HUBUNGAN ANTARA PAPARAN DEBU DENGAN DERAJAT OBSTRUKSI DAN DERAJAT RESTRIKSI PADA PENAMBANG KAPUR TRADISIONAL DI DUSUN KORO DESA PONGPONGAN KECAMATAN MERAKURAK KABUPATEN TUBAN
KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN ANTARA PAPARAN DEBU DENGAN
DERAJAT OBSTRUKSI DAN DERAJAT RESTRIKSI
PADA PENAMBANG KAPUR TRADISIONAL
DI DUSUN KORO DESA PONGPONGAN
KECAMATAN MERAKURAK KABUPATEN TUBAN
Oleh :
YUDI SISWANTO
201110330311124
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN ANTARA PAPARAN DEBU DENGAN
DERAJAT OBSTRUKSI DAN DERAJAT RESTRIKSI
PADA PENAMBANG KAPUR TRADISIONAL
DI DUSUN KORO DESA PONGPONGAN
KECAMATAN MERAKURAK KABUPATEN TUBAN
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan Kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh :
YUDI SISWANTO
NIM 201110330311124
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
Untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 13 Agustus 2015
Pembimbing I
dr. Nanang Mardirahardjo Sp. THT
Pembimbing II
dr. Febri Endra Budi S M.Kes
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
dr. Irma Suswati, M.Kes
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Yudi Siswanto ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal : 13 Agustus 2015
Tim Penguji
dr. Nanang Mardirahardjo Sp. THT
,Ketua
dr. Febri Endra Budi S M.Kes
,Anggota
dr. Sulistyo Mulyo Agustini Sp. PK
,Anggota
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama Peneliti
: Yudi Siswanto
NIM
: 201110330311124
Fakultas
: Kedokteran
Judul Tugas Akhir
: Hubungan antara paparan debu dengan derajat
obstruksi dan derajat restriksi pada penambang
kapur tradisional di Dusun Koro Desa Pongpongan
Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban
Menyatakan bahwa tugas akhir tersebut adalah karya saya sendiri dan bukan hasil
karya orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan. Kecuali dalam bentuk
kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Malang, 13 Agustus 2015
Yang Menyatakan,
Yudi Siswanto
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis akhir ini yang
berjudul “Hubungan Antara Paparan Debu Dengan Derajat Obstruksi Dan
Derajat Restriksi Pada Penambang Kapur Tradisional Di Dusun Koro Desa
Pongpongan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban”. Penulisan ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana
Kedokteran jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari kata
sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing dalam rangka
penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak
mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun dan
semoga penelitian ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat bagi semua
pihak.
Malang, 13 Agustus 2015
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini tidak akan
terselesaikan tanpa ada bantuan dari berbagai pihak, untuk itulah pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebenar-benarnya kepada
1. Seluruh jajaran Dekanat Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang
2. dr. Nanang Mardiraharjo, Sp THT. Selaku pembimbing 1 yang yang telah
meluangkan
waktunya
untuk
membimbing,
dan
dengan
ketelitian
memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan karya
tulis akhir ini.
3. dr. Febri Endra Budi S M.Kes. selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing, mengarahkan dengan sabar dan selalu memberi
masukan kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini.
4. dr. Sri Mulyo Agustini Sp. PK. Selaku penguji yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan koreksi, saran dan nasehat kepada penulis dalam
penyempurnaan penyusunan karya tulis ini
5. Orang tuaku yang sangat saya cintai dan banggakan Bapak Sukiyono dan Ibu
Sulistiyani yang selalu memberikan semangat, dukungan moral maupun
materil, serta doa-Nya selama saya menuntut ilmu.
6.
Adikku tersayang Wahyu Andri Saputra terima kasih atas bantuan doa dan
semangatnya.
7. Bapak Sutrisno selaku kepala desa dan Ibu Sulipah selaku sekretaris desa,
Mas Mifta selaku laboran dan semua pekerja tambang kapur di Dusun Koro,
terima kasih sebesar-besarnya atas kesempatan dan kemudahan yang
diberikan untuk menunjang terselesaikannya tugas akhir ini
8. Sahabat dan teman seperjuanganku Tri Rohmanto, Zahrotul Hasanah Harum,
Diah Intan Firdaus, Nina Sylvia M, M. Fathurrozi, Faridlotul Hakimah, Agy
Firstiawan, Jeanny Dwi Adriyanti terima kasih sudah bersedia menyediakan
waktu menjadi teman diskusi dan memberi semangat yang tak terhingga
untuk menyelesaikan karya tulis ini di balik kemalasan penulis.
9. Sahabat-sahabat terbaikku Deta, Rofwiun, Rozi, Saifur, Imot, Anto, Fajar,
Yudha, Tita, Winda, Junita, Mira, Afri, Tari, Vonny, Alung serta segenap kru
dan anggota kontrakan 38 yang berjuang bersama untuk menyelesaikan
pendidikan di fakultas ini. terima kasih atas semua bantuannya, semoga kita
semua bisa sukses, menjadi dokter dan insyaAllah menjadi dokter yang
bermanfaat bagi diri sendiri, kedua orangtua, keluarga, dan masyarakat.
10. Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Universitas Muhammadiyah
Malang angkatan 2011 yang menjadi teman seperjuangan selama menempuh
pendidikan ini.
11. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini dan
juga meendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah wawasan dan
bermanfaat bagi semua pihak.
