Kinerja Pertumbuhan Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor Stadia Yellow Eel yang Diberi Pakan Pasta dengan Sumber Protein Berbeda

KINERJA PERTUMBUHAN IKAN SIDAT Anguilla bicolor
bicolor STADIA YELLOW EEL YANG DIBERI PAKAN PASTA
DENGAN SUMBER PROTEIN BERBEDA

AMALIA SAFITRI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kinerja Pertumbuhan
Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor Stadia Yellow Eel yang Diberi Pakan Pasta
dengan Sumber Protein Berbeda adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2014

Amalia Safitri
NIM C14100011

ABSTRAK
AMALIA SAFITRI. Kinerja Pertumbuhan Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor
Stadia Yellow Eel yang Diberi Pakan Pasta dengan Sumber Protein Berbeda.
Dibimbing oleh NUR BAMBANG PRIYO UTOMO dan RIDWAN AFFANDI.
Pakan merupakan salah satu faktor utama yang berperan dalam menunjang
pertumbuhan ikan sidat. Selain dibutuhkan kandungan protein pakan yang
tergolong tinggi (45-55%) pada pakan ikan sidat, sumber protein bahan baku
pakan juga sangat menentukan kualitas pakan sidat. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan bahan baku sumber protein yang paling baik untuk kinerja
pertumbuhan optimal ikan sidat stadia yellow eel yang dipelihara menggunakan
pakan bentuk pasta. Percobaan dilakukan menggunakan delapan akuarium
berukuran 90x50x40 cm3 dengan volume air 120 liter/akuarium. Ikan sidat yang
digunakan adalah stadia yellow eel dengan bobot 111,25 ± 0,95 gram. Penelitian

ini terdiri dari empat perlakuan pakan yaitu pakan komersial, perlakuan pakan
dengan sumber protein utama tepung rebon, tepung ikan impor, dan kombinasi
antara tepung rebon, tepung ikan impor, dan tepung ikan lokal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan pakan dengan sumber utama protein dari tepung
ikan impor adalah perlakuan terbaik. Nilai sintasan untuk semua perlakuan adalah
100%, dan nilai konversi pakan sebesar 3,00; 3,01; 2,96; dan 3,24. Laju
pertumbuhan harian tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata dengan nilai
masing-masing perlakuan yaitu 0,68 ± 0,18%; 0,46 ± 0,06%; 0,58 ± 0,10%, dan
0,31 ± 0,07%. Nilai retensi protein dan retensi lemak pada perlakuan terbaik
berturut-turut adalah 22,30% dan 603,82%.
Kata kunci: Ikan sidat, kinerja pertumbuhan, pakan pasta, sumber protein

ABSTRACT
AMALIA SAFITRI. Growth Performance of Eel Anguilla bicolor bicolor in
Yellow Eel Stage Fed with Pasta Feed using Different Protein Sources.
Supervised by NUR BAMBANG PRIYO UTOMO and RIDWAN AFFANDI.
Feed is one of main factor which play role to increase growth performance
of eels. Besides the high feed protein (40-50%) needed from the contain of eel’s
feed, source of raw material protein is determine the eel’s feed quality. The
purpose of this study is to get out the best raw material of protein source for an

optimal growth performance of yellow eels with moist feed. This study was
performed in eight aquariums which have measurement of 90x50x40 cm3 in 120
liters/aquarium of water. Eels at yellow eel stage in 111,25 ± 0,95 gram of body
weight were used. There are four treatments in this study consisted of commercial
feed, feed with baby shrimp meal as main protein source, imported fish meal, and
combination from local fish meal, baby shrimp meal, and imported fish. The result
showed that the feed with imported fish meal is the best treatment. Survival rate of
all treatments were 100% and the feed conversion rate are 3,00; 3,01; 2,96; and
3,24. There’s no significant difference in daily growth of all treatments where the
value are 0,68 ± 0,18%; 0,46 ± 0,06%; 0,58 ± 0,10%, and 0,31 ± 0,07%. Protein
and lipid retention rate of the best treatment are 22,30% and 603,82%
respectively.
Keywords: Eels, growth performance, moist feed, protein source

