Kajian Pertumbuhan dan Kandungan Karaginan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Yang Terkena Penyaki Ice Ice Di Perairan Pulau Pari Kepulauan Seribu

KAJIAN PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN KARAGINAN
RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii YANG TERKENA
PENYAKIT ICE ICE DI PERAIRAN PULAU PARI
KEPULAUAN SERIBU

NUR MASITA AMILUDDIN

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

PERNYATAAN MENGENAI TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis “Kajian Pertumbuhan dan
Kandungan Karaginan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii yang Terkena
Penyaki Ice Ice di Perairan Pulau Pari Kepulauan Seribu” adalah karya sendiri dan
belum diajukkan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam daftar pustaka pada bagian akhir.


Bogor, Januari 2007

(Nur Masita Amiluddin)
NRP C151030221

ABSTRAK
NUR MASITA AMILUDDIN : Kajian Pertumbuhan dan Kandungan Karaginan
Rumput Laut Kappaphycus alvarezii yang Terkena Penyakit Ice Ice di Perairan
Pulau Pari Kepulauan Seribu di Bawah Bimbingan : FREDINAN YULIANDA
(Ketua) dan ENAN M.ADIWILAGA (Anggota).
Komoditas rumput laut K. alvarezii mempunyai prospek yang cerah dalam
perdagangan untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Peningkatan
permintaan pasar dunia terhadap jenis ini memacu perkembangan budidaya.
Rumput laut K. alvarezii dewasa ini sedang giat dikembangkan oleh pemerintah
melalui usaha budidaya karena selain dapat meningkatkan pendapatan nelayan
juga menjadi sumber devisa negara.
Rumput laut yang dibudidayakan di pulau Pari pada tahun 2000 mulai
memperlihatkan adanya kecenderungan penurunan hasil panen baik kuantitas
maupun kualitas dan menjadi permasalahan sampai sekarang. Penurunan hasil
panen baik kuantitas maupun kualitas ini disebabkan karena terkena penyakit

ice ice (bercak putih). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas
lingkungan, pertumbuhan dan kandungan karaginan rumput laut K. alvarezii
yang terkena penyakit ice ice di lokasi budidaya sebelah barat dan utara pulau
Pari.
Hasil penelitian diperoleh bahwa di lokasi budidaya sebelah barat dari
minggu pertama sampai minggu keempat kualitas air masih memenuhi kriteria
untuk budidaya rumput laut, sehingga ada peningkatan pertumbuhan dan
kandungan karaginan. Minggu kelima sampai minggu kedelapan kualitas air
memburuk dan tanaman uji terinfeksi bakteri penyebab penyakit ice ice, sehingga
pertumbuhan dan kandungan karaginan menurun. Sementara lokasi budidaya
sebelah utara sudah terkena penyakit ice ice selama masa pemeliharaan.
Untuk mencegah Agar penyakit ice ice tidak meluas atau berkembang,
maka kegiatan budidaya dihentikan selama kualitas air memburuk dan dilakukan
penanaman bila kondisi perairan kembali normal..
Kata kunci : K. alvarezii, Pertumbuhan, Karaginan , Ice ice.

Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007
Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari
Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam

bentuk apapun baik cetak, foto copy, mikrofilm dan sebagainya

KAJIAN PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN KARAGINAN
RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii YANG TERKENA
PENYAKIT ICE ICE DI PERAIRAN PULAU PARI
KEPULAUAN SERIBU

NUR MASITA AMILUDDIN

Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sain pada
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

Judul Tesis


: Kajian Pertumbuhan dan Kandungan Karaginan Rumput Laut
Kappaphycus alvarezii yang Terkena Penyaki Ice Ice di Perairan
Pulau Pari Kepulauan Seribu
Nama
: Nur Masita Amiluddin
NRP
: C 151030221
Program Studi : Ilmu Perairan

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Fredinan Yulianda M.Sc
Ketua