“selama impian ada dihati, usaha keras tidak akan pernah mengkhianati”
Daftar Tabel
Tabel
Halaman
5.1 Usia Pekerja ............................................................................................ 43
5.2 Pendidikan Terakhir Pekerja .................................................................. 44
5.3 Usia Terhadap Gangguan Faal Paru........................................................ 45
5.4 Lama Kerja Terhadap Gangguan Faal Paru ............................................ 46
5.5 Masa Kerja Terhadap Gangguan Faal Paru ............................................ 47
5.6 Status Merokok Terhadap Gangguan Faal Paru...................................... `48
5.7 Kebiasaan Olahraga Terhadap Gangguan Faal Paru............................... 49
5.8 BMI Terhadap Gangguan Faal Paru ....................................................... 50
5.9 Hasil Analisis Bivariat Terhadap FVC Dan FEV1 ................................. 52
Daftar Gambar
Gambar
Halaman
1.1 Peta Desa Pongpongan ........................................................................... 3
1.2 Desa Pongpongan Dalam Google Earth ................................................. 4
2.1 Anatomi Paru .......................................................................................... 8
2.2 Fase Inspirasi Dan Ekspirasi Pernapasan ................................................ 9
2.3 Difusi Gas .............................................................................................. 10
2.4 Diagram Pernapasan ............................................................................... 12
2.5 Rumus Perhitungan Pernapasan ............................................................. 13
2.6 Hubungan Antara Usia Dengan Faal Paru ............................................. 14
2.7 Batu Kapur ............................................................................................. 17
2.8 Patogenesis PPOK .................................................................................. 22
2.9 Derajat PPOK ......................................................................................... 23
2.10 Patogenesis Emfisema .......................................................................... 24
2.11 Klasifikasi Emfisema ........................................................................... 25
2.12 Patogenesis Asma ................................................................................ 27
2.13 Derajat Asma ........................................................................................ 28
Daftar Singkatan
AP
: Anterior Posterior
APD
: Alat Pelindung Diri
APE
: Arus Puncak Ekspirasi
ATS
: American Thoracic Society
BMI
: Body Mass Index
CRP
: C-reactive protein
CT- Scan
: A Computed Tomography
ERV
:Expiratory Reserve Volume (Volume Cadangan Ekspirasi)
FRC
: Functional Recidu Capacity (Kapasitas Residu Fungsional)
GOLD
: Global Initative for Chronic Obstructive Lung Disease
IC
: Inspiratory Capacity (Kapasitas Inspirasi)
IFN-ϒ
: Interferon- Gamma
IgE
: Immunoglobulin E
IL
: Interleukin
IRV
: Inspiratory Reserve Volume (Volume Cadangan Inspirasi)
MMP
: Matrikmetaloproteinase
PPOK
: Penyakit Paru Obstruksi Kronik
RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar
RV
: Recidu Volume (Volume Residu)
Sig
:Significance
Tc
: Tumor Cytotoxic
TGF-β
: Tumor Growth Factor β
Th
: Tumor Helper
TLC
: Total Lung Capacity (Kapasitas Total Paru)
TNF-α
: Tumor Neksosis Faktor- Alfa
USG
: Ultrasonography
VC
: Vital Capacity (Kapasitas Vital)
TV
: Tidal Volume (Volume Tidal)
WHO
: World Health Organization
Daftar Lampiran
Lampiran
Halaman
1
Permohonan Menjadi Responden ........................................ 67
2
Persetujuan Menjadi Responden .......................................... 68
3
Data Pengukuran Spirometri ................................................. 69
4
Data Kuesioner ...................................................................... 71
5
Tabel Frekuensi ...................................................................... 72
6
Uji Normalitas Data Terhadap FVC ...................................... 75
7
Uji Normalitas Data Terhadap FEV1..................................... 77
8
Analisis Bivariat ..................................................................... 79
9
Dokumentasi .......................................................................... 80
10
Surat Penelitian ...................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA
Adha, Riski N. 2012. Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Gangguan Fungsi
Paru pada Pekerja Pengangkut Semen di Gudang Penyimpanan Semen
Pelabuhan Malundung Kota Tarakan Kalimantan Timur. Skripsi.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
Agus, dkk. 2003. Peta Jawa timur dalam Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional.
ATS (American Thoracic Society). 2013. Spirometry in the Occupational Setting.
American Journal Of Respiratory and Critical Care Medicine. Vol 189
no.8
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tuban. 2011. Tuban Regency in Figure. Tuban.
Barnes, PJ. 2008. Immunology of Asthma and Chronic Obstructive Pulmonary
disease. Nat Rev Immunol pp 183-92
Braman, Sydney. 2006. Chronic Cough Due to Chronic Bronchitis: ACCP
Evidence-Based Clinical Practice Guidelines. Diakses 10 Februari 2015
(http://journal.publications.chestnet.org/)
Budiono, Sugeng. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja.
Semarang: Universitas Diponegoro. Pp 239
Buist, AS. 2007. BOLD Collaborative Research Group, International Variation in
the Prevalence of COPD. European Medical Journal pp 741-750
Chung, KF. 2005. The Role of Airway Smooth muscle in the pathogenesiss of
airway Remodelling in COPD. Proc Am Thorac Soc pp 347-354
Damayanti, dkk. 2007. Hubungan Penggunaan Masker dengan Gambaran Klinis,
Faal Paru dan Foto Toraks Pekerja Terpajan Debu Semen. Majalah
Kedokteran Indonesia, Volume: 57, Nomor: 9 Departemen Pulmonologi
dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
Depkes RI. 2003. Modul Pelatihan Bagi Fasilitator Pekerjaan. Jakarta
Dinas Pertambangan dan Energi. 2005. Bimbingan Teknik Pembuatan Tungku
Pembakaran Batu Kapur dengan Batu Bara di Kabupaten Grobogan,
Wonogiri dan Tegal. Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Djoyodibroto, Darmanto. 2007. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta:EGC
pp 46-49
Eric et al. 2012. Cronic Obstructive of Pulmonary Disease. McMaster Pathology
Review. Department of Medicine McMaster University diakses 8
Desember 2014 (http://www.pathophys.org/copd/ )
Gibson, et al. 2003. Respiratory Medicine. 3rd ed. London: Elsevier Science. pp.
675-692
GOLD (Global initative for chronic obstructive lung disease). 2014. Global
strategy for the diagnosis, management, and prevention of chronic
obstructive pulmonary disease . University of Manchester. UK
Google Maps. 2015. Peta Dusun Koro Desa Pongpongan Kecamatan Koro
Kabupaten Tuban . diakses tanggal 14 februaru 2015
(https://www.google.com/maps/search/dusun+koro+desa+pongpongan+
merakurak/@11.4052779,-69.672482,13z )
Guiton and Hall. 2013. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Jakarta: EGC pp 499538
Harrington,JM and Gill, FS. 2003. Buku Saku Kedokteran Kerja. Jakarta:EGC pp
255-256
Hendromartono. 2005. Gangguan Saluran Napas Kecil Akibat Paparan Debu.
Tesis. Fakultas kedokteran Universitas Airlangga. Surabaya
Johncy, Smilee et al. 2011. Dust Exposure and Lung Function Impairment in
Construction Workers. Journal Physiol Biomed Sci, 24, 9-13.
