Strength of Weak Ties Theory

15 langsung mencerminkan agenda situs organisasi media itu sendiri. Meskipun begitu, peneliti menggunakan lima konfigurasi sosiometris milik Setiawan 1989 untuk menganalisis struktur jaringan yang terbentuk dalam Web terkait isu perpecahan internal Partai Demokrat.

3. Strength of Weak Ties Theory

Teori ini dicetuskan oleh Granovetter dalam Borgatti Lopez-Kidwell, 2011: 40-43 dan terdiri dari dua premis utama. Pertama, semakin kuat ikatan antara dua orang nodes, maka dunia sosial mereka akan cenderung semakin saling mengisi, sehingga memperbesar kemungkinan mereka untuk memiliki ikatan dengan pihak ketiga yang sama: … the stronger the tie between two people, the more likely that their social worlds will overlap—that they will have ties with the same third parties, a kind of transitivity Borgatti Lopez-Kidwell, 2011: 40. Premis pertama dapat dianalogikan sebagai berikut, jika A berteman dekat dengan B dan B mengenal C, maka besar kemungkinan A juga mengenal C. Dunia sosial mereka akan saling mengisi berarti informasi yang beredar di antara A, B, dan C akan saling melengkapi karena hubungan mereka yang sangat dekat. Premis pertama juga memunculkan konsep “jembatan” yang berarti ikatan yang menghubungkan seseorang node dengan orang-orang yang tidak terhubung dengan teman-temannya yang lain. Premis ini memunculkan premis lain, yaitu bahwa hanya ikatan yang lemah saja yang dapat menjadi jembatan. Sebagai contoh, jika A memiliki ikatan yang kuat dengan B, maka sesuai dengan premis pertama, kemungkinan besar A dan B memiliki ikatan dengan orang lain yang 16 sama sebagai bentuk transitivity. Dengan demikian, ikatan antara A dan B tidak dapat disebut sebagai jembatan. Premis kedua, “jembatan” bridging ties adalah sumber ide baru yang potensial: … bridging ties are a potential source of novel ideas. A bridging tie is a tie that links a person to people who are not connected to their another friends. … from a bridging tie a person can hear things that are not already circulating among their other friends Borgatti Lopez-Kidwell, 2011: 41. Premis ini didasarkan pada pemikiran bahwa melalui “jembatan”, seseorang dapat mengetahui hal-hal yang belum beredar di antara teman-temannya yang lain. Berdasarkan kedua premis ini dapat disimpulkan ikatan yang lemah lebih potensial bagi individu untuk mendapatkan informasi yang baru. GAMBAR 1.2 Strong and Weak Ties Sumber : connectingwithconsumers.com Dengan demikian, ikatan bridge 6 tidak lain adalah ikatan lemah yang muncul dalam struktur jaringan. Meskipun begitu, Granovetter menegaskan bahwa ikatan lemah lah yang lebih kuat sebagai penyalur informasi. 6 Konfigurasi sosiometris bridge atau ikatan lemah menurut Granovetter mirip dengan apa yang disebut oleh Setiawan sebagai penghubung liaison – lihat Gambar 1.1. Bedanya liaison menghubungkan dua atau lebih klik tanpa menjadi anggota dari salah satu klik, sedangkan bridge menjadi penghubung sekaligus menjadi anggota dari salah satu klik. 17 Dengan demikian, keberadaan ikatan lemah penting dalam struktur jaringan. Jika dikaitkan dengan penelitian ini, keberadaan ikatan lemah juga menunjukkan prioritas isu yang sama-sama diangkat oleh beberapa situs media. Dengan demikian, isu itulah yang menjadi pengetahuan baru bagi pembaca pada akhirnya membentuk opini publik. Teorisasi inilah yang akan peneliti elaborasi lebih jauh ke dalam konteks jaringan isu pada situs berita online.

4. Network Model of The Media System

Dokumen yang terkait

KARAKTERISTIK JARINGAN ISU PADA SITUSBERITA INDONESIA KARAKTERISTIK JARINGAN ISU PADA SITUS BERITA INDONESIA (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Karakteristik Jaringan Isu Perpecahan Internal Partai Demokrat di Media Internet).

1 5 14

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN KARAKTERISTIK JARINGAN ISU PADA SITUS BERITA INDONESIA (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Karakteristik Jaringan Isu Perpecahan Internal Partai Demokrat di Media Internet).

0 6 24

PENUTUP KARAKTERISTIK JARINGAN ISU PADA SITUS BERITA INDONESIA (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Karakteristik Jaringan Isu Perpecahan Internal Partai Demokrat di Media Internet).

0 4 27

(Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Karakteristik Jaringan Komunikasi Partisipan pada Situs NETWORKING IN CONSUMER CREATED CONTENT-BASED CYBERCOMMUNITY (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Karakteristik Jaringan Komunikasi Partisipan pada Situs Sukam

0 3 15

PENDAHULUAN NETWORKING IN CONSUMER CREATED CONTENT-BASED CYBERCOMMUNITY (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Karakteristik Jaringan Komunikasi Partisipan pada Situs Sukamasak.com).

0 3 53

KESIMPULAN DAN SARAN NETWORKING IN CONSUMER CREATED CONTENT-BASED CYBERCOMMUNITY (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Karakteristik Jaringan Komunikasi Partisipan pada Situs Sukamasak.com).

0 2 13

ISU KOALISI PARTAI DI MEDIA INDONESIA ISU KOALISI PARTAI DI MEDIA INDONESIA (Analisis Framing Pemberitaan tentang Koalisi Partai Menjelang PILPRES pada PEMILU 2009 dalam surat kabar Harian Media Indonesia Edisi 9 April 2009- 16 Mei 2009).

0 3 12

Analisis Manajemen Isu Partai Politik Analisis Manajemen Isu Partai Politik (Studi Deskriptif Kualitatif Manajemen Isu Tim Pemenangan YURO dalam Pilkada Karanganyar Periode 2013-2018).

0 1 13

TINJAUAN TENTANG ISU KEAMANAN JARINGAN K

0 0 6

Isu Keamanan Jaringan Advanced Persisten

0 0 7