KINERJA PERTUMBUHAN IKAN SIDAT Anguilla bicolor
bicolor STADIA YELLOW EEL YANG DIBERI PAKAN PASTA
DENGAN SUMBER PROTEIN BERBEDA

AMALIA SAFITRI


Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Kinerja Pertumbuhan Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor Stadia
Yellow Eel yang Diberi Pakan Pasta dengan Sumber Protein
Berbeda
Nama
: Amalia Safitri
NIM
: C14100011
Program Studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya


Disetujui oleh

Dr Ir Nur Bambang Priyo Utomo M Si
Pembimbing I

Diketahui oleh

Dr Ir Sukenda M Sc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

Dr Ir Ridwan Affandi DEA
Pembimbing II

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
pada penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September sampai Desember 2013

ini ialah pakan ikan sidat, dengan judul Kinerja Pertumbuhan Ikan Sidat Anguilla
bicolor bicolor Stadia Yellow Eel yang Diberi Pakan Pasta dengan Sumber Protein
Berbeda.
Terima kasih dan penghargaan penulis ucapkan kepada:
1. Ayahanda Agus, Ibunda Maemuroh, Adik Muhammad Munajat dan Kamil Ade
Marsyad atas doa, kasih sayang, dan dukungannya.
2. Bapak Dr Ir Nur Bambang Priyo Utomo M Si selaku pembimbing I dan Bapak
Dr Ir Ridwan Affandi DEA selaku pembimbing II yang telah banyak memberi
bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Ir Tatag Budiardi M Si, Ibu Hangesti, pegawai di CV Widya Mandiri,
Bapak Wasjan dan Mba Retno di Laboratorium Nutrisi Ikan, Kang Yosi di
Pabrik pakan BDP, dan Kang Abe di Laboratorium Lingkungan atas
bantuannya selama pelaksanaan penelitian.
4. Retno Cahya Mukti, Eko Harianto, Sufaldiansyah, Cyntia Agustin, Elvani Nur
Ilmiah, Sahesti Fitria, Abdul Aziz, dan Mochammad Alfiyansyah yang telah
memberikan banyak bantuan dan kerja sama.
5. Beasiswa Bidik Misi, keluarga besar Senior Resident Asrama TPB IPB,
keluarga besar laboratorium nurisi ikan, teman-teman BDP angkatan 47, serta
pihak lain atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis serta bagi semua

pihak yang membutuhkan.

Bogor, Juni 2014

Amalia Safitri

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................
PENDAHULUAN ..............................................................................................
Latar Belakang ................................................................................................
Perumusan Masalah dan Pendekatan Masalah ..............................................
Tujuan Penelitian ............................................................................................
Hipotesis ........................................................................................................
METODE ...........................................................................................................
Waktu dan Lokasi Penelitian . ........................................................................
Rancangan Penelitian ....................................................................................
Prosedur Penelitian ........................................................................................
Parameter Penelitian ......................................................................................

Analisis Data .................................................................................................
HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................................
Hasil ...............................................................................................................
Pembahasan ....................................................................................................
KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................................
Kesimpulan ....................................................................................................
Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
LAMPIRAN .......................................................................................................
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................

x
x
x
1
1
2
2
2
2

2
3
3
5
6
7
7
9
13
13
13
13
15
23

DAFTAR TABEL
1
2
3


4

Target kandungan kimiawi pakan percobaan ..............................................
Analisis sidik ragam rancangan acak lengkap . ............................................
Tingkat kelangsungan hidup (KH), laju pertumbuhan harian (LPH),
konversi pakan (KP), tingkat konsumsi pakan (TKP), retensi protein,
retensi lemak, dan total skoring selama percobaan ......................................
Nilai fisika-kimia air media pemeliharaan ikan sidat Anguilla bicolor
bicolor ..........................................................................................................

4
6

7
9

DAFTAR GAMBAR
1

Bobot rata-rata ikan sidat Anguilla bicolor bicolor pada masingmasing perlakuan ..........................................................................................