Junqueira, Luis Carlos and Corneiro, Jose . 2013. Basic histology (text and atlas)
13th edition.United State of America: Mc Graw Hill. Pp 222-223
Kasper, Daniel et al. 2009. Harrison’s: Principal of Internal Medicine 17th edition.
New York: Mc Graw Hill Companies
King, Hobart. 2013. Limestone:What is Limestone and How is it Used. Diakses 1
februari 2014 (http://geology.com/rocks/limestone.shtml)
Lee, Goldman and Schafer, Andrew. 2011. Goldman's Cecil Medicine. 24th ed.
Philadelphia: Saunders Elsevier pp 99
Mannino, David. 2007. Global Burden of COPD: Risk Factor, Prevalence, and
Future Trends. Department of Preventive Medicine and Environmental
Health, University of Kentucky College of Public Health, Lexington,
KY, USA
Mason, Robert J. 2010. Textbook of Respiratory Medicine. 5th ed. Philadelphia:
Saunders Elsevier pp 73
Mukono. 2011. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga
University Press. Pp 30-32
Muskilatul, Siti. 2006, Hubungan Antara Masa Kerja, Pemakaian APD
Pernafasan (Masker) Pada Tenaga Kerja Pengamplasan Dengan
Kapasitas Fungsi Paru PT Ascent House Pecangaan Jepara, Skripsi,
Universitas Negeri Semarang
Nandasena. 2010. Air Pollution and Health in Sri Lanka: a Review of
Epidemilogical Studies. BMC Public Health Vol 10 no 8.Di akses 19 Mei
2015 (http://bmjopen.bmj.com/content/2/5/e001253)
Oemiati, Ratih. 2013. Kajian Epidemiologis Penyakit Paru Obstruktif Kronik.
Media Litbangkes vol 23 no 2 pp 82-88
PDPI (Persatuan Dokter Paru Indonesia), 2003. Pedoman diagnosis dan
penatalaksanaan PPOK di Indonesia
Pedoto. 2012. Lung Physiology and Obesity: Anesthetic Implications for Thoracic
Procedures. Anesthesiology. 2012:1-2
Perdana, Anugrah dkk. 2010. Faktor Risiko Paparan Debu Pada Faal Paru Pekerja
Bagian Produksi PT. Semen Tonasa Pangkep. Jurnal MKMI, vol 6, pp
160-167.
Price, Sylvia A and Wilson, Loraine M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses
Penyakit. Jakarta: EGC pp76-80
Rahmatullah, Pasiyan. 2010. Pneumonitis dan Penyakit Lingkungan dalam Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing pp: 2279-2296
Rasmin, dkk. 2001. Prosedur Tindakan Bidang Paru dan Pernafasan. Jakarta:
Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pp 28-30
RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar). 2013. Badan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI
Penelitian
Dan
Ross and Wilson. 2011. Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: Salemba
Medika pp 158-163
Salome CM, King GG, Berend N. 2010. Physiology of Obesity and Effect on Lung
Function. J Appl Physiol. 108:206-11
Satriyani, Karel Pandalaki, M.C.P Wonkar. 2015. Hubungan Obesitas Dengan
Faal Paru pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado. Jurnal e-Clinic (e-Cl), Volume 3 nomor 1 JanuariApril 2015
Septyaningrum, Maulani. 2014. Hubungan Paparan Debu Kapur dengan
Penurunan Fungsi Paru pada Tenaga Kerja PT. Putri Indah Pertiwi, Desa
Pule Gedong, Pracimantoro, Wonogiri. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi manusia: Dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.
Pp 411-441
Shiel, William C. 2004. Lung Anatomy. diakses tanggal 14 februari 2015
(http://www.medicinenet.com/lungs_design_and_purpose/article.html)
Silbernagl, Stefan. 2012. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta:EGC
pp77
Soeria, Uyainah. 2001. Bronkitis Kronik dan Emfisema Paru, dalam Suyono,
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia pp: 872-881
Sucipto, Edi. 2007. Hubungan Pemaparan Partikel Debu Pada Pengolahan Batu
Kapur Terhadap Penurunan Kapasitas Fungsi Paru. Tesis. Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Diakses 27 September
2014 (http://www.eprints.undip.ac.id)
Sugeng, A.M. 2003. Bunga Bunga Rampai Hiperkes dan Kesehatan Kerja.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Suma’mur, PK. 2011. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES).
Jakarta: CV Sagung Seto. Pp 77.
Susanto, Agus D. 2011. Pneumokoniosis. Journal Indonesia Medical Association
vol 16 (1). Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Indonesia
Underwood, James CE. 2014. General and Systemic Pathology. England: Churcill
Livingstone pp 384-385
Utomo, Budi. 2005. Faktor Faktor Resiko Penurunan Kapasitas Paru Pekerja
Tambang Batu Kapur. Tesis. Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro
Semarang.
Diakses
27
September
2014
(http://www.eprints.undip.ac.id)
Ward, Jeremy et al. 2006. At a Glance: Respiratory System. Jakarta: Erlangga pp:
58-59
Weiss, Scott. 2010. Lung Function and Airway disease. Nature genetics vol 42(1)
pp 14-16
West, JB. 2003. Pulmonary Pathofisiology. The essential 6th ed. Baltimore:
Lippincott William and Wilkins. Pp 123-141
WHO. 2008. Hazard prevention and control in the work environment. Geneva
Wijayanti, Reni. 2014. Kadar Debu Kayu, Kebiasaan Merokok, Masa Kerja Dan
Volume Ekspirasi Paksa Pada Tenaga Kerja Industri Mebel CV
Bandengan Wood Desa Kalijambe Sragen. Prosiding Seminar Nasional
Hasil - Hasil Penelitiandan Pengabdian LPPM UMP. Fakultas
Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret
Wulandari, Evi. 2013. Pengaruh Paparan Debu Gamping Terhadap Kapasitas
Vital Paru Pada Pekerja Tobong Gamping UD. Sidomulyo Desa
Ngampel Kabupaten Blora. Unnes Journal of Public Health, vol 2.
Yulaekah, Siti. 2007. Paparan Debu Terhirup dan Gangguan Fungsi Paru Pada
Pekerja Industri Kapur. Tesis, Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro
Semarang.
