 2004. Gagasan-Gagasan Politik Gramsci. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 81.

26


(15)

15

Secara literal hegemoni berarti kepemimpinan yang pada jaman ini menunjukkan sebuah kepemimpinan dari suatu negara tertentu yang bukan hanya sebuah negara kota terhadap negara-negara lain yang berhubungan secara longgar maupun secara ketat terintegrasi dalam negara pemimpin.27 Bagi Gramsci, konsep hegemoni berarti sesuatu yang lebih kompleks. Gramsci menggunakan konsep ini untuk meneliti bentuk-bentuk politis, kultural, dan ideologis tertentu yang lewatnya, dalam suatu masyarakat yang ada, sesuatu kelas fundamental dapat membangun kepemimpinannya sebagai sesuatu yang bersifat memaksa.28

Adapun hubungan dua jenis kepemimpinan menurut Gramsci, kepemimpinan (direction) dan dominasi (dominance) itu menyiratkan tiga hal. Pertama, dominasi dijadikan atas seluruh musuh, dan hegemoni dilakukan kepada segenap sekutu-sekutunya. Kedua, hegemoni adalah suatu prakondisi untuk menaklukan aparatus negara atau dalam pengertian sempit kekuasaan pemerintahan. Ketiga, sekali kekuasan negara dapat dicapai, dua aspek supremasi kelas ini, baik pengarahan maupun dominasi, terus berlanjut.29

Dengan demikian, konsep hegemoni yang dikembangkan Gramsci berpijak mengenai kepemimpinan yang sifatnya intelektual dan moral. Kepemimpinan ini terjadi karena adanya kesetujuan yang bersifat sukarela dari kelas bawah atau masyarakat terhadap kelas atas yang memimpin. Kesetujuan kelas bawah ini terjadi karena berhasilnya kelas atas dalam menanamkan ideologi kelompoknya.

27

Ibid. Hal. 19.

28 Nezar Patria dan Andi Arief. 2003. Antonio Gramsci: Negara & Hegemoni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 115-116.


(16)

16

Gramsci menggambarkan counter hegemo ni sebagai sebuah perlawanan yang berangkat dari adanya krisis hegemoni kelas penguasa, yang terjadi akibat kegagalan kelas penguasa menjalankan kebijakan politiknya, ataupun secara sengaja dicabut kekuasaanya oleh persetujuan massa atau akibat berkumpulnya sejumlah massa terutama kaum petani atau intelektual borjuis yang secara tiba-tiba bangkit dari kepasifan politiknya.

Kegagalan rezim neoliberalisme dalam menjalankan kebijakan-kebijakan yang pro terhadap rakyat, menimbulkan perlawanan terhadap rakyat itu sendiri yang menginginkan sebuah alternatif selain neoliberalisme yang menyengsarakan. Terpilihnya Hugo Chavez sebagai Presiden Venezuela melaui pemilu yang demokratis berpengaruh pada semangat anti-Amerika Serikat di kawasan Amerika Latin, dimana kawasan Amerika Latin merupakan kawasan yang saat ini sebagian besar negaranya adalah berideologi sosialisme. Terpilihnya Hugo Chavez juga berpengaruh pada pemimpin-pemimpin yang anti terhadap Neoliberal di beberapa negara-negara Amerika Latin lainnya.

Melalui kepemimpinan politik dan ideologis, Venezuela yang dipimpin oleh Hugo Chavez dengan revolusi Bolivariannya, sangat berperan dalam gerakan yang bernama ALBA (Alternativa Bolivariana para las Americas) sebagai gerakan alternatif untuk meng-counter hegemoni imperealisme, kapitalisme, dan neoliberalisme yang di pelopori oleh Amerika Serikat.


(17)

17 1.5. Metode Penelitian

1.5.1 Batasan Waktu Penelitian

Untuk memudahkan penelitian, peneliti membatasi ruang lingkup kajian agar peneliti tidak menyimpang dari tema atau tujuan yang diinginkan. Secara umum peneliti membatasi dari tahun 2005-2010. Meskipun demikian, berbagai hal yang terjadi sebelumnya yang menjadi latar belakang peristiwa-peristiwa selanjutnya tetap menjadi pembahasan yang penting untuk membantu memberi jawaban seobyektif mungkin.

1.5.2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan jenis penelitian kepustakaan (Library Research). Metode penelitian deskriptif biasanya memiliki dua tujuan yaitu; pertama, untuk mengetahui sarana fisik tertentu atau frekuensi terjadinya suatu aspek fenomena sosial tertentu. Kedua, untuk mendeskripsikan secara terperinci fenomena sosial tertentu, seperti ha lnya persoalan interaksi sosial.30Kemudian dalam tipe penelitian deskriptif analitik yang digunakan adalah tujuan kedua, yang berarti bagaimana melihat persoalan kemudian berusaha untuk menggambarkannya secara sederhana, sistematis, mengungkapkan fakta-fakta, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki dengan konsep dan teori.

30


(18)

18 1.5.3 Metode Pengumpulan Data

Menurut Mochtar Mas’oed,31 ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk memperoleh data atau sumber penelitian, metode tersebut meliputi teknik wawancara serta studi pustaka. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan metode yang kedua yakni studi pustaka. Metode ini ditekankan dengan jalan mengumpulkan serta mengeksplorasi sumber-sumber tertulis seperti buku, jurnal dalam buku, majalah, jurnal elektronik dari internet, surat kabar, otobiografi sampai dengan dokumen dan naskah pidato.32 Data-data tersebut selanjutnya akan dianalisis guna memperoleh jawaban dari permasalahan.

