Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN LINGKUNGAN ESKTERNAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA

MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH

ARY FIRIANSYAH LUBIS 130521128

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada allah SWT, atas rahmat karunia,

bimbinganNYA penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Tujuan

penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini oleh Penulis diberi judul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada

Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara”. Penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, nasehat dan motivasi dari berbagai pihak selama perkuliahan hingga penulisan

skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak., CA, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Ketua Departemen

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara..

4. Ibu Frida Ramadini, SE, MM, selaku Dosen Pembimbing yang telah

berkenan meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam proses

penulisan serta penyusunan skripsi ini.


(3)

6. Seluruh Dosen, Staff dan Civitas Akademi di lingkungan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, atas semua jasa yang

telah diberikan selama masa perkuliahan.

7. Teristimewa Penulis ucapkan kepada orang tua tercinta, Ayahanda H.

Noviar Alamsyah Lubis, SE dan Ibunda Hj. Kurnia Sari yang telah

memberikan kasih sayang, doa dan dukungan dalam segala hal positif.

Serta untuk kakak dan adik tercinta Arisa Viniasari Lubis, SP dan Vina

Mayasari Lubis atas dukungan, doa dan motivasi kepada Penulis

8. Kepada teman seperjuangan Revina Septika, SE, yang telah banyak

memberikan ilmu, bantuan, informasi serta motivasi sehingga Penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Buat teman-teman Manajemen 2013: Melviana, Rizky Ichwan, Nurlisa,

Zein Faisal, Nazlila Amran, Nurul Rifky, Emir Syahfuad, Tri Anita, Erli

Wahyuni, Dany Syahputra, Gheby Danila dan semua teman-teman yang

telah banyak memberikan bantuan kepada Penulis.

Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Penulis

tetap mengharapkan kritik, saran dan masukan yang berguna dalam

penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata saya ucapkan banyak Terima Kasih.

Medan, Desember 2015 Penulis


(4)

ABSTRAK

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen

Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari penelitian ini mengetahui dan menganalisis apakah pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert. Penelitian ini menggunakan 58 responden sebagai sampel penelitian yang ditarik berdasarkan teknik purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda yang diuji melalui program SPSS 19.0 for windows.

Hasil Penelitian berdasarkan metode regresi linear berganda secara simultan menunjukkan variabel pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Faklutas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Secara parsial, variabel pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Variabel dominan dalam penelitian ini adalah variabel lingkungan eksternal.

Kata kunci: Pengetahuan Kewirausahaan, Lingkungan Eksternal, Minat


(5)

ABSTRACT

Effect of Enterprise Knowledge And Against External Environment Interest in Student Entrepreneurship Program Management Studies Extension

Faculty of Economics and Business, University of North Sumatera The purpose of this research is to know and analyze whether entrepreneurial knowledge and external environment influence the interest in entrepreneurship programs at Student Management Studies Extension Faculty of Economics and Business, University of North Sumatera.

The population in this study is the Student Management Study Program Extension Faculty of Economics and Business, University of North Sumatera. The data used are primary and secondary data obtained through the study of documentation and measurement questionnaire using Likert scale. This study uses 58 respondents as the sample drawn by purposive sampling technique. Methods of data analysis used in this study is multiple regression analysis tested through SPSS 19.0 for windows.

Results based on multiple linear regression methods simultaneously demonstrate entrepreneurial knowledge variables and external environment and significant positive effect on the interest in entrepreneurship at Student Program Management Studies Extension Faklutas Economics, University of North Sumatera. Partially, variable entrepreneurial knowledge and external environment and significant positive effect on the interest in entrepreneurship at Student Extension Management Studies Program Faculty of Economics, University of North Sumatera. The dominant variable in this study is the external environment variables.

Keywords: Knowledge Enterprise, External Environment, Entrepreneurship Interests


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi ... i

Daftar Tabel ... ii

Daftar Gambar ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Pengetahuan Kewirausahaan ... 8

2.2 Lingkungan Eksternal ... 10

2.3 Minat Berwirausaha ... 13

2.4 Penelitian Terdahulu ... 17

2.5 Kerangka Konseptual ... 18

2.6 Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

3.1 Jenis Penelitian ... 22

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

3.3 Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian... 22

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 23

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 24

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 26

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 27

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 27

3.10 Teknik Analisis ... 28

3.11 Metode Regresi Linier Berganda ... 30

3.12 Uji Hipotesis ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1 Gambaran Umum ... 33

4.2 Uji Validitas dan Reabilitas ... 34

4.3 Analisis Deskriptif ... 37

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 44

4.5 Analisis Regresi Linier Berganda ... 50

4.6 Uji Hipotesis ... 52


(7)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 60


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 17

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel ... 24

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 25

Tabel 4.1 Uji Validitas ... 36

Tabel 4.2 Uji Reabilitas ... 37

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 38

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 38

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pengetahuan Kewirausahaan ... 39

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Variabel Lingkungan Eksternal ... 41

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Variabel Minat Berwirausaha ... 43

Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorv-Sminorv Test ... 47

Tabel 4.9 Uji Glejser ... 49

Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas ... 49

Tabel 4.11 Variables Entered/Removed ... 50

Tabel 4.12 Hasil Regresi Linier Berganda ... 51

Tabel 4.13 Uji F ... 54

Tabel 4.14 Uji t ... 55


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 20

Gambar 4.1 Pendekatan Histogram ... 45

Gambar 4.2 Normality Probability Plot ... 46


(10)

ABSTRAK

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen

Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari penelitian ini mengetahui dan menganalisis apakah pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert. Penelitian ini menggunakan 58 responden sebagai sampel penelitian yang ditarik berdasarkan teknik purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda yang diuji melalui program SPSS 19.0 for windows.

Hasil Penelitian berdasarkan metode regresi linear berganda secara simultan menunjukkan variabel pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Faklutas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Secara parsial, variabel pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Variabel dominan dalam penelitian ini adalah variabel lingkungan eksternal.

Kata kunci: Pengetahuan Kewirausahaan, Lingkungan Eksternal, Minat


(11)

ABSTRACT

Effect of Enterprise Knowledge And Against External Environment Interest in Student Entrepreneurship Program Management Studies Extension

Faculty of Economics and Business, University of North Sumatera The purpose of this research is to know and analyze whether entrepreneurial knowledge and external environment influence the interest in entrepreneurship programs at Student Management Studies Extension Faculty of Economics and Business, University of North Sumatera.

The population in this study is the Student Management Study Program Extension Faculty of Economics and Business, University of North Sumatera. The data used are primary and secondary data obtained through the study of documentation and measurement questionnaire using Likert scale. This study uses 58 respondents as the sample drawn by purposive sampling technique. Methods of data analysis used in this study is multiple regression analysis tested through SPSS 19.0 for windows.

Results based on multiple linear regression methods simultaneously demonstrate entrepreneurial knowledge variables and external environment and significant positive effect on the interest in entrepreneurship at Student Program Management Studies Extension Faklutas Economics, University of North Sumatera. Partially, variable entrepreneurial knowledge and external environment and significant positive effect on the interest in entrepreneurship at Student Extension Management Studies Program Faculty of Economics, University of North Sumatera. The dominant variable in this study is the external environment variables.

Keywords: Knowledge Enterprise, External Environment, Entrepreneurship Interests


(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perubahan zaman pada masa sekarang ini, membuat masyarakat harus

mampu mengelola dan memanfaatkan peluang yang ada. Berwirausaha bukan

hanya semata-mata berperan sebagai motor penggerak perekonomian masyarakat,

namun juga sebagai pendorong perubahan sosial bagi peningkatan kualitas hidup

manusia. Banyak wirausahawan yang menghasilkan produk–produk yang membuat kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan nyaman sehingga manusia

menjadi lebih produktif, lebih mudah berkomunikasi, serta lebih cepat mengetahui

hal - hal yang sedang terjadi di sekelilingnya.