Diakses
27
September
2014
(http://www.eprints.undip.ac.id)
Zammit et al. 2010. Obesity and Respiratory Diseases. International Journal of
General Medicine.3:335–43
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan
kerja
yang
penuh
oleh debu,
uap dan
gas
dapat
mengganggu produktivitas dan sering menyebabkan gangguan pernapasan serta
dapat menyebabkan penyakit paru (Suma’mur, 2011). Penurunan fungsi paru
telah dilaporkan banyak terdapat pada pekerja industri pertambangan (Johncy,
2011). Salah satu pertambangan yang mempunyai potensi tinggi terhadap
timbulnya gangguan paru adalah penambangan batu kapur, karena dalam
pengolahannya menghasilkan polusi udara (Utomo, 2005).
Penyakit paru akibat debu kapur disebabkan karena pengendapan debu
kapur di paru, faktor lain yang ikut mempengaruhi adalah periode pemaparan,
konsentrasi dan ukuran debu kapur (Johncy, 2011). Pekerja dalam lingkungan
yang terpapar debu kapur akan menghirup debu kapur 10-100 kali lebih
banyak sehingga mempunyai risiko yang tinggi untuk mendapatkan kelainan
fungsi paru dan saluran pernapasan lainnya (Perdana, 2010).
Partikel-partikel debu kapur bersifat iritan dan tidak tergolong karsinogen.
Efek utama debu kapur terhadap tenaga kerja berupa kelainan paru baik bersifat
akut dan kronis, terganggunya fungsi fisiologis, iritasi mata, iritasi sensorik, serta
penimbunan bahan berbahaya bagi tubuh, dan bentuk kelainan yang menetap
adalah berkurangnya elastisitas paru yang ditandai dengan penurunan faal paru
(Wulandari, 2013, Pearce, 2009). Penumpukan dan pergerakan debu kapur pada
saluran nafas juga dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, peningkatan
produksi lendir, penyempitan saluran pernapasan, lepasnya silia dan lapisan sel
1
2
selaput lendir, serta kesulitan bernafas yang akan berlanjut ke penyakit PPOK
(Penyakit Paru Obstruksi Kronik) (Mukono, 2011).
PPOK merupakan salah satu penyakit tidak menular utama, yang jarang
terekspos karena kurangnya
informasi yang diberikan kepada masyarakat,
sedangkan penyebab terseringnya adalah merokok, polusi udara dan riwayat
infeksi. PPOK merupakan penyakit yang menduduki urutan nomor lima di Negara
maju dan nomor enam di Negara berkembang untuk kategori penyakit tidak
menular yang dapat menyebabkan kematian (Oemiati, 2013)
Di Indonesia estimasi kecacatan akibat PPOK diperkirakan 613 per
100.000 penduduk, sedangkan estimasi kematian diperkirakan 58 per 100.000
penduduk (Mannino, 2007). Berdasarkan survey RISKESDAS (Riset Kesehatan
Dasar) tahun 2013, bahwa dari total 1.027.763 responden yang tersebar di seluruh
provinsi di Indonesia, sebanyak 508.330 menderita PPOK dengan 242.256
diderita laki-laki dan 266.074 diderita perempuan.
Penambangan batu kapur umumnya merupakan industri informal yang
dikelola oleh masyarakat dengan teknologi yang masih sederhana, tanpa banyak
tersentuh oleh peraturan perundangan, sehingga segala peraturan yang berkaitan
dengan perlindungan kesehatan dan keselamatan terhadap tenaga kerja serta
masyarakat sekitarnya kurang mendapat perhatian (Yulaekah, 2007) .
Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Tuban (2011), Tuban
merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang mempunyai potensi bahan
galian tambang batu kapur yang tinggi, lokasi tambang tersebar di beberapa
lokasi, diantaranya Kecamatan Kerek, Merakurak, Tambakboyo, Palang,
Semanding dan Montong, produksi bahan galian batu kapur di Kabupaten Tuban
3
menduduki
angka pertama, yakni sejumlah 10.949.045 ton pertahun untuk
eksploitasi, dan 40.940 ton untuk pengolahan. Tuban merupakan daerah yang
yang menempatkan penyakit infeksi saluran pernafasan akut sebagai penyakit
terbanyak yang menduduki urutan pertama (23,60%) dalam 15 jenis penyakit
terbanyak, sedangkan kasus yang menyangkut penyakit paru mencapai 724 kasus
pertahun dan Kecamatan Merakurak menduduki urutan kedua tertinggi (71 kasus)
setelah Tuban kota. Dusun koro merupakan dusun yang terletak di desa
pongpongan kecamatan merakurak kabupaten Tuban, merupakan daerah yang
sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan kapur, serta puluhan
penambang
yang menggantungkan hidupnya sebagai penambang
tradisional.
Keterangan:
Gambar 1.1 : Peta Desa Pongpongan (Agus dkk, 2003)
kapur
4
Gambar 1.2 : Desa Pongpongan Dalam Google Earth
Oleh karena tingginya angka kejadian PPOK dan tingginya tingkat polusi
yang dihasilkan di tambang kapur maka perlu penelitian terhadap hubungan antara
paparan debu dengan derajat obstruksi dan derajat restriksi pada pekerja tambang
kapur tradisional di Dusun Koro Desa Pongpongan Kecamatan Merakurak
Kabupaten Tuban.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka diperoleh permasalahan
yang dapat diuraikan sebagai berikut : “Apakah ada hubungan antara paparan
debu dengan derajat obstruksi dan derajat restriksi pada pekerja tambang kapur
tradisional di Dusun Koro Desa Pongpongan Kecamatan Merakurak Kabupaten
Tuban?”
5
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan antara paparan debu dengan derajat
obstruksi dan restriksi pada pekerja tambang kapur tradisional di Dusun Koro
Desa Pongpongan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban
1.3.2 Tujuan khusus
1.
Mengetahui karakteristik pekerja tambang (usia, jenis kelamin,
pendidikan
terakhir,
kebiasaan
merokok,
penggunaan
alat
pelindung diri, kebiasaan olahraga) di Dusun Koro Desa
Pongpongan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban
2.
Mengetahui derajat obstruksi dan restriksi pada pekerja tambang
kapur tradisional
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat akademis
1.
Memberikan informasi tentang efek paparan debu terhadap
kesehatan dan efek yang ditimbulkan
2.
