Pengaruh Metode Latihan Bervariasi Terhadap Kemampuan Menulis Huruf Tegak Bersambung Siswa Kelas II MIN Ciputat

PENGARUH METODE LATIHAN BERVARIASI TERHADAP
KEMAMPUAN MENULIS HURUF TEGAK BERSAMBUNG
SISWA KELAS II MIN CIPUTAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh
Elis Robiatul Adawiyyah
1111018300042

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2016 M

ABSTRAK
Elis Robiatul Adawiyyah, “Pengaruh Metode Latihan Bervariasi terhadap
Kemampuan Menulis Huruf Tegak Bersambung Siswa Kelas II MIN

Ciputat”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode latihan
bervariasi terhadap kemampuan menulis tegak bersambung siswa kelas II di MIN
Ciputat, pada tahun pelajaran 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kuasi eksperimen dengan desain one group pretest posttest design.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes berupa penugasan dan
angket respon siswa. Analisis data kelompok menggunakan uji-t diperoleh hasil thitung 12,294 dan t-tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,571, maka dapat
disimpulkan t-hitung>t-tabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
metode latihan bervariasi terhadap kemampuan menulis huruf tegak bersambung
siswa kelas II di MIN Ciputat. Hasil perhitungan N-Gain yang menunjukkan
bahwa pengaruh metode latihan bervariasi terhadap kemampuan menulis huruf
tegak bersambung siswa kelas II MIN Ciputat sebesar 0,6 yang berada pada
kriteria sedang. Respon siswa terhadap penggunaan metode latihan bervariasi
terhadap pembelajaran menulis huruf tegak bersambung diperoleh hasil persentase
sebanyak 88,46% yang artinya bahwa sebagian besar siswa menyatakan “Ya”
bahwa metode latihan bervariasi dapat digunakan dalam pembelajaran menulis
huruf tegak bersambung.

Kata Kunci: Metode latihan bervariasi, kemampuan menulis huruf tegak
bersambung

i

ABSTRACT
Elis Robiatul Adawiyyah, "Effect of Exercise Methods Varies for The Ability
to Writing Upright be Continued Grade II MIN Ciputat ". Thesis,
Department of Islamic Elementary Teacher Education, Faculty of Science
and Teaching Tarbiyah, Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta, in 2015.
This study aims to determine the effect of training methods vary with the
ability to writing upright be continued grade II in MIN Ciputat, in the academic
year 2015/2016. The research used is quasi-experiment design with one group
pretest posttest design. Sampling was done by using purposive sampling
technique. Data collection techniques used are in the form of test assignments and
student questionnaire responses. Analysis of the data groups using t-test result
12.294 t-test and t-table at the 5% significance level of 2.571, it can be concluded
t count> t-table. This shows that there are significant training method varies with
the ability to beautiful writing grade II in MIN Ciputat. N-Gain calculation results

which demonstrate that the effect of exercise methods vary ith the ability to rite
letters upright concatenated in MIN Ciputat grade II of 0,6 which is the criteria for
being. The response of students to use various training methods towards learning
to write letters upright concatenated result as percentage of 88.46%, which means
that most of the students stated "Yes" that varied training methods can be used in
learning to beautiful writing.
Keywords: Methods of training vary, the ability to writing upright be continued

ii

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan
nikmat, rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat serta
salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Saw yang telah memberi tuntunan
dan pedoman serta suri tauladan kepada umat-Nya.
Alhamdulillaahirrabbil‟aalamiin, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi

yang berjudul “Pengaruh Metode Latihan Bervariasi Terhadap


Kemampuan Menulis Huruf Tegak Bersambung Siswa Kelas II MIN Ciputat”.
Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M. A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. fauzan, M. A., selaku wakil Dekan III Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Khalimi, M. Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islma
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Asep Ediana Latip, M. Pd., selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Rosida Erowati, M. Hum., selaku Dosen Pembimbing yang bersedia
meluangkan waktunya untuk senantiasa memberikan arahan, semangat,
dukungan, dan bimbingan dengan penuh kesabaran dan ketulusan.
6. Nafia Wafiqni, M. Pd., selaku Dosen Penasehat Akademik Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang selalu memberikan bimbingan selama proses perkuliahan.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmunya selama
perkuliahan.

iii

8. Dra. Hj. Ratu Rohimah, selaku Kepala Madrasah MIN Ciputat, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan kegiatan penelitian
di sekolah tersebut.
9. Galuh Ratnanggung, S. H., yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melakukan kegiatan observasi pra penelitian sampai pada
penelitian dikelas tersebut.
10. Seluruh siswa-siswi kelas IIA, yang telah kooperatif selama penulis
melakukan penelitian.
11. Keluargaku tercinta, nenek, mamah, bapak, dan adik-adikku yang tidak hentihentinya memberikan doa yang sangat tulus, dukungan moril dan materil,
serta motivasi kepada penulis sampai saat ini.
12. Sahabat-sahabatku terkasih, Nayu Patmonowati, Mona Sylviana Dewi, Nur
Muti‟ah, Yuliana Sari Haluk, Fizia Aulia Rahma, dan Hana Fadillah. Terima
kasih banyak telah menjadi sahabat dan keluarga baru, yang telah menemani,
membantu, memberikan motivasi, inspirasi, doa, serta memberikan cerita dan

pengalaman yang sangat luar biasa kepada penulis selama ini. Semoga
persahabatan kita tidak berhenti sampai di kampus ini.
13. Sahabat-sahabat sepembimbinganku, Mona Sylviana Dewi, Fitri Ratnasari,
Ana Pratiwi, Sarah Respati, dan Muhammad Arif yang telah membantu dan
memotivasi penulis.
14. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011, yang telah membantu selama
perkuliahan dan sudah memberikan cerita dan pengalaman yang luar biasa
bagi penulis. Semoga kebersamaan dan silaturahmi kita akan terus berjalan
dan tidak akan pernah putus.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan bantuan, motivasi, dan informasi yang bermanfaat bagi penulis
dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga seluruh pihak yang telah ikhlas dan tulus membantu dapat
balasan dari Allah SWT sebagai amal kebaikan.

iv

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
banyak kekurangan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi
pembaca.