Dr. Ir. Enan M. Adiwilaga
Anggota

Diketahui


Ketua Program Studi
Ilmu Perairan

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Enang Harris

Prof. Dr. Khairil Anwar Notodiputro

Tanggal Ujian : 28 Desember 2006

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Alhamdulilllah Puji Syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, atas segala rahmatnya. Berkat bantuan banyak pihak tesis dengan judul
Kajian Pertumbuhan dan Kandungan Karaginan Rumput Laut Kappaphycus
alvarezii yang Terkena Penyaki Ice ice di Perairan Pulau Pari Kepulauan Seribu
dapat diselesaikan. Tesis ini sekaligus sebagai tugas akhir akademis dalam

pendidikan di program studi Ilmu Perairan, program Pascasarjana IPB. Melalui
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1

Bapak Dr.Ir.Fredinan Yulianda M.Sc. dan Dr.Ir.Enan M.Adiwilaga sebagai
Ketua dan anggota yang dengan tulus dan sabar membimbing saya.

2

Seluruh jajaran Program Pascasarjana IPB yang telah membantu kelancaran
selama mengikuti studi.

3

Bapak Prof.Enang Harris selaku ketua Program Studi Ilmu Perairan beserta
seluruh staf pengajar.

4

Bapak Prof.Dr.Hamadi B.Husein selaku Ketua Sekolah Tinggi Perikanan

Hatta Syahrir Banda Naira atas ijin belajar untuk menempuh pendidikan
pascasarjana.

5

Bapak Dirjen Pendidikan Tinggi sebagai penyumbang dana pendidikan.

6

Bapak Dr.Ir.Kardio Praptokardiyo M.Sc.sebagai penguji luar komisi atas
kesediaan membantu mengarahkan penulis dalam penyelesaian tesis ini.

7 Bapak Satir beserta petani rumput laut kelurahan pulau Pari Kab.Administrasi
Kepulauan. Seribu yang telah banyak membantu.
8

Teman-teman P2O LIPI Jakarta yang telah memberikan motivasinya.

9


Ayah tercinta (almarhum), Ibu tersayang yang telah banyak berjasa dengan
bantuan moriil, matriil dan selalu mendoakan dalam segala studi penulis.

10 Suami dan anak-anak tercinta : Nurulvadini, Moh.Safrul, Nurulsavira dan
Moh. Nasrullah Zidan yang selalu memberikan semangat dan pengorbanan
selama pendidikan.
11 Kakak dan adik-adikku tersayang : Nyong, Lela, Rusli, Ci dan Aini (Onco)
yang selalu mendorong dan mendoakan penulis.
12 Semua pihak yang telah membantu penulis yang tak dapat penulis tuliskan
dalam ruang yang terbatas ini.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu saran dan
kritik demi penyempurnaan sangatlah diharapkan. Akhirnya semoga tulisan ini
ada manfaatnya bagi pembaca dan yang membutuhkan.

Bogor, Januari 2007
Penulis

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ambon pada tanggal 20 April 1967 merupakan anak

kedua dari lima bersaudara dari ayahanda Anas Amiluddin dan ibunda Arafia
M.Saleh.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar pada SD INPRES Wailela

Ambon tahun 1979, pendidikan menengah pertama pada SMP Negeri 7 Ambon
tahun 1982 dan pendidikan menengah atas pada SMA Negeri 3 Ambon tahun
1985. Pada tahun 1991 menyelesaikan pendidikan sarjana pada program studi
menejemen sumberdaya perairan jur usan penangkapan Universitas Pattimura
dengan skripsi berjudul Pengaruh Jenis Umpan Terhadap Hasil Tangkapan Ikan
Demersal dengan Bottom Long Line di perairan Ambon. Pada tahun 2003 penulis
mendapat kesempatan melajutkan pendidikan Pascasarja pada Program Studi Ilmu
Perairan Sekolah Pascasarja Institut Pertanian Bogor. Beasiswa pendidikan
pascasarjana diperole h dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Penulis bekerja sebagai staf pengajar pada Sekolah Tinggi Perikanan Hatta
Sjahrir Banda Naira sejak tahun 2001 sampai sekarang.

i

DAFTAR ISI


Halaman
DAFTAR TABEL ......................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

iv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

vi

PENDAHULUAN ......................................................................................