Dapat digunakan sebagai data dasar untuk melakukan penelitian
lebih lanjut
1.4.2 Manfaat klinis
Mengetahui akan bahaya paparan debu terhadap kesehatan paru pada
penambang kapur tradisional
6
1.4.3 Manfaat untuk masyarakat
Memberikan masukan kepada pekerja untuk melakukan tindakan
preventif dan memberikan informasi tentang efek paparan debu
kepada
masyarakat terutama penambang kapur tradisional di Dusun Koro Desa
Pongpongan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban dan melakukan
HUBUNGAN ANTARA PAPARAN DEBU DENGAN
DERAJAT OBSTRUKSI DAN DERAJAT RESTRIKSI
PADA PENAMBANG KAPUR TRADISIONAL
DI DUSUN KORO DESA PONGPONGAN
KECAMATAN MERAKURAK KABUPATEN TUBAN
Oleh :
YUDI SISWANTO
201110330311124
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN ANTARA PAPARAN DEBU DENGAN
DERAJAT OBSTRUKSI DAN DERAJAT RESTRIKSI
PADA PENAMBANG KAPUR TRADISIONAL
DI DUSUN KORO DESA PONGPONGAN
KECAMATAN MERAKURAK KABUPATEN TUBAN
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan Kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh :
YUDI SISWANTO
NIM 201110330311124
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
Untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 13 Agustus 2015
Pembimbing I
dr. Nanang Mardirahardjo Sp. THT
Pembimbing II
dr. Febri Endra Budi S M.Kes
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
dr. Irma Suswati, M.Kes
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Yudi Siswanto ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal : 13 Agustus 2015
Tim Penguji
dr. Nanang Mardirahardjo Sp. THT
,Ketua
dr. Febri Endra Budi S M.Kes
,Anggota
dr. Sulistyo Mulyo Agustini Sp. PK
,Anggota
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama Peneliti
: Yudi Siswanto
NIM
: 201110330311124
Fakultas
: Kedokteran
Judul Tugas Akhir
: Hubungan antara paparan debu dengan derajat
obstruksi dan derajat restriksi pada penambang
kapur tradisional di Dusun Koro Desa Pongpongan
Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban
Menyatakan bahwa tugas akhir tersebut adalah karya saya sendiri dan bukan hasil
karya orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan. Kecuali dalam bentuk
kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Malang, 13 Agustus 2015
Yang Menyatakan,
Yudi Siswanto
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis akhir ini yang
berjudul “Hubungan Antara Paparan Debu Dengan Derajat Obstruksi Dan
Derajat Restriksi Pada Penambang Kapur Tradisional Di Dusun Koro Desa
Pongpongan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban”. Penulisan ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana
Kedokteran jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari kata
sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing dalam rangka
penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak
mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun dan
semoga penelitian ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat bagi semua
pihak.
Malang, 13 Agustus 2015
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini tidak akan
terselesaikan tanpa ada bantuan dari berbagai pihak, untuk itulah pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebenar-benarnya kepada
1. Seluruh jajaran Dekanat Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang
2. dr. Nanang Mardiraharjo, Sp THT. Selaku pembimbing 1 yang yang telah
meluangkan
waktunya
untuk
membimbing,
dan
dengan
ketelitian
memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan karya
tulis akhir ini.
3. dr. Febri Endra Budi S M.Kes. selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing, mengarahkan dengan sabar dan selalu memberi
masukan kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini.
4. dr. Sri Mulyo Agustini Sp. PK. Selaku penguji yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan koreksi, saran dan nasehat kepada penulis dalam
penyempurnaan penyusunan karya tulis ini
5. Orang tuaku yang sangat saya cintai dan banggakan Bapak Sukiyono dan Ibu
Sulistiyani yang selalu memberikan semangat, dukungan moral maupun
materil, serta doa-Nya selama saya menuntut ilmu.
6.
Adikku tersayang Wahyu Andri Saputra terima kasih atas bantuan doa dan
semangatnya.
7. Bapak Sutrisno selaku kepala desa dan Ibu Sulipah selaku sekretaris desa,
Mas Mifta selaku laboran dan semua pekerja tambang kapur di Dusun Koro,
terima kasih sebesar-besarnya atas kesempatan dan kemudahan yang
diberikan untuk menunjang terselesaikannya tugas akhir ini
8. Sahabat dan teman seperjuanganku Tri Rohmanto, Zahrotul Hasanah Harum,
Diah Intan Firdaus, Nina Sylvia M, M. Fathurrozi, Faridlotul Hakimah, Agy
Firstiawan, Jeanny Dwi Adriyanti terima kasih sudah bersedia menyediakan
waktu menjadi teman diskusi dan memberi semangat yang tak terhingga
untuk menyelesaikan karya tulis ini di balik kemalasan penulis.
9. Sahabat-sahabat terbaikku Deta, Rofwiun, Rozi, Saifur, Imot, Anto, Fajar,
Yudha, Tita, Winda, Junita, Mira, Afri, Tari, Vonny, Alung serta segenap kru
dan anggota kontrakan 38 yang berjuang bersama untuk menyelesaikan
pendidikan di fakultas ini. terima kasih atas semua bantuannya, semoga kita
semua bisa sukses, menjadi dokter dan insyaAllah menjadi dokter yang
bermanfaat bagi diri sendiri, kedua orangtua, keluarga, dan masyarakat.
10. Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Universitas Muhammadiyah
Malang angkatan 2011 yang menjadi teman seperjuangan selama menempuh
pendidikan ini.
11. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini dan
juga meendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah wawasan dan
bermanfaat bagi semua pihak.
