KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KOTAPINANG PADA MASA KESULTANAN KOTAPINANG (SULTAN MUSTAFA MAKMUR PERKASA ALAMSYAH) 1907 - 1946.
KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
KOTAPINANG PADA MASA KESULTANAN KOTAPINANG
(SULTAN MUSTAFA MAKMUR PERKASA ALAMSYAH)
1907 - 1946
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Jurusan Pendidikan Sejarah
Oleh:
IDA ROSIDA
NIM. 3123321019
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
ABSTRAK
Ida Rosida, NIM :
3123321019, Kehidupan Sosial – Ekonomi
Masyarakat Kotapinang Pada Masa Kesultanan Kotapinang (Sultan
Makmur Perkasa alamsyah) 1907-1946. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah
Program Studi S1, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehidupan masyarakat Kotapinang pada
masa Sultan Makmur Perkasa Alamsyah dari sisi Sosial dan ekonomi tahun 19071946 dimulai dari masa pemerintahan sultan Mustafa, masa kolonial Belanda,
masa pendudukan Jepang sampai kemerdekaan. Untuk memperoleh data yang
dibutuhkan maka peneliti menggunakan metode Field Research dengan
pendekatan deskriptif kualitatif dan teknik yang digunakan adalah wawancara
kepada pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan mengenai kehidupan
sosial ekonomi masyarakat kotapinang pada tahun 1907-1946. Metode yang
digunakan adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan
peninggalan masa lampau. Rekonstruksi yang imajinatif daripada masa lampau
berdasarkan data yang diperoleh dengan menempuh proses disebut
historiografi.selain itu peneliti juga menggunakan tekhnik pengumpulan data
secara Observasi dan studi pustaka. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah
kehidupan masyarakat Kotapinang pada masa sultan Mustafa, masa kolonial,masa
pendudukan Jepang sampai masa kemerdekaan Republik Indonesia dari sisi sosial
dan ekonomi mulai dari pemerintahan Sultan Makmur Perkasa Alamsyah sampai
dengan berakhirnya masa kekuasaan Kesultanan Kotapinang.
Kata Kunci
: Sosial Ekonomi, Masyarakat.
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang
selalu melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat berangkai salam penulis ucapkan
kepada junjungan besar Rasulullah Muhammad SAW, dimana syafaatnya lah
yang diharapkan di yaumul mahsyar kelak.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih
banyak memiliki kekurangan dari segala hal. Oleh sebab itu dengan kerendahan
hati, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Dalam
kesempatan ini penulis mengucapka rasa terimakasih yang teramat besar kepada :
Kedua orang tua penulis, ketika kasih sayang dan doa kedua orang tua
selalu mengiringi penulis, menambah semangat dan keyakinan penulis
dalam meyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terima kasih yang tak
terhingga penulis ucapkan kepada penyemangat hidup dan cahaya di
tengah kegelapan yaitu Ayahanda H.Abdul Halim Dasopang dan Ibunda
Hj.T.Sinaga,S.Pd yang selalu tanpa lelah memberi dukungan moril dan
materil kepada penulis. Semoga penulis termasuk kedalam anak yang
selalu berbakti kepada kedua orang tua. Skripsi ini ananda persembahkan
kepada Ayah dan Bunda sebagai tanda ananda telah menyelesaikan salah
satu amanat yang ayah dan bunda berikan kepada ananda. Semoga
limpahan rahmat dan karunia selalu menyertai Ayah dan Ibunda.
ii
Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
Ibu Dra. Nurmala Berutu,M.Pd selaku Dekan FIS, beserta staf pegawai
Fakultas Ilmu Sosial.
Bapak Drs.Yushar Tanjung,M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan sekarang, dan sekaligus
dosen pembimbing akademik penulis yang selalu membimbing penulis
pada masa perkuliahan sampai selesai nya skripsi ini.
Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis,M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan dan dorongan sehingga
penulisan Skripsi ini dapat terselesaikan.
Bapak Pristi Suhendro Lukitoyo,S.Hum,M.Si dan Bapak Dr.Hidayat yang
telah bersedia untuk menguji penulis dan memberikan saran-saran nya
dalam penyelesaian skripsi ini.
Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah membuka
cakrawala penulis
sekaligus mendedikasikan ilmunya melalui proses
belajar mengajar selama beberapa tahun ini.