8

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Hasil analisis proksimat bahan baku pakan (dalam bobot kering) ..............
Hasil analisis proksimat pakan dan tubuh ikan awal (dalam bobot
kering)...........................................................................................................
Hasil analisis proksimat tubuh ikan akhir (dalam bobot kering) ..................
Bobot rata-rata ikan sidat Anguilla bicolor bicolor .....................................
Hasil pengukuran fisika-kimia air ...............................................................
Anova hasil uji tingkat konsumsi pakan (TKP) ..........................................
Anova hasil uji bobot rata-rata per sampling ..............................................
Anova hasil uji konversi pakan (KP) ...........................................................
Anova hasil uji laju pertumbuhan harian (LPH) .........................................
Prosedur analisis proksimat .........................................................................
Hasil skoring parameter uji .........................................................................
Skor masing-masing parameter uji ..............................................................
Skema tata letak wadah pemeliharaan .........................................................

15
15
15
16
16
17
17
17
17
19
20
21
22

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan sidat Anguilla bicolor bicolor merupakan salah satu jenis ikan yang
bernilai ekonomis tinggi serta merupakan komoditas ekspor dari sektor perikanan.
Indonesia memiliki potensi yang besar untuk pengembangan budidaya ikan sidat
karena memiliki ketersediaan benih di alam, kondisi geografi, serta iklim yang
sesuai dengan habitat aslinya (Purwanto 2007). Salah satu kendala dalam
pengembangan usaha budidaya sidat adalah laju pertumbuhan yang relatif lambat,
sehingga waktu pemeliharaan yang dibutuhkan untuk mencapai ukuran konsumsi
yaitu sekitar 120 gram/ekor adalah 8-9 bulan (Yudiarto et al. 2012). Data
menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan ekspor sidat dari 2.300 ton pada
tahun 2010 menjadi 1.400 ton (menurun 39,1%) pada tahun 2011 (KKP 2014).
Pakan merupakan faktor utama yang berperan dalam menunjang
pertumbuhan ikan sidat. Pakan yang berkualitas akan mampu menstimulasi
pertumbuhan ikan sidat dengan baik. Kualitas pakan ditentukan antara lain oleh
komposisi protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin yang terkandung di
dalamnya. Pakan yang berkualitas akan memberikan efek pertumbuhan yang baik
apabila memiliki komposisi yang sesuai dengan kebutuhan ikan dan memiliki
tingkat kecernaaan yang tinggi. Protein merupakan nutrien yang paling penting
untuk pertumbuhan ikan karena berfungsi sebagai bahan pembentuk jaringan
tubuh serta penyusun tubuh terbesar dari daging yaitu sekitar 65-75% (Halver
1989).
Kebutuhan protein bagi ikan dapat diperoleh dari bahan baku nabati dan
hewani. Protein hewani sangat tepat digunakan sebagai bahan baku pakan utama
ikan sidat, karena ikan sidat bersifat karnivora. Selain itu, protein hewani memiliki
kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan protein nabati karena kandungan
asam aminonya lebih lengkap. Umumnya yang digunakan sebagai sumber protein
hewani adalah tepung ikan, tepung darah, dan lain-lain (Afrianto dan Liviawaty
2005). Bahan baku sumber protein pakan terbaik perlu diketahui sebagai langkah
awal dalam membuat pakan ikan sidat. Tepung rebon, tepung ikan impor, dan
tepung ikan lokal merupakan sumber protein hewani yang memiliki potensi tinggi
untuk pembuatan pakan ikan sidat karena kandungan proteinnya yang tinggi.
Umumnya pembudidaya ikan sidat di Indonesia menggunakan pakan
dengan kadar protein tinggi yang diperuntukkan bagi ikan lain, seperti pakan ikan
laut (ikan kerapu atau ikan kakap) serta pakan udang (Handoyo 2012). Hal
tersebut dikarenakan pakan ikan sidat masih sedikit diproduksi di Indonesia.
Upaya untuk mendapatkan bahan baku alternatif pakan ikan sidat perlu dilakukan
dengan cara membuat formulasi pakan yang tepat agar pertumbuhannya dapat
optimal. Pakan bentuk pasta umum digunakan pada pemeliharaan ikan sidat
karena lebih mudah dicerna. Oleh karena itu, penelitian untuk membuat pakan
ikan sidat berbentuk pasta dengan sumber protein yang berbeda penting untuk
dilakukan. Sumber protein terbaik akan diketahui dengan membandingkan kinerja
pertumbuhan ikan sidat dari berbagai perlakuan yang digunakan.