Menjadi seorang wirausaha (entrepreneur) adalah alternatif yang

bijaksana, selain dapat menciptakan lapangan kerja sendiri, juga dapat membantu

orang lain. Dan bila usahanya maju dapat menyerap semakin banyak tenaga kerja

sehingga dapat membantu lebih banyak orang.

Menurut Anoraga (2009:27) kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan

kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang

memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan pelayanan yang lebih baik pada

pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusaha mencari pelanggan lebih banyak

dengan melayani lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang

lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui

keberanian menggambil resiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan


(13)

Para pencari kerja, baik yang mempunyai gelar sarjana ataupun tidak,

harus bersaing untuk mendapatkan pekerjaan pada lapangan kerja yang terbatas.

Adapun penyebab masalah pengangguran terdidik adalah banyaknya sarjana yang

bertujuan hanya mencari pekerjaan, bukan menciptakan lapangan pekerjaan.

Seorang wirausahawan adalah pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia

berani mengambil risiko untuk mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba

(Machfoedz, 2005:9).

Banyak lulusan perguruan tinggi belum mampu berwirausaha. Mahasiswa

cenderung berpikir bagaimana nantinya mereka bisa diterima bekerja sesuai

dengan gelar kesarjanaannya dan dengan gaji yang sesuai. Biro Pusat Statistik

(BPS) menyebutkan data menarik, yaitu mereka yang mempunyai pendidikan

tinggi justru kurang berminat wirausaha, tercatat hanya 10% berminat wirausaha.

Adapun mereka yang pendidikannya rendah justru 49% berminat wirausaha

(Masrun dalam Sumarseno, 2004).

Menurut Qomarun (2000:65) penyebab munculnya fenomena ini adalah

keinginan untuk menjadi pegawai negeri, sifat malas (tidak mau bekerja), belum

siap pakai, sikap mental yang kurang baik, tidak percaya diri, dan lain-lain.

Setelah Merdeka, muncul sifat-sifat kelemahan dalam mental orang Indonesia.

Sifat-sifat tersebut bersumber pada kehidupan yang penuh keragu-raguan dan

tanpa orientasi tegas, yaitu sifat mentalitas yang suka menerabas, sifat tidak

percaya pada diri sendiri, sifat tidak berdisiplin dan mentalitas yang mengabaikan


(14)

Pengetahuan kewirausahaan sangatlah penting bagi wirausaha, agar

mereka tidak meraba-raba dalam melakukan bisnis dan siap menghadapi

tantangan yang akan mereka hadapi. Besar kecilnya resiko akan mereka

pertimbangkan matang-matang, melakukan segala hal dengan petunjuk yang

mereka ketahui tanpa adanya kebimbangan yang tidak pasti (Kemendiknas,

2010:17).

Menurut Ranto (2007:22) pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan

apa yang diketahui tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses

dalam ranah kognitif berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha

sehingga menimbulkan keberanian mengambil resiko secara rasional dan logis

dalam menangani suatu usaha.

Transformasi pengetahuan kewirausahaan telah berkembang pada

akhir-akhir ini. Demikian pula di Indonesia, pengetahuan kewirausahaan sudah mulai

diajarkan di sekolah dasar, sekolah menengah dan perguruan tinggi.

Kewirausahaan itu dapat diajarkan. berikanlah para siswa penanaman sikap-sikap

perilaku untuk membuka bisnis kemudian kita akan membuat mereka menjadi

seorang wirausaha yang berbakat (Alma, 2005:5).

Bagi sebagian orang, pendidikan akademik bisa menjadi faktor pendorong

kesuksesan untuk berwirausaha. Seseorang memang tidak perlu berpredikat

sarjana untuk menjadi wirausaha, tetapi dengan latar belakang pendidikan

akademik yang memadai, berarti akan banyak kesempatan terbuka karena lebih

luas wawasannya dalam melihat berbagai peluang bisnis yang ada (Kemendiknas,


(15)

Menurut Sumarni (2006) membentuk suatu manusia yang berjiwa

wirausaha dan sekaligus mampu melakukan wirausaha, khususnya pada

mahasiswa, maka yang harus tertanam dahulu adalah minat untuk berwirausaha

itu sendiri, sehingga pengaruh pendidikan kewirausahaan dalam perguruan tinggi

adalah salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan jiwa

dan perilaku wirausaha.

Menurut Mopangga (2014) pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan

eksternal adalah salah satu faktor penting untuk menumbuhkan minat

berwirausaha dikalangan mahasiswa. Keputusan pribadi untuk menjadi seorang

wirausaha tidak hanya masalah faktor pribadi, tetapi juga isu-isu faktor

lingkungan. Menurut Bird dan Jarill dalam Ximenes (2014) faktor lingkungan

juga relevan karena lingkungan yang kondusif dapat langsung mempengaruhi

keberhasilan bisnis baru. Menurut Lupiyoadi (2007:12) faktor lingkungan yang

mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan

lingkungan masyarakat.

Minat seseorang terhadap suatu objek juga diawali dari perhatian

seseorang terhadap obyek tersebut. Minat dapat berubah-ubah tergantung dari

faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hal ini dimaksudkan karena lingkungan

diduga sangat berpengaruh terhadap minat berwirausaha dengan melihat situasi

yang menguntungkan, model peranan yang digunakan, aktivitas dalam

menjalankan usaha, inkubator sebagai sumber ide, sumber daya alam dan manusia


(16)

menjadi sebuah pandangan bagi seorang wirausaha sebelum memulai usahanya

(Lupiyoadi, 2007:12).

Menurut Riyanti (2003:21) menjelaskan bahwa minat adalah sumber

motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan

bila seseorang bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan

bermanfaat, maka akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan

mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan

menurun sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau

dapat berubah-ubah.

Mahasiswa sekarang dituntut untuk dapat memanfaatkan ilmu yang

diperolehnya untuk mendukung maupun menciptakan kegiatan berwirausaha

Mahasiswa yang merupakan agent of change dapat berguna di dalam

pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut bukan merupakan hal yang mudah untuk

dicapai. Mahasiswa harus memiliki minat yang tinggi terhadap pembukaan unit

usaha yang baru. Minat merupakan faktor pendorong yang menjadikan seseorang

lebih giat bekerja dan memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan

mengoptimalkan potensi yang tersedia. Minat tidak muncul begitu saja tetapi

tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya

(Walgito, 2003:148).

Berdasarkan pra survei yang dilakukan peneliti, cukup banyak Mahasiswa

Program Studi Manajemen Ekstensi, khususnya angkatan 2013 yang berminat

menjadi wirausaha. Dapat dilihat dari mahasiswa yang mengikuti mata kuliah


(17)

sangat berkembang pada saat ini. Dari data yang didapatkan peneliti, terdapat 12

orang Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Angkatan 2013 yang sudah

mempunyai usaha sendiri. Oleh karna itu peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang ingin dibahas berdasarkan latar belakang penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Apakah pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal berpengaruh

terhadap minat berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen

Ekstensi di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara?” 1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan

eksternal terhadap minat berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi

Manajemen Ekstensi di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera


(18)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

a. Bagi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu referensi hubungan

pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal terhadap minat

berwirausaha pada Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi

Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

b. Bagi Peneliti

Menambah khasanah pengetahuan dan memperluas pengetahuan penulis

dan sarana aplikasi terhadap ilmu yang didapat di bangku perkuliahan

dalam bidang manajemen kewirausahaan, khususnya yang berkaitan

dengan pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal terhadap

minat berwirausaha.

c. Bagi Pihak Lain

Sebagai referensi untuk melihat pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan

lingkungan eksternal terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa

Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis


(19)

BAB II

URAIAN TEORITIS 2.1 Pengetahuan Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan

dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari

kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan

berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.