1

Latar Belakang ..................................................................................


1

Perumusan Masalah ..........................................................................

2

Tujuan dan Manfaat ..........................................................................

3

Hipotesis ............................................................................................

3

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................

5

Rumput Laut K. alvarezii. ..................................................................

5

Jenis dan habitat ...........................................................................

5

Komposisi kimia ..........................................................................

6

Budidaya K. alvareezii .......................................................................

7

Metode budidaya ..........................................................................

9

Penyediaan bibit dan pemeliharaan ..............................................

10

Pasca panen ..................................................................................

11

Penyakit Pada Tanaman Rumput Laut ...............................................

12

Penyakit tumbuhan .......................................................................

12

Penyakit Ice ice ............................................................................

13

Karaginan Rumput Laut .....................................................................

15

Mutu dan penggunaan karaginan .................................................

15

Struktur kimia dan sifat-sifat karaginan .......................................

16

Kekentalan dan pembentukan gel ...................................

17

METODE PENELITIAN .........................................................................

18

Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................

18

Metode Pemeliharaan .........................................................................

19

Disain rakit ..................................................................................

19

Penanaman benih ..........................................................................

19

ii

Pengamatan Lingkungan Perairan ......................................................

20

Teknik Pengamatan ............................................................................

21

Kualitas Rumput Laut .........................................................................

22

Analisis Data ......................................................................................

24

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................

26

Keadaan Umum Wilayah Penelitian .................................................

26

Kondisi Lingkungan Perairan ............................................................

28

Faktor fisika ..............................................................................

28

Faktor kimia ..............................................................................

32

Faktor biologi ...........................................................................

36

Analisa Komponen Utama .................................................................

39

Pertumbuhan Rumput Laut ................................................................

39

Pertumbuhan biomassa...............................................................

39

Pertubuhan parsial .....................................................................

45

Hubungan laju pertumbuhan dengan unsur hara........................

46

Hubungan laju degradasi dengan suhu, arus
dan oksigen terlarut ...................................................................

47

Produksi Bobot Kering .......................................................................

48

Kandungan Karaginan........................................................................

49

Kadar Air ............................................................................................

50

Kadar Abu .........................................................................................

51

Hubungan Karaginan dengan Unsur Hara .........................................

52

Hubunga n Karaginan dengan Waktu Pengamatan .............................

54

SIMPULAN dan SARAN .........................................................................

56

Simpulan .............................................................................................

56

Saran ..................................................................................................

56

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

57

iii

DAFTAR TABEL
Halaman
1 Komposisi kimia rumput laut K. alvarezii. .............................................

6

2 Klasifikasi kriteria lokasi budidaya rumput laut K. alvarezii ..................

8

3 Parameter, alat dan satuan pengukuran ...................................................

21

4 Rata-rata parameter kualitas air di lokasi budidaya sebelah
barat dan utara pulau Pari.........................................................................

28

5 Perbandingan kualitas perairan di pulau Pari tahun 1997 dan 2002 ........

38

6 Pertumbuhan mutlak, relatif dan sesaat rump ut laut di sebelah barat
dan utara pulau Pari..................................................................................

46

7 Bobot dan penyusutan K. alvarezii di lokasi budidaya sebelah barat
dan utara pulau Pari..................................................................................

48

iv

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1

Alur pikir pendekatan masalah ..............................................................

4

2

Peta lokasi penelitian pulau Pari Kepulauan Seribu ..............................

18

3

Disain rakit dan pemasangan bibit rumput laut .....................................

20

4

Bagan alir analisis karaginan .................................................................