Kakak, abang dan adik penulis yang sangat penulis sayangi, Nurhalimah
Dasopang,S.Pd, Nasrun Rambe,S.Pd, Nur aini Dasopang,S.Pd, Putra
Hamonangan Dasopang dan Ahmad Rezki Dasopang.
Kepada bapak camat Kotapinang dan stafnya, beserta bapak kepala
perpustakaan dan arsip kotapinang yang telah membantu penulis dalam
pengumpulan data-data untuk kepentingan penelitian penulis.
iii
Kepada bapak dan ibu informan yang telah membantu penulis dalam
memberikan informasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Sahabat sahabat Non Reg 2012 yang telah mewarnai hari-hari penulis.
Mohon maaf atas kesalahan yang di sengaja ataupun tidak di sengaja.
Teman teman reguler A dan B stambuk 2012 yang sudah menjadi bagian
dari hari-hari penulis serta geng kampaknya.
Teman-teman PPL-T Smansaba Pangkalan Brandan dan segenap personil
dududu (Evi Damaiani Harahap, Ade Tri Rahmadani, Juli Hildayati dan
Lina Chairani). Terimakasih untuk segalanya.
Andika Pratama yang selalu memberikan semangat dan dukungannya serta
selalu menemani dalam suka dan duka dalam penulisan skripsi ini.
Seluruh pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT.
JAS MERAH
Medan, Agustus 2016
Penulis,
Ida Rosida
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ...............................................................................
ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
v
DAFTAR TABEL .....................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................
1
1.1 Latar Belakang .........................................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................
4
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................
5
1.4 Rumusan Masalah ....................................................................
5
1.5 Tujuan Penelitian......................................................................
5
1.6 Manfaat Penelitian....................................................................
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................
7
2.1 Kerangka Konseptual ...............................................................
7
2.1.1 Kehidupan Sosial.............................................................
7
2.1.2 Kehidupan Ekonomi........................................................
10
2.1.3 Kehidupan Masyarakat ....................................................
11
2.2 Kerangka Berfikir .....................................................................
14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...............................................
17
3.1 Metode Penelitian .....................................................................
17
3.2 Lokasi Penelitian ......................................................................
18
3.3 Sumber Data .............................................................................
18
3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................
19
3.5 Teknik Analisa Data .................................................................
20
BAB IV
PEMBAHASAN .....................................................................
21
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................
21
4.1.1 Letak Geografis Kecamatan Kotapinang ........................
21
4.1.2 Penduduk .........................................................................
23
4.1.3 Jumlah Rumah Ibadah di Kecamatan Kotapinang ..........
26
v
4.1.4 Mata Pencaharian ............................................................
26
4.1.5 Pendidikan .......................................................................
27
4.1.6 Sarana Kesehatan ...........................................................
28
4.1.7 Sarana Jalan .....................................................................
29
4.2 Sejarah Berdirinya Kesultanan Kotapinang .............................
29
4.3 Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kotapinang pada masa
Sultan Makmur Perkasa Alamsyah ..........................................
37
4.4 Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kotapinang pada masa
Kolonial Belanda ......................................................................
41
4.5 Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kotapinang pada masa
Pendudukan Jepang ..................................................................
45
4.6 Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kotapinang setelah
Kemerdekaan ............................................................................
48
4.7 Hasil Pertanian Masyarakat Kota Pinang .................................
51
4.8 Revolusi Sosial di Kesultanan Kotapinang ..............................
54
4.9 Peninggalan-Peninggalan Istana Kotapinang ...........................
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................
60
5.1 Kesimpulan...............................................................................
60
5.2 Saran .........................................................................................
62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
64
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa
Kelurahan .................................................................................
24
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin .............
25
Tabel 4.3 Persentase Penduduk Menurut Agama Yang Dianut ...............
25
Tabel 4.3 Jumlah Rumah Ibadah Di Kecamatan Kotapinang ..................
26
Tabel 4.4 Persentase Tenaga Kerja Menurut Lapangan Pekerjaan Dan Desa/
Kelurahan .................................................................................
26
Tabel 4.5 Banyaknya Sekolah Sd,Smp,Sma ............................................
27
Tabel 4.6 Sarana Kesehatan .....................................................................
28
Tabel 4.7 Jumlah Lingkungan Dan Dusun Yang Terdapat Pada Setiap Desa
Di Kecamatan Kotapinang .......................................................
vii
29
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Informan
Lampiran 2 Peta Wilayah
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada masa kejayaan melayu di Sumatra Timur, Kesultanan Kotapinang
merupakan suatu diantara kesultanan yang terkaya. Sebagai bukti, kesultanan
tersebut memiliki istana yang cantik dan megah yang bergelar Istana Kota Bahran.
