2.3. Kompresi Data
Kompresi data merupakan suatu upaya untuk mengurangi jumlah bit yang digunakan untuk menyimpan atau mentransmisikan data. kompresi data meliputi
berbagai teknik kompresi yang diterapkan dalam bentuk perangkat lunak Software maupun perangkat keras Hardware. Bila ditinjau dari penggunaannya, kompresi
data dapat bersifat umum untuk segala keperluan atau bersifat khusus untuk keperluan tertentu. Keuntungan data yang terkompresi antara lain: penyimpanan data lebih
hemat ruang, mempersulit pembacaan data oleh pihak yang tidak berkepentingan dan memudahkan distribusi data dengan media removable seperti flashdisk, CD, DVD, dll
Tjatur, 2011. Saat ini terdapat berbagai tipe algoritma kompresi, antara lain: Huffman, IFO,
LZHUF, LZ77 dan variannya LZ78, LZW, GZIP, Dynamic Markov Compression DMC, Block-Sorting Lossless, Run-Length, Shannon-Fano, Arithmetic, PPM
Prediction by Partial Matching, Burrows-Wheeler Block Sorting, dan Half Byte. Namira, 2013.
2.3.1. Klasifikasi tipe kompresi data
Secara umum, kompresi data dapat diklasifikasikan ke dalam 2 macam, yaitu Arief, 2006:
1. Kompresi Lossy
Teknik kompresi dimana data yang sudah dikompresi tidak dapat dikembalikan seperti data semula, dinamakan lossy atau distortive atau noise-incurring.
Kompresi seperti ini digunakan untuk gambar dan suara dimana kehilangan loss data dapat diijinkan dalam kasus tertentu. Contoh data adalah adalah JPEG dan
GIF untuk gambar, MPEG untuk video dan MP3 MPEG Layer-3 untuk format suara.
Contoh: metode kompresi lossy adalah Transform Coding, Wavelet, dan lain-lain.
2.
Kompresi Lossless
Kompresi lossless adalah teknik kompresi untuk data seperti file program, file dokumen dan record basis data dimana sama sekali tidak diijinkan perbedaan
Universitas Sumatera Utara
antara data awal sebelum kompresi dan data setelah dilakukan dekompresi. Contoh program kompresi lossless seperti winzip, winrar, dan pkzip. Contoh
metode lossless adalah Boldi-Vigna, Shannon-Fano Coding, Huffman Coding, Arithmetic Coding, Run Length Encoding dan lain sebagainya Rachmat, 2015.
2.3.2 Dekompresi Data
Dekompresi adalah kebalikan dari proses kompresi. Setiap proses kompresi data tentu saja membutuhkan proses dekompresi kembali untuk mendapatkan data
yang sesungguhnya. Pada praktek kasusnya, dekompresi yang baik atau dapat dikatakan efisien jika algoritma dekompresinya sesuai dengan algoritma kompresi
pada kasus itu sendiri. Audio, Video, dan Foto adalah contoh data yang sangat sering dilakukan proses kompresi dan dekompresi tentu saja menggunakan
dengan algoritma yang sama. Adapun hubungan antara kompresi dan dekompresi dapat dilihat pada gambar dibawah ini Namira, 2013 :
Output Input Source File
Compression File
Input Output
Compression File decompresion
File
Gambar 2.4 Compression Dan Decompression
Aplikasi dekompresi data sering juga disebut
dengan dekompresor decompresor. Bagaimanapun dekompresi adalah salah satu solusi terbaik untuk
mengembalikan data yang telah mengalami proses kompresi compressed Files. Kompresor dan dekompresor dapat dikatakan sebagai dua proses yang saling
berkaitan baik pada sumber dan tujuan masing-masing proses. Pada kasusnya, source disebut dengan coder dan destinasi pesan disebut dengan decoder.
Compression Algorithm
Decompression Algorithm
Universitas Sumatera Utara
2.4 Algoritma Boldi- Vigna ζ