Banyak orang, baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses

karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif (Suryana, 2010:2).

Menurut Anoraga (2009:27) kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan

kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang

memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan pelayanan yang lebih baik pada

pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusaha mencari pelanggan lebih banyak

dan melayani dengan baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih

bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian

menggambil resiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.

Untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses tentu saja harus memiliki

kompetensi dalam menghadapi resiko dan tantangan. Oleh sebab itu, ia harus

memiliki kompetensi kewirausahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Harris

dalam Suryana (2010:5) wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka

yang memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan

dan kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta


(20)

Kewirausahaan merupakan sebuah alat dari pandangan hidup seseorang

yang menginginkan adanya kebebasan dalam ekonomi untuk menciptakan sesuatu

yang baru dengan menggunakan sumber daya yang ada. Untuk mencapai tersebut

tentunya harus pandai memanfaatkan peluang-peluang melalui kesempatan bisnis,

kemampuan manajemen pengambilan resiko yang tepat untuk mencapai 8

kesempatan, dan melalui kemampuan komunikasi dan keahlian manajemen dalam

menggerakkan manusia, keuangan dan sumber daya materi untuk menghasilkan

proyek dengan baik (Ranto, 2007:21).

Menurut Hendro (2011:5) kewirausahaan (entrepreneurship) bukan

merupakan ilmu yang ajaib yang mendatangkan uang dalam sekejap waktu,

melainkan sebuah ilmu, seni dan keterampilan untuk mengelola semua

keterbatasan sumber daya, informasi, dan dana yang ada guna mempertahankan

hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam karir.

Machfoedz (2005:9) menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah

pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk

mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih memilih

menjadi pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan

memiliki rasa percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri ketika menghadapi

tantangan pada saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai

permasalahan, seorang wirausahawan senantiasa dituntut kreatif.

Pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan apa yang diketahui

tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif


(21)

keberanian mengambil resiko secara rasional dan logis dalam menangani suatu

usaha (Ranto, 2007:22).

Menurut Suryana (2010:4) Terdapat beberapa bentuk pengetahuan tentang

kewirausahaan yang harus dimiliki wirausaha, yaitu:

a. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis dan pengetahuan akan

lingkungan usaha disekitarnya yang akan mempengaruhi kegiatan

wirausaha.

b. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.

c. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

Kewirausahaan atau dulu juga disebut kewiraswastaan merupakan suatu

profesi yang timbul, karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari

pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat diperoleh dari suatu rangkaian

kerja yang diberikan dalam praktek. Oleh karena itu, seorang wirausaha,

melakukan kegiatan mengorganisasikan berbagai faktor produksi sehingga

menjadi suatu kegiatan ekonomi yang menghasilkan profit yang merupakan balas

jasa atas kesediaannya mengambil resiko.

2.2 Lingkungan Eksternal

Faktor lingkungan eksternal merupakan faktor-faktor dari luar individu

yang mempengaruhi individu dan merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan

(Mahanani 2014:38).

Menurut Hayy dan Agus (2010) faktor eksternal adalah faktor-faktor yang


(22)

eksternal yang mempengaruhi minat berwirausaha antara lain: lingkungan

keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat.

Dewanti (2008:11) menyatakan bahwa kewirausahaan dipicu oleh faktor

pribadi, lingkungan dan sosiologi. Faktor lingkungan yang berpengaruh menurut

Dewanti adalah peluang yaitu situasi yang menguntungkan, model peranan,

aktivitas, pesaing dengan industri yang sama, inkubator sebagai sumber ide,

sumber daya alam dan manusia, teknologi dan kebijakan pemerintah.

Minat seseorang terhadap suatu obyek diawali dari perhatian seseorang

terhadap obyek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan

berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Minat dapat

berubah-ubah tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya di antaranya

adalah faktor lingkungan.

Menurut Lupiyoadi (2007:12) faktor lingkungan yang mempengaruhi

minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan

masyarakat. Indarti (2008:20) menyatakan ada tiga faktor lingkungan yang

mempengaruhi wirausaha sukses yakni ketersediaan informasi, akses kepada

modal dan kepemilikan jaringan sosial.

Penelitian oleh Mazzarol dalam Saud (2009:2) menemukan bahwa faktor

lingkungan (faktor sosial, ekonomi, politik dan perkembangan infrastruktur)

mempengaruhi dorongan untuk mendirikan usaha.

Zimmerer (2004:12) menyatakan bahwa faktor lingkungan seperti faktor

ekonomi dan kependudukan, pergeseran dari ekonomi industri ke ekonomi jasa,


(23)

lebarnya peluang internasional dan perubahan gaya hidup masyarakat

mempengaruhi minat kewirausahaan.

Keputusan pribadi untuk menjadi seorang pengusaha tidak hanya masalah

faktor pribadi, tetapi juga isu-isu faktor lingkungan. Faktor lingkungan juga

relevan karena lingkungan yang kondusif dapat langsung mempengaruhi

keberhasilan bisnis baru (Bird dan Jarill dalam Ximenes 2014).

Pembentukan organisasi baru memerlukan sumber daya termasuk sumber

daya keuangan. Ketika seorang pengusaha mengubah ide mereka menjadi sebuah

perusahaan, sumber daya keuangan merupakan faktor penting yang harus

dipertimbangkan seperti lembaga keuangan, investor dan lain-lain. Ini

penggunaan sumber daya keuangan untuk operasi pembiayaan seperti seperti uang

jaminan, transaksi, dan lain-lain, atau untuk investasi sebagai pinjaman (Evans

dan Jovanovic dalam Ximenes 2014). Namun, Kim dalam ximenes (2014)

menyatakan bahwa karena berbagai alasan, mendapatkan uang dari pinjaman bank

atau investor dapat menjadi sulit karena mereka hanya memulai dan mungkin

menghadapi risiko tinggi, pemberi pinjaman biasanya tidak mau memberikan

modal dan beberapa kompensasi melalui biaya pinjaman.

Berdasarkan teori pembangunan sosial, kebijakan dan program pemerintah

memainkan peranan penting untuk memastikan perubahan kualitas dalam struktur

dan kerangka masyarakat yang membantu masyarakat untuk mewujudkan tujuan

dan tujuan hidup. Sebagai studi sebelumnya menunjukkan bahwa kebijakan

pemerintah, lembaga, dan program dapat mempengaruhi bisnis dengan berbagai


(24)

Ada juga muncul dalam masyarakat yang sering menghormati bagi mereka

yang memiliki kerja keras dan keberhasilan memulai bisnis mereka sendiri.

Melalui lingkungan di mana orang-orang sukses, pengusaha potensial dan

pengusaha, di mana keduanya bisa mendiskusikan ide-ide, tantangan dan solusi,

bisnis baru yang akan diproduksi (Gomezelj dalam Ximenes 2014:7).

2.3 Minat Berwirausaha

Minat adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada sesuatu hal atau

aktivitas tanpa ada yang meminta/menyuruh. Lebih lanjut Tarmudji menyatakan

bahwa minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang

menunjukkan seorang lebih tertarik pada suatu obyek lain dan melalui partisipasi

dalam suatu aktivitas (Tarmudji, 2006:87).

Riyanti (2003:21) menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang

mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan bila seseorang

bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka

akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan.

Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun sehingga minat

tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah.

