Penginjeksian Bahan Kimia TINJAUAN PUSTAKA

Faisal : Pengaruh Turbiditas Dan Penambahan Klorin Terhadap Kualitas Air Dalam Clarifier 53-Fd-1001 Unit Utility-1 PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara, 2009. USU Repository © 2009 • Panjang : 9500 mm • Temperatur design : - • Tekanan design : cairan penuh kgcm 2 G Toyo Enginering Corp,1985 Clarifier dilengkapi dengan pengaduk dan penggaruk yang keduanya bekerja secara kontinyu. Pengaduk agitator berfungsi untuk mempercepat terjadinya gumpalan lumpur dan bekerja dengan kecepatan 1,05 – 4,2 rpm. Sedangkan penggaruk rake berfungsi mencegah agar gumpalan lumpur tidak pekat di dasar clarifier dan bekerja dengan kecepatan 0,033 rpm. Kotoran-kotoran yang mengendap bersama lumpur dikeluarkan dari bawah clarifier sebagai buangan, sedangkan air jernih dari clarifier keluar lewat bagian atas. Clarifier didesain secara khusus sehingga tiga proses pengolahan air dapat berlangsung dalam satu unit, yaitu proses penambahan bahan kimia, flokulasi, dan pengendapan. Pada bagian masuk clarifier diinjeksikan bahan-bahan kimia yaitu aluminium sulfat, gas klorin, dan natrium hidroksida. Sedangkan coagulant aid ditambahkan ke dalam clarifier.Speight,J.G., 2002