Nama ini diambil dari sultan
yang membangun istana tersebut yaitu Sultan
Tengku Makmur Perkasa alamsyah yang menjadi sultan terakhir di Kotapinang.
Kesultanan Kotapinang pada mulanya bernama Kerajaan Pinang Awan
yang diperkirakan berdiri sekitar abad
XVI. Raja pertama yang memerintah
adalah Sultan Batara Gorga Sinombah. Sultan Batara Gorga Sinomba adalah
keturunan dari alam Minangkabau Negeri Pagaruyung yang bernama Sultan
Alamsyah Syaifuddin.Pada mulanya Kesultanan Kotapinang berada di Hotang
Mumuk/Pinang Awan Kampung Asamjawa. Kini telah berubah masuk Desa
Bunut Kecamaatn Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Pasca pemekaran
Labuhanbatu menjadi 3 Kabupaten.
Pada masa kejayaan Kesultanan Kotapinang, Kesultanan Kotapinang
mempunyai sebuah Istana yang diberi nama Istana Bahran yang dibangun oleh
Sultan Tengku Mustafa Makmur Perkasa Alamsyah. Kedatangan Belanda ke
Labuhanbatu menjadi awal dari kejayaan Kesultanan Kotapinang, dimulai sejak
Kerajaan Siak menandatangani kontrak politik dengan Belanda pada tahun 1858
yang menyatakan bahwa Kerajaan Siak dan daerah jajahannya di Sumatra Timur
1
tunduk pada Belanda. Sinar (1986: 85) Dengan adanya Traktaat London 1824 ini
maka hasil-hasil perjalanan dan perjanjian yang dibuat Anderson di Sumatera
Timur sudah tidak berarti apa-apa lagi. Sinar (1986: 83) Akhirnya tercapailah
tujuan belanda didalam semua kerajaan-kerajaan kecil hanya terdapat seorang
yang memerintah saja dan pada orang besar yang menjadi anggota di ubah sebagai
pegawai-pegawai kerajaan. Pada tanggal 30 November 1867 Belanda membentuk
afdeling yang terdiri dari :
1. Onder Afdeling Batubara
2. Onder Afdeling Asahan, dan
3. Onder Afdeling Labuhanbatu
Pembentukan afdeling ini hanya sebagai taktik Belanda untuk mengikat
kerjasama dengan kerajaan-kerajaan tradisional yang berada didalam lingkungan
afdeling, dengan cara penandatanganan Korte Verklaaring dan Lange verklaaring.
Dalam hal ini Kesultanan Kotapinang terikat dalam kerjasama ini, sehingga
Kesultanan Kotapinang menjadi perantara Belanda untuk mengutip pajak dari
perkebunan-perkebunan di wilayah Kesultanan Kotapinang.
Ditinjau dari segi ekonomi, wilayah Labuhanbatu terkhusus Kesultanan
Kotapinang, sangat menarik perhatian bagi Kolonialisme karena letak wilayah
yang sangat strategis dengan Semenanjung Malaka dan ramai dilintasi oleh kapalkapal
melalui Selat Malaka. Selain itu sungai juga digunakan sebagai jalur
transportasi dalam perdagangan. Hasil bumi yang dimiliki wilayah Kesultanan
Kotapinang seperti Rotan, damar, Pinang, Koprah dan hasil laut mendorong
penguasa Belanda untuk menanamkan modal sekaligus menguasainya.
2
Keberhasilan Belanda mneguasai wilayah Labuhanbatu dan juga
Kesultanan Kotapinang membawa dampak yang negatif bagi masyarakat
Kotapinang. Belanda mulai turut campur dalam mengatur setiap urusan kerajaan.
Sehingga kerajaan-kerajaan dengan politik kontrak lambat laun diubah menjadi
kerajaan dengan politik “Korte Varklaring” yang berisi : Pengakuan atas
kedaulatan Hindia Belanda, tidak mengadakan hubungan dengan negara asing,
mengikuti segala perintah yang dikeluarkan oleh Belanda.
Dari isi perjanjian tersebut sangat merubah status sultan yang menjadi
perantara Belanda dalam mengeksploitasi kekayaan alam rakyat Kotapinang. Hal
ini dilakukan untuk mempermudah pengawasan dalam perdagangan karet.
