Kinerja Pertumbuhan Ikan Sidat Anguilla Bicolor Bicolor Yang Diberi Pakan Dengan Kadar Protein Dan Rasio Energi Protein Berbeda.

KINERJA PERTUMBUHAN IKAN SIDAT Anguilla bicolor bicolor
YANG DIBERI PAKAN DENGAN KADAR PROTEIN DAN
RASIO ENERGI PROTEIN BERBEDA

FITRIA NAWIR

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Kinerja Pertumbuhan
Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor yang Diberi Pakan dengan Kadar Protein dan
Rasio Energi Protein Berbeda adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2015
Fitria Nawir
NIM C151130641

RINGKASAN
FITRIA NAWIR. Kinerja Pertumbuhan Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor yang
Diberi Pakan dengan Kadar Protein dan Rasio Energi Protein Berbeda.
Dibimbing oleh NUR BAMBANG PRIYO UTOMO dan TATAG BUDIARDI.
Masalah utama dalam budidaya ikan sidat Anguilla bicolor bicolor adalah
pertumbuhan yang lambat. Solusi masalah tersebut dapat ditempuh melalui
pembuatan formulasi pakan dengan komposisi kandungan bahan makro dan mikro
nutrien yang tepat serta keseimbangan rasio energi protein yang disesuaikan
dengan kebutuhan setiap stadia ikan sidat. Bahan makro nutrien yang berperan
dalam menentukan pertumbuhan adalah protein. Kadar protein pakan yang
diimbangi dengan rasio energi protein yang tepat dapat mengoptimalkan kinerja
pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar protein dan rasio
energi protein optimum yang dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan sidat
A. bicolor bicolor fase pendederan.
Percobaan ini menggunakan rancangan acak lengkap terdiri atas empat

perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan tersebut adalah P1 yang mengandung
protein 37.66% dengan rasio energi protein 14.75 kkal GE/g (37.66%;14.75 kkal
GE/g), perlakuan P2 (41.30%;13.51 kkal GE/g), perlakuan P3 (45.38%;12.27 kkal
GE/g) dan perlakuan P4 (49.60%;11.31 kkal GE/g). Bobot rata-rata ikan sidat
yang digunakan adalah 6.5±0.3 g. Ikan sidat dipelihara dalam akuarium berukuran
90×40×40 cm3 dengan volume air 100 L. Total bobot ikan yang digunakan dalam
setiap akuarium adalah 400 g. Ikan sidat diberi pakan sekenyangnya dengan
frekuensi dua kali sehari yaitu pukul 08.00 dan pukul 16.00 WIB selama 60 hari.
Nilai kualitas air selama pemeliharaan dipertahankan seseuai dengan kelayakan
lingkungan budidaya ikan sidat. Parameter uji penelitian ini adalah parameter
kinerja pertumbuhan (jumlah konsumsi pakan, laju pertumbuhan spesifik,
efisiensi pakan, retensi protein, retensi lemak dan tingkat kelangsungan hidup),
indeks hepatosomatik, proksimat tubuh ikan sidat (% bobot kering), total
kolesterol, trigliserida, high density lipoprotein dan low density lipoprotein.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kadar protein dan rasio
energi protein pakan berbeda berpengaruh nyata (P0.05) terhadap tingkat kelangsungan hidup, indeks
hepatosomatik, BETN dan kadar abu tubuh ikan sidat. Kadar total kolesterol,
trigliserida dan high density lipoprotein berkorelasi positif terhadap kenaikan
kadar protein dan penurunan rasio energi protein pakan. Kadar high density
lipoprotein tidak terdeteksi pada seluruh perlakuan. Kinerja pertumbuhan optimal

dicapai oleh kadar protein dan rasio energi protein pakan 45.38%;12.27 kkal GE/g
dan 49.60%;11.31 kkal GE/g.
Kata kunci: Anguilla bicolor bicolor, kinerja pertumbuhan, pakan, protein, rasio
energi protein