Menurut Daryanto (2009:53) minat adalah kecenderungan yang tetap

untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati

seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang.

Minat wirausaha adalah kecenderungan hati dalam diri subjek untuk

tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur,


(25)

Minat wirausaha berasal dari dalam diri seseorang untuk menciptakan sebuah

bidang usaha (Subandono, 2007).

Menurut Fuadi (2009) minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan,

serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara

maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko

yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan.

Yuwono dan Partini (2008:78) menyebutkan ada tiga aspek minat pada

diri seseorang, yaitu:

1. Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai sumber

penggerak untuk melakukan sesuatu.

2. Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang akan

menentukan posisi individu dalam lingkungannya.

3. Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya.

Kartono dalam Yuwono (2008:80) menyatakan bahwa minat merupakan

momen kecenderungan yang terarah secara intensif kepada sesuatu objek yang

dianggap penting. Fryer dalam Yuwono (2008:88) menyatakan bahwa minat

adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktivitas yang menstimulir

perasaan senang pada individu.

Yuwono (2008:34) menyatakan bahwa minat kewirausahaan adalah rasa

ketertarikan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan

keberanian mengambil resiko.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha meliputi


(26)

lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat), kepribadian (ektraversi,

kesepahaman / Agreebleeness, berani mengambil resiko, kebutuhan berprestasi

dan independen, evaluasi diri serta overcondence / kepercayaan diri yang lebih)

dan motif berwirausaha (bekerja dan penyaluran ide kreatif). Seseorang yang

memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui

pendidikan. Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal

potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta

mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya (Suryana, 2006:24).

Steinhoff dan Burgess dalam Suryana (2006:55) menyatakan bahwa ada

tujuh alasan mengapa seseorang berminat terhadap kegiatan kewirausahaan,

yakni:

1. Ingin memiliki penghasilan yang tinggi.

2. Ingin memiliki karier yang memuaskan.

3. Ingin bisa mengarahkan diri sendiri/tidak diatur oleh orang lain.

4. Ingin meningkatkan prestise diri sebagai pemilik bisnis.

5. Ingin menjalankan ide atau konsep yang dimiliki secara bebas.

6. Ingin memiliki kesejahteraan hidup dalam jangka panjang.

7. Ingin menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.

Wirasasmita dalam Suryana (2006:55) dikemukakan beberapa alasan yang

menumbuhkan minat seseorang menjadi wirausaha yakni:

1. Alasan keuangan

Untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan


(27)

2. Alasan sosial

Memperoleh gengsi/status agar dikenal dan dihormati banyak orang,

menjadi teladan untuk ditiru orang lain dan agar dapat bertemu banyak

orang.

3. Alasan pelayanan

Agar bisa membuka lapangan pekerjaan dan membantu meningkatkan

perekonomian masyarakat.

4. Alasan pemenuhan diri

Untuk bisa menjadi seorang atasan, mencapai sesuatu yang diinginkan,

menghindari ketergantungan kepada orang lain, menjadi lebih


(28)

2.4 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti (Tahun Penelitian) Judul Penelitian Variabel Penelitian Alat

Analisis Hasil Penelitian

1. Purnomo, Singgih (2009) Analisis Pengaruh Faktor Keluarga, Pendidikan dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa STMIK Duta Bangsa Surakarta Independen: keluarga, pendidikan dan lingkungan Dependen: minat berwirausaha Analisis Regresi Linear Berganda

1. Hipotesis kedua yang menyatakan variable keluarga berpengaruh dominan terhadap minat berwirausaha mahasiwa tidak terbukti.

2. Hasil Analisis data menunjukkan bahwa variable pendidikan dan lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa STMIK Duta Bangsa Surakarta.

3. Variabel lingkungan mempunyai pengaruh dominan terhadap minat

wirausaha mahasiswa STMIK Duta Bangsa Surakarta. 2. Lestari dan Trisnadi (2012) Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaa n Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di STIE MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI Independen: pendidikan kewriausahaan Dependen: minat berwirausaha Analisis Regresi Linear Berganda

1. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan kewirausahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.

2. Minat berwirausaha mahasiswa juga diperkuat oleh faktor demografis seperti gender, pengalaman kerja, dan pekerjaan orang tua. 3. Yuliawan dan Mbayak (2012) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaru hi Minat Berwirausaha independen: kepribadian, lingkungan, demografi, , ketersediaan infomasi kewirausahaan, kepemilikan jaringan sosial dan akses kepada modal Dependen: minat berwirausaha Analisis Regresi Linear Berganda

1. variabel kepribadian, lingkungan, demografis, ketersediaan infomasi

kewirausahaan, kepemilikan jaringan sosial dan akses kepada modal secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

2. secara statistik untuk pengujian secara parsial dimana variabel kepribadian, ketersediaan informasi kewirausahaan, dan kepemilikan jaringan sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa.


(29)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti (Tahun Penelitian) Judul Penelitian Variabel Penelitian Alat

Analisis Hasil Penelitian

4. Koranti, Komsi (2013) Analisis Pengaruh Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Minat Berwirausaha Independen: faktor eksternal dan faktor Internal Dependen: minat berwirausaha Analisis Regresi Linear Berganda

1. Faktor eksternal dalam hal ini adalah lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar mahasiswa terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa, baik secara parsial maupun simultan. 2. Faktor internal dalam hal ini adalah kepribadian dan motivasi mahasiswa juga terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa

baik secara parsial maupun simultan.

5. Babatunde, Ekundayo (2014) The Impact Of Entrepreneur ship Education On Entrepreneuri al Intentions Among Nigerian Undergradua tes Independen: Entrepreneurship education Dependen : Intention entrepreneurship Analisis Deskriptif

1. Pendidikan kewirausahaan telah berdampak pada niat wirausaha.

2. Sejumlah besar mahasiswa Universitas Landmark memiliki niat yang kuat menjadi wiraswasta berdasarkan eksposur mereka terhadap pendidikan kewirausahaan. 3. Pendidikan kewirausahaan yang

berkualitas memainkan peran penting kapasitas intelektual yang diperlukan, keterampilan dan jenis hak kebiasaan kerja atau sikap yang dapat memungkinkan mereka untuk menciptakan lapangan kerja.

Sumber: Data diolah (2015)

2.5 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel

yang diteliti. Hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah

dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan

sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan

variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiyono,

2010:60). Variabel yang akan diteliti antara lain minat berwirausaha sebagai

variabel terikat, pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal sebagai


(30)

Seorang wirausaha yang sukses memiliki karakteristik kepribadian yang

khusus yang membedakannya dari orang lain, selain itu seorang wirausaha yang

sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu memiliki

ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap,

motivasi, nilai-nilai pribadi serta tingkah laku yang diperlukan untuk

melaksanakan pekerjaan (Suryana, 2006:5).

Menurut Lestari dan Trisnadi (2012), menyatakan bahwa pendidikan

kewirausahaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha.

Faktor lingkungan juga akan mempengaruhi seorang wirausaha, karena faktor

lingkungan adalah faktor yang dipicu dengan model peranan, aktivitas, pesaing

dengan industri yang sama, inkubator sumber ide, sumber daya alam, manusia,

teknologi dan kebijakan pemerintah (Dewanti, 2008:11).

Hal inilah yang memicu bahwa faktor lingkungan merupakan faktor awal

seorang wirausaha memulai usaha, seperti lingkungan keluarga, dimana seorang

memulai usaha karena dipengaruhi oleh faktor untuk meneruskan usaha keluarga,

ataupun karena faktor keturunan yang sudah sejak awal berwirausaha, sehingga

minat usaha tersebut semakin kuat tertanam dalam diri enterprenuer yang

menyebabkan seorang wirausaha ingin mengembangkan usahanya menjadi lebih

baik dan lebih baik lagi.