23

5

Rata-rata kecepatan arus di lokasi budidaya sebelah barat dan utara
Pulau Pari ..............................................................................................

29

Rata-rata kecerahan di lokasi budidaya sebelah barat dan utara
pulau Pari ..............................................................................................

30

Rata-rata suhu perairan di lokasi sebelah barat dan utara pulau
Pari ........................................................................................................

31

8

Rata-rata pH di lokasi budidaya sebelah barat dan utara pulau Pari ....

32

9

Rata-rata kandungan oksigen terlarut di lokasi budidaya sebelah
barat dan utara.pulau Pari ......................................................................

33

10 Rata-rata nitrat, nitrit dan amonia di lokasi budidaya sebelah
barat dan utara pulau Pari.......................................................................

35

11 Rata-rata kandungan total pospat dan ortho pospat di lokasi
budidaya sebelah barat dan utara pulau pari .........................................

36

12 Luka bekas gigitan ikan pada tanaman uji ..........................................

37

13 Kotoran dan algae penempel pada tanaman uji yang menghalangi
Penyerapan ............................................................................................

37

14 Sampah dan tumbuhan pengganggu di lokasi budidaya sebelah
barat dan utara pulau Pari ......................................................................

38

15 Pertumbuhan rumput laut minggu 1-4 dan minggu ke5-8 dilokasi
budidaya barat pulau Pari .....................................................................

40

17 Laju pengeroposan rumput laut tahap pertama (a) dan kedua (b)
di lokasi budidaya sebelah utara pulau Pari ..........................................

41

18 Permukaan thallus rumput laut yang kasar ...........................................

43

19 Rumput laut yang terkena penyakit di lokasi budidaya sebelah
barat dan utara pulau Pari ......................................................................

43

20 Beberapa cara terinfeksi bakteri penyebab penyakit ice ice ..................

44

21 Pertumbuhan rumput laut normal di lokasi budidaya Halmahera
(Kusdi 2005) ..........................................................................................

45

22 Rata-rata kandungan karaginan di lokasi budidaya sebelah barat
dan utara pulau Pari ...............................................................................

50

6
7

v

23 Rata-rata kadar air di lokasi budidaya sebelah barat dan utara
pulau Pari ..............................................................................................

51

24 Rata-rata kadar abu di lokasi budidaya sebelah barat dan
utara pulau Pari ......................................................................................

52

25 Hubungan kand ungan karaginan dengan waktu pengamatan
di lokasi Budidaya sebelah barat dan utara pulau Pari ..........................

54

26 Hubungan kandungan karaginan dengan waktu pengamatan
di lokasi budidaya sebelah utara pulau Pari ...........................................

55

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1

Hasil pengukuran parameter kualitas air di lokasi budidaya
sebelah barat pulau Pari .........................................................................

64

Hasil Pengukuran Kualitas Air di Lokasi Budidaya Sebelah Utara
Pulau Pari ..............................................................................................

65

Hasil uji t terhadap parameter kualitas air di lokasi budidaya
sebelah barat dan utara pulau Pari periode April sampai Mei 2005 ....

66

Hasil pengukuran bobot basah K. alvarezii di lokasi budidaya
sebelah barat .........................................................................................

67

Hasil pengukuran bobot Basah K. alvarezii di lokasi budidaya
sebelah utarab .........................................................................................

68

Hasil uji t terhadap pertumbuhan, kandungan karaginan, kadar abu
dan kadar air di lokasi sebelah barat dan utara pulau Pari periode
April sampai Mei 2005 ..........................................................................

69

Laju pertumbuhan harian K. alvarezii di lokasi budidaya sebelah
barat (a) dan utara (b) pulau Pari ...........................................................

70

Kandungan karaginan, kadar air dan kadar abu di lokasi
sebelah barat (a) dan utara (b) pulau Pari ..............................................

