Pengujian Balok Tinggi Menggunakan Satu Titik Beban Dengan Variasi Arah Sengkang Terhadap Kekakuan Geser dan Lentur Balok

Pengujian Balok Tinggi Menggunakan Satu Titik BebanDengan Variasi
Arah Sengkang Terhadap KekakuanGeser dan Lentur Balok
Oleh: ALDIAR HADIANTO(00520053)
Civil Engineering
Dibuat: 2006-03-21 , dengan 3 file(s).

Keywords: Balok Tinggi, Kekakuan Geser, Kekakuan Lentur
Balok tinggi adalah suatu elemen struktur yang mengalami beban seperti pada balok biasa, tetapi
mempunyai angka perbandingan tinggi/lebar yang besar. Pemakaian balok tinggi pada konstruksi
makin banyak digunakan, tetapi penggunaannya hanya sebatas untuk memenuhi keinginan
estetika dan didesain hanya dengan pemakaian tulangan minimum saja baik untuk tulangan
lentur maupun tulangan geser.Penggunaan balok tinggi yang ada selama ini belum menyentuh
pada fungsi dan peran dari balok tersebut, misalnya ada balok yang ditumpangi kolom diatasnya
sedangkan balok tersebut lebih difungsikan sebagai balok terlentur, bukan sebagai balok yang
difungsikan untuk menerima beban geser yang besar. Hal-hal tersebut yang sebenarnya ingin
ditelaah lebih jauh pada penelitian ini, sehingga pemakaian balok tinggi benar – benar dapat
optimal dan efisien serta sesuai penggunaannya. Besaran – basaran seperti kekakuan balok,
kemampuan balok ultimit serta displasemen balok akan menjadi ukuran untuk menyatakan balok
tinggi yang didesain cukup aman dengan parameter – parameter yang diberikan seperti
penulangan geser yang cukup, dimensi yang tepat serta pembebanan yang sesuai.
Eksperimen balok tinggi ini menggunakan berbagai variasi penulangan, variasi penulangan geser

yang diteliti antara lain balok tinggi dengan tulangan geser yang dimiringkan, tulangan geser
vertikal, serta kombinasi tulangan geser vertikal dan horizontal. Balok uji yang digunakan
berukuran (130 x 450 x 1500) mm sebanyak 5 balok. Pengujian dengan satu titik beban tepat
ditengah-tengah bentang (1/2 L)
Dari hasil pengujian, balok tinggi yang memakai sengkang miring, kekakuan lenturnya dapat
meningkat, jika dibandingkan dengan balok yang diberi sengkang vertikal saja terjadi kenaikan
sebesar 28%. Kekakuan geser terbesar terjadi pada balok dengan sengkang vertikal yang diberi
penulangan bagi (BT-SV2) yaitu sebesar 4596 kg/mm. Pada balok yang diberi sengkang miring
dan tulangan bagi (BT-SM0 dan BT-SM1), terjadi beban retak diagonal yang terbesar yaitu
11.200 kg dan 11.100 kg yang hampir mendekati beban ultimit balok

Abstract
High beam is a structural element that has such a burden on ordinary beam, but have comparative
figures for high / wide big. Use high beams on construction more widely used, but its use was limited to
meet the aesthetic desires and designed only to use only minimum reinforcement for flexural
reinforcement and the reinforcement of existing high beam geser.Penggunaan has not touched on the
functions and roles of these beams, for example there is a column carrying beam while the beam above
it functioned more as a beam terlentur, not as beams are enabled to receive a large shear loads. These
are actually want to be explored further in this study, so use high beams right - right to an optimal and
efficient and appropriate use. Magnitude - basaran such as beam stiffness, and ultimate ability to block

the beam displacement will be a measure to express the high beams are designed quite safe with the

parameters - the parameters given as shear reinforcement is sufficient, the proper dimensions and
loading the appropriate.
This high-beam experiments using a variety of reinforcement, shear reinforcement variation observed
among other high beams with shear reinforcement is tilted, the vertical shear reinforcement, as well as
combinations of vertical and horizontal shear reinforcement. The block-sized samples used (130 x 450 x
1500) mm by 5 blocks. Tests with a single point load right in the middle span (1 / 2 L)
From the test results, high beams using transverse oblique, bending rigidity can be increased, when
compared with that given the cross bar vertical beam just an increase of 28%. Largest shear stiffness in
the beam with a given vertical stirrup reinforcement for (BT-SV2) that is equal to 4596 kg / mm. At a
given transverse beam tilt and reinforcement for (BT-BT-SM0 and SM1), there was the largest diagonal
cracking load of 11,200 kg and 11,100 kg of which nearly approached the ultimate load beam.