SUMMARY
FITRIA NAWIR. Growth Performance of Fresh Water eel Anguilla bicolor
bicolor Fed with Different Protein Level and Energy Protein Ratio. Supervised by
NUR BAMBANG PRIYO UTOMO and TATAG BUDIARDI.
The main problem in culture of fresh water eel A.bicolor bicolor is its slow
growth. The problem solving can be approached through new formulation with a
certain composition of macro, micro nutrient and balance of energy protein ratio
of feed to the needs of the eel size. Material macro nutrient plays of a role in
determining the growth is protein. The protein content of the feed that is balanced
with the proper energy protein ratio can optimize the growth performance of the
eel. The study was aimed to determine the optimum dietary protein level and
energy protein ratio which can optimize growth performance of the eel A. bicolor
bicolor on nursery phase.
Experiment design applied in this study was Complately Randomized
Design consisting of four treatments and three replications. The treatments namely

P1, containing 37.66% protein with energy protein ratio 14.75 kcal GE g-1
(37.66%; 14.75 kcal GE g-1), treatment P2 (41.30%;13.51 kcal GE g-1), treatment
P3 (45.38%;12.27 kcal GE g-1) and treatment P4 (49.60%;11.31 kcal GE g-1). Eels
used for this study were 6.5±0.3 g in average body weight. Eels were reared in a
series of aquaria with dimension 90×40×40 cm3 and filled with 100 L of clean
fresh water. Number of eel stocked in aquarium were 400 g. Eels were fed until
satiated twice a day at 8 a.m and 4 p.m for 60 days. The value of water quality is
maintained in accordance with the environmental feasibility of fresh water eel
culture. Parameters examined are growth performance (feed consumption, spesific
growth rate, feed efficiency, protein retention, lipid retention and survival rate),
hepatosomatic index, whole body composition (% dry weight), total cholesterol,
trygliseride, high density lipoprotein and low density lipoprotein.
The result showed that different protein level and energy protein ratio is
significantly affected growth performance (feed consumption, specific growth
rate, feed efficiency, protein retention and lipid retention), protein and fat of
whole body eels at confident limit of 5%. In contrary, there is no significant
different on the survival rate, hepatosomatic index, nitrogen free extract and ash
content of the body eel. Total cholesterol, trygliseride and high density lipoprotein
were positively correlated to the increase in protein content and decrease in
energy protein ratio of feed. Low density lipoprotein were not detected in all

treatments. The optimal growth performance was reached by dietary protein level
and energy protein ratio of 45.38%;12.27 kcal GE g-1 and 49.60%;11.31 kcal GE
g-1.
.
Keywords: Anguilla bicolor bicolor, energy protein ratio, feed, growth
performance, protein

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2015
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

KINERJA PERTUMBUHAN IKAN SIDAT Anguilla bicolor bicolor
YANG DIBERI PAKAN DENGAN KADAR PROTEIN DAN
RASIO ENERGI PROTEIN BERBEDA


FITRIA NAWIR

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Ilmu Akuakultur

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr Ir Mia Setiawati, MSi

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis yang berjudul “Kinerja Pertumbuhan Ikan
Sidat Anguilla bicolor bicolor yang Diberi Pakan dengan Kadar Protein dan Rasio

Energi Protein Berbeda” ini dapat diselesaikan. Tesis ini bersumber dari hasil
penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2014 sampai dengan Februari
2015 bertempat di Laboratorium Teknologi Produksi dan Manajemen Akuakultur,
Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Nur Bambang Priyo Utomo,
MSi dan Dr Ir Tatag Budiardi, MSi selaku komisi pembimbing atas waktu dan
arahan yang diberikan mulai dari penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian
sampai dengan penulisan tesis, Dr Ir Mia Setiawati, MSi selaku dosen penguji dan
Dr Dinamella Wahjuningrum, SSi, MSi selaku komisi Program Studi Ilmu
Akuakultur yang telah memberikan arahan dan saran dalam sidang tesis ini.
Terima kasih disampaikan kepada Kepala Badan Pengembangan
Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan atas dukungan dana melalui program tugas belajar program
Pascasarjana dalam negeri Tahun 2013/2015 dan kepada Ir Supriyadi, MSi selaku
kepala Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya Karawang, Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk memperdalam ilmu akuakultur di
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Ayahanda M. Nawir dan
Ibunda Syarfa Riani, Paman Edward Danakusumah, Aditya Caesar Alexander dan