Selain itu lingkungan masyarakat juga dapat menunjang minat usaha, hal

ini ditegaskan oleh Lupiyoadi (2007:12) yang menyatakan bahwa faktor

lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan


(31)

Hubungan antara faktor lingkungan terhadap minat usaha dapat dilihat

pada penelitian yang dilakukan Koranti (2013) yang menjelaskan bahwa faktor

lingkungan eksternal berpengaruh terhadap minat usaha.

Berdasarkan uraian tersebut di atas jelaslah bahwa banyak faktor yang

mendukung minat usaha seorang wirausahawan, sehingga dalam mengembangkan

suatu usaha seorang wirausahawan sudah mempunyai banyak pengetahuan serta

bekal yang cukup demi kemajuan usahanya. Selain itu sebelum memulai suatu

usaha faktor lingkungan sangat perlu diperhatikan karena hal ini berpengaruh

terhadap minat usaha yang akan dikembangkan serta menentukan apakah usaha

yang sedang berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat atau tidak.

Sehingga kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat usaha

agar usaha yang sedang berjalan tidak mengalami kehancuran dan dapat

berkembang sesuai apa yang diharapkan, karena minat merupakan sikap yang

membuat orang senang terhadap objek, situasi atau ide-ide tertentu yang

mendorong seseorang untuk melakukan suatu usaha. Berdasarkan uraian tersebut

dan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat


(32)

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Penelitian

Sumber : Lestari dan Trisnadi, Lupiyoadi, Dewanti dan Suryana diolah (2015).

2.6 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis

penelitian ini adalah: “Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada Mahasiswa

Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara ”. Pengetahuan Kewirausahaan

(X1)

Minat Berwirausaha (Y)

Lingkungan Eksternal (X2)


(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

studi empiris dengan pendekatan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif menurut

Sugiyono (2010:69) adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara dua variabel atau lebih. Di mana hubungan antara variabel dalam penelitian

akan dianalisis dengan menggunakan ukuran-ukuran statistika yang relevan atas

data tersebut untuk menguji hipotesis.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara. Waktu penelitian dilakukan dari bulan November-Desember

2015.

3.3 Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian

Menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis

permasalahan, maka penelitian ini dibatasi hanya pada faktor pengetahuan

kewirausahaan dan faktor lingkungan eksternal yang mendorong minat

berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

X1 : Pengetahuan Kewirausahaan


(34)

3.4 Definisi Operasional Variabel

Peneliti menggunakan variabel-variabel yang diopersionalkan adalah

semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk

memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka

perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut :

a. Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

Pengetahuan Kewirausahaan adalah segala sesuatu yang perlu diketahui

mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi.

b. Lingkungan Eksternal (X2)

Lingkungan Eksternal adalah faktor dari luar yang menimbulkan dan

mendorong minat berwirausaha pada mahasiswa.

c. Minat Berwirausaha (Y)

Minat Berwirausaha adalah rasa ketertarikan seseorang untuk melakukan


(35)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No. Variabel Definisi

Variabel

Dimensi Indikator Skala

1. Pengetahuan Kewirausahaan (X1) Segala sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi

1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis

Likert 2. Pengetahuan tentang lingkungan

usaha

3. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab

4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi 2. Lingkungan Eksternal (X2) Faktor luar yang menimbulkan dan mendorong minat kewirausahaan mahasiswa Lingkungan Keluarga

1. Dukungan Moril

Likert 2. Dukungan Finansial

Lingkungan Pendidikan

1. Kurikulum yang menunjang mahasiswa menjadi wirausaha

Lingkungan Masyarakat

1. Dukungan Pemerintahan 2. Budaya 3. Minat Berwirausaha (Y) Rasa ketertarikan mahasiswa untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan keberanian mengambil resiko

1. Keinginan dari dalam diri

Likert 2. Keinginan Mengatur diri sendiri

3. Keberanian menghadapi

ketidakpastian

Sumber: Lestari dan Trisnadi, Lupiyoadi, Dewanti dan Suryana diolah (2015)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena


(36)

Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji,

pada setiap jawaban akan diberikan skor, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Netral 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2010)

3.6 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti,

kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa

Program Studi Manajemen Ekstensi Angkatan 2013 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara yang berjumlah seratus empat puluh (140) orang.

Sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya dianggap bisa

mewakili keseluruhan populasi. Apabila populasi lebih dari 100, maka jumlah

sampel dapat diambil dengan menggunakan rumus slovin (Umar 2008:78).

n = N 1 + Ne² Dimana :

n = Jumlah sampel

N = Ukuran populasi


(37)

Maka jumlah diperoleh adalah:

n = 140 1 + 140 (0,1)²

= 58,33

Jumlah sampel yang didapat dibulatkan menjadi sebesar 58 orang. Teknik

penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono

(2008:218) Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadi responden dalam

penelitian ini adalah:

a. Mahasiswa yang sudah lulus mata kuliah kewirausahaan.

b. Mahasiswa yang sudah lulus mata kuliah praktek kewirausahaan.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih

pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan wawancara (interview)

terstruktur dengan responden secara langsung.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan

mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet


(38)

3.8 Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara (interview)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan

menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah

dipersiapkan terlebih dahulu apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti

ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Dalam hal ini

wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu Mahasiswa

Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

b. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan

langsung pada lokasi penelitian di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

c. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai

relevansi dengan penelitian yang dilakukan.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas ini


(39)

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara diluar dari sampel,

dengan jumlah 30 responden. Metode yang digunakan adalah dengan

membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan

nilai r tabel. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

bantuan software SPSS (Statistical Package for the Social Science) 19.0 for

windows (Helmi, Lufti:2014:86).

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai

berikut :

a. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Pernyataan yang telah dinyatakan

valid dalam uji validitas maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria

sebagai berikut :

a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel.

b. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak reliabel.

3.10 Teknik Analisis

Metode analisis data pada penelitian ini adalah:

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan


(40)

dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diteliti.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi linear berganda, agar dapat perkiraan

yang tidak bias maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria

persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, grafik dan

kolmogrov-smirnov.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

pendekatan grafik dan statistik melalui uji glejser dengan menggunakan tingkat

signifikan 5%.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

linear yang sempurna di antara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk

mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya

nilaiTolerence dan VIF (Varians Inflation Factor) melalui program SPSS. Kriteria

yang dipakai adalah apabila nilai Tolerence>0,1 atau nilai VIF<5, maka tidak


(41)

3.11 Metode Regresi Linier Berganda

Metode ini ditujukan untuk menentukan hubungan linier antar variabel

bebas yang terdiri Pengetahuan Kewirausahaan (X1) dan Lingkungan Eksternal

(X2) dengan variabel terikat Minat Berwirausaha (Y). Sehingga dapat diketahui

pengaruh minat berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen

Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Analisis

regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi

software SPSS (Statistic Product and Service Solution) for Windows. Adapun

model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana: Y = Minat Berwirausaha

a = Konstanta

b1-b2 = Koefisien Regresi

X1 = Pengetahuan Kewirausahaan

X2 = Lingkungan Eksternal

e = Standard Error

3.12 Uji Hipotesis

3.12.1 Uji Signifikan Simultan (Uji - F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh positif terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah:

1. H0 : βi = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif


(42)

2. H1 : βi≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

1. H0 diterima jika F hitung< F tabel pada α= 5%

2. H0 ditolak jika F hitung> F tabelpada α= 5% 3.12.2 Uji Signifikan Parsial (Uji - t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu

variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat. Kriteria

pengujiannya adalah:

1. H0 : µi= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. H1: µi≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

1.H0 diterim

a jika t hitung < t tabelpada α= 5%

2. H0 ditolak jika t hitung > t tabel pada α= 5% 3.12.3 Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi

(R²) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X


(43)

terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat

untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel


(44)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pertama kali didirikan oleh

Yayasan USU berlokasi di Kutaraja (sekarang Kota Banda Aceh) pada tahun

1959.Berhubung Fakultas Ekonomi USU yang berkedudukan di Banda Aceh

menjadi bagian dari Universitas Syiah Kuala, pada tahun 1961 USU membuka

kembali Fakultas Ekonomi di Medan.Penetapan dilakukan dengan Surat

Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi RI No. 64/1961 tanggal 24 November 1961

yang berlaku surut terhitung mulai 1 Oktober 1961. Berdasarkan surat keputusan

tersebut, tanggal 24 November diperingati sebagai hari lahir atau Dies Natalis

Fakultas Ekonomi USU. Fakultas Ekonomi beralamat di Jl. Prof. T. M. Hanafiah,

Kampus USU, Medan 20155.