1.5.4 Metode Analisis Data

Adapun yang dimaksud dengan proses analisis data adalah tata cara mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Proses ini dibagi menjadi tiga yaitu reduksi data, penyajian data serta pengambilan kesimpulan.33Analisa data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode, pengumpulan data-data. Kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan yang mudah di mengerti. Kemudian dilakukan penyederhanaan data dengan tanpa mengurangi maknanya maupun menghilangkan data yang sekiranya dibutuhkan. Data yang dikumpulkan kemudian di analisis dengan menggunakan peringkat analisis (Level of Analysis)

31 Mochtar Mas’oed. Study Hubungan Internasional: Tingkat Analisis dan Teorisasi. Op.Cit. Hal. 3-4.

32 Dr. Lexy J, Moleong. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal. 103.

33

Matthew B, Miles & Michael Huberman., 1992. Analisis Data Kualitatif : Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru 1st ed, terjemahan Tjetjep Rohidi. Jakarta : UI Press, hal. 15.


(19)

19

negara bangsa dan terhadap fenomena serta teori dan konsep yang telah disebutkan sebelumnya untuk mengetahui peranan Venezuela pada masa pemerintahan presiden Hugo Chavez dalam gerakan anti- Amerika Serikat, ALBA (Alternativa Bolivariana para las Americas).

Dalam konteks penelitian ini, variabel dependen/unit analisisnya adalah Venezuela (nation-state), dan variabel independen/unit eksplanasinya adalah Regional, Amerika Latin (ALBA). Dengan demikian, kelompok tingkat analisisnya bersifat induksionis, karena unit eksplanasi lebih tinggi daripada unit analisisnya.34

1.5.5 Argumen Dasar

Hegemoni imperialisme, kapitalisme, dan neoliberalisme yang di pelopori Amerika Serikat di kawasan Amerika Latin hanya mengakibatkan kemiskinan, dan gagal dalam menciptakan kesejahteraan, kondisi tersebut membuat negara-negara di Amerika Latin tidak tinggal diam. Perlawanan Amerika Latin di motori oleh Venezuela, dalam hal ini Venezuela mempromosikan sebuah gerakan alternatif yang bernama ALBA kepada negara- negara Amerika Latin lainnya yang memiliki kesamaan prinsip dan ideologis untuk melakukan counter-hegemoni terhadap imperialisme, kapitalisme, dan neoliberalisme yang di pelopori AS di kawasan Amerika Latin.

34 Moehtar Mas’oed membagi level analisis kedalam tiga kategori : 1. Reduksionis, yaitu tingkat analisis yang unit eksplanas inya (variabel independen) lebih rendah dari unit analisisnya (variabel dependen); 2. korelasionis, yaitu level analisis yang antara unit ekspalanasi dan unit analisisnya pada tingkat yang sama; 3. induksionis, yaitu level analisis yang unit eksplanasinya lebih tinggi dari unit analisisnya. (Moehtar Mas’oed. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. Op.Cit. Hal. 39).


(20)

20 1.5.6 Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan dijabarkan dalam beberapa bab. Secara sederhana format kajian atau sistematika penulisan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Tabel: Sistematika Penulisan

Bab Judul Pembahasan

Bab I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah 1.2Rumusan Masalah 1.3Tujuan Penelitian 1.4Kerangka Pemikiran

1.4.1 Peringkat Analisis 1.4.2 Penelitian Terdahulu 1.4.3 Teori dan Konsep 1.4.3.1 Konsep Peran

1.4.3.2 Teori Counter Hegemoni (Antonio Gramsci)

1.5Metode Penelitian

1.5.1 Batasan Waktu Penelitian 1.5.2 Tipe Penelitian

1.5.3 Metode Pengumpulan Data 1.5.4 Metode Analisa Data 1.5.5 Argumen Dasar 1.5.6 Sistematika Penulisan

Bab II NEOLIBERALISME DI AMERIKA

LATIN

2.1 Imperialisme 2.2 Neoliberalisme

2.2.1 Lembaga-Lembaga Pendukung Neoliberalisme

2.3 Dinamika Neoliberalisme di Amerika Latin

2.3.1 Gelombang Pertumbuhan Rezim Neoliberalisme di Amerika Latin

Bab III VENEZUELA DAN BOLIVARIAN DI AMERIKA LATIN

3.1 Hugo Chavez Dan Sosialis Venezuela 3.1.1 Ekonomi Minyak

3.1.2 Politik Anti-Imperialisme 3.2 Bolivarian


(21)

21

3.2.2 Konstitusi Bolivarian dan Partisipasi Kerakyatan 3.2.3 Lingkaran Bolivarian 3.3 Sosialisme Amerika Latin

3.3.1 Pemerintahan Sosialisme di Amerika Latin

3.3.2 Sosialisme Abad-21/Sosialisme Bolivarian

Bab IV PERANAN VENEZUELA DALAM GERAKAN

ANTI-AMERIKA SERIKAT (ALBA)

4.1 Venezuela dan ALBA (Alternativa Bolivariana para las Americas) 4.2 Peran Lingkaran Bolivaran Melalui Gerakan-Gerakan Sosial Dibawah ALBA


(22)

1

PEMERINTAHAN PRESIDEN HUGO CHAVEZ DALAM GERAKAN ANTI-AMERIKA SERIKAT (ALBA)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Strata-1