“selama impian ada dihati, usaha keras tidak akan pernah mengkhianati”
Daftar Tabel
Tabel
Halaman
5.1 Usia Pekerja ............................................................................................ 43
5.2 Pendidikan Terakhir Pekerja .................................................................. 44
5.3 Usia Terhadap Gangguan Faal Paru........................................................ 45
5.4 Lama Kerja Terhadap Gangguan Faal Paru ............................................ 46
5.5 Masa Kerja Terhadap Gangguan Faal Paru ............................................ 47
5.6 Status Merokok Terhadap Gangguan Faal Paru...................................... `48
5.7 Kebiasaan Olahraga Terhadap Gangguan Faal Paru............................... 49
5.8 BMI Terhadap Gangguan Faal Paru ....................................................... 50
5.9 Hasil Analisis Bivariat Terhadap FVC Dan FEV1 ................................. 52
Daftar Gambar
Gambar
Halaman
1.1 Peta Desa Pongpongan ........................................................................... 3
1.2 Desa Pongpongan Dalam Google Earth ................................................. 4
2.1 Anatomi Paru .......................................................................................... 8
2.2 Fase Inspirasi Dan Ekspirasi Pernapasan ................................................ 9
2.3 Difusi Gas .............................................................................................. 10
2.4 Diagram Pernapasan ............................................................................... 12
2.5 Rumus Perhitungan Pernapasan ............................................................. 13
2.6 Hubungan Antara Usia Dengan Faal Paru ............................................. 14
2.7 Batu Kapur ............................................................................................. 17
2.8 Patogenesis PPOK .................................................................................. 22
2.9 Derajat PPOK ......................................................................................... 23
2.10 Patogenesis Emfisema .......................................................................... 24
2.11 Klasifikasi Emfisema ........................................................................... 25
2.12 Patogenesis Asma ................................................................................ 27
2.13 Derajat Asma ........................................................................................ 28
Daftar Singkatan
AP
: Anterior Posterior
APD
: Alat Pelindung Diri
APE
: Arus Puncak Ekspirasi
ATS
: American Thoracic Society
BMI
: Body Mass Index
CRP
: C-reactive protein
CT- Scan
: A Computed Tomography
ERV
:Expiratory Reserve Volume (Volume Cadangan Ekspirasi)
FRC
: Functional Recidu Capacity (Kapasitas Residu Fungsional)
GOLD
: Global Initative for Chronic Obstructive Lung Disease
IC
: Inspiratory Capacity (Kapasitas Inspirasi)
IFN-ϒ
: Interferon- Gamma
IgE
: Immunoglobulin E
IL
: Interleukin
IRV
: Inspiratory Reserve Volume (Volume Cadangan Inspirasi)
MMP
: Matrikmetaloproteinase
PPOK
: Penyakit Paru Obstruksi Kronik
RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar
RV
: Recidu Volume (Volume Residu)
Sig
:Significance
Tc
: Tumor Cytotoxic
TGF-β
: Tumor Growth Factor β
Th
: Tumor Helper
TLC
: Total Lung Capacity (Kapasitas Total Paru)
TNF-α
: Tumor Neksosis Faktor- Alfa
USG
: Ultrasonography
VC
: Vital Capacity (Kapasitas Vital)
TV
: Tidal Volume (Volume Tidal)
WHO
: World Health Organization
Daftar Lampiran
Lampiran
Halaman
1
Permohonan Menjadi Responden ........................................ 67
2
Persetujuan Menjadi Responden .......................................... 68
3
Data Pengukuran Spirometri ................................................. 69
4
Data Kuesioner ...................................................................... 71
5
Tabel Frekuensi ...................................................................... 72
6
Uji Normalitas Data Terhadap FVC ...................................... 75
7
Uji Normalitas Data Terhadap FEV1..................................... 77
8
Analisis Bivariat ..................................................................... 79
9
Dokumentasi .......................................................................... 80
10
Surat Penelitian ...................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA
Adha, Riski N. 2012. Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Gangguan Fungsi
Paru pada Pekerja Pengangkut Semen di Gudang Penyimpanan Semen
Pelabuhan Malundung Kota Tarakan Kalimantan Timur. Skripsi.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
Agus, dkk. 2003. Peta Jawa timur dalam Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional.
ATS (American Thoracic Society). 2013. Spirometry in the Occupational Setting.
American Journal Of Respiratory and Critical Care Medicine. Vol 189
no.8
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tuban. 2011. Tuban Regency in Figure. Tuban.
Barnes, PJ. 2008. Immunology of Asthma and Chronic Obstructive Pulmonary
disease. Nat Rev Immunol pp 183-92
Braman, Sydney. 2006. Chronic Cough Due to Chronic Bronchitis: ACCP
Evidence-Based Clinical Practice Guidelines. Diakses 10 Februari 2015
(http://journal.publications.chestnet.org/)
Budiono, Sugeng. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja.
Semarang: Universitas Diponegoro. Pp 239
Buist, AS. 2007. BOLD Collaborative Research Group, International Variation in
the Prevalence of COPD. European Medical Journal pp 741-750
Chung, KF. 2005. The Role of Airway Smooth muscle in the pathogenesiss of
airway Remodelling in COPD. Proc Am Thorac Soc pp 347-354
Damayanti, dkk. 2007. Hubungan Penggunaan Masker dengan Gambaran Klinis,
Faal Paru dan Foto Toraks Pekerja Terpajan Debu Semen. Majalah
Kedokteran Indonesia, Volume: 57, Nomor: 9 Departemen Pulmonologi
dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
Depkes RI. 2003. Modul Pelatihan Bagi Fasilitator Pekerjaan. Jakarta
Dinas Pertambangan dan Energi. 2005. Bimbingan Teknik Pembuatan Tungku
Pembakaran Batu Kapur dengan Batu Bara di Kabupaten Grobogan,
Wonogiri dan Tegal. Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Djoyodibroto, Darmanto. 2007. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta:EGC
pp 46-49
Eric et al. 2012. Cronic Obstructive of Pulmonary Disease. McMaster Pathology
Review. Department of Medicine McMaster University diakses 8
Desember 2014 (http://www.pathophys.org/copd/ )
Gibson, et al. 2003. Respiratory Medicine. 3rd ed. London: Elsevier Science. pp.
675-692
GOLD (Global initative for chronic obstructive lung disease). 2014. Global
strategy for the diagnosis, management, and prevention of chronic
obstructive pulmonary disease . University of Manchester. UK
Google Maps. 2015. Peta Dusun Koro Desa Pongpongan Kecamatan Koro
Kabupaten Tuban . diakses tanggal 14 februaru 2015
(https://www.google.com/maps/search/dusun+koro+desa+pongpongan+
merakurak/@11.4052779,-69.672482,13z )
Guiton and Hall. 2013. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Jakarta: EGC pp 499538
Harrington,JM and Gill, FS. 2003. Buku Saku Kedokteran Kerja. Jakarta:EGC pp
255-256
Hendromartono. 2005. Gangguan Saluran Napas Kecil Akibat Paparan Debu.
Tesis. Fakultas kedokteran Universitas Airlangga. Surabaya
Johncy, Smilee et al. 2011. Dust Exposure and Lung Function Impairment in
Construction Workers. Journal Physiol Biomed Sci, 24, 9-13.
Junqueira, Luis Carlos and Corneiro, Jose . 2013. Basic histology (text and atlas)
13th edition.United State of America: Mc Graw Hill. Pp 222-223
Kasper, Daniel et al. 2009. Harrison’s: Principal of Internal Medicine 17th edition.