seluruh keluarga, atas segala doa, dukungan dan kasih sayangnya. Terima kasih
juga disampaikan kepada seluruh staf Laboratorium Nutrisi Pakan Ikan (Pak
Wasjan, Retno dan Pak Yossi), anggota Yayasan Al Hikmah Corner (Abung MS,
Artin Indrayati, Asep Aonullah, Icha Sekar Ayu, Nurin Dalilah, Novieanto Poer,
Rahmat Hidayat, Tamam Dusturi, Yunarty, Yudha dan Lukman), Wiwik
Hildayanti, Putri Pratamaningrum, Gafar Al Ikhsan, Ardyen Syaputra, seluruh
rekan-rekan S2 Ilmu Akuakultur angkatan 2013 dan rekan-rekan sidaters atas
kebersamaannya dan bantuannya selama penyelesaian studi.
Akhir kata, semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2015
Fitria Nawir

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

ix

1 PENDAHULUAN
Latar Belakang

Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian

1
1
2
2
2

2 METODE
Waktu dan Tempat
Rancangan Penelitian
Prosedur Penelitian
Parameter Pengamatan
Analisis Data

2
2
3

3
4
6

3 HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan

7
7
9

4 SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran

12
12
12


DAFTAR PUSTAKA

12

LAMPIRAN

16

DAFTAR TABEL
1 Komposisi dan analisis proksimat pakan uji (% bobot kering) ikan
sidat pada perlakuan pakan dengan kadar protein dan rasio
energi protein berbeda
2 Parameter kinerja pertumbuhan ikan sidat pada perlakuan pakan
dengan kadar protein dan rasio energi protein berbeda
3 Hasil analisis proksimat tubuh ikan sidat (% bobot kering)
pada perlakuan pakan dengan kadar protein dan rasio energi
protein berbeda
4 Kadar total kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL ikan sidat pada
perlakuan pakan dengan kadar protein dan rasio energi protein
berbeda

3
7

8

8

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang
Anguilla bicolor bicolor merupakan salah satu jenis ikan sidat yang
dibudidayakan di Indonesia dan termasuk kedalam jenis ikan karnivor yang
memiliki pertumbuhan lambat. Pemeliharaan ikan sidat dari benih ukuran glass
eel (0.09-0.12 g) sampai ukuran konsumsi (250 g) membutuhkan waktu sembilan
bulan sampai dua tahun, bahkan beberapa diantaranya terhenti pada ukuran 2-3 g.
Pertumbuhan ikan sidat dapat dioptimalkan melalui perbaikan kualitas
pakan yang ditentukan oleh kandungan makro dan mikro nutrien pakan meliputi
protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Protein sebagai salah satu makro
nutrien memiliki peran utama dalam pertumbuhan ikan karena merupakan
komponen penyusun tubuh terbesar dari daging yaitu sekitar 65-75% total bobot
kering dan berfungsi sebagai bahan pembentuk jaringan tubuh (Wilson 2002).
Faktor lain yang berhubungan dengan kandungan nutrien pakan dalam menunjang
pertumbuhan adalah rasio energi protein (E/P). Penentuan jumlah rasio energi
protein dalam formulasi pakan penting diketahui agar energi non protein dapat
disediakan dalam jumlah yang cukup sehingga protein sebagian besar dapat
digunakan untuk pertumbuhan.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan
sidat diantaranya melalui pendekatan eksternal berupa penelitian tentang pakan
sidat terutama pada keseimbangan protein dan rasio energi protein. Hasil yang
diperoleh menunjukkan performa terbaik ikan sidat eropa Anguilla anguilla
ukuran 38.60 g dengan pemberian protein pakan 30%, lemak 20% dan total
kandungan energi pakan sebesar 4537.2 kkal GE/kg (Gallego et al. 1993).
Tibbets et al (2000) melaporkan bahwa laju pertumbuhan spesifik optimal ikan
sidat Anguilla rostrata dicapai pada kadar protein 47% dan 51 % dengan
kandungan energi pakan masing-masing adalah 5086.4 kkal GE/kg dan 4990.9
kkal GE/kg sedangkan kandungan protein pakan optimum pada ikan sidat
Anguilla marmorata ukuran 2.29 g adalah 50% dan ukuran 21.97 g adalah 45%
dengan jumlah energi metabolis terbaik sebesar 3470 kkal/kg (Cheng et al. 2013).
Hasil penelitian lain juga menunjukkan bahwa ikan sidat Anguilla bicolor ukuran
0.45±0.05 g/ekor memberikan pertumbuhan terbaik pada kadar protein 50% dan
kandungan energi 4022.5 kkal DE/kg (Mahi 2002).
Budidaya ikan sidat di Indonesia memiliki beberapa tahapan, salah satunya
adalah tahap pendederan dengan menggunakan ikan sidat ukuran 6 g. Umumnya,
aplikasi pakan pada tahap pendederan cenderung menggunakan pakan komersil
untuk ikan karnivor seperti pakan ikan kakap, pakan ikan kerapu dan pakan ikan
bawal laut. Di lain sisi, kebutuhan nutrien setiap ikan berbeda terutama pada
kebutuhan protein dan energi. Kebutuhan protein ikan dipengaruhi oleh jenis ikan,
stadia ikan, kualitas protein, proses pembuatan pakan, kecernaan pakan dan
kondisi lingkungan (Watanabe 1988). Selanjutnya NRC (2011) menyatakan
bahwa secara umum, kebutuhan protein pada ikan menurun dengan meningkatnya
ukuran dan umur ikan.