Jurusan Hubungan Internasional

Oleh:

FAUZAN ILMAN Nim : 06260039

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


(23)

i

NIM : 06260039

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : PERANAN VENEZUELA PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN HUGO CHAVEZ DALAM GERAKAN ANTI- AMERIKA SERIKAT (ALBA)

Disetujui

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

M. Syaprin Zahidi, S.IP Dr. Wahyudi, M.Si

Mengetahui

Dekan Ketua Jurusan

FISIP UMM Hubungan Internasional


(24)

i i

NIM : 06260039

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : PERANAN VENEZUELA PADA MASA

PEMERINTAHAN PRESIDEN HUGO CHAVEZ DALAM GERAKAN ANTI- AMERIKA SERIKAT (ALBA)

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS

Pada: Senin Tanggal: 25 Juli 2011

Tempat: Laboratorium Jurusan Hubungan Internasional Mengesahkan,

Dekan FISIP-UMM

Dr. Wahyudi, M.Si

Dewan Penguji:

A. Ruli Inayah Ramadhoan, M.Si Penguji 1 ( ) B. Victory Pradithama, M.Si Penguji 2 ( ) C. M. Syaprin Zahidi, S.IP Penguji 3 ( ) D. Dr. Wahyudi, M.Si Penguji 4 ( )


(25)

iii

Nama : Fauzan Ilman

NIM : 06260039

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah (skripsi) dengan judul:

PERANAN VENEZUELA PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN HUGO CHAVEZ DALAM GERAKAN ANTI-AMERIKA SERIKAT (ALBA). Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 28 Juli 2011 Yang menyatakan,


(26)

iv

3. Jurusan : Hubungan Internasional 4. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

5. Judul Skripsi : PERANAN VENEZUELA PADA MASA

PEMERINTAHAN PRESIDEN HUGO CHAVEZ DALAM GERAKAN ANTI-AMERIKA SERIKAT (ALBA)

6. Pembimbing : 1. M. Syaprin Zahidi, S.IP

2. Dr. Wahyudi, M.Si

7. Kronologi Bimbingan

Tanggal Paraf Pemb. I Tanggal Paraf Pemb. II Keterangan

12-01-2011 12-01-2011 ACC Judul

15-01-2011 18-01-2011 Pengajuan

BAB I

05-04-2011 04-04-2011 ACC Seminar

Proposal

10-05-2011 10-05-2011 Pengajuan

BAB II

23-05-2011 23-05-2011 ACC BAB II

02-06-2011 02-06-2011 Pengajuan

BAB III & IV

20-06-2011 20-06-2011 Pengajuan

BAB V

04-07-2011 01-07-2011 ACC Ujian


(27)

v

Assalamu’alaikum warahmatullahhi wa barakatuh.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat, nikmat, dan pertolongan-Nya serta Shalawat dan Salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, sehingga penelitian dengan judul “PERANAN VENEZUELA PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN HUGO CHAVEZ DALAM GERAKAN ANTI-AMERIKA SERIKAT (ALBA)” ini dapat peneliti selesaikan. Peneliti menyampaikan apresisasi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak M. Syaprin Zahidi, S.IP dan Bapak Dr. Wahyudi, M.Si yang telah membimbing peneliti dengan sangat bijaksana selama proses penelitian ini. Peneliti juga mengucapkan terima kasih banyak kepada tim penguji Bapak Ruli Inayah Ramadhoan, M.Si dan Bapak Victory Pradhitama, M.Si atas kritik dan sumbangan ide- idenya yang sangat berharga.

Terima kasih peneliti juga bermuara pada segenap dosen HI yang lain, bimbingan dan pengajaran beliau semua adalah investasi yang mulia bagi peneliti. Semoga bernilai ibadah di mata Allah SWT. Amien. Akhir kata, peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi serta manfaat untuk menambah dan mengembangkan pengetahuan mengenai studi Hubungan Internasional Amien. Wassalamu’alaikum warahmatullahhi wa barakatuh.


(28)

vi

LEMBAR ORISINALITAS ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iv

ABSTRAKSI ... v

KATA PENGANTAR ... vii

UNGKAPAN PRIBADI DAN MOTTO ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABLE... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kerangka Pemikiran... 7

1.4.1 Peringkat Analisis... 7

1.4.2 Penelitian Terdahulu... 9

1.4.3 Teori dan Konsep ... 11

1.4.3.1 Konsep Peran ... 12

1.4.3.2 Teori Counter Hegemoni (Antonio Gramsci) ... 13

1.5 Metode Penelitian ... 17

1.5.1 Batasan Waktu Penelitian ... 17

1.5.2 Tipe Penelitian ... 17

1.5.3 Metode Pengumpulan Data ... 18

1.5.4 Metode Analisa Data ... 18

1.5.5 Argumen Dasar... 19

1.5.6 Sistematika Penulisan ... 20

BAB II NEOLIBERALISME DI AMERIKA LATIN... 22

2.1 Imperialisme Amerika Serikat ... 22

2.2 Neoliberalisme ... 23

2.2.1 Lembaga-Lembaga Pendukung Neoliberalisme ... 26

2.3 Dinamika Neoliberalisme di Amerika Latin ... 31

2.3.1 Gelombang Pertumbuhan Rezim Neoliberalisme di Amerika Latin… ... 38

BAB III VENEZUELA DAN BOLIVARIAN DI AMERIKA LATIN ... 44

3.1 Hugo Chavez Dan Sosialisme Venezuela ... 44

3.1.1 Ekonomi Minyak ... 45

3.1.2 Politik Anti-Imperialisme ... 47


(29)