2.3 Penginjeksian Bahan Kimia

a. Aluminium Sulfat Al 2 SO 4 3 Berfungsi untuk membentuk gumpalan dari partikel yang tersuspensi flok dalam air atau mengendapkan kotoran-kotoran yang ada dalam air. Besarnya aluminium sulfat yang ditambahkan tergantung dari kekeruhan air serta debit air yang masuk. Bila aluminium sulfat dikontakkan dengan air maka akan terjadi Faisal : Pengaruh Turbiditas Dan Penambahan Klorin Terhadap Kualitas Air Dalam Clarifier 53-Fd-1001 Unit Utility-1 PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara, 2009. USU Repository © 2009 hidrolisa yang menghasilkan alumunium hidroksida AlOH 3 dan asam sulfat. Reaksi yang terjadi adalah : Al 2 SO 4 3 . 18 H 2 O + 6 H 2 O 2 AlOH 3 + 3H 2 SO 4 + 18 H 2 O Reaksi tersebut akan mengakibatkan suasana asam dalam air dan flok dari AlOH 3 yang berupa koloidal lama-kelamaan akan mengendap bersama kotoran-kotoran lain yang terdapat dalam air. Aluminium sulfat yang ditambahkan memiliki kadar 14,5-17,5 Al 2 O 3 dan jumlah aluminium sulfat yang dikonsumsi setiap harinya adalah 5600 kg maksimum, 800 kg rata-rata, 400 kg minimum. Aluminium sulfat yang diinjeksikan dengan menggunakan pompa larutan aluminium sulfat 53-GA-1015 AB kedalam aliran air mentah yang bertindak sebagai koagulan. Pada saat operasi normal, satu pompa beroperasi dan satu lagi pompa posisi siaga dan injeksinya diperkirakan 30 ppm. Dosis larutan Aluminium sulfat dikontrol secara proporsi ke aliran masuk air mentah oleh masing-masing pompa larutan aluminium sulfat secara otomatis. Masing-masing pompa mempunyai kapasitas 400 literjam. Larutan Aluminium sulfat yang dipompakan oleh 53-GA-1015 AB diambil dari salah satu tangki Alum 53-FA-1002 AB dengan volume tangki masing-masing adalah 8000 liter. Operator mengisiloading Aluminium sulfat di tangki Aluminium sulfat secara manual dengan cara membuka katup ”service water” yang berfungsi sebagai pengencer larutan tersebut, setelah di isi, operator dapat menjalankan Agitator Aluminium sulfat 53-GD-1002 AB yang berfungsi sebagai pengaduk larutan di dalam tangki, sehingga didapatkan konsentrasi larutan yang merata. Faisal : Pengaruh Turbiditas Dan Penambahan Klorin Terhadap Kualitas Air Dalam Clarifier 53-Fd-1001 Unit Utility-1 PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara, 2009. USU Repository © 2009 b. Natrium hidroksida NaOH Berfungsi untuk menetralkan air akibat penambahan aluminium sulfat sehingga pHnya berkisar antara 6 – 8. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : H 2 SO 4 + 2NaOH Na 2 SO 4 + 2 H 2 O Konsumsi NaOH setiap harinya adalah 3000 kg dengan kadar 45 . Tetapi penambahan NaOH ini tergantung dengan pH air, bila pHnya di bawah 6 baru ditambahkan NaOH untuk menetralkannya. Natrium hidroksida diinjeksikan ke pipa air masuk clarifier dengan menggunakan Clarifier Caustik Dosing Pump 53-GA-1016 AB yang dikontrol secara proporsi berdasarkan ukuran pH air mentah, pada normal operasi pemakaian dosis natrium hidroksida kira-kira 10 ppm. Semua pompa larutan natrium hidroksida dikontrol dan diubah oleh variabel speed drive dengan merubah kecepatan dari pompa. Pengaturannya dapat juga dilakukan secara manual dengan mengatur kecepatan pada masing-masing pompa dan kapasitas dari masing-masing pompa adalah 40 literjam. c. Klorin Cl 2 Tujuan utama penambahan gas klorin adalah untuk mematikan mikroorganisme dalam air, disamping itu juga untuk mencegah tumbuhnya lumut pada dinding clarifier yang akan mengganggu proses selanjutnya di Gravity Sand Filter 53- FD-1002. Penambahan gas klorin sebanyak 120 kghari 3 ppm. klorin diinjeksikan dalam bentuk gas yang disediakan dalam tabung klorin. Pada masing-masing klorinator 53-FA-1017 AB disediakan satu tabung klorin dan satu klorin ejector 53-GA-1013 AB. Gas klorin diinjeksikan ke dalam Faisal : Pengaruh Turbiditas Dan Penambahan Klorin Terhadap Kualitas Air Dalam Clarifier 53-Fd-1001 Unit Utility-1 PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara, 2009. USU Repository © 2009 aliran dari ”service water” dengan bantuan ejector, sehingga air dari service water sudah mengandung klorin saat masuk kedalam pipa air masuk clarifier. Pada saat normal operasi injeksi klorin rata-rata 3 ppm. d. Coagulant Aid Polymer Berfungsi untuk mempercepat proses pengendapan, karena dengan penambahan bahan ini akan membentuk gumpalan lumpur flok yang lebih besar sehingga akan lebih mudah dan cepat diendapkan. Nama dagang dari coagulant aid ini adalah Kurifloc. Untuk koagulasi dibantu dengan pengadukan yang terjadi di primary chamber yang terjadi di clarifier, larutan polimer koagulatn aid pada konsentrasi 0,5 yang dipompakan oleh Aid Tank Dosing Pump 53-GA-1017 AB kedalam aliran pipa air masuk. Pada saat normal operasi takaran injeksi larutan koagulant aid kira-kira 0,5 ppm dan disediakan dua pompa yaitu satu beroperasi dan satu lagi dalam keadaan siaga. Takaran injeksi larutan aid dikontrol secara otomatis berbanding dengan jumlah aliran air yang masuk ke clarifier, masing-masing pompa mempunyai kapasitas 260 literjam. Larutan koagulant aid yang dipompakan diambil dari tangki aid 53-FA-1004 AB yang mempunyai volume 16 m 3 dan sistem pengisian di tangki menggunakan service water sebagai larutan pengencer masuk melalui sebuah Polymer Wetting Cone yang diisikan dengan butiran-butiran koagulant aid. Bets Laboratories., 1991

2.4 Kapasitas Design Tangki Bahan Kimia