71

Hasil analisis komponen utama di lokasi budidaya sebelah barat
Pulau Pari ..............................................................................................

72

10 Hasil analisis komponen utama di lokasi budidaya sebelah utara
pulau Pari ...............................................................................................

73

11 Analysis of Variance hubungan pertumbuhan dan unsur hara
di lokasi budidaya sebelah barat dan utara pulau Pari .........................

74

12 Analysis of Variance hubungan karaginan dan Unsur hara
di lokasi budidaya barat dan utara pulau Pari .......................................

75

2

3

4

5

6

7

8

9

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Rumput laut atau algae merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia
yang diandalkan untuk pemasukkan devisa negara. Komoditas ini memiliki nilai
ekonomis yang tinggi sebagai bahan makanan dan keperluan industri. Produksi
rumput laut untuk kebutuhan ekspor umumnya berasal dari algae merah
(Rhodophyceae).
Salah satu jenis rumput laut yang mempunyai potensi untuk dibudidayakan
di Indonesia adalah Kappaphycus alvarezii yang dulu dikenal sebagai Eucheuma
cottonii. Masyarakat pulau pari mengenal dan menyebut jenis rumput laut ini
dengan nama Eucheuma. Jenis ini menjadi komoditas ekspor karena permintaan
pasar sekitar 8 kali lebih banyak dari jenis lainnya (Sulistijo 2002). Bahkan
menurut Doty (1973) kebutuhan rumput laut jenis K. alvarezii adalah 10 kali lipat
dari persediaan alami di dunia.

K. alvarezii adalah jenis rumput laut yang

diperlukan untuk usaha industri karena kandungan kappa karaginannya sangat
diperlukan sebagai bahan stabilisator, bahan pengental, pembentuk jel, dan
pengemulsi (Winarno 1996).
Komoditas rumput laut K. alvarezii mempunyai prospek yang cerah dalam
perdagangan untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Peningkatan
permintaan pasar dunia terhadap jenis ini memacu perkembangan budidaya.
Negara Filipina merupakan negara pertama yang dapat meningkatkan produksi
K. alvarezii melalui budidaya.

Perkembangan budidaya di Indonesia mulai

tampak dapat memenuhi permintaan pasar sejak tahun 1980 setelah keberhasilan
budidaya di perairan Selatan Bali (Nusa Penida) dan terus meluas hampir
keseluruh perairan Indonesia termasuk pulau Pari.
Rumput laut K. alvarezii dewasa ini sedang giat dikembangkan oleh
pemerintah melalui usaha budidaya karena selain dapat meningkatkan pendapatan
nelayan juga menjadi sumber devisa negara. Rumput laut yang dibudidayakan
bertujuan untuk meningkatkan hasil dalam jumlah yang cukup besar dan kontinyu
dengan kualitas yang baik terutama untuk kebutuhan ekspor.

Namun usaha

budidaya tersebut jika tidak ada pengelolaan yang baik dan tidak memperhatikan

2

kelestarian serta daya dukung lingkungan, maka dapat menurunkan kuantitas dan
kualitas hasil yang diperoleh.
Rumput laut yang dibudidayakan pada tahun 2000 mulai memperlihatkan
adanya kecenderungan penurunan hasil panen baik kuantitas maupun kualitas
dan

menjadi

permasalahan

sampai

sekarang.

Masalah

serius

yang

menimbulkan kerugian cukup besar dalam budidaya rumput laut di pulau Pari
adalah penyakit ice ice (bercak putih). Penyakit ice ice merupakan penyakit
yang timbul pada musim laut tenang dan arus lemah dan berlangsung selama
1-2 bulan, setelah itu areal dapat ditanami kembali bila kondisi lingkungan
sudah normal (Sulistijo 2002).