vii

3.3.2 Sosialisme Abad-21/Sosialisme Bolivarian ... 69

BAB IV PERANAN VENEZUELA DALAM GERAKAN ANTI-AMERIKA SERIKAT (ALBA) ... 78

4.1 Venezuela dan ALBA (Alternativa Bolivariana para las Americas) ... 78

4.2 Peran Lingkaran Bolivarian Melalui Gerakan-Gerakan Sosial Dibawah ALBA ... 83

BAB V PENUTUP ... 93

5.1 Kesimpulan ... 93


(30)

viii

Tabel 2 : Pembayaran Biaya Lisensi dan Royalti dari Amerika Latin Kepada Amerika Serikat (Dalam Milliar Dollar AS,

Pembayaran Rata-Rata Per Tahun ... 35 Tabel 3 : Hutang dan Pembayaran Hutang Amerika Latin Tahun

1982-1998 (Dalam Miliar Dollar AS, Rata-Rata Tiap Tahun) ... 36 Tabel 4 : Presentase Penduduk Miskin (1998) di Amerika Latin

(Pendapatan Perkapita Kurang Dari US$ 1 Per Hari)... 37 Tabel 5 : Bantuan-Bantuan Dana Yang Ditujukan Oleh Venezuela Ke


(31)

(32)

x

Yogyakarta: IKIP Sanata Dharma.

Azhari, Aidul Fitriciada. 2004. Menemukan Demokrasi. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Budiardjo, Miriam. 1984. Simposium Kapitalisme, Nasionalisme, Demokrasi. Jakarta: Gramedia.

Budiman, Arif. 1987. Jalan Demokratis ke Sosialisme: Pengalaman Chili di Bawah Allende. Jakarta: Sinar Harapan.

CEPAL (Comision Economica para America Latina). 1998b. La inversion extranjera en America Latina. Juga tersedia edisi Inggrisnya bertitel ECLAC (Economi Commission for Latin America) 1998. Foreign Investment in Latin America.

Chomsky, Noam. 2008. Neo Imperialisme Amerika Serikat. Yogyakarta: Resist book.

Ebenstein, William and Edwin Fogelmen. 1994. Isme-Isme Dewasa Ini. Jakarta: Erlangga.

Fakih, Mansour. 2002. Jalan Lain: Manifesto Intelektual Organik. Yogyakarta: Insist Press.

Faruk. 2005. Pengantar Sosiologi Sastra: dari Strukturalisme Genetik sampai Post-Modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

FSPI. 2003. Melawan Neoliberalisme. Jakarta: Petani Press.

Harinowo, Cyrillus. 2004. IMF: Penanganan Krisis & Indonesia Pasca-IMF. Jakarta: PT. Gramedia Utama.

Holsti, KJ. 1983. Politik Internasional: Kerangka Untuk Analisis. Jakarta: Gelora Aksara.

Indonesia, Ensiklopedia, Edisi Khusus 3 Han-Kol. Jakarta: PT. Ichtiar Baru-Van Hoeve.

Jhamtani, Hira. 2005. WTO Dan Penjajahan Kembali Dunia Ketiga. Yogyakarta: Insist Press.

Kegley, Charles W. & Eugene Wittkopf. 1997. World Politics: Trend and Transformation. New York: St. Martin Press.

Khudori. 2004. Neoliberalisme menumpas petani. Yoyakarta, Resist Book.

Korany, Bagnat. 1997. Social Change, Charisma and International Behavior: Toward a Theory of Foreign Policy Making in Third World. A.W. Siijthoff Leiden: Institute Universitaire de Hautes Etudes Internationales.

Kristol, Irving, Pierre Hassner, Stephen Sestanovich. 2001. Memotret Kanan Baru. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

M.A, Hoetomo. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar.

Mas’oed, Mochtar. 1990. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. Jakarta: LP3ES.


(33)

xi

Moleong, Dr. Lexy J,. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Mudhofir, Ali. 1988. Kamus Teori dan Aliran Dalam Filsafat. Yogyakarta: Liberty.

Mukmin, Hidayat. 1981. Pergolakan di Amerika Latin dalam Dasawarsa ini. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Newman, Michael. 2006. Sosialisme Abad 21: Jalan Alternatif atas Neoliberalisme. Yogyakarta: Resist Book.

O’Donnell, Guillermo, Philippe C. Schmitter, Lawrence Whitehead. 1993. Transisi Menuju Demokrasi: Kasus Amerika Latin. Jakarta: LP3ES.

Patria, Nezar dan Andi Arief. 2003. Antonio Gramsci: Negara & Hegemoni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Petras, James dan Henry V. Meyer. 2002. Imperialisme Abad 21. Yogyakarta : Kreasi Wacana.

Pontoh, Coen Husain. 2005. Malapetaka Demokrasi Pasar. Yogyakarta: Resist. Book.

Prasetyo, Eko. 2006. Inilah Presiden Radikal. Yogyakarta: Resist Book.

Qurik, Robert E. 2006. Poros Setan: kisah Empat Presiden Revolusioner. Yogyakarta: PrismaSophie.

Rais, Mohammad Amien. 2008. Agenda Mendesak Bangsa: Selamatkan Indonesia. Yogyakarta: PPSK Press.

Rizky, Awalil dan Nasyith Majidi. 2008. Neoliberalisme Mencengkram Indonesia. Jakarta: E Publishing.

