terakhir pada pembuatan multimedia sistem reproduksi adalah pengisian suara narasi untuk mendukung tampilan visual.
Pada multimedia sistem reproduksi, materi disajikan dalam tampilan visual berbentuk gambar animasi beserta deskripsi detail dari setiap bagian.
Untuk materi proses fertilisasi dan perkembangan embrio disertakan video yang menjelaskan secara detil materi dalam ruang 3 dimensi agar siswa secara tepat
memahami gambaran proses tersebut. Pada setiap bagian dilengkapi dengan suara narasi untuk menjelaskan gambar. Tampilan secara otomatis akan fullscreen
mode sehingga sangat cocok untuk LCD memakai layar proyektor digunakan untuk mengajar di kelas. Dan pada bagian akhir sistem reproduksi, terdapat kuis
evaluasi yang interaktif untuk mengetahui pemahaman siswa Fauzi 2009. Multimedia sistem reproduksi yang telah dikembangkan, apabila
diterapkan pada pembelajaran, mampu memvisualisasi materi menjadi lebih nyata. Materi sistem reproduksi yang keseluruhannya terdapat di dalam tubuh
dapat lebih dipahami oleh siswa, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar. Selain itu, siswa juga dapat menggali sendiri pengetahuan mereka dengan
mempelajari multimedia sistem reproduksi, sehingga pembelajaran berpusat pada siswa student centered learning.
B. Kerangka Berpikir
Pengembangan perangkat pembelajaran dilakukan untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran yang efektif diterapkan di sekolah. Perangkat
pembelajaran yang dikembangkan berbasis cooperative learning tipe STAD disertai dengan multimedia. Dengan pengembangan perangkat pembelajaran
berbasis cooperative learning tipe STAD diharapkan mampu mengubah pembelajaran dari teacher centered learning menjadi student centered learning.
Selain itu, multimedia sistem reproduksi mampu memaparkan materi secara konkret sehingga pemahaman siswa meningkat dan berdampak pada peningkatan
hasil belajar dan aktivitas siswa.
Kerangka berpikir pada pengembangan perangkat pembelajaran sistem reproduksi manusia dengan multimedia berbasis cooperative learning dapat
disajikan pada gambar 2 sebagai berikut:
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka diambil hipotesis sebagai berikut: perangkat pembelajaran sistem reproduksi manusia dengan multimedia
berbasis cooperative learning efektif diterapkan di SMP. Indikator efektif yaitu apabila hasil belajar siswa
≥70 dengan ketuntasan klasikal
≥ 80 dan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi pakar.
Perangkat pembelajaran belum memadai untuk
pembelajaran
Pembelajaran teacher centered learning
Materi sistem reproduksi tidak dapat
dilihat secara nyata
Hasil belajar dan aktivitas siswa rendah
Pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran
Multimedia mampu memaparkan materi lebih
konkret Pengembangan perangkat
pembelajaran
Pembelajaran berbasis cooperative learning
- Hasil belajar meningkat - Siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran Student centered
learning
Gambar 2 Kerangka berpikir penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah Research and Development RD yaitu suatu penelitian yang menghasilkan desain produk kemudian mendapat validitas
dari pakar kemudian diujikan kepada siswa dan dilakukan revisi untuk mendapatkan produk yang sempurna. Menurut Sukmadinata 2006 RD adalah
suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan
suatu produk
yang telah
ada yang
dapat dipertanggungjawabkan. Sugiyono 2006 mengatakan RD adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Langkah-langkah dalam penelitian ini mengacu langkah-langkah RD dari Sugiyono 2006, seperti pada gambar 3 berikut:
Gambar 3 Langkah-langkah metode Research and Development RD dalam Sugiyono 2006 dengan modifikasi
B. Prosedur penelitian
Langkah-langkah penelitian yang akan ditempuh sesuai dengan alur kerja pada metode Research and Development RD dalam Sugiyono 2006, yang
telah dimodifikasi sebagai berikut:
Identifikasi potensi dan
masalah
Revisi produk
Pengumpul- an data
Design produk
Draft 1 Revisi
produk Draft III
Impleme ntasi
produk Revisi
produk Draft II
Uji coba pemakaian
Produk final Validasi
pakar
22