Jakarta, 04 Januari 2016
Penulis

v

DAFTAR ISI
ABSTRAK …………………………………………………………………

i

ABSTRACT ………………………………………………………………

ii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………

iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….


vi

DAFTAR TABEL ……………………………………………………….....

ix

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………

x

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………

xi

PENDAHULUAN ……………………………………………...

1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………….


3

B. Identifikasi Masalah ………………………………………

3

C. Batasan Masalah …………………………………………….

4

D. Rumusan Masalah …………………………………………..

4

E. Tujuan Penelitian ……………………………………………

4

F. Manfaat Penelitian …………………………………………..


5

......................................................................

6

A. Deskripsi Teoritis .................................................................

6

1. Metode Latihan Bervariasi .............................................

6

BAB I

BAB II

KAJIAN TEORI


a. Pengertian Metode Latihan Bervariasi

....................

6

b. Tujuan Penggunaan Metode Latihan Bervariasi ......

9

c. Prinsip Penggunaan Metode Latihan Bervariasi ........

11

d. Komponen-Komponen dalam Mengadakan
Latihan ……………………………………………..

11

e. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan
Metode Latihan Bervariasi .......................................

13

f. Kelebihan dan Kelemahan Metode Latihan
Bervariasi ..................................................................
g. Prosedur Pelaksanaan Metode Latihan

vi

13

BAB III

Bervariasi ..................................................................

14

2. Kemampuan Menulis Huruf Tegak Bersambung ...........

16

a. Pengertian Menulis ...................................................

16

b. Menulsi Tegak Bersambung .....................................

17

c. Tujuan Menulis Tegak Bersambung ........................

20

d. Pembelajaran Menulis Permulaan ............................

21

B. Hasil Penelitian yang Relevan ..............................................

22

C. Kerangka Berpikir ................................................................

25

D. Hipotesis Penelitian ..............................................................

26

METODE PENELITIAN ........................................................

27

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................

27

B. Metode dan Desain Penelitian ..............................................

28

1. Metode Penelitian ...........................................................

28

2. Desain Penelitian ............................................................

28

C. Populasi dan Sampel ............................................................

29

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................

30

1. Tes ..................................................................................

30

2. Angket ............................................................................

31

E. Instrument Penelitian ............................................................

31

1. Tes ..................................................................................

31

2. Angket ............................................................................

34

F. Validitas ................................................................................

35

G. Teknik Analisis Data ............................................................

35

1. Uji Normalitas ................................................................

36

2. Uji Homogenitas .............................................................

37

3. N-Gain ............................................................................

38

4. Uji Hipotesis Penelitian ..................................................

39

H. Hipotesis Statistik .................................................................

39

vii

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................

41

A. Deskripsi Sekolah .................................................................

41

B. Deskripsi Data ......................................................................

44

1. Deskripsi Proses Pembelajaran .......................................

44

2. Deskripsi Hasil Penelitian ..............................................

46

a. Deskripsi Data Pretest ..............................................

48

b. Deskripsi Data Posttest .............................................

51

c. N-Gain ......................................................................

53

C. Pengujian Persyararan Analisis dan Pengujian Hipotesis ....

54

1. Uji Normalitas ................................................................

54

2. Uji Homogenitas .............................................................

55

3. Pengujian Hipotesis ........................................................

56

4. Analisis Data Angket ......................................................

57

D. Pembahasan ..........................................................................

58

E. Keterbatasan Penelitian ........................................................

60

PENUTUP .................................................................................

62

A. Kesimpulan ...........................................................................

62

B. Saran .....................................................................................

62

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

63

BAB IV

BAB V

viii

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1

: Jadwal Kegiatan Penelitian ....................................................

27

Tabel 3.2

: Desain Penelitian ...................................................................

29

Tabel 3.3

: Kisi-kisi Instrumen Menulis Tegak Bersambung ..................

31

Tabel 3.4

: Rubrik Menulis Huruf Tegak Bersambung ............................ 32

Tabel 3.5

: Kriteria Penilaian Menulis Tegak Bersambung .....................

32

Tabel 3.6

: Angket Respon Siswa ............................................................

34

Tabel 4.1

: Data Hasil Pretest dan Posttest .............................................. 46

Tabel 4.2

: Data Hasil Pretest ..................................................................

Tabel 4.3

: Tabel Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest ............... 49

Tabel 4.4

: Data Hasil Posttest ................................................................. 51

Tabel 4.5

: Tabel Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest .............

52

Tabel 4.6

: Data Nilai N-Gain Pretest dan Posttest .................................

53

Tabel 4.7

: Tabel Frekuensi Kriteria N-Gain ...........................................

54

Tabel 4.8

: Hasil Perhitungan Uji Normalitas dengan Chi Kuadrat ......... 54

Tabel 4.9

: Hasil Perhitungan Uji Homogenitas dengan Uji Fisher ......... 55

Tabel 4.10

: Analisis Hasil Data Angket Pernyataan Siswa merasa senang
menulis tegak bersambung ....................................................

Tabel 4.11

48

57

: Analisis Hasil Data Angket Pernyataan Dengan latihan yang
dibimbing guru, saya bisa lebih mudah menulis tegak
bersambung ...........................................................................

ix

58

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1

: Diagram Batang Nilai Rata-Rata Pretest dan Posttest .....

Gambar 4.2

: Diagram Batang Distribusi Frekuensi Perolehan
Nilai Pretest ........................................................................