Shoelhi, Mohammad. 2007. Di Ambang Keruntuhan Amerika. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu.

Simon, Roger. 2004. Gagasan-gagasan Politik Gramsci, Terj. Kamdani dan Imam Baehaqi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Soyomukti, Nurani. 2008. Hugo Chavez Vs Amerika Serikat. Yogyakarta: Garasi. ---. 2008. Metode Pendidikan Marxis Sosialis: Antara Teori dan

Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

---. 2007. Revolusi Bolivarian Hugo Chavez dan Politik Radikal. Yogyakarta: Resist.

Suseno, Frans Magnis. 1975. Etika Sosial. Jakarta: Gramedia.

Suyatna, Hempri. 2007. Evo Morales: Presiden Bolivia Menantang Arogansi Amerika Serikat. Jakarta: Hikmah.

Syam, Dr. Firdaus, M.A. 2007. Pemikiran Politik Barat. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Tabb, William K. . 2001. Tabir Politik Globalisasi. Yogyakarta: Lafadl.

UNCTAD (1994, 1997, 1998). World Investment Report. New York and Geneva: U.N.


(34)

xii

Airlangga.

Putranto, Dimas. 2007, Skripsi: Kerjasama Negara-Negara Amerika Latin Menentang Neoliberalisme Di Kawasan Amerika Latin. Surabaya: Universitas Airlangga, dalam:

http://alumni.unair.ac.id/kumpulanfile/1100828669_abs.pdf, diakses: 2 Januari 2011.

Sallatu, Muhammad Ashry. 2008, Tesis S2: Landasan Pemikiran di Balik Bolivarian Alternative for the Americas (ALBA), dalam:

http://www.lontar.ui.ac.id//opac/themes/libri2/detail.jps?id=123665&lokas i=local, diakses: 16 Februari 2011.

Artikel & Jurnal Elektronik:

Aditjondro, George Junus. Politik Argentina: Kemenangan Perempuan, Kaum Kiri, Atau Dinasti Baru?, dalam:

http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=8967&coid=3&caid=31 &gid=3, diakses: 7 Juni 2011.

“Alternative Bolivarian apara las Américas”, ¿Qué es la Alternativa Bolivariana para América Latina y El Caribe?, http://www.alternativabolivariana.org, diakses: 10 Januari 2011.

Amerika Latin Bergerak Ke Kiri, dalam:

http://www.harycollection.co.cc/2011/05/am, diakses: 11 Juni 2011.

Bank Selatan Siap Saingi Bank Dunia dan IMF (Senin, 10 Desember 2007), dalam: http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=188294, diakses: 16 Juni 2011.

BerdikariOnline (Minggu 3 Oktober 2010). Lula, Presiden Paling Populer Dalam Sejarah Brazil, dalam: http://berdikarionline.com/dunia-

bergerak/20101003/lula-presiden-paling-populer-dalam-sejarah-brazil.html, diakses: 8 Juni 2011.

--- (Jum’at 13 Mei 2011). Presiden Ekuador Rafael Correa Menangkan Referandum, dalam: http://berdikarionline.com/dunia-bergerak/20110513/presiden-ekuador-rafael-correa-

menangkan-referendum.html, diakses: 8 Juni 2011.

Biografi Hugo Chavez dan Sejarah Singkat Kudeta Militer Terhadap Dia, dalam: http://id.shvoong.com/social-sciences/political-science/2105708-biografi-hugo-chavez-dan-sejarah/#ixzz1OZnnMrOj, diakses: 06 Juni 2011.

Detik Forum (14 Oktober 2008). Amerika Latin Ke Kiri: Kebangkitan Sosialisme, dalam: http://forum.detik.com/showthread.php?t=64204&page=, diakses: 9 Februari 2011.

Doktrin Monroe dan Dasar Isolasi Amerika, dalam:


(35)

xiii

http://www.muhsinlabib.com/antarbangsa/kemenangan- fernando- lugo-pastor-si- miskin-perkuat-blok-anti-as, diakses: 8 Juni 2011.

Koalisi Anti Utang. 2007. Menyimak Gerakan Independensi Amerika Latin terhadap AS dan Neoliberalisme Global, dalam:

http://kau.or.id /index.php?option=com_content&task=view&id=81, diakses: 02 Mei 2011.

Latin America Statistics, dalam:

http://www.library.cornell.edu/colldev/lastatistics.html, diakses: 27 Juli 2011.

Latin Melawan Dolar dan Neolib, dalam:

http://ekonomi.inilah.com/read/detail/100459/latin- melawan-dolar-dan-neolib, diakses: 25 Juni 2011.

LatinReporter.com (02 Mei 2005). Cuba-Venezuela: Chavez se reclame du socialisme et cite Marx devant Castro, dalam:

http://www.latinreporters.com/venezuelapol02052005.html, diakses: 27 Juni 2011.

Mantan Tapol Michelle bachelet Menangi Pemilu Cile, dalam:

http://groups.yahoo.com/group/nasional- list/message/26801, diakses: 11 Juni 2011.

Penguasa Industri Minyak Dunia., dalam: www.kompas.com, diakses: 17 Mei 2011.

Pontoh, Coen Husein. Membaca Kemenangan Daniel Ortega. Jurnal Progresif Indonesia (27 November 2006).

---. Siklus Politik Neoliberal: Penyesuaian Amerika Latin Menuju Kemiskinan dan Kemakmuran di Era Pasar Bebas. Jurnal Progresif Indonesia (13 April 2006).