New York: Mc Graw Hill Companies
King, Hobart. 2013. Limestone:What is Limestone and How is it Used. Diakses 1
februari 2014 (http://geology.com/rocks/limestone.shtml)
Lee, Goldman and Schafer, Andrew. 2011. Goldman's Cecil Medicine. 24th ed.
Philadelphia: Saunders Elsevier pp 99
Mannino, David. 2007. Global Burden of COPD: Risk Factor, Prevalence, and
Future Trends. Department of Preventive Medicine and Environmental
Health, University of Kentucky College of Public Health, Lexington,
KY, USA
Mason, Robert J. 2010. Textbook of Respiratory Medicine. 5th ed. Philadelphia:
Saunders Elsevier pp 73
Mukono. 2011. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga
University Press. Pp 30-32
Muskilatul, Siti. 2006, Hubungan Antara Masa Kerja, Pemakaian APD
Pernafasan (Masker) Pada Tenaga Kerja Pengamplasan Dengan
Kapasitas Fungsi Paru PT Ascent House Pecangaan Jepara, Skripsi,
Universitas Negeri Semarang
Nandasena. 2010. Air Pollution and Health in Sri Lanka: a Review of
Epidemilogical Studies. BMC Public Health Vol 10 no 8.Di akses 19 Mei
2015 (http://bmjopen.bmj.com/content/2/5/e001253)
Oemiati, Ratih. 2013. Kajian Epidemiologis Penyakit Paru Obstruktif Kronik.
Media Litbangkes vol 23 no 2 pp 82-88
PDPI (Persatuan Dokter Paru Indonesia), 2003. Pedoman diagnosis dan
penatalaksanaan PPOK di Indonesia
Pedoto. 2012. Lung Physiology and Obesity: Anesthetic Implications for Thoracic
Procedures. Anesthesiology. 2012:1-2
Perdana, Anugrah dkk. 2010. Faktor Risiko Paparan Debu Pada Faal Paru Pekerja
Bagian Produksi PT. Semen Tonasa Pangkep. Jurnal MKMI, vol 6, pp
160-167.
Price, Sylvia A and Wilson, Loraine M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses
Penyakit. Jakarta: EGC pp76-80
Rahmatullah, Pasiyan. 2010. Pneumonitis dan Penyakit Lingkungan dalam Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing pp: 2279-2296
Rasmin, dkk. 2001. Prosedur Tindakan Bidang Paru dan Pernafasan. Jakarta:
Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pp 28-30
RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar). 2013. Badan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI
Penelitian
Dan
Ross and Wilson. 2011. Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: Salemba
Medika pp 158-163
Salome CM, King GG, Berend N. 2010. Physiology of Obesity and Effect on Lung
Function. J Appl Physiol. 108:206-11
Satriyani, Karel Pandalaki, M.C.P Wonkar. 2015. Hubungan Obesitas Dengan
Faal Paru pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado. Jurnal e-Clinic (e-Cl), Volume 3 nomor 1 JanuariApril 2015
Septyaningrum, Maulani. 2014. Hubungan Paparan Debu Kapur dengan
Penurunan Fungsi Paru pada Tenaga Kerja PT. Putri Indah Pertiwi, Desa
Pule Gedong, Pracimantoro, Wonogiri. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi manusia: Dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.
Pp 411-441
Shiel, William C. 2004. Lung Anatomy. diakses tanggal 14 februari 2015
(http://www.medicinenet.com/lungs_design_and_purpose/article.html)
Silbernagl, Stefan. 2012. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta:EGC
pp77
Soeria, Uyainah. 2001. Bronkitis Kronik dan Emfisema Paru, dalam Suyono,
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia pp: 872-881
Sucipto, Edi. 2007. Hubungan Pemaparan Partikel Debu Pada Pengolahan Batu
Kapur Terhadap Penurunan Kapasitas Fungsi Paru. Tesis. Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Diakses 27 September
2014 (http://www.eprints.undip.ac.id)
Sugeng, A.M. 2003. Bunga Bunga Rampai Hiperkes dan Kesehatan Kerja.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Suma’mur, PK. 2011. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES).
Jakarta: CV Sagung Seto. Pp 77.
Susanto, Agus D. 2011. Pneumokoniosis. Journal Indonesia Medical Association
vol 16 (1). Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Indonesia
Underwood, James CE. 2014. General and Systemic Pathology. England: Churcill
Livingstone pp 384-385
Utomo, Budi. 2005. Faktor Faktor Resiko Penurunan Kapasitas Paru Pekerja
Tambang Batu Kapur. Tesis. Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro
Semarang.
Diakses
27
September
2014
(http://www.eprints.undip.ac.id)
Ward, Jeremy et al. 2006. At a Glance: Respiratory System. Jakarta: Erlangga pp:
58-59
Weiss, Scott. 2010. Lung Function and Airway disease. Nature genetics vol 42(1)
pp 14-16
West, JB. 2003. Pulmonary Pathofisiology. The essential 6th ed. Baltimore:
Lippincott William and Wilkins. Pp 123-141
WHO. 2008. Hazard prevention and control in the work environment. Geneva
Wijayanti, Reni. 2014. Kadar Debu Kayu, Kebiasaan Merokok, Masa Kerja Dan
Volume Ekspirasi Paksa Pada Tenaga Kerja Industri Mebel CV
Bandengan Wood Desa Kalijambe Sragen. Prosiding Seminar Nasional
Hasil - Hasil Penelitiandan Pengabdian LPPM UMP. Fakultas
Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret
Wulandari, Evi. 2013. Pengaruh Paparan Debu Gamping Terhadap Kapasitas
Vital Paru Pada Pekerja Tobong Gamping UD. Sidomulyo Desa
Ngampel Kabupaten Blora. Unnes Journal of Public Health, vol 2.
Yulaekah, Siti. 2007. Paparan Debu Terhirup dan Gangguan Fungsi Paru Pada
Pekerja Industri Kapur. Tesis, Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro
Semarang.
Diakses
27
September
2014
(http://www.eprints.undip.ac.id)
Zammit et al. 2010. Obesity and Respiratory Diseases. International Journal of
General Medicine.3:335–43
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan
kerja
yang
penuh
oleh debu,
uap dan
gas
dapat
mengganggu produktivitas dan sering menyebabkan gangguan pernapasan serta
dapat menyebabkan penyakit paru (Suma’mur, 2011). Penurunan fungsi paru
telah dilaporkan banyak terdapat pada pekerja industri pertambangan (Johncy,
2011). Salah satu pertambangan yang mempunyai potensi tinggi terhadap
timbulnya gangguan paru adalah penambangan batu kapur, karena dalam
pengolahannya menghasilkan polusi udara (Utomo, 2005).
