b. Pemangkasan Pemangkasan tanam an durian ada dua m acam yaitu pemangkasan
bentuk dan pem angkasan pemeliaraan. Pemangkasan bent uk bert ujuan untuk m em bent uk
percabangan dasar
yang dapat
berpengaruh terhadap
pembentukan tajuk tanaman. Sedangkan pemangkasan pemeliharaan
bertujuan m erangsang keluarnya bunga, m encegah serangan penyakit, m erangsang pert um buhan tunas baru, m engurangi kerimbunan agar sinar
m atahari dapat m asuk ke t ajuk dan bent uk tajuk lebih baik. c. Penyiram an
Penyiram an tanaman durian dilakukan untuk m enunda perbungaan durian,
hal ini dim asukan untuk tanaman durian budidaya yang
dibudidayakan di pekarangan atau tanaman durian yang bibitnya berasal dari pembiakan vegetatif yang m em iliki pertumbuhan pohon pendek,
percabangan rapat, dan tajuk yang rim bun. Akibatnya, penyerbukannya agak terhalang kalaupun terjadi buahnya kurang lebat.
Cara pelaksanaan, penyiraman dilakukan pada awal musim kem arau dimaksudkan, agar pem bungaan bisa ditunda hingga pertengahan musim
kemarau. Hal ini dilakukan agar pembungaan bisa bersam aan dengan pohon durian lain.
Kekurangan air juga m enyebabkan bunga dan buah mudah rontok, sejauh air m asih m encukupi pert umbuhan putik bunga akan berlangsung
norm al hingga saat bunga m ekar. Penaggulanganya adalah dengan m enyiram inyaSetiadi, 1985.
4. Hama
a Penggerek buah Jawa : Gala-gala
Ciri: telur diletakkan pada kulit buah dan dilindungi oleh jaring- jaring m irip rumah laba-laba. Larva yang telah menetas dari telur langsung
menggerek dan m elubangi dinding-dinding buah hingga m asuk ke dalam . Larva tersebut tinggal di dalam buah sampai m enjadi dewasa. Buah yang
diserang kadang-kadang jatuh sebelum
tua. Penyebaran: serangga
penggerek buah m enyebar dengan cara terbang dari pohon durian yang satu ke pohon lainnya. Serangga penggerek buah ini bert elur pada buah
durian yang dihinggapinya. Kegiatan bert elur ini dilakukan secara periodik setiap m enjelang m usim kemarau.
Pengendalian: dilakukan dengan insektisida, sepert i Basudin, Sum ithion 50 AC, Thiodan 35 EC, dengan dosis 2-3 ccliter air.
b Lebah mini Ciri: ham a ini berukuran kecil, tubuhnya berwarna coklat
kehitam an dan sayapnya bergaris putih lebar. Setelah lebah menjadi m erah violet, ukuran panjangnya\menjadi 3,5 cm. Pada fase ulat larva, ham a ini
menyerang daun-daun durian m uda. Selam a ham a tersebut mengalam i masa istirahat bentuk kepompong, m ereka akan m enempel erat pada
kulit buah. Setelah menjadi lebah serangga ini m encari makan dengan cara menggerek rant ing-rant ing m uda dan memakan daun-daun muda.
Pengendalian: menggunakan parvasida, seperti Hostathion 40 EC Triazofos 420 gramliter, dan insektisida, seperti Supracide 40 EC dosis
420 gramliter dan Temik 106 Aldikarl 10. c Ulat penggerek bunga Prays citry
Ulat ini m enyerang tanaman yang baru berbunga, terutam a bagian kuncup bunga dan calon buah.
Ciri: ulat ini warna tubuhnya hijau dan kepalanya m erah coklat, setelah menjadi kupu-kupu berwarna m erah sawo agak kecoklatan, abu-
abu dan bert ubuh langsing. Gejala: kuncup bunga yang terserang akan rusak dan putiknya
banyak yang berguguran. Demikian pula, benang sari dan tajuk bunganya pun rusak sem ua, sedangkan kuncup dan putik patah karena luka digerek
ulat. Penularan ke tanaman lain dilakukan oleh kupu-kupu dari hama tersebut.
Pengendalian: dengan
menyemprotkan obat-obatan
sepert i Supracide 40 EC, nuvacrom SW C, Perfekt hion 400 EC Eimetoat 400
gramliter.
d Kutu loncat durian Ciri: serangga berwarna kecoklatan dan tubuhnya diselimuti
benang-benang lilin putih hasil sekresi tubuhnya; bentuk tubuh, sayap dan tungkainya mirip dengan kutu loncat yang menyerang tanam an lam toro.
Gejala: kutu loncat bergerombol menyerang pucuk daun yang masih muda dengan cara menghisap cairan pada tulang-t ulang daun
sehingga daun-daun akan kerdil dan pertum buhannya terham bat; setelah menghisap cairan, kutu ini m engeluarkan cairan getah bening yang pekat
rasanya m anis dan m erata ke seluruh permukaan daun sehingga mengundang semut-semut bergerombol.
Pengendalian: daun dan rant ing-rant ing yang terserang dipangkas untuk dim usnahkan. Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan
menyemprotkan insektisida Supracide 40 EC dosis 100-150 gram 5 liter air.
5. Penyakit