Pada tahun 2014 Fakultas Ekonomi berganti nama menjadi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis. Fakultas ini memiliki visi menjadi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam

persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah:

1. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam

bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar.

2. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan dan


(45)

3. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan

pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber

pendanaan fakultas dalam status PT BHMN.

4. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku

pelanggan (customer) dan stakeholder slainnya.

5. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan

pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang

bertaraf nasional dan internasional.

Jurusan/Program Studi yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Program D3 : Keuangan, Akuntansi, Kesekretariatan.

2. Program S1 : Akuntansi, Ekonomi Pembangunan, Manajemen.

3. Program S2 : Ilmu Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan.

4. Program S3 : Ilmu Manajemen, Ilmu Akuntansi, Ilmu Ekonomi

Pembangunan.

4.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen

dapat menjawab tujuan penelitian.Reliabel artinya konsisten atau stabil.Agar data

yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji reliability.Uji validitas dan

reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, yakni kuesioner. Penyebaran

kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 responden yang

dilakukan pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Angkatan 2013


(46)

4.2.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuisioner didalam

pengumpulan data di penelitian, maka kuisioner yang disusunnya harus mengukur

apa yang ingin diukurnya. Setelah kuisioner tersebut tersusun dan diuji

validitasnya, dalam praktek belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang

valid. Banyak hal-hal lain yang akan mengurangi validitas data; misalnya apakah

si wawancara yang mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah

ditetapkan dalam kuisioner. Selain itu, validitas data akan ditentukan oleh keadaan

responden sewaktu di wawancara. Bila di waktu menjawab semua pertanyaan,

responden merasa bebas tanpa ada rasa malu atau rasa takut, maka data yang

diperoleh akan valid. (Helmi dan Muslich, 2014:86)

Pengujian validitas instrumen digunakan dengan menggunakan program

SPSS for windows, dengan kriteria sebagai berikut:

1). Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

2). Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

Pada hasil pengolahan dengan menggunakan bantuan software SPSS for

windows untuk melakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas pada tiap

pertanyaan dan kuesioner yang akan diajukan, diperoleh data output sebagai


(47)

Tabel 4.1 Uji Validitas

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2015)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 20 variabel semua variabel valid

dengan nilai r hitung > r tabel atau nilai Corrected Item-Total Correlation diatas

0,361.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur

dapat dipercaya atau diandalkan bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk

mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 73,9333 82,961 ,405 ,933

VAR00002 74,5333 75,568 ,820 ,925

VAR00003 74,7000 75,390 ,737 ,927

VAR00004 74,3667 81,551 ,527 ,931

VAR00005 74,0667 79,444 ,492 ,932

VAR00006 74,6000 76,938 ,733 ,927

VAR00007 75,5000 80,672 ,445 ,933

VAR00008 75,6333 80,033 ,521 ,931

VAR00009 74,2667 79,789 ,377 ,937

VAR00010 74,5000 78,190 ,887 ,925

VAR00011 74,5333 75,775 ,922 ,923

VAR00012 74,5000 79,086 ,794 ,927

VAR00013 74,4000 77,697 ,792 ,926

VAR00014 74,4667 80,257 ,630 ,929

VAR00015 74,3667 80,447 ,635 ,929

VAR00016 73,9333 79,857 ,719 ,928

VAR00017 74,0333 79,344 ,719 ,928

VAR00018 74,2333 80,944 ,374 ,935

VAR00019 73,9667 80,723 ,636 ,929


(48)

konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel (Helmi dan Muslich, 2014:89).

Pengujian yang dilakukan dengan program software SPSS for windows.

Butir pertanyaan yang dinyatakan sudah valid dalam uji validitas akanditentukan

reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1). Jika r alfa positif atau > r tabel maka pertanyaan reliabel.

2). Jika r alfa negatif atau < r tabel maka pertanyaan tidak reliabel.

Tabel 4.2 Uji Realibilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,933 20

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2015)

Tabel 4.2 menunjukan bahwa semua butir instrumen reliabel karena nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,933 lebih besar dari 0,80. Maka kuisioner dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

4.3 Analisis Deskriptif

Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif responden.Data

yang dijadikan dasar perhitungan adalah data pada saat penulis melakukan

penelitian yang dilakukan mulai dari bulan November-Desember 2015.

4.3.1 Analisis Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi

Manajemen Ekstensi Angkatan 2013 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara. Hal–hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden yang terdiri dari jenis kelamin dan usia.


(49)

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Uraian Kategori

Jumlah Nominal

Orang

%

1 Jenis

Kelamin

Laki-Laki 21 36,2

Perempuan 37 63,8

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2015)

Tabel 4.3 Menunjukkan dari 58 mahasiswa yang menjadi responden,

berdasarkan dari segi jenis kelamin dapat disimpulkan bahwa responden dengan

jenis kelamin laki-laki berjumlah 21 orang atau memiliki persentase 36,2% dan

responden yang berjenis kelamin perempuan 37 orang atau memiliki presentase

63,8%. Hal ini menunjukan bahwa reponden berjenis kelamin perempuan lebih

banyak dari pada responden berjenis kelamin laki-laki.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No. Uraian Kategori Nominal Jumlah

Orang

%

2 Usia

23 Tahun 33 56,9

24 Tahun 20 34,5

25 Tahun 5 8.6

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2015)

Tabel 4.4 Menunjukan dari 58 mahasiswa yang menjadi responden,

berdasarkan dari segi usia dapat disimpulkan bahwa responden yang berusia 23

tahun sebanyak 33 orang atau 56,9%, reponden yang berusia 24 tahun berjumlah

20 orang atau 34,5% dan responden yang berusia 25 tahun berjumlah 5 orang atau


(50)

4.3.2 Analisis Deskiriptif Variabel

Peneliti meneliti faktor – faktor yang mendorong minat berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Angkatan 2013 Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dari kuesioner yang disebarkan

kepada responden, didapatkan hasil sebagaui berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

Soal No

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 21 36,2 32 55,2 5 8,6 - - - - 58 100

2 14 24,1 40 69 - - 4 6,9 - - 58 100

3 10 17,2 41 70,7 1 1,7 6 10,3 - - 58 100

4 12 20,7 40 69 5 8,6 1 1,7 - - 58 100

5 19 32,8 28 48,3 7 12,1 4 6,9 - - 58 100

6 10 17,2 40 69 4 6,9 4 6,9 - - 58 100

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSSfor windows, 2015)

Tabel 4.5 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari

58 responden untuk variabel pengetahuan kewirausahaan yaitu:

1) Pada pernyataan yang pertama (Saya memahami produk yang akan saya

jual) hasil wawancara dengan 58 responden, 36,2% sangat setuju, 55,2%

menyatakan setuju, 8,6% menyatakan ragu-ragu, dan tidak ada yang

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

2) Pada pernyataan yang kedua (Saya mengetahui target pasar yang akan

dituju), 24,1% adalah sangat setuju, 69% menyatakan setuju, tidak ada

yang menyatakan ragu-ragu, 6,9% menyatakan tidak setuju dantidak ada


(51)

3) Pada pernyataan yang ketiga (Sebelum memulai usaha, saya harus

menentukan lokasi yang akan saya buat), 17,2% adalah sangat setuju,

70,7% menyatakan setuju, 1,7% menyatakan ragu-ragu, 10,3%

menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak

setuju.