Republika Online (01 Mei 2007). KTT ALBA Sepakat Pererat Ekonomi Latin, dalam: http://www.republikaonline.co.id/2006/052006.html, diakses: 11 Juni 2011.

Said, A. Umar. Uskup Kiri Jadi Presiden Baru Paraguay, dalam: http://annabelle.aumars.perso.sfr.fr/Uskup kiri jadi presiden baru Paraguay.htm, diakses: 8 Juni 2011.

Saragih, Henry. Dinamika Kawasan Amerika Latin: Bercermin Dari Perjuangan Gerakan Petani Tak Bertanah (MST), Brazil, di: http://www.faspi.or.id, diakses: 21 Mei 2011.

Siahaan, Josua. Strategi Negara-Negara Sosialis Amerika Latin Menghadapi Amerika Serikat, dalam: http://www.scribd.com/doc/49230590/JOSHUA-TEORI-STRATEGI, diakses: 03 Mei 2011.

Sinar Harapan. 2005. Karibia Beli Minyak Venezuela $40 per Barel, 06 September, di: http://www.sinarharapan.co.id/berita/0608/25/lua05.html, diakses: 19 April 2011.


(36)

xiv

Tabare Vasquez Presiden Uruguay Yang Baru, dalam:

http://berita.liputan6.com/luarnegeri/200411/89106/tabare_vazquez_presid en_uruguay_yang_baru, diakses: 11 Juni 2011.

Tabloid Diplomasi (20 Agustus 2009), dalam:

http://www.tabloiddiplomasi.org/previous- isuue/38- mei-2009/137-alba- the-bolivarian-alternative-for-latin-america-and-the-caribbean-kerjasama-kawasan-selatan- melawan-kemiskinan-dan-ekslusi-sosial-.html, diakses: 25 Juni 2011.

TV Anti Imperialisme Diluncurkan, dalam:

http://nu.or.id/page/id/dinamic_detil/1/3318/Warta/TV_Anti_Imperialisme _Diluncurkan.html, diakses: 25 Juni 2011.

Venezuela Information Office. nd. Alba: An Alternative Vision for Hemispheric Trade, dalam:

www.rethinkvenezuela.com/download/Afro-Venezuelans.pdf, diakses: 05 Mei 2011.

Venezuela Dan Sosialisme Abad-21, dalam: http://www.nefos.org/?q=node/76, diakses: 27 Juni 2011.

Situs Internet:

www.britannica.com www.eluniversal.com www.greenleft.org.au www.hupelita.com www.kompas.com www.pslweb.org


(1)

i x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Peta Amerika Latin ... xv Lampiran II : Logo ALBA ... xvi


(2)

x

DAFTAR PUSTAKA Buku:

Adisusilo, Sutarjo. 1991. Kapita Selekta Sejarah Eropa Abad XVIII-XIX. Yogyakarta: IKIP Sanata Dharma.

Azhari, Aidul Fitriciada. 2004. Menemukan Demokrasi. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Budiardjo, Miriam. 1984. Simposium Kapitalisme, Nasionalisme, Demokrasi. Jakarta: Gramedia.

Budiman, Arif. 1987. Jalan Demokratis ke Sosialisme: Pengalaman Chili di

Bawah Allende. Jakarta: Sinar Harapan.

CEPAL (Comision Economica para America Latina). 1998b. La inversion

extranjera en America Latina. Juga tersedia edisi Inggrisnya bertitel

ECLAC (Economi Commission for Latin America) 1998. Foreign

Investment in Latin America.

Chomsky, Noam. 2008. Neo Imperialisme Amerika Serikat. Yogyakarta: Resist book.

Ebenstein, William and Edwin Fogelmen. 1994. Isme-Isme Dewasa Ini. Jakarta: Erlangga.

Fakih, Mansour. 2002. Jalan Lain: Manifesto Intelektual Organik. Yogyakarta: Insist Press.

Faruk. 2005. Pengantar Sosiologi Sastra: dari Strukturalisme Genetik sampai

Post-Modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

FSPI. 2003. Melawan Neoliberalisme. Jakarta: Petani Press.

Harinowo, Cyrillus. 2004. IMF: Penanganan Krisis & Indonesia Pasca-IMF. Jakarta: PT. Gramedia Utama.

Holsti, KJ. 1983. Politik Internasional: Kerangka Untuk Analisis. Jakarta: Gelora Aksara.

Indonesia, Ensiklopedia, Edisi Khusus 3 Han-Kol. Jakarta: PT. Ichtiar Baru-Van Hoeve.

Jhamtani, Hira. 2005. WTO Dan Penjajahan Kembali Dunia Ketiga. Yogyakarta: Insist Press.

Kegley, Charles W. & Eugene Wittkopf. 1997. World Politics: Trend and

Transformation. New York: St. Martin Press.

Khudori. 2004. Neoliberalisme menumpas petani. Yoyakarta, Resist Book.

Korany, Bagnat. 1997. Social Change, Charisma and International Behavior:

Toward a Theory of Foreign Policy Making in Third World. A.W. Siijthoff

Leiden: Institute Universitaire de Hautes Etudes Internationales.

Kristol, Irving, Pierre Hassner, Stephen Sestanovich. 2001. Memotret Kanan Baru. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

M.A, Hoetomo. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar.

Mas’oed, Mochtar. 1990. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan


(3)

xi

---. 1989. Study Hubungan Internasional: Tingkat Analisis dan

Teorisasi. Yogyakarta: Studi Sosial UGM Pusat Antar Universitas.