2
Perumusan Masalah
Kendala yang dihadapi dalam budidaya ikan sidat pada fase pendederan
diantaranya adalah pertumbuhan yang lambat sehingga waktu pemeliharaan yang
dibutuhkan semakin lama. Upaya mengoptimalkan pertumbuhan ikan sidat dapat
dilakukan dengan perbaikan kualitas pakan yaitu melalui pembuatan formulasi
pakan yang disesuaikan dengan kandungan nutrien dan keseimbangan energi
protein yang dibutuhkan ikan sidat. Aplikasi pakan dalam budidaya ikan sidat,
baik pada fase pendederan maupun pembesaran di Indonesia cenderung
menggunakan pakan komersil untuk ikan-ikan karnivor dengan kadar protein
46%. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang kadar
protein dan rasio energi protein pakan yang tepat sehingga dapat memaksimalkan
kinerja pertumbuhan.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar protein dan rasio energi
protein optimum yang dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan sidat A.
bicolor bicolor fase pendederan.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi kebutuhan kadar
protein dan rasio E/P pada pakan ikan sidat A. bicolor bicolor ukuran 6 g dan
dapat diaplikasikan oleh pembudidaya ikan sidat.

2 METODE

Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai Februari 2015.
Pemeliharaan ikan dilakukan di Laboratorium Teknik Produksi dan Manajemen
Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
(FPIK) IPB. Analisis proksimat bahan pakan, pakan formulasi dan tubuh ikan
dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ikan, Departemen Budidaya Perairan, FPIK IPB.
Analisis kimia darah meliputi, total kolesterol, trigliserida, high density lipoprotein
(HDL) dan low density lipoprotein (LDL) dilakukan di Laboratorium Fisiologi,
Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Selanjutnya, analisis kimia air dilakukan di
Laboratorium Lingkungan Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, FPIK IPB.

3
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan perlakuan pakan dengan kadar protein dan rasio
energi protein berbeda. Komposisi perlakuan pakan dapat dilihat pada Tabel 1.
Perlakuan pada penelitian ini adalah:
1 Perlakuan P1 = kadar protein 37.66%; 14.75 kkal GE/g
2 Perlakuan P2 = kadar protein 41.30%; 13.51 kkal GE/g
3 Perlakuan P3 = kadar protein 45.38%; 12.27 kkal GE/g
4 Perlakuan P4 = kadar protein 49.60%; 11.31 kkal GE/g
Tabel 1 Komposisi dan analisis proksimat pakan uji (% bobot kering) ikan sidat
pada perlakuan pakan kadar protein dan rasio energi protein berbeda
Perlakuan (kadar protein; rasio energi/protein)
P1
P2
P3
P4
(37.66;14.75) (41.30;13.51) (45.38;12.27) (49.60;11.31)
Kandungan bahan (%)
Tepung ikan
36.17
Tepung bungkil kedelai
28.00
Tepung polar
17.70
Tepung tapioka
5.01
Minyak ikan
5.56
Minyak jagung
5.56
Premix
2.00
Total
100.00
Proksimat pakan
Protein (%)
37.66
Lemak (%)
24.65
Abu (%)
9.51
Serat kasar
0.63
BETN (%)*
27.55
Energi (kkal/100 g pakan)**
555.56
Rasio E/P (kkal/g)
14.75
Keterangan: *bahan ekstrak tanpa nitrogen; **total energi
kkal (Bureau et al. 2002)