4) Pada pernyataan yang keempat (Saya sudah siap untuk menghadapi

segala resiko yang akan terjadi pada usaha saya), 20,7% adalah sangat

setuju, 69% menyatakan setuju, 8,6% menyatakan ragu-ragu, 1,7%

menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak

setuju.

5) Pada pernyataan yang kelima (Saya mampu dalam mengelola usaha

bisnis yang akan saya jalani), 32,8% adalah sangat setuju, 48,3%

menyatakan setuju, 12,1% menyatakan ragu-ragu, 6,9% menyatakan tidak

setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

6) Pada pernyataan yang keenam (Saya mampu memilih sumber daya

manusia yang sesuai dengan tugas yang akan dikerjakan), 17,2% adalah

sangat setuju, 48,3% menyatakan setuju, 12,1% menyatakan ragu-ragu,

6,9% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat


(52)

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel Lingkungan Eksternal (X2)

Soal No

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

7 4 6,9 14 24,1 24 41,4 16 27,6 58 100

8 2 3,4 17 29,3 17 29,3 18 31 4 6,9 58 100

9 17 29,3 19 32,8 10 17,2 6 10,3 6 10,3 58 100

10 5 8,6 39 67,2 14 24,1 - - - - 58 100

11 5 8,6 41 70,7 9 15,5 3 5,2 - - 58 100

12 5 8,6 39 67,2 14 24,1 - - - - 58 100

13 10 17,2 39 67,2 8 13,8 1 1,7 - - 58 100

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSSfor windows, 2015)

Tabel 4.6 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari

58 responden untuk variabel lingkungan eksternal yaitu:

7) Pada pernyataan yang ketujuh (Saya mendapatkan dukungan dari

keluarga untuk berwirausaha) hasil wawancara dengan 58 responden,

6,9% adalah sangat setuju, 24,1% menyatakan setuju, 41,1% menyatakan

ragu-ragu, 27,6 menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan

sangat tidak setuju.

8) Pada pernyataan yang kedelapan (Saya dibesarkan dalam keluarga yang

berprofesi sebagai wirausaha), 3,4% adalah sangat setuju, 29,3%

menyatakan setuju, 29,3% menyatakan ragu-ragu, 31% menyatakan tidak

setuju dan 6,9% menyatakan sangat tidak setuju.

9) Pada pernyataan yang kesembilan (Saya diberikan modal untuk

berwirausaha dari keluarga), 29,3% adalah sangat setuju, 32,8%

menyatakan setuju, 17,2% menyatakan ragu-ragu, 10,3% menyatakan


(53)

10) Pada pernyataan yang kesepuluh (Keluarga akan membantu saya dalam

mengelola usaha), 8,6% adalah sangat setuju, 67,2% menyatakan setuju,

24,1% menyatakan ragu-ragu dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju

dan sangat tidak setuju.

11) Pada pernyataan yang kesebelas (Ilmu yang saya dapatkan dari perguruan

tinggi, membuat saya berkeinginan menjadi wirausaha), 8.6% adalah

sangat setuju, 70,7% menyatakan setuju, 15,5% menyatakan ragu-ragu,

5,2% menyatakan tidak setujudan tidak ada yang menyatakan sangat

tidak setuju.

12) Pada pernyataan yang keduabelas (Pemerintah akan dapat membatu

dalam memulai usaha), 8,6% adalah sangat setuju, 67,2% menyatakan

setuju, 24,1% menyatakan ragu-ragu dan tidak ada yang menyatakan

tidak setujudan sangat tidak setuju.

13) Pada pernyataan yang kesembilan (Masyarakat di sekitar saya

mendukung saya berwirausaha), 17,2% adalah sangat setuju, 67,2%

menyatakan setuju, 13,8% menyatakan ragu-ragu, 1,7% menyatakan tidak


(54)

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel Minat Berwirausaha (Y)

Soal No

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

14 4 6,9 44 75,9 8 13,8 2 3,4 - - 58 100

15 11 19 31 53,4 11 19 5 8,6 - - 58 100

16 20 34,5 20 34,5 16 27,6 2 3,4 - - 58 100

17 21 36,2 29 50 8 13,8 - - - - 58 100

18 18 31 31 53,4 5 8,6 4 6,9 - - 58 100

19 24 41,4 31 53,4 2 3,4 1 1,7 - - 58 100

20 6 10,3 41 70 8 13,8 3 5,2 - - 58 100

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSSfor windows, 2015)

Tabel 4.7 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari

58 responden untuk variabel minat berwirausaha yaitu:

14) Pada pernyataan yang kesembilan (Saya ingin berwirausaha untuk

mendapatkan pendapatan utama) hasil wawancara dengan 58 responden,

6,9% adalah sangat setuju, 75,9% menyatakan setuju, 13,8% menyatakan

ragu-ragu, 3,4% menyatakan tidak setujudan tidak ada yang menyatakan

sangat tidak setuju.

15) Pada pernyataan yang kelimabelas (Saya berwirausaha untuk mencari

pendapatan tambahan), 19,0% adalah sangat setuju, 53,4% menyatakan

setuju, 19% menyatakan ragu-ragu, 8,6% menyatakan tidak setuju dan

tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

16) Pada pernyataan yang keenambelas (Dengan menciptakan lapangan

pekerjaan sendiri dapat membuat saya menjadi seorang pimpinan), 34,5%

adalah sangat setuju, 34,5% menyatakan setuju, 27,6% menyatakan

ragu-ragu, 4,3% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan


(55)

17) Pada pernyataan yang ketujuhbelas (Dengan berwirausaha saya bekerja

sesuai dengan aturan yang saya buat), 36,2% adalah sangat setuju, 50%

menyatakan setuju, 13,8% menyatakan ragu-ragu dan tidak ada yang

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

18) Pada pernyataan yang kedelapanbelas (Sukses dengan berwirausaha

adalah jalan hidup yang saya impikan), 31% adalah sangat setuju, 53,4%

menyatakan setuju, 8,6% menyatakan ragu-ragu, 6,9% menyatakan tidak

setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

19) Pada Pernyataan yang kesembilan belas (Ketidakpastian mendapatkan

pekerjaan dimasa yang akan datang membuat saya ingin menciptakan

lapangan pekerjaan sendiri), 41,4% menyatakan sangat setuju, 53,4%

menyatakan setuju, 3,4% menyatakan ragu-ragu, 1,7% menyatakan tidak

setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

20) Pada pernyataan keduapuluh (Menjadi seorang wirausaha menjadikan

saya tidak bergantung pada orang lain), 10,3% menyatakan sangat setuju,

70,7% menyatakan setuju, 13,8% menyatakan ragu-ragu, 5,2%

menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak

setuju.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dapat menggunakan model regresi linier berganda dalam

menganalisis variabel-variabel, maka terlebih dahulu diuji syarat-syarat yang

harus dipenuhi. Dengan kata lain menguji dengan model asumsi klasik, yakni


(56)

4.4.1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang

akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati

normal.Untuk melihat normalitas data menggunakan pendekatan histogram, grafik

dan kolmogorv-sminorv.