2

Perumusan Masalah dan Pendekatan Masalah
Ikan sidat merupakan salah satu komoditas ekspor perikanan Indonesia.
Sejak peristiwa ledakan nuklir di Jepang pada tahun 2011, produksi sidat di
Jepang mengalami penurunan karena konsumen khawatir akan cemaran merkuri
pada sidat di Jepang. Hal tersebut merupakan peluang bagi Indonesia untuk
meningkatkan volume ekspor ikan sidat karena konsumen di Jepang mulai beralih
ke sidat spesies lain yang berada di Indonesia. Namun masih terdapat kendala
dalam kegiatan budidaya sidat di Indonesia, yakni jumlah pembudidayanya yang
masih sedikit karena masyarakat belum tertarik untuk mengembangkan budidaya
ikan sidat akibat pertumbuhan ikan sidat yang lambat sehingga konversi pakannya
tinggi. Permasalahan tersebut menyebabkan budidaya sidat di Indonesia belum
mencapai skala industri, hal ini yang menyebabkan Indonesia masih belum dapat
meningkatkan volume ekspor ikan sidat.
Sebagai ikan karnivor, ikan sidat membutuhkan protein yang tinggi di
dalam pakannya. Kebutuhan protein untuk ikan sidat adalah 45-55% dari pakan
yang diberikan. Kebutuhan protein yang tinggi tersebut berdampak pada tingginya
harga pakan. Saat ini, budidaya sidat di Indonesia masih menggunakan pakan
untuk jenis ikan lain yang setara kadar proteinnya. Hal tersebut tidak menjamin
pertumbuhan yang optimal bagi ikan sidat, karena komposisi dan kandungan asam
amino pada pakan berbeda walaupun setara kadar proteinnya. Pertumbuhan yang
belum optimal dapat disebabkan oleh sumber protein pakan yang belum sesuai
untuk ikan sidat. Upaya pencarian sumber protein pakan perlu dilakukan.
Penggunaan sumber protein pakan berupa tepung rebon, tepung ikan impor, serta
kombinasi antara tepung rebon, tepung ikan impor, dan tepung ikan lokal dalam
pembuatan pakan berbentuk pasta perlu dilakukan sehingga dapat
mengefisiensikan biaya pakan serta meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan sidat.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bahan baku sumber protein
yang paling baik untuk kinerja pertumbuhan optimal ikan sidat stadia yellow eel
yang dipelihara menggunakan pakan bentuk pasta.
Hipotesis
Penggunaan sumber protein yang tepat akan meningkatkan kinerja
pertumbuhan ikan sidat stadia yellow eel menggunakan pakan pasta.

METODE
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan September sampai Desember 2013.
Pemeliharaan ikan dilaksanakan di CV Widya Mandiri, Cibanteng, Bogor.
Pembuatan formulasi pakan dan analisis proksimat pakan serta tubuh ikan awal

3

dan akhir dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ikan, Departemen Budidaya Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Sedangkan
analisis fisika-kimia air dilakukan di Laboratorium Lingkungan, Departemen
Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
Bogor.
Rancangan Penelitian
Rancangan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 4 perlakuan dan 2 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini meliputi:
Perlakuan A : Pakan komersial dengan merek KRA
Perlakuan B : Pakan dengan sumber protein utama tepung rebon
Perlakuan C : Pakan dengan sumber protein utama tepung ikan impor
Perlakuan D : Pakan dengan sumber protein kombinasi antara tepung rebon,
tepung ikan impor, dan tepung ikan lokal (1:1:1)
Rancangan acak lengkap digunakan karena kondisi unit percobaan yang
digunakan relatif homogen. Model yang digunakan dalam rancangan tersebut
adalah model linier aditif (Mattjik dan Sumertajaya 2000). Model yang digunakan
dalam rancangan dituliskan sebagai berikut:
Model linier : Yij= μ + τi + εij
Keterangan:
i
: ulangan 1, 2
Yijk
: nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
μ
: rataan umum
τi
: pengaruh perlakuan ke-i
εij
: pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Prosedur Penelitian
Persiapan Wadah
Wadah yang digunakan pada penelitian ini adalah delapan buah akuarium
berdimensi 90x40x35 cm3 dengan sekat untuk sistem resirkulasi. Sekat ini
berfungsi untuk memisahkan bagian filter dan bagian untuk pemeliharaan ikan uji.
Sebelum digunakan untuk pemeliharaan, akuarium dibersihkan dengan cara dicuci
menggunakan air dan dikeringkan dengan spons. Setelah dibersihkan, dilakukan
pemasangan konstruksi sistem resirkulasi dengan meletakkan filter pada ruang
filter yang telah tersedia pada setiap akuarium. Filter yang digunakan adalah satu
unit filter yang berfungsi sebagai filter fisik, kimia, dan biologi. Filter tersebut
meliputi zeolit, karbon aktif, batu karang jahe, bioball, dan kapas filter. Air dari
akuarium pemeliharaan masuk ke dalam filter melalui pipa serapan dan dialirkan
secara gravitasi pada sistem resirkulasi. Air yang telah melewati filter akan
mengalir ke dalam sekat penampungan air. Selanjutnya, air tersebut dipompa ke
dalam akuarium pemeliharaan melalui pipa inlet. Selain persiapan akuarium,

