Nilai Gula Darah Gangguan Kadar Gula Darah .1 Hiperglikemia

darah meningkat. Bila kadar gula darah ini meninggi hingga melebihi ambang ginjal, maka glukosa darah akan keluar bersama urin glukosuria. Depkes RI, 2006

2.3.3 Nilai Gula Darah

Nilai normal glukosa dalam darah adalah 3,5 - 5,5 mmolL James, Baker, Swain, 2008. Dalam keadaan normal, kadar gula dalam darah saat berpuasa berkisar antara 80 mg - 120 mg, sedangkan satu jam sesudah makan akan mencapai 170 mg, dan dua jam sesudah makan akan turun hingga mencapai 140 mg Lanywati, 2001 Nilai normal glukosa dalam darah dapat dihitung dengan berbagai cara dan kriteria yang berbeda. Berikut ini tabel penggolongan kadar glukosa darah sewaktu dan puasa. Tabel 2.3 Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa Diagnosis DM mgdl Kriteria Bukan DM Belum pasti DM DM Kadar glukosa darah sewaktu mgdl plasma vena 110 mgdl 110-199 mgdl ≥ 200 mgdl darah kapiler 90 mgdl 90-199 mgdl ≥200 mgdl Kadar glukosa darah puasa mgdl Plasma vena 100 100-125 ≥126 Darah kapiler 90 90-99 ≥100 Sumber: Soegondo, 2008 Tabel 2.4 Kriteria DM Berdasarkan Nilai Diagnostik Kadar Glukosa Darah Kriteria Plasma vena Darah kapiler Diabetes mellitus - Puasa ≥ 126 mgdl ≥ 100 mgdl - 2 jam post prandial ≥ 200 mgdl ≥ 200 mgdl Toleransi glukosa terganggu - Puasa 110-125 mgdl 90-109 mgdl - 2 jam post prandial 140-199 mgdl 140-199 mgdl Sumber: Dalimartha, 2007. 2.3.3 Gangguan Kadar Gula Darah 2.3.3.1 Hiperglikemia Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah dari rentang kadar glukosa normal. Penyebab utama yang paling umum diketahui adalah defisiensi insulin dan faktor herediter sedangkan penyebab lain yaitu akibat pengangkatan pankreas, kerusakan kimiawi sel β pulau langerhans. Faktor imunologi pada penderita hiperglikemia khususnya diabetes terdapat bukti adanya respon autoimun. Respon ini merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing Smeltzer Bare, 2002. Hiperglikemia memiliki faktor risiko utama dan faktor risiko tambahan. Faktor risiko utama terdiri dari sekresi insulin, penurunan utilisasi glukosa, dan peningkatan produksi glukosa. Faktor risiko tambahan yaitu stress emosional, tidak cukup berolah raga, makan makanan berlebihan dan makan makanan yang salah, infeksi, penyakit, trauma, dan obat-obatan yang menyebabkan hiperglikemia Smeltzer Bare, 2002.

2.3.3.2 Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah keadaan klinik gangguan syaraf yang disebabkan penurunan kadar glukosa darah. Hipoglikemia terjadi karena pemakaian obat- obatan diabetik yang melebihi dosis yang dianjurkan sehingga terjadi penurunan glukosa dalam darah Lewis, 2011 dan Price, 2005. Tanda- tanda hipoglikemia : 1. Stadium parasimpatik : lapar, mual, tekanan darah menurun 2. Stadium gangguan otak ringan : lemah, lesu, sulit berbicara, kesulitan menghitung sederhana 3. Stadium simpatik : keringat dingin pada muka terutama di hidung, bibir atau tangan 4. Stadium gangguan otak berat : koma tidak sadar dengan atau tanpa kejang 2.3.4 Metode Pengukuran Kadar Gula Darah 2.3.4.1 Metode Enzimatik

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA “NGUDI WARAS” DESA BLULUKAN KECAMATAN COLOMADU, KARANGANYAR, JAWA TENGAH.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAH POSTPRANDIAL PADA ANGGOTA KEPOLISIAN Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Gula Darah Postprandial Pada Anggota Kepolisian Resor Karanganyar.

0 2 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Gula Darah Postprandial Pada Anggota Kepolisian Resor Karanganyar.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Gula Darah Postprandial Pada Anggota Kepolisian Resor Karanganyar.

0 1 4

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAH POSTPRANDIAL PADA ANGGOTA KEPOLISIAN Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Gula Darah Postprandial Pada Anggota Kepolisian Resor Karanganyar.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA USIA, INDEKS MASSA TUBUH DAN TEKANAN DARAH DENGAN KADAR GULA DARAH PADA LANSIA DI DESA BATURAN Hubungan Antara Usia, Indeks Massa Tubuh Dan Tekanan Darah Dengan Kadar Gula Darah Pada Lansia Di Desa Baturan Kecamatan Colomadu.

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Usia, Indeks Massa Tubuh Dan Tekanan Darah Dengan Kadar Gula Darah Pada Lansia Di Desa Baturan Kecamatan Colomadu.

0 1 5

Daftar Pustaka Hubungan Antara Usia, Indeks Massa Tubuh Dan Tekanan Darah Dengan Kadar Gula Darah Pada Lansia Di Desa Baturan Kecamatan Colomadu.

0 1 4

PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN ANTARA USIA, INDEKS MASSA TUBUH DAN TEKANAN Hubungan Antara Usia, Indeks Massa Tubuh Dan Tekanan Darah Dengan Kadar Gula Darah Pada Lansia Di Desa Baturan Kecamatan Colomadu.

0 1 13

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAHPADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 1 16