Gambar 4.3

48

50

: Diagram Batang Distribusi Frekuensi Perolehan
Nilai Posttest .......................................................................

x

52

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

: Instrumen Penelitian Pretest dan Posttest

Lampiran 2

: Instrumen Angket Responden Siswa

Lampiran 3

: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 4

: Data Hasil Pretest

Lampiran 5

: Data Hasil Posttest

Lampiran 6

: Deskripsi Statistik Pretest

Lampiran 7

: deskripsi Statistik Posttes

Lampiran 8

: Deskripsi N-Gain

Lampiran 9

: Perhitungan Uji Normalitas

Lampiran 10

: Perhitungan Uji Homogenitas

Lampiran 11

: Perhitungan Uji Hipotesis

Lampiran 12

: Hasil Pretest Siswa

Lampiran 13

: HAsil Posttest Siswa

xi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang dilalui setelah
pendidikan usia dini atau taman kanak-kanak. Sejak di sekolah dasar (SD),
siswa sudah semestinya dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilanketerampilan dasar. Banyak keterampilan yang diharapkan dimiliki siswa dari
sekolah dasar, Salah satunya adalah keterampilan berbahasa yang baik.
Keterampilan berbahasa pada siswa didapatkan dari mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa
adalah keterampilan menulis.
Keterampilan menulis merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang
sangat

penting,

sebab

menulis

merupakan

kegiatan

yang

sifatnya

berkelanjutan. Artinya, menulis di SD merupakan kegiatan dasar sebagai bekal
belajar menulis di jenjang berikutnya. Selain itu, kemampuan menulis bagi
para siswa sangat bermanfaat dalam menyalin, mencatat, dan mengerjakan
tugas sekolah.
Salah satu materi bahasa yang diajarkan di sekolah pada kelas rendah
adalah menulis tegak bersambung. Menulis tegak bersambung adalah suatu
aktivitas yang menyambungkan huruf demi huruf. Menulis tegak bersambung
merupakan salah satu aspek perkembangan motorik halus, karena dalam
menulis huruf tegak bersambung dibutuhkan sekali ketelatenan, kesabaran,
dan kerapihan.
Menulis tegak bersambung di sekolah dasar sangat penting
diajarkan terutama pada zaman sekarang. Mengingat perkembangan teknologi
yang semakin maju dan sudah dirasakan betul oleh anak didik kita. Kemajuan
teknologi, seperti gadget memang tidak dipungkiri manfaatnya yang sangat
besar sebagai alat yang memudahkan siswa untuk mencari pengetahuan,
hiburan ataupun permainan, tetapi yang harus diingat bahwa gadget juga dapat
menurunkan prestasi sekolah anak. Gadget menjadikan anak malas menulis.
1

2

Dengan gadget, aktivitas menulis anak menjadi lebih mudah. Hal inilah yang
akhirnya mempengaruhi koordinasi motorik halus anak menjadi kurang bagus
dan tulisan tangan anak pun menjadi jelek.1 Belajar menulis bersambung di
sekolah mampu membuat siswa melatih gerak tangan menjadi luwes dan
membuat tulisan rapi.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas II
MIN Ciputat, permasalahan yang ditemukan dalam kemampuan menulis
adalah kemampuan menulis siswa dengan menggunakan huruf tegak
bersambung. Kemudian peneliti melakukan observasi di kelas dan melihat
permasalahan-permasalahan yang terdapat di kelas adalah bahwa masih
banyak kesalahan siswa dalam menulis tegak bersambung yang mencakup
kerapihan tulisan, ukuran dan bentuk huruf kecil maupun kapital, dan
kelengkapan huruf. Hal itu terlihat dengan adanya siswa yang menulis tidak di
garis kedua dalam buku garis tiga, penulisan huruf p dan r kecil sambung yang
masih seperti huruf lepas, penulisan huruf kapital dalam tegak bersambung,
kerapihan tulisan, dan penulisan tegak bersambung yang belum sesuai dengan
aturan yang berlaku.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, dapat dikemukakan bahwa
proses pembelajaran menulis tegak bersambung di kelas II MIN Ciputat masih
kurang efektif. Dengan penggunaan metode latihan bervariasi dapat dijadikan
solusi dalam mengajarkan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung.
Melalui metode latihan, diharapkan siswa mampu menulis tegak bersambung
dengan baik dan mampu membedakan bentuk-bentuk huruf. Walaupun
memang awal mempelajari keterampilan menulis huruf tegak bersambung ini
memang masih sulit, namun dengan latihan lebih sering keterampilan itu akan
membaik. Untuk menghindari rasa kebosanan selama latihan berlangsung,
dapat dilakukan variasi dalam latihan. Variasi latihan ini dapat ditujukan
dengan adanya perubahan gaya mengajar, media dan sumber belajar, pola
interaksi antara guru dan siswa, maupun dalam hal variasi dalam kegiatan
1

Kompas, 4 Dampak Negatif Gadget Pada Prestasi Anak, 2015 diakses pada tanggal 12
November 2015 (http://female.kompas.com)

3

latihan. Tujuan dari pemberian latihan yang bervariasi adalah selain untuk
menghilangkan kebosanan, juga akan mendorong siswa untuk belajar, karena
kehadiran latihan yang bervariasi yang dilakukan guru dapat memberikan
motivasi terhadap siswa

yang kurang memberikan perhatiannya terhadap

materi pelajaran yang diberikan guru sehingga siswa senantiasa menunjukkan
ketekunan, antusiasme, dan penuh partisipasi dalam proses latihan yang
sedang berlangsung.
Dalam mengajarkan menulis huruf tegak bersambung bukanlah
pelajaran yang diajarkan melalui penjelasan guru saja, melainkan dibutuhkan
latihan secara langsung dengan bimbingan guru. Tanpa adanya proses berlatih,
tidak mungkin keterampilan menulis huruf tegak bersambung pada diri siswa
akan muncul dan dapat dikuasai dengan baik.
Berdasarkan masalah di atas, peneliti mengambil judul penelitian
yang

berjudul

“Pengaruh

Metode

Latihan

Bervariasi

Terhadap

Kemampuan Menulis Huruf Tegak Bersambung Siswa Kelas II MIN
Ciputat”.

B. Identfikasi Masalah
Dari uraian di atas penulis mengidentifikasi masalah dari
pembahasan tersebut yaitu:
1. Siswa kelas II MIN Ciputat kesulitan menulis huruf tegak bersambung.
2. Penulisan bentuk dan ukuran huruf tegak bersambung siswa kelas II MIN
Ciputat yang belum sesuai dengan aturan menulis tegak bersambung.
3. Siswa kelas II MIN Ciputat masih kesulitan menulis huruf kapital dalam
tegak bersambung.