1. Pendekatan Histogram

Gambar 4.1 Histogram

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2015)

Pada Gambar 4.1 Histogram, terlihat bahwa variabel berdistribusi normal.

Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring ke kiri atau ke kanan


(57)

2. Pendekatan Grafik

Gambar 4.2 Normality Probability Plot

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2015)

Pada output SPSS P-P Plot of Regression, bahwa data cenderung lurus

mengikuti garis diagonal sehingga data dalam penelitian ini cenderung

terdistribusi normal seperti terlihat pada Gambar 4.2.

3. Pendekatan Kolmogorv-Sminorv

Uji normalitas dengan grafik bisa saja berdistribusi normal, karena

sifatnya lebih subjektif. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji normalitas secara

statitistik dengan pendekatan kolmogorov-smirnov (1 sample KS).Hasil uji


(58)

Tabel 4.8

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 58

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,20174056 Most Extreme Differences Absolute ,074

Positive ,074

Negative -,062

Kolmogorov-Smirnov Z ,562

Asymp. Sig. (2-tailed) ,910

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2015)

Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilaiAsymp. Sig(2-tailed) adalah 0.910 dan

diatas nilai signifikansi (0,05) atau 5%. Hal ini berarti residual data berdistribusi

normal. Nilai kolmogorv-sminorv Z lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada

perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik atau dengan kata lain

data dikatakan normal.

4.4.2 Uji Heterokedastisitas

Prinsip pengujian Heterokedastisitas adalah untuk melihat apakah adanya

gangguan yang ada pada suatu penelitian. Metode untuk menguji penelitian untuk

mencari keberadaan heterokedastisitas dapat dilakukan dengan metode grafik dan


(59)

1. Pendekatan Grafik

Gambar 4.3 Scatterplot

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2015)

Dari grafik scatterplot yang disajikan pada Gambar 4.3, dapat dilihat

titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas

serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. berarti tidak


(60)

2. Pendekatan Statisik Dengan Uji Glejser Tabel 4.9 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

(Constant) ,756 1,437 ,526 ,601

PENGETAHUANKEWIRAUSAHAAN ,166 ,069 ,381 2,384 ,021

LINGKUNGANEKSTERNAL -,135 ,067 -,324 -2,028 ,047

a. Dependent Variable: absut

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2015)

Jika variable independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel

independen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Dari Tabel 4.9, dapat dilihat

probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan, yaitu 0,5 maka dapat disimpulkan

regresi mengarah adanya heterokedastisitas.

4.4.3 Uji Multikolinieritas

Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2015)

Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinieritas adalah dengan

melihat Variance Inflation Factor (VIF) > 5 maka variabel ada masalah

multikolinieritas, dan jika VIF < 5 maka tidak terdapat masalah multikolinieritas.

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 8,690 2,766 3,142 ,003

PENGETAHUANKEWIRAUSAHA AN

,419 ,134 ,380 3,139 ,003 ,639 1,565

LINGKUNGANEKSTERNAL ,420 ,128 ,397 3,278 ,002 ,639 1,565 a. Dependent Variable: MINATBERWIRAUSAHA


(61)

Jika Tolerance < 0,1 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika

Tolerance > 0,1 maka variabel tidak terdapat masalah multikolinieritas

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai tolerance > 0,1 sedangkan inflation

factor (VIF) < 5. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini

tidak saling berkorelasi atau tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas,

sehingga tidak mengandung multikolinearitas.

4.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas (X1, X2) dengan variabel terikat (Y) pada Mahasiswa Program

Studi Manajemen Ekstensi Angkatan 2013 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara. Analisis regresi linear berganda menggunakan

bantuan program SPSS for windows.

Tabel 4.11

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 LINGKUNGAN

EKSTERNAL, PENGETAHUA NKEWIRAUSA HAAN

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: MINATBERWIRAUSAHA

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2015)

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa variabel yang dimasukkan (entered)

adalah variabel pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal. Tidak ada

variabel independent yang dikeluarkan (removed). Metode yang dipilih adalah


(1)

P16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2,00 2 3,4 3,4 3,4

3,00 16 27,6 27,6 31,0

4,00 20 34,5 34,5 65,5

5,00 20 34,5 34,5 100,0

Total 58 100,0 100,0

P17

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3,00 8 13,8 13,8 13,8

4,00 29 50,0 50,0 63,8

5,00 21 36,2 36,2 100,0

Total 58 100,0 100,0

P18

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2,00 4 6,9 6,9 6,9

3,00 5 8,6 8,6 15,5

4,00 31 53,4 53,4 69,0

5,00 18 31,0 31,0 100,0

Total 58 100,0 100,0

P19

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2,00 1 1,7 1,7 1,7

3,00 2 3,4 3,4 5,2

4,00 31 53,4 53,4 58,6

5,00 24 41,4 41,4 100,0

Total 58 100,0 100,0


(2)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2,00 3 5,2 5,2 5,2

3,00 8 13,8 13,8 19,0

4,00 41 70,7 70,7 89,7

5,00 6 10,3 10,3 100,0

Total 58 100,0 100,0

Pendekatan Histogram


(3)

Pendekatan Kolmogorv-Sminorv

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 58

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,20174056 Most Extreme Differences Absolute ,074

Positive ,074

Negative -,062

Kolmogorov-Smirnov Z ,562

Asymp. Sig. (2-tailed) ,910

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(4)

Uji Heterokadtisitas

Uji Glejser

Uji Multikolinieritas

Analisis Regresi Linier Berganda

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 LINGKUNGANE

KSTERNAL,

. Enter

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF

1(Constant) 8,690 2,766 3,142 ,003

PENGETAHUANKEWIRAUSAHA AN

,419 ,134 ,380 3,139 ,003 ,639 1,565

LINGKUNGANEKSTERNAL ,420 ,128 ,397 3,278 ,002 ,639 1,565 a. Dependent Variable: MINATBERWIRAUSAHA

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF

1(Constant) 8,690 2,766 3,142 ,003

PENGETAHUANKEWIRAUSAHA AN

,419 ,134 ,380 3,139 ,003 ,639 1,565

LINGKUNGANEKSTERNAL ,420 ,128 ,397 3,278 ,002 ,639 1,565 a. Dependent Variable: MINATBERWIRAUSAHA


(5)

Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8,690 2,766 3,142 ,003

PENGETAHUANKEWIRAUSAHAAN ,419 ,134 ,380 3,139 ,003 LINGKUNGANEKSTERNAL ,420 ,128 ,397 3,278 ,002 a. Dependent Variable: MINATBERWIRAUSAHA

Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 259,201 2 129,600 25,797 ,000a

Residual 276,317 55 5,024

Total 535,517 57

a. Predictors: (Constant), LINGKUNGANEKSTERNAL, PENGETAHUANKEWIRAUSAHAAN b. Dependent Variable: MINATBERWIRAUSAHA

Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1(Constant) 8,69 2,766 3,142 ,003

PENGETAHUANKEWIRAUSAHAAN ,419 ,134 ,380 3,139 ,003 LINGKUNGANEKSTERNAL ,420 ,128 ,397 3,278 ,002 a. Dependent Variable: MINATBERWIRAUSAHA


(6)

Uji R

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1(Constant) 8,69 2,766 3,142 ,003

PENGETAHUANKEWIRAUSAHAAN ,419 ,134 ,380 3,139 ,003 LINGKUNGANEKSTERNAL ,420 ,128 ,397 3,278 ,002 a. Dependent Variable: MINATBERWIRAUSAHA


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 10 98

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 2 9

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 7

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 14

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 1 3

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 17

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 9

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 5