4

dilakukan pembersihan dan pembuatan filter untuk tandon penampungan air. Air
dari tandon akan dialirkan ke akuarium pemeliharaan dengan bantuan pompa.
Persiapan Media
Setelah akuarium siap digunakan, air diisi sampai ketinggian 30 cm
sehingga volume air media pemeliharaan mencapai 120 liter. Kemudian dilakukan
pengendapan air selama tiga hari dalam kondisi aerasi aktif. Sistem resirkulasi
yang telah selesai disusun kemudian dijalankan pada saat air telah diisi. Setelah
pengendapan air, dilakukan preparasi media melalui penambahan garam dengan
dosis 2 g/liter.
Pembuatan Pakan
Pakan uji yang digunakan pada penelitian ini berupa pakan pasta. Sebelum
pakan uji dibuat, dilakukan analisis proksimat terlebih dahulu terhadap bahan
pakan komersial yang akan digunakan (Lampiran 1). Hasil analisis proksimat
tersebut dijadikan acuan untuk menentukan formulasi pakan yang akan digunakan
untuk penelitian ini. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pakan uji
meliputi tepung ikan lokal, tepung ikan impor, tepung rebon, minyak ikan, minyak
jagung, minyak kelapa, premix, CMC, tepung cumi, tepung bungkil kedelai, dan
tepung terigu. Bahan baku sumber protein utama untuk perlakuan B adalah tepung
rebon, perlakuan C adalah tepung ikan impor, perlakuan D adalah kombinasi
sumber protein (tepung rebon, tepung ikan impor, dan tepung ikan lokal), dan
perlakuan A yang menggunakan pakan komersial merek KRA. Pakan dibuat
sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan, lalu dibentuk pasta setiap akan
diberikan ke ikan. Pakan yang telah dibuat kemudian dianalisis proksimat untuk
mengetahui kandungan nutriennya. Target kandungan kimiawi pakan disajikan
pada Tabel 1.
Tabel 1 Target kandungan kimiawi pakan percobaan
Protein Lemak
BETN
Abu
Perlakuan
(%)
(%)
(%)
(%)
45,95
8,46
25,26
11,95
A (Komersial)
B (Tepung
46,07
6,46
23,21
20,96
rebon)
C (Tepung ikan
46,15
4,81
17,61
12,76
impor)
D (Kombinasi
45,64
7,10
10,31
25,99
sumber protein)

Serat
(%)
1,31

Karbohidrat
(%)
26,57

2,30

25,51

2,47

20,08

2,91

13,22

Persiapan Hewan Uji
Hewan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan sidat Anguilla
bicolor bicolor stadia yellow eel yang berasal dari farm di daerah Gadog, Bogor.
Transportasi hewan uji dilakukan dengan sistem basah tertutup, yakni
menggunakan wadah plastik serta oksigen murni. Transportasi menuju lokasi
penelitian dilakukan menggunakan kendaraan bermotor dengan waktu tempuh