Namun apabila lahan ditanami terus tanpa

memperhatikan kondisi lingkungan, maka akan terjadi kerugian yang
berkelanjutan. Hal seperti ini terlihat di pulau Pari yakni para pembudidaya
terus menerus menggantikan tanaman yang rusak tanpa memperhatikan
kerugian dan kondisi kualitas lingkungan budidaya.
Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui pertumbuhan dan kandungan karaginan pada saat rumput laut
terkena penyakit ice ice.

Perumusan Masalah
Musim barat tahun 2005 usaha budidaya rumput laut K. alvarezii di pulau
Pari menghadapi masalah penurunan produksi dan kualitas yang tidak dapat
diterima oleh pasar.
Permasalahan tersebut terjadi karena kekeroposan thallus rumput laut.
Proses kekeroposan thallus yang merupakan ciri dari penyakit ice ice sangat
cepat, sehingga sebagian besar produk tidak dapat dipanen.
Sumber penyebab timbulnya penyakit ice ice yaitu penurunan kualitas
lingkungan perairan. Munurunnya kualitas lingkungan perairan di pulau Pari
menyebabkan penurunan produksi, namun diperkirakan beberapa lokasi masih
mampu menunjang perkembangan budidaya rumput laut tersebut.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan
pengkajian usaha budidaya rumput laut di lokasi budidaya sebelah barat yang
merupakan perairan terbuka (luar gobah) dan utara yang merupakan perairan

3

tertutup (gobah), apakah masih mampu menghasilkan produksi yang diharapkan.
Alur pikir pendekatan masalah disajikan pada gambar 1.

Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pertumbuhan dan kandungan
karaginan dari rumput laut K. alvarezii pada kondisi terkena penyakit ice ice di
lokasi budidaya sebelah barat yang merupakan perairan terbuka (luar gobah) dan
utara yang merupakan perairan tertutup (gobah) pulau Pari.
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai informasi dasar dalam upaya
penanggulangan penyakit ice ice untuk pengembangan budidaya rumput laut
K. alvarezii di masa yang akan datang.

Hipotesis
Produksi dan kualitas hasil budidaya rumput laut K. Alvarezii yang
dibudidayakan akan lebih baik di lokasi budidaya sebelah barat (luar gobah)
daripada di sebelah utara (gobah) pulau Pari walaupun terkena penyakit ice ice.

Unsur Hara
Intensitas

Produksi
Primer

Unsur
Hara

Laju
Pertumbuhan
Rumput Laut

Suhu
Keropos
Z

Dokumen yang terkait

Kajian Kualitas Air Dalam Upaya Menetukan lokasi Terbaik Bagi Pertumbuhan Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Di Pulan Panggang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

0 7 45

Analisis finansial usaha rumput laut kering tawar di Pulau Pari, Kelurahnn Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu

0 14 102

Parameter Oseanografi sebagai faktor penentu pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii di pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

0 11 78

Kajian Pertumbuhan dan Kandungan Karaginan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Yang Terkena Penyaki Ice Ice Di Perairan Pulau Pari Kepulauan Seribu

0 19 194

Jenis, Kelimpahan dan Patogenisitas Bakteri pada Thallus Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Yang Terserang Ice- Ice Di Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta

1 10 10

Identifikasi, patogenisitas bakteri dan pemanfaatan gen 16S-rRNA untuk deteksi penyakit ice-ice pada budidaya rumput laut (Kappaphycus alvarezii)

0 13 279

Analisis laju pertumbuhan dan kualitas karaginan rumput laut Kappaphycus alvarezii yang ditanam pada kedalaman berbeda

0 14 114

Studi Peran Interaksi Bakteri Patogen Dan Lingkungan Terhadap Penyakit Ice-Ice Pada Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii.

2 25 83

Analisis laju pertumbuhan dan kualitas karaginan rumput laut Kappaphycus alvarezii yang ditanam pada kedalaman berbeda

1 5 63

PERTUMBUHAN DAN KARAGINAN RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii YANG DIPELIHARA DI EKOSISTEM PADANG LAMUN PERAIRAN PUNTONDO TAKALAR

0 0 7