41.54
26.01
17.70
5.01
3.87
3.87
2.00
100,00

45.94
29.01
12.04
5.01
3.00
3.00
2.00
100.00

56.66
20.89
11.94
5.01
1.75
1.75
2.00
100.00

41.30
45.38
49.60
24.26
22.91
22.46
9.81
9.56
9.68
0.57
0.83
0.68
24.06
21.32
17.59
557.96
556.89
561.00
13.51
12.27
11.31
protein 5.6, lemak 9.4 dan BETN 4.1

Prosedur penelitian
Ikan uji yang digunakan adalah elver ikan sidat A. bicolor bicolor dengan
bobot rata-rata 6.5±0.30 g/ekor dan telah diaklimatisasi selama 14 hari sebelum
digunakan. Ikan uji berasal dari hasil budidaya di Balai Layanan Usaha Produksi
Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat.
Ikan dipelihara selama 60 hari menggunakan 12 unit akuarium berukuran
90x40x40 cm3 dengan volume air 100 liter/akuarium yang dilengkapi dengan
shelter sebagai tempat berkumpul dan persembunyian ikan. Padat tebar yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 2.5 g/liter dan ikan diberi pakan sesuai
perlakuan secara satiasi dengan frekuensi 2 kali sehari yaitu pada pukul 08.00 dan
16.00 WIB. Penimbangan biomassa dilakukan pada awal, tengah dan akhir
pemeliharaan. Sebelum penimbangan, ikan dipuasakan selama 24 jam. Nilai
kualitas air dipertahankan selama pemeliharaan yaitu suhu berkisar 28-30 oC, pH
berkisar 7-8, DO >3 mg/L dan nilai TAN 0.05). Nilai IHS berkisar antara 1.13±0.24
sampai dengan 1.49±0.33 sedangkan nilai TKH mencapai 100 % pada seluruh
perlakuan.
Hasil analisis proksimat protein tubuh ikan sidat (% bobot kering) yang
disajikan pada Tabel 3 menunjukkan antara perlakuan P 1 dengan P2 dan P3 dengan
P4 masing-masing tidak berbeda nyata (P>0.05). Nilai kandungan protein tubuh
ikan sidat P3 dan P4 nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan P1 dan P2.
Kadar lemak perlakuan P1 tidak berbeda nyata (P>0.05) dengan perlakuan P2 dan
P3 sedangkan perlakuan P3 tidak berbeda nyata dengan perlakuan P4. Nilai kadar
abu dan BETN pada seluruh perlakuan menunjukkan hasil yang tidak berbeda
nyata (P>0.05). Selanjutnya hasil analisis profil darah ikan sidat meliputi total
kolesterol darah, trigliserida, HDL dan LDL ditampilkan pada Tabel 4.
Tabel 3 Hasil analisis proksimat tubuh ikan sidat (% bobot kering) pada
perlakuan pakan dengan kadar protein dan rasio energi protein berbeda
Perlakuan (kadar protein; rasio energi protein)
Proksimat

P1
P2
P3
P4
(37.66;14.75)
(45.38;12.27)
(49.60;11.31)
(41.30;13.51)
Protein (%)
55.19±1.33b
54.46±1.01b
59.29±0.81a
59.21±1.46a
ab
a
bc
Lemak (%)
24.10±1.58
24.58±0.50
21.19±1.29
20.63±0.91c
a
a
a
Abu (%)
9.48±0.84
10.08±0.47
9.20±1.56
10.34±0.44a
a
a
a
BETN (%)
7.71±0.51
7.52±0.37
6.85±0.71
6.51±0.19a
Keterangan: huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan pengaruh perlakuan yang
berbeda nyata (p