1. PENDAHULUAN Latar Belakang
Permasalahan tentang bahan bakar fosil yang mengemuka pada tahun-tahun ini adalah permasalahan tentang menipisnya jumlah bahan bakar fosil dan pemanasan
global. Jumlah kapasitas yang tersedia di perut bumi tentang jumlah bahan bakar fosil sudah menipis. Para ahli dari tahun ketahun berusaha untuk menemukan sumber
energi terbarukan yang bukan berasal dari fosil. Di Indonesia pemakaian sumber energi minyak bumi masih sangatlah tinggi,
bahkan semakin meningkat pesat. Terutama untuk sarana transportasi, pemakaian BBM sebagai bahan bakar belumlah dapat tergantikan oleh sumber energy jenis
lainnya. Ketergantungan pada BBM masih tinggi, lebih dari 60 persen dari konsumsi energy final. Sumberdaya energy minyak yang ada di Indonesia saat ini adalah 86,9
milliar barel, dengan cadangan 9,1 milliar barel, sedangkan produksi tiap tahunnya adalah 387 juta barel. Dengan ini di perkirakan sumber daya energy minyak dapat
dipakai hingga 23 tahun mendatang Sumber : Buku Putih Sumber Daya Energi Indonesia 2005-2025.
Saat ini dirasa sangatlah penting untuk melanjutkan usaha observasi dan pengembangan teknologi berbahan bakar alternatif. Bahan bakar alternatif dapat di
produksi dari sumberdaya yang bisa diperbaharui dan dapat digunakan langsung tanpa memerlukan perubahan besar pada struktur dari mesin Koc, M. , 2009.
Salah satu solusi masalah ini adalah mulai memikirkan untuk memakai alkohol sebagai bahan bakar alternatif. Alkohol dengan kadar tinggi dapat digunakan
secara langsung pada mesin, maupun dapat juga dicampurkan dengan kadar tertentu pada bensin sebagai bahan bakar. Pemanfaatan alkohol sebagai bahan bakar pengganti
bensin, pertamak, pertalite atau sebagai campuran bensin diharapkan mampu mengurangi konsumsi pemakaian bahan bakar dari minyak bumi. Pemakaian alkohol
sebagai bahan bakar kendaran bermotor, baik secara murni atau dengan dicampur bensin, telah mendapat perhatian dari para peneliti sejak 40 tahun terakhir ini.
Dengan latar belakang diatas maka study pengaruh campuran bahan bakar premium dan ethanol terhadap unjuk kerja mesin motor bensin empat langkah akan
dilakukan dalam penelitian ini.
TUJUAN Tujuan yang diinginkan dari penelitian ini adalah :
2
1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran bensin dan ethanol terhadap
unjuk kerja mesin motor bensin 4 langkah.
2. Untuk mengetahui jenis bahan bakar yang sesuai dan untuk mendapatkan unjuk kerja mesin motor bensin 4 langkah yang optimum, emisi gas buang dan
mengetahui tingkat konsumsi bahan bakar. BATASAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka penelitian ini berkonsentrasi pada :
a. Mesin yang digunakan adalah kendaraan roda dua empat langkah b. Pengujian kinerja dilakukan dengan chasis kendaraan motor yang dalam keadaan
diam untuk uji torsi dan uji emisi, uji konsumsi bahan bakar dengan uji jalan motor dikendarai.
c. Bahan bakar yang digunakan premium, campuran premium dan ethanol variasi ethanol 5 , 10 ,15 , 20 volume campuran yang digunakan berkadar 96
yang ada dipasaran. d. Pengujian torsi dengan menggunakan inersia dynamometer
TINJAUAN PUSTAKA
Bell, A.G, 1998, menyatakan bahwa senyawa yang terkandung dalam bahan bakar juga mempengaruhi kecepatan dalam pembakaran. Bahan bakar jenis bensin
dapat terbakar secara cepat sehingga tidak membutuhkan pengapian yang lebih maju advanced dibandingkan dengan jenis bahan bakar yang lain. Bahan bakar alkohol
terbakar lebih lambat sehingga membutuhkan pengapian yang lebih maju advanced.
Devanta Bayu Prasetyo2009, dalam penelitian menjelaskan kadar etanol yang semakin tinggi mengakibatkan gas buang emisi berbahaya yang dihasilkan
lebih rendah. Kadar etanol yang semakin tinggi pada campuran bensin-etanol yang digunakan, kinerja kendaraan bermotor yang menggunakan gasohol lebih baik,
meskipun jarak tempuh yang dihasilkan sedikit berkurang seiring bertambahnya kadar
etanol.
Yuksel, F 2004, melakukan penelitian penggunaan campuran ethanol-bensin sebagai bahan bakar pada mesin spark ignition. Penelitian ini menggunakan 60
ethanol dan 40 bensin dengan memakai mesin 4 silinder. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pada bahan bakar campuran terjadi kenaikan pada spesific fuel
3
consumption serta terjadi penurunan pada torsi dan daya keluaran mesin. Untuk emisi gas CO dan HC terjadi penurunan yang drastis pada bahan bakar campuran ethanol-
bensin yaitu sebesar 80 dan 50, sedangkan untuk emisi gas CO2 semakin meningkat sekitar 20 Topgul, T 2006, telah meneliti performa mesin dan emisi gas
buang dari penggunaan campuran bensin tanpa timbal – ethanol E40, E60. Percobaan dilakukan dengan variasi rasio kompresi dan timing pengapian pada
kecepatan konstan 2000 rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran bensin tanpa timbal ethanol akan meningkatkan torsi dan mengurangi emisi karbon
monoksida CO dan Hidrocarbon HC.
Menurut Arifin Nur2006 Campuran yang optimal antara premium dengan ethanol akan menghasilkan pembakaran yang sempurna yang berimbas pada
peningkatan torsi dan daya mesin. peningkatan daya tertinggi adalah sebesar 0.6 HP.
peningkatan rata – rata torsi tertinggi adalah sebesar 5,4 .
B Hilton dkk 2009 dalam pengujian menggunakan bahan bakar gasohol gas
buang mengalami penurunan dibanding dengan menggunakan premium. Serta
memakai burret dan stopwatch untuk pengambilan data sfc. Pada penelitian ini juga dilakukan variasi kompresi yaitu 7, 5, 8, dan 8, 5, serta memakai variasi waktu
pengapian spark timming yaitu 7, 5, 10, dan 12,5 derajat sebelum titik mati atas TMA. Pengambilan dilakukan dengan pembukaan katup penuh wide open throttle,
pada putaran mesin 900 hingga 1600 rpm. Dari data yang diteliti maka disimpulkan bahwa BMEP Brake Mean Effective Pressure pada kondisi operasi dengan rasio
kompresi 8 dan dengan pemajuan waktu pengapian spark advanced sebesar 10° sebelum TMA, maka didapatkan bahwa bahan bakar campuran ethanol-bensin
mempunyai nilai BMEP lebih tinggi dari pada bahan bakar bensin dengan timbal ataupun bensin tanpa timbal. Nilai BMEP yang terbesar didapatkan pada campuran
bensin ethanol 5.
Penambahan ethanol pada bensin meningkatkan effisiensi. Nilai effisiensi tertinggi yang didapat adalah pada campuran ethanol bensin 20 untuk semua
kondisi pengujian. Unjuk kerja terbaik pada bahan bakar bensin ialah pada bensin tanpa timbal. Penambahan rasio kompresi mengakibatkan peningkatan effisiensi pada
masing-masing bahan bakar yang diujikan, kecuali pada bensin murni.
4
2. METODE PENELITIAN