Aktivitas Siswa pada Cooperative Learning

3. Aktivitas Siswa pada Cooperative Learning

Aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif Septiadi 2008. Aktivitas belajar banyak sekali macamnya, dan diklasifikasikan sebagai berikut: kegiatan-kegiatan visual membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja dan bermain; kegiatan-kegiatan lisan mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi; kegiatan-kegiatan mendengarkan mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok; kegiatan-kegiatan menulis menulis laporan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket; kegiatan-kegiatan mental; dan kegiatan-kegiatan emosional Septiadi 2008. Aktivitas belajar siswa pada cooperative learning, terutama tipe STAD dapat dinilai dari aktivitas pada saat guru mengajar dan saat siswa belajar dalam tim. Pada saat guru mengajar, aktivitas visual siswa berupa membaca, dan mengamati gambar serta video pada multimedia yang digunakan sebagai media pembelajaran. Aktivitas lisan yang diharapkan berupa mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Sedangkan aktivitas mendengarkan yaitu dengan mendengarkan materi pada multimedia dan penjelasan guru. Pada saat diskusi kelompok dengan cooperative learning tipe STAD dapat dilihat aktivitas visual, lisan, mendengarkan, menulis dan kegiatan mental serta emosional. Aktivitas visual berupa membaca dan mengamati lembar diskusi. Aktivitas lisan dapat dinilai dari menjawab soal, mengemukakan fakta, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, dan interupsi. Aktivitas mendengarkan berupa mendengarkan percakapan, diskusi kelompok, dan mendengarkan presentasi hasil diskusi. Untuk aktivitas menulis dapat diperoleh dari mengisi lembar diskusi siswa, mengerjakan tes, dan mengisi angket. Sedangkan untuk kegiatan mental dan emosional dapat dilihat dengan cara menyanggah dan memberikan pendapat secara bijaksana dengan tetap menghormati pendapat orang lain. Menurut Triluqman 2007, aktivitas belajar tiap siswa berbeda-beda dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa faktor psikologis utama yang dapat mempengaruhi aktivitas adalah kecerdasan, bakat, minat, motivasi, emosi, dan kemampuan kognitif. Faktor dari luar yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar siswa yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Faktor-faktor ini meliputi lingkungan alami dan lingkungan sosial. Lingkungan alami yaitu faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar misalnya keadaan udara, cuaca, waktu, tempat atau gedungnya, dan alat-alat yang dipakai untuk belajar seperti alat-alat pelajaran. Salah satu contoh lingkungan sosial adalah manusia atau sesama manusia. Dalam lingkungan sosial yang mempengaruhi belajar siswa ini dapat dibedakan menjadi tiga yaitu lingkungan sosial siswa di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. Faktor instrumental adalah faktor yang adanya dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil yang diharapkan. Faktor instrumen ini antara lain: kurikulum, struktur program, sarana dan prasarana, serta guru. Menurut pendapat Darsono et al. 2000 bahwa aktivitas siswa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, semakin tinggi aktivitas siswa pada saat pembelajaran mengakibatkan semakin tinggi hasil belajar yang akan dicapai siswa. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Aktivitas siswa yang tinggi akan meningkatkan pemahaman siswa yang berimbas pada peningkatan hasil belajar.

4. Hasil belajar siswa pada cooperative learning