5

perjalanan sekitar dua jam. Setelah hewan uji tiba di lokasi penelitian, dilakukan
aklimatisasi terhadap suhu dan kondisi air yang baru sebelum dilakukan
penebaran ke setiap akuarium percobaan.
Pemeliharaan
Penebaran Hewan Uji
Ikan uji dibagi ke dalam empat perlakuan dengan masing-masing dua kali
ulangan. Jumlah ikan yang ditebar sebanyak lima ekor ikan per akuarium dengan
bobot awal rata-rata sebesar 111,25 ± 0,95 gram. Penebaran ikan uji dilakukan
pada waktu sore hari. Penempatan akuarium dilakukan secara acak.
Manajemen Pemberian Pakan
Pakan yang digunakan berupa pasta. Pemberian pakan dilakukan dengan
metode ad satiation. Frekuensi pemberian pakan sebanyak empat kali dengan
waktu pemberian sekitar pukul 06.00, 11.00, 15.00 dan 21.00 WIB.
Manajemen Pengaturan Air
Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan pengoperasian sistem
resirkulasi serta penyifonan setiap 30 menit sebelum pemberian pakan. Selain itu,
dilakukan pergantian air sebesar 20% sebanyak dua kali sehari yakni pada pagi
dan sore hari (masing-masing 10%).
Pengambilan dan Pengumpulan Data
Pemeliharaan ikan uji dilakukan selama 40 hari. Sampling dilakukan setiap
10 hari sekali dengan pencatatan jumlah ikan dan penimbangan biomassa ikan
pada masing-masing perlakuan. Sampel ikan pada awal dan akhir penelitian
dilakukan analisis kadar air, protein, dan kadar lemak dari tubuh ikan. Data fisikakimia air pemeliharaan diperoleh dengan pengukuran suhu dan pH setiap pagi dan
sore hari serta pengukuran parameter lainnya pada awal, tengah, dan akhir
pemeliharaan ikan uji (DO, alkalinitas, dan TAN). Perhitungan tingkat konsumsi
pakan serta tingkat kelangsungan hidup dilakukan setelah pemeliharaan ikan
berakhir.

Parameter Penelitian
Parameter utama yang diamati selama penelitian meliputi tingkat
kelangsungan hidup (KH), laju pertumbuhan harian (LPH), konversi pakan (KP),
tingkat konsumsi pakan (TKP), retensi protein (RP), dan retensi lemak (RL).
Kelangsungan Hidup
Kelangsungan hidup merupakan persentase jumlah ikan hidup di akhir
pemeliharaan dibandingkan dengan jumlah ikan pada awal tebar. Kelangsungan
hidup ikan uji selama pemeliharaan dihitung berdasarkan persamaan Zonneveld et
al. (1991).

6

Pertumbuhan Harian
Laju pertumbuhan harian dihitung berdasarkan jumlah hari pemeliharaan
ikan uji. Laju pertumbuhan harian ikan uji dihitung berdasarkan rumus Huissman
(1987).
Konversi Pakan
Konversi pakan (KP) merupakan sejumlah pakan yang dikonsumsi untuk
menghasilkan satu kilogram daging ikan. Konversi pakan (KP) dihitung
berdasarkan rumus Takeuchi (1988).
Tingkat Konsumsi Pakan
Tingkat konsumsi pakan (TKP) ikan uji diukur dengan cara menimbang
jumlah pakan yang dimakan oleh ikan uji selama penelitian. Rumus dari tingkat
konsumsi pakan adalah sebagai berikut:
TKP (gram pakan/gram ikan/hari) =



��






� �ℎ



(�)

� � ��ℎ

(ℎ

�)

Retensi Protein
Retensi protein merupakan persentase protein yang dikonsumsi dan dapat
disimpan di dalam tubuh ikan. Nilai retensi protein dihitung berdasarkan
persamaan yang dikemukakan oleh Takeuchi (1988).
Retensi Lemak
Retensi lemak merupakan persentase lemak yang dikonsumsi dan dapat
disimpan di dalam tubuh ikan. Nilai retensi lemak dapat dihitung berdasarkan
persamaan yang dikemukakan oleh Takeuchi (1988).