C. Pembatasan Masalah
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, maka perlu dilakukan
pembatasan masalah dalam penelitian ini agar persoalan penelitian dapat
dikaji dengan mendalam. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini
adalah:

4

1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas II A MIN Ciputat.
2. Kegiatan menulis bersambung yang dilakukan peneliti adalah menulis
huruf, kata, dan kalimat dengan tegak bersambung.
3. Yang dimaksud aturan menulis tegak bersambung adalah bentuk setiap
huruf dan ukuran setiap huruf (ke atas dan ke bawah garis).
4. Metode yang digunakan adalah metode latihan bervariasi.
5. Pengaruh yang dimaksud adalah perbedaan kemampuan menulis tegak
bersambung siswa sebelum dan setelah menggunakan metode latihan
bervariasi.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: Seberapa besar pengaruh metode latihan
bervariasi terhadap kemampuan menulis huruf tegak bersambung siswa kelas
II MIN Ciputat?

E. Tujuan Penelitian
Dengan melihat rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
penggunaan metode latihan bervariasi terhadap kemampuan menulis huruf
tegak bersambung siswa kelas II MIN Ciputat.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai penggunaan
metode latihan

bervariasi

dalam mengajarkan menulis

tegak

bersambung dalam proses pembelajaran.
b. Bagi siswa
Dapat meningkatkan kemampuan menulis tegak bersambung siswa.

5

c. Bagi peneliti
Bermanfaat untuk memberikan gambaran pengaruh metode latihan
bervariasi terhadap kemampuan menulis tegak bersambung.
2. Manfaat Teoretis
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya.
c. Dapat memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan dalam
pengajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan menulis
huruf tegak bersambung.

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoretis
1. Metode Latihan Bervariasi
a. Pengertian Metode Latihan Bervariasi
Kata metode dalam bahasa Yunani “methodos” yang artinya jalan
atau cara.1 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja
yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan.2 Menurut M. Sobry Sutikno, metode adalah
suat cara yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.3 Menurut Abu
Ahmadi, metode adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang
dipergunakan guru untuk menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam
kelas, agar pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa
dengan baik.4 Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
metode adalah cara yang dipergunakan guru dalam menyajikan bahan
pelajaran yang sudah direncanakan pada saat berlangsungnya pengajaran.
Untuk mengajarkan suatu materi pembelajaran, guru dapat memilih metode
pembelajaran yang efektif sehingga siswa dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
Metode berfungsi mengarahkan materi pembelajaran agar dapat
dipahami oleh siswa. Menurut Syaiful B. Djamarah dalam Pupuh
Fathurrohman dan Sobry, metode memiliki kedudukan, yaitu sebagai alat
1

M. Subana dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia Berbagai Pendekatan,
Metode, Teknik, dan Media Pengajaran, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2000), h. 20.
2
Depdiknas, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional, 2008), hlm. 952.
3
M. Sobry Sutikno, Metode dan Model-Model Pembelajaran Menjadikan Proses
Pembelajaran Lebih Variatif, Aktif, Inovatif, Efektif dan Menyenangkan, (Lombok: Holistica, 2014),
cet ke I, h. 33.
4
Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar (SBM), (Bandung: Pustaka
Setia, 1997), h. 52.

6

7

motivasi ekstrinsik siswa, untuk menyiasati perbedaan individual siswa, dan
untuk mencapai pendidikan.5
1) Sebagai alat motivasi ekstrinsik siswa
Motivasi belajar dapat berasal dari luar diri siswa. Salah satunya
adalah metode pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran yang baik
akan meningkatkan motivasi belajar siswa.
2) Untuk menyiasati perbedaan individual siswa
Dalam satu kelas terdiri dari berbagai macam karakteristik, minat
dan gaya belajar siswa. Untuk menyiasati keragaman siswa tersebut, guru
dapat menggunakan metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran.
3) Untuk mencapai tujuan pembelajaran
Sebelum seorang guru memilih dan menentukan metode
pembelajaran, sebaiknya terlebih dahulu guru tersebut harus mengetahui
tujuan dari setiap kegiatan belajar yang akan dilakukan. Sebab metode
tunduk pada tujuan, bukan sebaliknya.6
Kata latihan berasal dari kata latih yang berarti belajar dan
membiasakan diri agar mampu melakukan sesuatu.7 Latihan adalah
pendidikan untuk memperoleh kemahiran atau kecakapan.8 Latihan biasanya
berlangsung dengan cara mengulang-ulang suatu hal sehingga terbentuk
kemampuan
keterampilan

atau
yang

keterampilan
dimiliki

yang
oleh

diharapkan.

siswa

dapat

Dengan

berlatih,

ditingkatkan

dan

disempurnakan.9

5

Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman
Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), cet ke III, h. 55.
6
Ibid, h. 60.
7
Depdiknas, Op., cit, h. 823.
8
Ibid.
9
Drs. Madyo Ekosusilo & Drs. R.B. Kasihadi, Dasar-Dasar Pendidikan, Semarang: Effahar,
1990, h. 47-48.

8

Berikut ini pengertian metode latihan menurut para ahli:
(1) Menurut Roestiyah metode latihan dapat diartikan sebagai suatu cara
mengajar di mana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar
siswa memiliki keterampilan yang lebih tinggi.10
(2) Menurut Nana Sudjana, metode latihan adalah suatu kegiatan melakukan
hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan
untuk

memperkuat

suatu

asosiasi

atau

keterampilan agar menjadi bersifat permanen.

menyempurnakan

suatu

11

(3) Menurut Syaiful B. Djamarah dan Aswan juga menambahkan bahwa
metode latihan merupakan cara mengajar yang baik untuk memperoleh
suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.12
(4) Menurut Syaiful Sagala, metode latihan adalah suatu cara mengajar yang
baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu dan sebagai sarana
untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatam, kesempatan dan
keterampilan.13
(5) Menurut Nur Hamiyah dan Mohammad Jauhar, metode latihan adalah
suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara
berulang kepada siswa.14
Variasi berarti bentuk yang lain atau yang berbeda bentuk.15
Bervariasi adalah mempunyai variasi, mempunyai berbagai bentuk (rupa,
jenis, dll), ada selingannya.16 Bila situasi belajar itu diubah-ubah atau
bervariasi, maka keterampilan akan lebih disempurnakan.

