Atomic Absorbtion Spectrofotometric AAS

12 4. Agitasi fluida Agitasi fluida solvent akan memperbesar transfer material dari permukaan padatan ke larutan. Selain itu agitasi dapat mencegah terjadinya sedimentasi. Metode operasi leaching dengan sistem bertahap tunggal, bekerja dengan cara mengontakkan antara padatan dan pelarut sekaligus, dan kemudian disusul dengan pemisahan larutan dari padatan sisa. Cara ini jarang ditemui dalam operasi industri, karena perolehan solute yang rendah Richarson, 2001.

2.7 Atomic Absorbtion Spectrofotometric AAS

Teknik analisis spektrofotometri termasuk salah satu teknik analisis instrumental di samping teknik kromatografi dan elektrolisis kimia. Teknik tersebut memanfaatkan fenomena interaksi materi dengan gelombang elektromagnetik seperti sinar-X, ultraviolet, cahaya tampak, dan inframerah. Fenomena interaksi bersifat spesifik baik absorbsi maupun emisi. Interaksi tersebut menghasilkan signal-signal yang disadap sebagai alat analisis kualitatif dan kuantitatif. Contoh teknik absorbsi atom AAS yang merupakan alat ampuh dalam analisis logam Alwin, 2009. Atomic Absorbtion Spectrofotometric adalah metoda analisis yang berdasarkan pada pengukuran radiasi cahaya yang diserap atom bebas. Analisis menggunakan alat Atomic Absorbtion Spectrofotometric ini memiliki keuntungan dari hasil analisisnya yang sangat peka, teliti dan cepat, pengerjaannya relatif sederhana serta tidak perlu dilakukan pemisahan unsur logam dalam pelaksanaannya. Analisis Atomic Absorbtion Spectrofotometric yang berdasarkan pada proses penyerapan energi radiasi dari sumber nyala atom-atom yang berada pada tingkat energi dasar. Komponen-komponen utama yang menyusun Atomic Absorbtion Spectrofotometric adalah sumber cahaya, atomizer, monokromator, detector, dan penampilan data Anderson, 1987. Penggunaan Atomic Absorbtion Spectrofotometric dalam menganalisa kandungan logam-logam, dikarenakan dengan metode Atomic Absorbtion Spectrofotometric unsur-unsur dengan energi eksitasi rendah. SAA kegunaannya lebih ditentukan untuk analisa kuantitatif logam-logam 13 alkali dan alkali tanah. Untuk maksud ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain : Larutan sampel diusahakan seencer mungkin kadar unsur yang dianalisis tidak lebih dari 5 dalam pelarut yang sesuai. Larutan yang dianalisis lebih disukai diasamkan atau kalau dilebur dengan alkali tanah terakhir harus diasamkan lagi. Hindari pemakaian pelarut aromatik atau halogenida. Pelarut organik yang umum dipakai adalah keton, ester, dan etil asetat. Hendaklah dipakai pelarut-pelarut untuk analisis p.a Muhammad Mulja, 1995.

2.8 Gangguan-Gangguan pada Spektrofotometri Serapan Atom