Penyakit paru akibat debu kapur disebabkan karena pengendapan debu
kapur di paru, faktor lain yang ikut mempengaruhi adalah periode pemaparan,
konsentrasi dan ukuran debu kapur (Johncy, 2011). Pekerja dalam lingkungan
yang terpapar debu kapur akan menghirup debu kapur 10-100 kali lebih
banyak sehingga mempunyai risiko yang tinggi untuk mendapatkan kelainan
fungsi paru dan saluran pernapasan lainnya (Perdana, 2010).
Partikel-partikel debu kapur bersifat iritan dan tidak tergolong karsinogen.
Efek utama debu kapur terhadap tenaga kerja berupa kelainan paru baik bersifat
akut dan kronis, terganggunya fungsi fisiologis, iritasi mata, iritasi sensorik, serta
penimbunan bahan berbahaya bagi tubuh, dan bentuk kelainan yang menetap
adalah berkurangnya elastisitas paru yang ditandai dengan penurunan faal paru
(Wulandari, 2013, Pearce, 2009). Penumpukan dan pergerakan debu kapur pada
saluran nafas juga dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, peningkatan
produksi lendir, penyempitan saluran pernapasan, lepasnya silia dan lapisan sel
1
2
selaput lendir, serta kesulitan bernafas yang akan berlanjut ke penyakit PPOK
(Penyakit Paru Obstruksi Kronik) (Mukono, 2011).
PPOK merupakan salah satu penyakit tidak menular utama, yang jarang
terekspos karena kurangnya
informasi yang diberikan kepada masyarakat,
sedangkan penyebab terseringnya adalah merokok, polusi udara dan riwayat
infeksi. PPOK merupakan penyakit yang menduduki urutan nomor lima di Negara
maju dan nomor enam di Negara berkembang untuk kategori penyakit tidak
menular yang dapat menyebabkan kematian (Oemiati, 2013)
Di Indonesia estimasi kecacatan akibat PPOK diperkirakan 613 per
100.000 penduduk, sedangkan estimasi kematian diperkirakan 58 per 100.000
penduduk (Mannino, 2007). Berdasarkan survey RISKESDAS (Riset Kesehatan
Dasar) tahun 2013, bahwa dari total 1.027.763 responden yang tersebar di seluruh
provinsi di Indonesia, sebanyak 508.330 menderita PPOK dengan 242.256
diderita laki-laki dan 266.074 diderita perempuan.
Penambangan batu kapur umumnya merupakan industri informal yang
dikelola oleh masyarakat dengan teknologi yang masih sederhana, tanpa banyak
tersentuh oleh peraturan perundangan, sehingga segala peraturan yang berkaitan
dengan perlindungan kesehatan dan keselamatan terhadap tenaga kerja serta
masyarakat sekitarnya kurang mendapat perhatian (Yulaekah, 2007) .
Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Tuban (2011), Tuban
merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang mempunyai potensi bahan
galian tambang batu kapur yang tinggi, lokasi tambang tersebar di beberapa
lokasi, diantaranya Kecamatan Kerek, Merakurak, Tambakboyo, Palang,
Semanding dan Montong, produksi bahan galian batu kapur di Kabupaten Tuban
3
menduduki
angka pertama, yakni sejumlah 10.949.045 ton pertahun untuk
eksploitasi, dan 40.940 ton untuk pengolahan. Tuban merupakan daerah yang
yang menempatkan penyakit infeksi saluran pernafasan akut sebagai penyakit
terbanyak yang menduduki urutan pertama (23,60%) dalam 15 jenis penyakit
terbanyak, sedangkan kasus yang menyangkut penyakit paru mencapai 724 kasus
pertahun dan Kecamatan Merakurak menduduki urutan kedua tertinggi (71 kasus)
setelah Tuban kota. Dusun koro merupakan dusun yang terletak di desa
pongpongan kecamatan merakurak kabupaten Tuban, merupakan daerah yang
sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan kapur, serta puluhan
penambang
yang menggantungkan hidupnya sebagai penambang
tradisional.
Keterangan:
Gambar 1.1 : Peta Desa Pongpongan (Agus dkk, 2003)
kapur
4
Gambar 1.2 : Desa Pongpongan Dalam Google Earth
Oleh karena tingginya angka kejadian PPOK dan tingginya tingkat polusi
yang dihasilkan di tambang kapur maka perlu penelitian terhadap hubungan antara
paparan debu dengan derajat obstruksi dan derajat restriksi pada pekerja tambang
kapur tradisional di Dusun Koro Desa Pongpongan Kecamatan Merakurak
Kabupaten Tuban.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka diperoleh permasalahan
yang dapat diuraikan sebagai berikut : “Apakah ada hubungan antara paparan
debu dengan derajat obstruksi dan derajat restriksi pada pekerja tambang kapur
tradisional di Dusun Koro Desa Pongpongan Kecamatan Merakurak Kabupaten
Tuban?”
5
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan antara paparan debu dengan derajat
obstruksi dan restriksi pada pekerja tambang kapur tradisional di Dusun Koro
Desa Pongpongan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban
1.3.2 Tujuan khusus
1.
Mengetahui karakteristik pekerja tambang (usia, jenis kelamin,
pendidikan
terakhir,
kebiasaan
merokok,
penggunaan
alat
pelindung diri, kebiasaan olahraga) di Dusun Koro Desa
Pongpongan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban
2.
Mengetahui derajat obstruksi dan restriksi pada pekerja tambang
kapur tradisional
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat akademis
1.
Memberikan informasi tentang efek paparan debu terhadap
kesehatan dan efek yang ditimbulkan
2.
Dapat digunakan sebagai data dasar untuk melakukan penelitian
lebih lanjut
1.4.2 Manfaat klinis
Mengetahui akan bahaya paparan debu terhadap kesehatan paru pada
penambang kapur tradisional
6
1.4.3 Manfaat untuk masyarakat
Memberikan masukan kepada pekerja untuk melakukan tindakan
preventif dan memberikan informasi tentang efek paparan debu
kepada
masyarakat terutama penambang kapur tradisional di Dusun Koro Desa
Pongpongan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban dan melakukan