Melukis Pembentukan Bayangan pada Cermin Lengkung

m = 1 jika hasil bagi 360 o α berupa bilangan genap m = 0 jika hasil bagi 360 o α berupa bilangan ganjil Coba Anda terapkan persamaan ini untuk α = 90°, α = 60° dan α = 45°, sesuaikah dengan hasil pengamatan jumlah bayangan?

c. Melukis Pembentukan Bayangan pada Cermin Lengkung

Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya lengkung seperti permukaan bola. Cemin ini dibedakan atas cermin cekung konkaf dan cermin cembung konveks. Sinar datang pada cermin cekung berhadapan dengan permukaan pantul yang bentuknya seperti permukaan dalam bola, sedangkan pada cermin cembung sinar datang berhadapan dengan permukaan pantul yang merupakan permukaan luar bola. Cermin Cekung Gambar 2.15 Cermin Cembung Beberapa istilah yang Anda harus pahami saat membicarakan cermin lengkung antara lain adalah pusat kelengkungan, verteks, sumbu utama, jari-jari kelengkungan, fokus utama, jarak fokus dan bidang fokus. Apa yang disebut pusat kelengkungan di sini adalah pusat kelengkungan cermin C , verteks adalah titik tengah permukaan pantul O, sumbu utama adalah garis lurus yang menghubungkan antara pusat kelengkungan dan verteks CO, jari-jari kelengkungan R merupakan jari-jari bola cermin, fokus utama F merupakan sebuah titik pada sumbu utama tempat berkumpulnya sinar-sinar sejajar yang mendatangi cermin cekung, jarak fokus f adalah jarak dari verteks ke fokus utama F, dan bidang fokus adalah bidang yang melalui fokus dan tegak lurus sumbu utama. Perhatikan gambar 2.16, baik pada cermin cekung maupun cermin cembung sinar datang ke cermin dari arah kiri. Gambar 2. 16. Penamaan dan penempatan titik dan jarak pada: a cermin cekung dan b cermin cembung. Hubungan antara jarak fokus f dan jari-jari kelengkungan R dapat dijelaskan dengan bantuan gambar 2.16. Dari sini kita dapatkan bahwa jari-jari kelengkungan R sama dengan dua kali jarak fokus f atau f = ½ R. Hubungan antara jarak fokus f dan jari-jari kelengkungan cermin lengkung R ini berlaku untuk setiap jenis cermin lengkung. Gambar 2.17: Berkas cahaya sejajar di pantulkan semuanya ke titi fokus Sinar-sinar sejajar sumbu utama yang menuju ke cermin tampak dipantulkan cermin melalui titik api fokus. Pemantulan sinar ini tetap mengikuti hukum pemantulan cahaya, jadi sudut datang sama dengan sudut pantul i = r. Perlu diingat bahwa sudut-sudut ini diukur terhadap garis normal yang pada setiap sudut datang i atau sudut pantul selalu menuju titik pusat kelengkungan C. Seperti telah dikatakan berulang-ulang, pembentukan bayangan oleh cermin cekung mematuhi hukum-hukum pemantulan cahaya. Untuk dapat melukis bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung biasanya digunakan tiga sinar istimewa. Sinar istimewa adalah sinar datang yang lintasannya mudah diramalkan tanpa harus mengukur sudut datang dan sudut pantulnya. Ketiga sinar istimewa itu adalah, 1. Sinar yang melalui pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan melalui pusat kelengkungan itu lagi. 2. Sinar yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui fokus utama. 3. Sinar yang melalui fokus utama akan dipantulkan sejajar sumbu utama. Dalam melukis pembentukan bayangan oleh cermin cekung disepakati adanya pembagian ruang sebagai berikut. Ruang I = ruang dari titik O sampai titik fokus F Ruang II = ruang dari titik fokus F sampai titik pusat kelengkungan C Ruang III = ruang dari pusat kelengkungan C sampai ~ Ruang IV = ruang di belakang crmin Untuk melukis bayangan suatu benda di depan cermin cekung cukup digunakan dua dari tiga hukum sinar istimewa di atas. Sebagai latihan, coba lukis ulang dan jawab hal-hal berikut untuk masing-masing gambar: a. Hukum sinar istimewa manakah yang digunakan pada gambar tersebut? b. Di ruang manakah benda dan bayangannya? c. Bagaimana sifat bayangan yang terbentuk sejati atau maya, diperbesar atau diperkecil, tegak atau terbalik? 1. 2. 3. 4. 5. Selanjutnya lukislah bayangan dari benda yang berada di ruang I, II, III, dan IV. Coba Anda jumlahkan ruang benda dan ruang bayangan dari benda tersebut Anda akan mendapatkan jumlahnya selalu sama dengan 5. Hubungan antara ruang benda dan ruang bayangan seperti ini dikenal dengan Dalil Esbach: Nomor Ruang Benda + Nomor Ruang Bayangan = 5 Gambar 2.18: Ruang Esbach pada Cermin Lengkung III II I depan cermin belakang cermin

d. Hubungan Antara Jarak Benda, Jarak Fokus dan Jarak Bayangan