kemampuan Gambar Arsitektur dan Perancangan Arsitektur akan saling mendukung dan dinilai sangat penting sebagai modal awal atau dasar yang peru dikuasai mahasiswa sebagai calon arsitek.
Dari sini diperoleh sebuah teori bahwa, semakin baik kemampuan mahasiswa dalam menerapkan kaidah-kaidah gambar arsitektur, semakin baik juga kemampuan mahasiswa dalam
memvisualisasikan dan mengkomunikasikan ide dalam perancangan. Adanya komunikasi yang baik akan berujung pada semakin baiknya hasil perancangan.
2.2. TINJAUAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 2.2.1. Pengertian Perancangan
Kata perancangan mempunyai arti proses, cara, perbuatan merancang dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kemudian, Design Methods 1972 oleh J.C. Jones mengidentifikasi pengkajian
perancangan sebagai suatu penyelidikan untuk metode-metode yang akan memperbaiki mutu rancangan. Menurut J.C Jones 1990, Perancangan mempunyai makna memulai perubahan dalam
benda-benda buatan manusia. Perancangan adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik, melalui tiga proses: mengidentifikasi masalah-masalah,
mengidentifikasi metoda untuk pemecahan masalah, dan pelaksanaan pemecahan masalah. Dengan kata lain adalah pemograman, penyusunan rancangan, dan pelaksanaan rancangan John Wade,
1997.
2.2.2. Pengertian Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang massa bangunan yang berkaitan dengan ruang, bentuk, teknik dan fungsi. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan
membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level
mikro yaitu
desain bangunan, desain perabot dan desain produk.
2.2.3. Pengertian Perancangan Arsitektur
Menurut Tim McGinty, 1997 Perancangan, dalam konteks arsitektur, adalah semata – mata usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik. Perancangan
dapat dianggap sebagai suatu proses tiga bagian yang terdiri dari keadaan mula, suatu metode atau proses transformasi, dan suatu keadaan masa depan yang dibayangkan. Komponen – komponen ini
juga menetapkan fungsi – fungsi perancang arsitektur – mengidentifikasikan masalah – masalah,
SEMINAR xxvii
mengidentifikasikan metode – metode untuk mencapai pemecahan, dan melaksanakan pemecahan ini.
2.2.4. Proses Perancangan
Proses perancangan memuat sejumlah urutan langkah pemecahan masalah. Pada dasarnya langkah-langkah tersebut ialah permulaan, persiapan, pengajuan usul, evaluasi, dan tindakan Proses
Perancangan Lima Langkah.
2.2.5. Perancangan Arsitektur dalam ruang lingkup JAFT UNDIP
Perancangan Arsitektur dalam dunia pendidikan JAFT UNDIP merupakan mata kuliah yang melatih kepekaan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah, untuk kemudian memberikan sebuah
output berupa solusi desain yang sesuai pada kaidah-kaidahnya. Prosedur yang biasa dilakukan, mahasiswa melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing secara rutin, ide-ide awal disampaikan
melalui gambar pra-rencana, hingga kemudian dilakukan evaluasi serta pengembangan konsep guna menghasilkan karya arsitektur yang baik dan benar secara estetika, kekuatan dan fungsinya. Dimulai
dan didasari pada perancangan trimatra pada semester satu dan dua, mata kuliah ini memiliki peranan penting dalam tatanan perkuliahan arsitektur, dikarenakan proses yang ditempuh dalam
penyelesaiannya tidaklah sederhana. Dalam standar kurikulum JAFT UNDIP proses perancangan arsitektur dapat dibagi menjadi tiga
proses tahapan,antara lain: Penyusunan LP3 laporan program perencanaan perancangan secara berkelompok.
Eksplorasi Rancangan penerapan LP3 dalam sketsa ide rancangan perorangan. Pengembangan Eksplorasi Rancangan pada Gambar Presentasi Rancangan. Dengan bobot
nilai rata-rata dari setiap tahapan tugas, yaitu : Dari tiga proses tahapan tersebut yang memiliki pengaruh bobot nilai besar dalam proses
perancangan arsitektur adalah tahap eksplorasi desain dan gambar presentasi, hal ini sering menjadi kontroversi terutama dikalangan mahasiswa JAFT UNDIP. Sebagian menganggap, dalam sebuah
perancangan, ide kreatif dan solusi desain dalam tahap eksplorasilah yang terpenting. Namun pada kenyataannya, tampilan presentasi gambar yang menarik baik dengan penggunaan alat bantu
komputerisasi ataupun freehand drawing dapat menjadi ‘dongkrak’ dari hasil perancangan itu sendiri.
2.3. HUBUNGAN GAMBAR ARSITEKTUR TERHADAP PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMINAR xxviii