Miles, Matthew B. & Michael Huberman., 1992. Analisis Data Kualitatif : Buku

Sumber Tentang Metode-Metode Baru 1st ed, terjemahan Tjetjep Rohidi.

Jakarta : UI Press.

Moleong, Dr. Lexy J,. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Mudhofir, Ali. 1988. Kamus Teori dan Aliran Dalam Filsafat. Yogyakarta: Liberty.

Mukmin, Hidayat. 1981. Pergolakan di Amerika Latin dalam Dasawarsa ini. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Newman, Michael. 2006. Sosialisme Abad 21: Jalan Alternatif atas

Neoliberalisme. Yogyakarta: Resist Book.

O’Donnell, Guillermo, Philippe C. Schmitter, Lawrence Whitehead. 1993.

Transisi Menuju Demokrasi: Kasus Amerika Latin. Jakarta: LP3ES.

Patria, Nezar dan Andi Arief. 2003. Antonio Gramsci: Negara & Hegemoni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Petras, James dan Henry V. Meyer. 2002. Imperialisme Abad 21. Yogyakarta : Kreasi Wacana.

Pontoh, Coen Husain. 2005. Malapetaka Demokrasi Pasar. Yogyakarta: Resist. Book.

Prasetyo, Eko. 2006. Inilah Presiden Radikal. Yogyakarta: Resist Book.

Qurik, Robert E. 2006. Poros Setan: kisah Empat Presiden Revolusioner. Yogyakarta: PrismaSophie.

Rais, Mohammad Amien. 2008. Agenda Mendesak Bangsa: Selamatkan

Indonesia. Yogyakarta: PPSK Press.

Rizky, Awalil dan Nasyith Majidi. 2008. Neoliberalisme Mencengkram Indonesia. Jakarta: E Publishing.

Shoelhi, Mohammad. 2007. Di Ambang Keruntuhan Amerika. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu.

Simon, Roger. 2004. Gagasan-gagasan Politik Gramsci, Terj. Kamdani dan Imam Baehaqi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Soyomukti, Nurani. 2008. Hugo Chavez Vs Amerika Serikat. Yogyakarta: Garasi. ---. 2008. Metode Pendidikan Marxis Sosialis: Antara Teori dan

Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

---. 2007. Revolusi Bolivarian Hugo Chavez dan Politik Radikal.

Yogyakarta: Resist.

Suseno, Frans Magnis. 1975. Etika Sosial. Jakarta: Gramedia.

Suyatna, Hempri. 2007. Evo Morales: Presiden Bolivia Menantang Arogansi

Amerika Serikat. Jakarta: Hikmah.

Syam, Dr. Firdaus, M.A. 2007. Pemikiran Politik Barat. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Tabb, William K. . 2001. Tabir Politik Globalisasi. Yogyakarta: Lafadl.

UNCTAD (1994, 1997, 1998). World Investment Report. New York and Geneva: U.N.


(4)

xii Skripsi & Tesis:

Kusuma, Edwin Gita. 2009, Skripsi: Petrocaribe dan Arti Penting Kepulauan Karibia Sebagai Strategi Hugo Chavez Menggalang Sekutu Pendukung

Aksi Resistensi Terhadap Amerika Serikat. Surabaya: Universitas

Airlangga.

Putranto, Dimas. 2007, Skripsi: Kerjasama Negara-Negara Amerika Latin

Menentang Neoliberalisme Di Kawasan Amerika Latin. Surabaya:

Universitas Airlangga, dalam:

http://alumni.unair.ac.id/kumpulanfile/1100828669_abs.pdf, diakses: 2 Januari 2011.

Sallatu, Muhammad Ashry. 2008, Tesis S2: Landasan Pemikiran di Balik

Bolivarian Alternative for the Americas (ALBA), dalam:

http://www.lontar.ui.ac.id//opac/themes/libri2/detail.jps?id=123665&lokas i=local, diakses: 16 Februari 2011.

Artikel & Jurnal Elektronik:

Aditjondro, George Junus. Politik Argentina: Kemenangan Perempuan, Kaum

Kiri, Atau Dinasti Baru?, dalam:

http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=8967&coid=3&caid=31 &gid=3, diakses: 7 Juni 2011.

“Alternative Bolivarian apara las Américas”, ¿Qué es la Alternativa Bolivariana para América Latina y El Caribe?, http://www.alternativabolivariana.org, diakses: 10 Januari 2011.

Amerika Latin Bergerak Ke Kiri, dalam:

http://www.harycollection.co.cc/2011/05/am, diakses: 11 Juni 2011.

Bank Selatan Siap Saingi Bank Dunia dan IMF (Senin, 10 Desember 2007),

dalam: http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=188294, diakses: 16 Juni 2011.

BerdikariOnline (Minggu 3 Oktober 2010). Lula, Presiden Paling Populer Dalam

Sejarah Brazil, dalam:

http://berdikarionline.com/dunia- bergerak/20101003/lula-presiden-paling-populer-dalam-sejarah-brazil.html, diakses: 8 Juni 2011.

--- (Jum’at 13 Mei 2011). Presiden Ekuador Rafael Correa

Menangkan Referandum, dalam:

http://berdikarionline.com/dunia-bergerak/20110513/presiden-ekuador-rafael-correa- menangkan-referendum.html, diakses: 8 Juni 2011.