10

Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), cet. ke VII, h. 125.
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1991), h.86.
12
Syaiful Bahri & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),
cet. ke IV, h. 95.
13
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 21.
14
Nur Hamiyah dan Mohammad Jauhar, Strategi Belajar Mengajar di Kelas, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2014), h. 54.
15
Depdiknas, Op., cit, h. 1605
16
Ibid.
11

9

Jadi, metode latihan bervariasi merupakan cara mengajar yang
dilakukan guru dengan memberikan latihan yang bermacam-macam dengan
tujuan untuk menghilangkan rasa kejenuhan dan kebosanan selama kegiatan
latihan, sehingga siswa memperoleh kemampuan atau keterampilan tertentu.

b. Tujuan Penggunaan Metode Latihan Bervariasi
Metode latihan bervariasi digunakan agar siswa memiliki beberapa
kemampuan dan keterampilan sebagai berikut:17
(1) Memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalkan kata-kata,
menulis, mempergunakan alat/membuat suatu benda, dan melaksanakan
gerak dalam olah raga.
(2) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi,
menjumlahkan, mengurangi, dan menarik akar dalam hitung mencongkak.
(3) Memiliki kemampuan menghubungkan antara suatu kejadian dengan hal
lain, seperti hubungan antara tanda huruf dan bunyi - ng – ny, penggunaan
lambing/simbol di dalam peta, dan sebagainya.
Tujuan penggunaan variasi dalam metode latihan ditujukan terhadap
perhatian peserta didik, motivasi dan belajar siswa. Tujuan yang dimaksud
adalah sebagai berikut:18
(1) Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa.
Perhatian siswa selama latihan sangat penting karena mempengaruhi
keberhasilan tujuan yang akan dicapai. Dalam kelas dengan jumlah siswa
yang besar, sangat sulit sekali mempertahankan perhatian siswa agar tetap
fokus terhadap pelajaran yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, guru
sangatlah perlu memperhatikan penggunaan variasi dalam latihan agar
dapat memlihara perhatian siswa.

17
18

Roestiyah, Op., cit, h. 125
Taufik, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Inti Prima, 2010), h. 132-133 dan 155-157.

10

(2) Memberi kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi.
Berdasarkan timbulnya, motivasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah
motivasi yang timbul dari diri sendiri. Maksudnya adalah siswa belajar
bukan karena dorongan dari orang tua, guru, bahan pelajaran, ataupun
media dan metode pembelajaran yang menarik, melainkan atas kesadaran
sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat
dorongan dari luar dirinya. Maksudnya adalah saat dalam diri siswa tidak
ada motivasi untuk belajar, maka disinilah motivasi ekstrinsik diperlukan.
Peranan guru dituntut untuk berperan sebagai fungsi motivasi, yaitu
sebagai alat yang mendorong manusia untuk berbuat. Disinilah perlunya
variasi latihan yang diberikan guru selama latihan.
(3) Membentuk sikap positif terhadap guru.
Seorang guru merupakan salah satu kunci dari keberhasilan belajar siswa
di kelas. Apabila guru mengajar dengan cara monoton, maka siswa
menjadi malas belajar, menjadi benci dengan pelajaran bahkan menjadi
tidak menyukai guru tersebut. Tetapi apabila guru yang mengajar dengan
variasi, maka akan timbul gairah belajar dalam diri siswa. Siswa menjadi
senang dengan pelajaran yang diajarkan dan guru pun menjadi disenangi
bahkan difavoritkan siswa.
(4) Mendorong anak didik untuk belajar
Seorang guru harus menciptakan lingkungan belajar yang mampu
mendorong siswa untuk mau belajar. Cara yang dapat dilakukan guru
adalah dengan mengembangkan variasi belajar, baik dalam gaya mengajar,
penggunaan media dan bahan pelajaran.

11

c. Prinsip Penggunaan Metode Latihan Bervariasi
Penggunaan variasi dalam metode latihan harus memperhatikan prinsipprinsip dalam penggunaannya, yaitu:19
(1) Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan
dengan tujuan yang hendak dicapai.
(2) Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga
tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran.
(3) Variasi harus direncanakan dengan baik dan secara eksplisit dicatumkan
dalam rencana pelajaran atau satuan pelajaran.

d. Komponen-Komponen dalam Mengadakan Variasi
Menurut

Taufik,

komponen-komponen

variasi

mengajar

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu variasi gaya mengajar, variasi media dan
bahan, serta variasi interaksi.20
(1) Variasi Gaya Mengajar
Variasi dalam gaya mengajar dapat dilakukan dengan berbagai cara
sebagai berikut:


Variasi suara dalam intonasi, nada, volume, dan kecepatan.



Penekanan berfungsi memfokuskan perhatian siswa. Penekanan
biasanya dikombinasikan dengan gerakan anggota badan.



Pemberian waktu dengan membuat kesenyapan sejenak.



Kontak pandang. Dalam berbicara dan berinteraksi dengan siswa,
sebaiknya guru mengarahkan pandangan ke seluruh kelas dan menatap
mata siswa untuk dapat membentuk hubungan yang positif dan
menghindari hilangnya kepribadian.

19

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009),
cet ke XXIII, h. 85.
20
Taufik, Op., cit, h. 157-160.

12



Gerakan anggota badan. Variasi dalam mikmik, gerakan kepala atau
badan merupakan bagian yang penting dalam komunikasi.



Pindah posisi. Perpindahan posisi guru dalam kelas dapat membantu
menarik perhatian siswa dapat meningkatkan kepribadian guru.

(2) Variasi Media dan Bahan
Ada tiga komponen dalam variasi penggunaan media, yaitu:


Variasi media visual
Penggunaan media visual dapat diartikan sebagai penggunaan alat dan
bahan ajar khusus untuk komunikasi, seperti buku, majalah, globe,
peta, film, slide, TV, radio, grafik, model, demonstrasi dan lain-lain.



Variasi media audio, berupa suara guru.



Variasi media interaksi memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyentuh dan memanipulasi benda atau bahan ajaran.