Analisis Data
Data yang telah diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis sesuai
dengan tujuan. Parameter tingkat kelangsungan hidup (KH), laju pertumbuhan
harian (LPH), konversi pakan (KP), tingkat konsumsi pakan (TKP), dan bobot
rata-rata dianalisis menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) dengan uji F pada
selang kepercayaan 95% dari program SAS 9.1.3. Analisis data disajikan dalam
bentuk tabel sidik ragam atau yang lebih dikenal dengan sebutan tabel anova
(Tabel 2).
Tabel 2 Analisis sidik ragam rancangan acak lengkap
Sumber
Jumlah
Kuadrat
Db
F-hitung
Keragaman
Kuadrat Tengah
Perlakuan
t-1
JKP
KTP
KTP/KTG
Galat
t (nr-1)
JKG
KTG
Total
tr-1
JKT
Sumber: Mattjik dan Sumertajaya (2000)

F-tabel
Fα(dbP, dbG)

7

Uji pengaruh diperoleh dengan membandingkan nilai F-hitung dan Ftabel, jika F-hitung > F-tabel maka kesimpulannnya adalah tolak H0. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa faktor berpengaruh nyata terhadap respon. Menurut
Mattjik dan Sumertajaya (2000), jika dalam kesimpulan uji pengaruh yang
diambil H0 ditolak atau H1 diterima, maka selanjutnya dilakukan uji
pembandingan berganda (uji lanjut) untuk menentukan perlakuan yang
menyebabkan H0 ditolak. Uji lanjut yang digunakan yaitu Duncan Multiple
Range Test (DMRT) atau uji perbandingan berganda Duncan.
Penarikan kesimpulan akhir dilakukan dengan metode skoring parameter,
dengan memberikan bobot untuk setiap parameter serta skor untuk setiap
perlakuan. Hasil skoring diperoleh dengan mengalikan bobot dan skor untuk
setiap parameter pada masing-masing perlakuan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Data hasil penelitian berupa tingkat kelangsungan hidup (KH), laju
pertumbuhan harian (LPH), konversi pakan (KP), tingkat konsumsi pakan (JKP),
retensi protein, dan retensi lemak ikan sidat Anguilla bicolor bicolor selama
pemeliharaan serta total skoring disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Tingkat kelangsungan hidup (KH), laju pertumbuhan harian (LPH),
konversi pakan (KP), tingkat konsumsi pakan (JKP), retensi protein,
retensi lemak, dan total skoring selama percobaan
Perlakuan
Parameter
B (Tepung
C (Tepung ikan D (Kombinasi
A (Komersial)
rebon)
impor)
sumber protein)
KH (%)
100
100
100
100
LPH (%)
0,681±0,184a
0,458±0,056a
0,575±0,104a
0,313±0,074a
KP
3,00±0,56 a
3,01±0,00 a
2,96±0,54 a
3,24±0,00 a
TKP (g
0,0230±0,0018a 0,0159±0,0005a 0,0151±0,0017a 0,0164±0,0009a
pakan/g
ikan/hari)
R.Protein (%)
12,09
17,50
22,30
17,01
R. Lemak (%)
299,11
647,07
603,82
537,80
Total skoring
387,5
317,5
435,0
227,5
Keterangan

: Huruf superskrip yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda
nyata (P>0,05)

Selama 40 hari pemeliharaan, tingkat kelangsungan hidup (KH) untuk
seluruh perlakuan adalah 100%. Laju pertumbuhan harian memiliki nilai beragam
untuk masing-masing perlakuan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa
perlakuan tidak memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan harian (P>0,05)
(Lampiran 9). Nilai konversi pakan tidak jauh berbeda untuk masing-masing
perlakuan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa nilai konversi pakan tidak

8

berbeda nyata (P>0,05) (Lampiran 8). Tingkat konsumsi pakan (TKP) ikan sidat
memiliki nilai yang berbeda-beda untuk masing-masing perlakuan. Hasil analisis
statistik menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh terhadap tingkat
konsumsi pakan karena menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05)
(Lampiran 6). Retensi protein ikan sidat menunjukkan nilai yang berbeda-beda
untuk masing-masing perlakuan. Retensi protein tertinggi terdapat pada perlakuan
C yaitu pakan dengan sumber protein utama tepung ikan impor, dengan nilai
retensi 22,30%. Nilai retensi lemak ikan sidat selama pemeliharaan berbeda-beda
untuk masing-masing perlakuan. Retensi lemak tertinggi terdapat pada perlakuan
B yaitu pakan dengan sumber protein utama tepung rebon, dengan nilai sebesar
647,07 %.
Bobot rata-rata ikan sidat selama pemeliharaan mengalami kenaikan untuk
masing-masing perlakuan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan
tidak memberikan pengaruh terhadap kenaikan bobot rata-rata ikan (P>0,05)
(Lampiran 7).