Biografi Hugo Chavez dan Sejarah Singkat Kudeta Militer Terhadap Dia, dalam:

http://id.shvoong.com/social-sciences/political-science/2105708-biografi-hugo-chavez-dan-sejarah/#ixzz1OZnnMrOj, diakses: 06 Juni 2011.

Detik Forum (14 Oktober 2008). Amerika Latin Ke Kiri: Kebangkitan Sosialisme, dalam: http://forum.detik.com/showthread.php?t=64204&page=, diakses: 9 Februari 2011.

Doktrin Monroe dan Dasar Isolasi Amerika, dalam:


(5)

xiii

Focus on the Global South. nd. ALBA Venezuela’s Answer to Free Trade: the

Bolivarian Alternative For the Americas, dalam:

http://www.focusweb.org/alba-venezuela-s-answer-to- free-trade-the-bolivarian-alternative-for-the-ame.html, diakses: 12 Mei 2011.

Kemenangan Fernando Lugo Pastor Si Miskin Perkuat Blok Anti AS. Dalam:

http://www.muhsinlabib.com/antarbangsa/kemenangan- fernando- lugo-pastor-si- miskin-perkuat-blok-anti-as, diakses: 8 Juni 2011.

Koalisi Anti Utang. 2007. Menyimak Gerakan Independensi Amerika Latin

terhadap AS dan Neoliberalisme Global, dalam:

http://kau.or.id /index.php?option=com_content&task=view&id=81, diakses: 02 Mei 2011.

Latin America Statistics, dalam:

http://www.library.cornell.edu/colldev/lastatistics.html, diakses: 27 Juli 2011.

Latin Melawan Dolar dan Neolib, dalam:

http://ekonomi.inilah.com/read/detail/100459/latin- melawan-dolar-dan-neolib, diakses: 25 Juni 2011.

LatinReporter.com (02 Mei 2005). Cuba-Venezuela: Chavez se reclame du

socialisme et cite Marx devant Castro, dalam:

http://www.latinreporters.com/venezuelapol02052005.html, diakses: 27 Juni 2011.

Mantan Tapol Michelle bachelet Menangi Pemilu Cile, dalam:

http://groups.yahoo.com/group/nasional- list/message/26801, diakses: 11 Juni 2011.

Penguasa Industri Minyak Dunia., dalam: www.kompas.com, diakses: 17 Mei

2011.

Pontoh, Coen Husein. Membaca Kemenangan Daniel Ortega. Jurnal Progresif Indonesia (27 November 2006).

---. Siklus Politik Neoliberal: Penyesuaian Amerika Latin

Menuju Kemiskinan dan Kemakmuran di Era Pasar Bebas. Jurnal

Progresif Indonesia (13 April 2006).

Republika Online (01 Mei 2007). KTT ALBA Sepakat Pererat Ekonomi Latin, dalam: http://www.republikaonline.co.id/2006/052006.html, diakses: 11 Juni 2011.

Said, A. Umar. Uskup Kiri Jadi Presiden Baru Paraguay, dalam: http://annabelle.aumars.perso.sfr.fr/Uskup kiri jadi presiden baru Paraguay.htm, diakses: 8 Juni 2011.

Saragih, Henry. Dinamika Kawasan Amerika Latin: Bercermin Dari Perjuangan

Gerakan Petani Tak Bertanah (MST), Brazil, di: http://www.faspi.or.id,

diakses: 21 Mei 2011.

Siahaan, Josua. Strategi Negara-Negara Sosialis Amerika Latin Menghadapi Amerika Serikat, dalam: http://www.scribd.com/doc/49230590/JOSHUA-TEORI-STRATEGI, diakses: 03 Mei 2011.

Sinar Harapan. 2005. Karibia Beli Minyak Venezuela $40 per Barel, 06 September, di: http://www.sinarharapan.co.id/berita/0608/25/lua05.html, diakses: 19 April 2011.


(6)

xiv

Sosialisme Abad Ke 21: Memilah Kaum Reformis Dari Kaum Revolusioner,

dalam: http://indonesia.handsoffvenezuela.org/?p=158, diakses: 27 Juni 2011.

Sudjatmiko, Budiman. Jalan Keadilan di Amerika Latin, dalam Kompas, 18 Desember 2006.

Tabare Vasquez Presiden Uruguay Yang Baru, dalam:

http://berita.liputan6.com/luarnegeri/200411/89106/tabare_vazquez_presid en_uruguay_yang_baru, diakses: 11 Juni 2011.

Tabloid Diplomasi (20 Agustus 2009), dalam:

http://www.tabloiddiplomasi.org/previous- isuue/38- mei-2009/137-alba- the-bolivarian-alternative-for-latin-america-and-the-caribbean-kerjasama-kawasan-selatan- melawan-kemiskinan-dan-ekslusi-sosial-.html, diakses: 25 Juni 2011.

TV Anti Imperialisme Diluncurkan, dalam:

http://nu.or.id/page/id/dinamic_detil/1/3318/Warta/TV_Anti_Imperialisme _Diluncurkan.html, diakses: 25 Juni 2011.

Venezuela Information Office. nd. Alba: An Alternative Vision for Hemispheric Trade, dalam:

www.rethinkvenezuela.com/download/Afro-Venezuelans.pdf, diakses: 05 Mei 2011.

Venezuela Dan Sosialisme Abad-21, dalam: http://www.nefos.org/?q=node/76,

diakses: 27 Juni 2011. Situs Internet:

www.britannica.com www.eluniversal.com www.greenleft.org.au www.hupelita.com www.kompas.com www.pslweb.org