(3) Variasi Interaksi
Variasi dalam pola interaksi dapat dilakukan sebagai berikut:


Variasi dalam pengelompokkan siswa, yaitu klasikal, kelompok besar,
kelompok kecil, dan perorangan.



Variasi tempat kegiatan pembelajaran, yaitu di kelas dan di luar kelas.



Variasi dalam pola pengaturan guru, yaitu sorang guru dan tim.



Variasi dalam pengaturan hubungan guru dengan siswa langsung
(tatap muka) dan melalui media.



Variasi dalam struktur peristiwa pembelajaran, yaitu terbuka dan
tertutup.



Variasi dalam pengorganisasian pesan, yaitu deduktif dan induktif.



Variasi dalam pengelolaan pesan, yaitu expositorik dan heuristik atau
hipotetik.21

21

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), cet ke IV, h. 79.

13

E. Mulyasa menambahkan komponen dalam variasi mengajar, yaitu
variasi dalam kegiatan pembelajaran. Variasi dalam kegiatan pembelajaran
dapat dilakukan dalam penggunaan metode pembelajaran, media dan sumber
belajar, pemberian contoh dan ilustrasi, serta variasi dalam interaksi dan
kegiatan siswa.22

e. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Metode
Latihan Bervariasi
Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan
metode latihan bervariasi menurut Nana Sudjana yaitu:23
1. Peserta didik harus diberi pengertian yang mandalam sebelum diadakan
latihan tertentu.
2. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis, meskipun
latihan pertama kurang berhasil, sebaiknya diadakan perbaikan agar
hasilnya lebih sempurna.
3. Latihan tidak perlu lama, yang terpenting rutin dilaksanakan.
4. Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan peserta didik.
5. Proses latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang esensial dan
berguna.
6. Perhatikan kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan peserta didik untuk
perbaikan secara klasikal sedangkan kesalahan perorangan, diperbaiki
secara perorangan pula.

f. Kelebihan dan Kelemahan Metode Latihan Bervariasi
Metode

pembelajaran

bermacam-macam.

Setiap

metode

pemebelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Begitu

22
23

E. Mulyasa, Op., cit, h. 80.
Nana Sudjana, Op., cit, h. 87.

14

pula dengan metode latihan bervariasi. Berikut beberapa keuntungan
penggunaan metode latihan bervariasi dalam pembelajaran, yaitu:24
a. Membentuk kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan, serta
kecepatan.
b. Pembentukan

kebiasaan-kebiasaan

membuat

gerakan-gerakan

yang

kompleks dan rumit menjadi lebih otomatis.
c. Menghindari rasa kebosanan dalam latihan, sehingga meningkatkan gairah
belajar.
Adapun kelemahan dari metode latihan bervariasi sebagai berikut: 25
a. Menghambat bakat dan inisiatif siswa.
b. Siswa tidak mampu mengembangkan bakat.
c. Keterampilan siswa menetap/kaku.
d. Terjadi verbalisme.

g. Prosedur Pelaksanaan Metode Latihan Bervariasi
Adapun langkah-langkah/prosedur yang harus diperhatikan guru
dalam pelaksanaan metode latihan bervariasi, sebagai berikut:26
a. Menjelaskan maksud dan tujuan latihan terbimbing pada siswa.
b. Guru mempertunjukkan bagaimana melakukan pekerjaan itu dengan baik
dan benar sesuai dengan konsep dan aturan tertentu. Pada bentuk belajar
verbal yang dipertunjukkan adalah pengucapan atau penulisan kata atau
kalimat.
c. Mengadakan latihan terbimbing sehingga timbul respon siswa yang
berbeda-beda untuk peningkatan keterampilan dan penyempurnaan
kecakapan siswa.
24

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op., cit, h. 96.
M. Subana & Sunarti, Op,. cit, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h. 203
26
Langkah-langkah metode latihan bervariasi ini peneliti adopsi dari langkah-langkah milik
Roestiyah, Sumiati dan Asra, serta langkah-langkah yang dilakukan peneliti sesuai dengan RPP.
Roestiyah, Op,. cit, h. 127 – 128. Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana
Prima, 2008), cet ke II, h. 105.
25

15

d. Memberi waktu untuk mengadakan latihan yang singkat agar tidak
meletihkan dan membosankan dan guru perlu memperhatikan respon
siswa apakah telah melakukan latihan dengan tepat dan cepat.
e. Meneliti hambatan atau kesukaran yang dialami siswa dengan cara
bertanya kepada siswa.
f. Mengubah situasi latihan dengan menggunakan variasi dalam latihan
sehingga menimbulkan optimisme dan rasa gembira pada siswa yang
dapat menghasilkan keterampilan yang baik. Variasi dalam latihan yang
dapat dilakukan guru adalah variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam
penggunaan media dan sumber belajar, variasi dalam interaksi dan variasi
dalam kegiatan pembelajaran.
g. Variasi dalam latihan yang dilakukan peneliti dalam kegiatan menulis
tegak bersambung adalah:


Variasi dalam penggunaan media belajar, sumber belajar, dan kegiatan
pembelajaran, seperti:
1. Peneliti menggunakan lagu hasil ciptaan peneliti sendiri yang
berisikan tentang ukuran huruf kapitan dan huruf kecil dalam tegak
bersambung.
2. Peneliti menggunakan media berupa kertas berbentuk awan untuk
menulis huruf yang hilang dalam tegak bersambung.
3. Peneliti menggunakan media gambar untuk menulis kalimat
sederhana.
4. Bermain kartu kata. Maksudnya adalah guru membagikan kartu
bernomer kepada seluruh siswa. Guru menyiapkan kartu kata yang
nanti akan ditulis siswa dalam bentuk tegak bersambung di papan
tulis. Siswa yang nomornya keluar dalam kocokan maju ke depan
kelas, lalu mengambil kartu kata secara acak. Kemudian
menuliskannya di papan tulis.