Gambar 1 Bobot rata-rata ikan sidat Anguilla bicolor bicolor pada masingmasing perlakuan

Keterangan : ♦ = komersial (A), ■ = tepung rebon (B), ▲= tepung ikan
impor (C), x = kombinasi sumber protein (D)

Secara deskriptif, kenaikan bobot tertinggi berada pada perlakuan A
(komersial) kemudian disusul oleh perlakuan C (pakan dengan sumber protein
utama tepung ikan impor). Nilai bobot rata-rata perlakuan C pada akhir
pemeliharaan tidak berbeda jauh dengan perlakuan A. Sedangkan perlakuan D
memiliki nilai kenaikan bobot rata-rata yang paling rendah.
Fisika-kimia air yang diukur selama pemeliharaan meliputi suhu, pH,
oksigen terlarut (DO), total amonia nitrogen (TAN), dan alkalinitas. Hasil
pengukuran fisika-kimia air selama pemeliharaan ikan uji disajikan pada Tabel 4.

9

Tabel 4 Nilai Fisika-kimia air media pemeliharaan ikan sidat Anguilla bicolor
bicolor
Perlakuan
A
B
C
D
Kisaran optimum
Parameter
28-30 (Hasbullah
Suhu (oC)
27,5–30,0 27,5-29,5 27,0-29,4 27,5-29,0
1996)
6,0-8,0 (Ritonga
pH
6,5 – 7,4
6,6 – 7,4
6,6 – 7,4
6,6 – 7,4
2014)
DO (mg/L)
3,8 – 7,0
5,0 – 7,6
4,4 -6,6
5,4 – 7,4 > 3,0 (Huet 1975)
Amonia
0,00110,0009–
0,00020,0001–

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kadar Protein dan Kadar Imbangan Energi Protein Pakan Berbeda terhadap Retensi Protein dan Pertumbuhan Benih Ikan Sidat (Anguilla bicolor bocilor)

0 7 81

“Prosidat”: rekayasa sumber protein pakan alternatif untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan sidat anguilla bicolor bicolor

0 9 25

Pemberian Pakan Pelet dengan Sumber Protein Berbeda terhadap Kinerja Pertumbuhan Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor Stadia Yellow eel

1 8 34

Produksi Ikan Sidat Anguilla marmorata Stadia Elver dan Anguilla bicolor bicolor Stadia Yellow Eel dengan Padat Tebar 0.5, 1.0, 1.5 g/l pada Sistem Resirkulasi

0 8 41

Kinerja Produksi Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor Diberi Pakan Berprotein 38,5%, 42,5%, dan 46,5% pada Sistem Kolam Air Mengalir

0 3 31

Kinerja Pertumbuhan Ikan Sidat Anguilla Bicolor Bicolor Yang Diberi Pakan Dengan Kadar Protein Dan Rasio Energi Protein Berbeda.

0 3 32

Kinerja Produksi Ikan Sidat Anguilla Bicolor Bicolor Berukuran Awal 3 Gram Pada Sistem Resirkulasi Dengan Salinitas Berbeda

0 9 39

Pengaruh Penambahan Minyak Ikan pada Pakan terhadap Kinerja Pertumbuhan dan Komposisi Asam Lemak Ikan Sidat (Anguilla bicolor bicolor McClelland, 1844)

0 5 39

Pengaruh Kadar Protein dan Kadar Imbangan Energi Protein Pakan Berbeda terhadap Retensi Protein dan Pertumbuhan Benih Ikan Sidat (Anguilla bicolor bocilor)

0 8 71

PENAMBAHAN PAPAIN PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN, RASIO KONVERSI PAKAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN SIDAT (Anguilla bicolor) STADIA ELVER

0 0 14