16

2. Kemampuan Menulis Tegak Bersambung
a. Pengertian Menulis
Menulis merupakan kegiatan yang hampir dilakukan oleh semua
orang. Kemampuan menulis itu tidak timbul secar alamiah, melainkan sesuatu
yang harus dipelajari dan dilatih. Seperti yang dikatakan Ahmad Susanto,
menulis bukanlah bakat karena tidak semua orang mampu untuk menulis.27
Artinya, menulis bukanlah sebuah bakat bawaan atau bakat yang diturunkan,
melainkan suatu bakat yang dimiliki karena adanya proses belajar dan latihan.
Masih dalam buku yang sama, terdapat dua pengertian menulis, di
antaranya: 28
a. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menulis artinya: (1) membuat
huruf dengan pena; (2) melahirkan pikiran atau perasaan dengan
tulisan; (3) menggambar, melukis; (4) membatik (kain) mengarang
cerita, membuat surat, dan berkirim surat.
b. Menurut Rusyana, menulis adalah kemampuan menggunakan polapola bahasa dalam penyampaiannya secara tertulis untuk
mengungkapkan suatu gagasan atau pesan.
Tarigan menyebutkan bahwa menulis adalah menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambanglambang grafik tersebut.29
Dari beberapa pengertian di atas, jelas sekali kalau menulis
merupakan jenis komunikasi secara tidak langsung. Karena menulis adalah
bentuk penyampaian penulis yang berupa pesan atau gagasan kepada
pembacanya. Artinya, komunikasi ini terjadi antara penulis dan pembaca
dengan perantara sebuah tulisan. Menurut Syafi‟ie, pesan yang ditransaksikan

27

Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana,
2013), Edisi I, h. 247.
28
Ibid.
29
Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa Bandung, 2008), Edisi Revisi, h. 22.

17

itu dapat berwujud ide (gagasan), kemauan, keinginan, perasaan, ataupun
informasi.30
Dalam proses pelaksanaannya, menulis merupakan kegiatan yang
dapat dipandang sebagai sebuah proses, keterampilan, proses berpikir,
kegiatan informasi, dan kegiatan berkomunikasi.31
1. Sebagai sebuah proses artinya untuk mencapai sebuah tulisan itu perlu
melalui beberapa tahap. Mulai dari perencanaan, menulis draf, perbaikan
draf, penyuntingan, sampai pemublikasian hasil tulisan.
2. Sebagai sebuah keterampilan, menulis merupakan suatu kemampuan yang
didapat dari hasil belajar dan latihan. Dengan latihan yang sungguhsungguh maka akan dapat mencapai kemampuan menulis yang
diharapkan.
3. Sebagai sebuah proses berpikir, menulis merupakan kegiatan yang
membutuhkan penalaran.
4. Sebagai kegiatan informasi, menulis mampu menyampaikan informasi
yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
5. Sebagai kegitan berkomunikasi, menulis itu diajukan untuk pembaca.
Seorang penulis harus mempertimbangkan hal-hal yang akan ditulis agar
tulisan yang dihasilkan komunikatif.

b. Menulis Tegak Bersambung
Menulis tegak bersambung adalah menulis dengan menyambungkan
huruf-huruf sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Menulis tegak
bersambung merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa
sejak

30
31

tingkat

dasar.

Dalam

Ahmad Susanto, Op., cit, h. 247.
Ibid, h. 249-251.

menulis

sambung,

siswa

tidak

hanya

18

menyambungkan huruf demi huruf melainkan juga harus memperhatikan halhal sebagai berikut, yaitu:32
1. Bentuk setiap huruf harus benar.
2. Ukuran setiap huruf (ke atas dan ke bawah garis) harus tepat.
3. Huruf harus tegak lurus.
Pada awalnya memang tidak mudah bagi siswa untuk menulis huruf
tegak bersambung dengan baik, namun jika dilatih terus menerus, siswa pasti
akan semakin terampil. Menulis tegak bersambung membutuhkan sebuah
kesabaran dan ketekunan pada saat melakukannya.
Latihan menulis tegak bersambung dapat dilakukan dengan
menggunakan buku bergaris atau buku kotak.33 Selama latihan menulis huruf
tegak bersambung, siswa menggunakan buku tulis halus garis tiga.34
Penggunaan buku tulis halus garis tiga sangat bermanfaat sekali bagi kelas
rendah atau permulaan, karena berfungsi sebagai media yang memudahkan
siswa untuk membedakan ukuran setiap huruf sehingga tulisan menjadi rapi,
indah dan mudah dibaca.
Sebelum latihan menulis huruf tegak bersambung dilakukan, peneliti
menjelaskan langkah-langkah menulis sambung di buku tulis garis tiga
sebagai berikut:
1. Mengenalkan jika menulis di buku garis tiga dimulai dari tepi bawah baris
ke-2.

32

Depdiknas, Panduan untuk Guru Membaca dan Menulis Permulaan untuk Sekolah Dasar
Kelas 1, 2, 3, (Jakarta: Kegiatan Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan Sekolah Dasar
Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h. 37.
33
Solchan, dkk, Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia di SD, (Jakarta: UT, 2011), cet
ke XI, h. 6. 35.
34
Penggunaan buku tulis halus garis tiga selama latihan digunakan karena peneliti
menyesuaikan dengan ketetapan sekolah yang menggunakan buku tulis halus garis tiga.

19

2. Sebelum menulis, siswa harus bisa membedakan huruf mana yang
memiliki jambul atau ekor atau memiliki keduanya atau tidak memiliki
keduanya.
a. Huruf Kapital
1) Huruf yang panjangnya 2 baris, yaitu huruf A, B, C, D, E, H, I, K,
L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, dan Z.
2) Huruf yang panjangnya 3 baris, yaitu huruf F,G, J, dan Y.
b. Huruf Kecil
1) Huruf berjambul ada dua, yaitu huruf yang berjambul penuh,
seperti huruf b, h, k, l dan huruf yang berjambul setengah baris,
seperti huruf d, t.
2) Huruf berekor ada dua, yaitu huruf yang bereekor penuh, seperti
huruf g, j, y dan huruf yang berrkor setengan baris, seperti p, q.
3) Huruf yang berekor dan berjambul adalah huruf f.
4) Huruf yang tidak berjambul dan berekor adalah huruf a, c, e, i, o,
m, n, o, r, s, u, v, w, x, dan z

20

Berikut aturan menulis tegak bersambung dengan buku garis tiga:

Berikut contoh instrumen latihan menulis kalimat:

c. Tujuan Menulis Tegak Bersambung
Alasan siswa diberi pelajaran menulis huruf tegak bersambung
adalah sebagai berikut:35
1. Tulisan sambung dapat memudahkan anak dalam mengenal kata-kata
sebagai satu kesatuan.
35

Mulyono Abdurrahman, Anak Berkesulitan Belajar Teori, Diagnosis, dan Remediasinya,
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012), cet ke I, h. 183.

21

2. Tidak memungkinkan anak menulis terbalik-balik.
3. Menulis dengan huruf sambung lebih cepat karena tidak ada gerakan
pensil yang terhenti untuk tiap huruf.
4. Mengembangkan motorik halus siswa, karena dalam menulis tegak
bersambung dibutuhkan koordinasi gerakan jari-jari tangan.36

d. Pembelajaran Menulis Permulaan
Pembelajaran menulis di sekolah dasar dikelompokkan ke dalam dua
bagian. Yaitu pembelajaran menulis permulaan dan pembelajaran menulis
lanjutan. Pembelajaran menulis permulaan didapatkan di kelas 1, 2, dan 3.
Sedangkan pembelajaran menulis lanjutan didapatkan di kelas 4, 5, dan 6.
Salah satu pembelajaran menulis permulaan yang diajarkan adalah
menulis tegak bersambung. Adapun beberapa indikator dari menulis tegak
bersambung adalah sebagai berikut:37
1. Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan huruf tegak
bersambung.
2. Menyalin puisis anak dengan huruf tegak bersambung.
3. Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan
huruf tegak bersambung dan memperhatikan penggunaan huruf kapital
dan tanda titik.
4. Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung.

36

Nafia Wafiqni dan Asep Ediana Latip, Psikologi Perkembangan Anak Usia MI/SD,
(Ciputat: UIN Press, 2015), h. 97.
37
Isah Cahyani, Pembelajaran Menulis Berbasis Karakter dengan Pendekatan Experiental
Learning, (Bandung: Pendidikan Dasar SPS UPI, 2012), h. 106-108.

22

B. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan ini digunakan sebagai bahan perbandingan
atas karya ilmiah yang sudah ada sebelumnya. Ada beberapa penelitian yang
relevan yang telah dilakukan oleh para peneliti dengan penelitian terdahulu, yaitu:
1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Santi Pilomonu, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2012 dengan judul
skripsi “Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Huruf Tegak Bersambung
Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas II SD Cokroaminoto Motongkad
Kecamatan Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur”. Adapun hasil
penelitian yang didapat adalah bahwa kemampuan siswa dalam menulis puisi
dengan huruf tegak bersambung dapat ditingkatkan dengan menggunakan
metode latihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I mencapai
56,2%. Pada siklus II mencapai kriteria ketuntasan belajar sebesar 74,9%.
Adapun perbedaan penelitian Santi Pilomonu dengan peneliti adalah dari segi
metode penelitian. Santi Pilomonu menggunakan metode PTK dalam
penelitiannya,

sedangkan

peneliti

menggunakan

metode

eksperimen.

Penelitian yang dilakukan oleh Santi Pilomonu adalah penelitian yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi dalam tegak
bersambung dengan penggunaan metode latihan. Sedangkan penelitian yang
akan dikaji peneliti bertujuan untuk melihat adanya pengaruh atau tidak
penggunaan metode latihan bervariasi terhadap kemampuan menulis tegak
bersambung siswa. Materi pembelajaran menulis tegak bersambung yang
dilakukan Santi Pilomonu adalah menulis puisi dengan tegak bersambung,
sementara peneliti dimulai dari menulis huruf, kata, sampai kalimat sederhana
dengan tegak bersambung. Sedangkan persamaan dari penelitian yang
dilakukan Santi Pilomonu dengan peneliti adalah penggunaan sampel. Sampel
yang digunakan oleh Santi Pilomonu dalam penelitiannya dengan sampel yang
digunakan peneliti memiliki persamaan, yaitu mengambil sampel kelas II
MI/SD tetapi dengan sekolah yang berbeda. Metode pembelajaran yang

23

digunakan Santi Pilomonu dengan peneliti sama-sama menggunakan metode
latihan. Hanya saja peneliti menggunakan metode latihan yang bervariasi
dalam latihan menulis tegak bersambung.
2. Hasil penelitian yang dilakukan Pipih Nurlatifah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul
“Penggunaan Metode Poster Comment Dalam Pembelajaran Menulis Tegak
Bersambung Siswa Kelas I MI Pasirangin 1 Sukabumi”. Berdasarkan hasil
keterampilan menulis siswa pada

Dokumen yang terkait

Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung dengan metode drill: penelitian tindakan kelas 1 ML Al-Falahiyyah Tangerang

6 42 92

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG MELALUI PENERPAAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS II SDN 1 KARYA TUNGGAL

2 23 68

Penggunaan metode poster comment dalam pembelajaran menulis tegak bersambung siswa kelas 1 MI Pasirangin 1 Sukabumi

0 4 82

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF TEGAK BERSAMBUNG MELALUI PENERAPAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Huruf Tegak Bersambung Melalui Penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Siswa Kelas II SD N 1 Pulorejo Tahun 2013/2014.

1 3 19

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Huruf Tegak Bersambung Melalui Penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Siswa Kelas II SD N 1 Pulorejo Tahun 2013/2014.

2 12 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF TEGAK BERSAMBUNG MELALUI PENERAPAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Huruf Tegak Bersambung Melalui Penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Siswa Kelas II SD N 1 Pulorejo Tahun 2013/2014.

0 2 16

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG SISWA KELAS II A SD NEGERI 1 PEDES SEDAYU BANTUL.

36 213 205

Contoh Huruf Tegak Bersambung - SALAM PENDIDIKAN INDONESIA CursiveHandwriting

1 3 29

PANDUAN BELAJAR MENULIS TEGAK BERSAMBUNG | Belajar Membaca Menulis Bab 2

4 19 10

Menulis Tegak Bersambung A C

0 1 6