Kemudian sistem pemerintahan kerajaan yang bersifat monarki yang sistem
pemerintahan nya dipegang oleh seorang raja yang diwarisi secara turun-temurun
yang mengakibatkan terdapat suatu klasifikasi di dalam masyarakat kesultanan
Kotapinang, yaitu perbedaan golongan antara golongan bangsawan dengan
golongan rakyat biasa, seolah-olah rakyat biasa tidak memiliki fungsi di dalam
struktur birokrasi pemerintahan, hal ini menyebabkan rakyat tidak berambisi
untuk berperan didalam pemerintahan. Sehingga hal ini kemudian dimanfaatkan
oleh Belanda memasuki kekuasaan di Kesultanan Kotapinang.
Seluruh kekuasaan dipegang oleh Belanda, dengan demikian seluruh
sistem pemerintahan mengalami perubahan, dan pemerintahan seluruhnya diatur
oleh Belanda mulai dari jabatan yang paling rendah sampai jabatan yang tertinggi
semua nya dipegang oleh orang-orang Belanda.Selain sistem pemerintahan
Kesultanan Kotapinang yang telah dikuasai oleh Belanda, dampak negatif lainnya
3
adalah kedatangan Belanda telah memperuncing perselisihan antara raja-raja yang
lemah dengan raja-raja yang kuat. Hal ini menyebabkan Kesultanan Kotapinang
tunduk kepada Belanda dengan harapan Kesultanan Kotapinang memiliki
kekuatan yang lebih dibanding dengan kerajaan-kerajaan lainnya.
Sikap yang dipilih oleh Kesultanan Kotapinang membuat Kesultanan
Panai selaku keluarga dari Kesultanan Kotapinang menyadarkan bahwa Sultan
Kotapinnag telah mengambil jalan yang salah, karena musuh yang sebenarnya
adalah Belanda. Tetapi Sultan Kotapinang tetap pada pendiriannya yaitu pro
terhadap Belanda dengan tujuan pribadi yaitu sebagai feodal yang berkepentingan
langsung atas ekonomi rakyat Kotapinnag sempai dengan pemerasan tenaga
rakyat dan perdagangan budak, yang tanpa disadari oleh Sultan Kotapinang bahwa
ia telah dimanfaatkan oleh Belanda untuk kepentingan Belanda itu sendiri.Sikap
inilah yang menjadi cikal-bakal konflik antara rakyat dengan Kesultanan
Kotapinang.
Dengan melihat uraian diatas maka peneliti tertarik untuk lebih
mengetahui informasi tentang kehidupan masyarakat Kotapinnag pada masa
Kesultanan Kotapinang memalui sebuah penelitian ilmiah dengan judul :
“Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Kotapinang Pada Masa Kesultanan
Kotapinang (Sultan Mustafa Perkasa Alamsyah)”.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian-uraian dalam latar belakang diatas, maka dapat
diidentifikasi masalah nya sebagai berikut :
4
1. Kehidupan Sosial Ekonomi masayarakat Kotapinang pada masa Sultan
Mustafa Perkasa Alamsyah.
2. Kehidupan Sosial Ekonomi masyarakat Kotapinang setelah kedatangan
kolonial Belanda.
3. Kehidupan Sosial Ekonomi masyarakat kotapinang setelah Kemerdekaan.
1.3.Pembatasan Masalah
Untuk lebih memaksimalkan hasil penelitian, maka peneliti membatasi
masalah penelitian yaitu: “Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kotapinang
Pada Masa Kesultanan Kotapinang (Sultan Mustafa Makmur Perkasa alamsyah)”.
1.4.Rumusan Masalah
Agar peneliti terarah dalam melaksanakan penelitian, maka penelitian
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kehidupan Sosial Ekonomi masyarakat Kotapinang pada masa
Sultan Mustafa Perkasa Alamsyah.
2. Bagaimana kehidupan Sosial Ekonomi masyarakat Kotapinang setelah
kedatangan kolonial Belanda.
3. Bagaimana kehidupan Sosial Ekonomi masyarakat Kotapinang setelah
Kemerdekaan.
5
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui
dan
menjelaskan
kehidupan
sosial-ekonomi
masyarakat Kotapinang pada masa kesultanan Kotapinang. (Sultan
Mustafa Perkasa Alamsyah).
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat
Kotapinag pada masa kedatangan kolonial Belanda.
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat
Kotapinang setelah kemerdekaan.
1.6.Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca
mengenai kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Kotapinang pada
masa Kesultanann Kotapinang.
2. Sebagai penambah informasi bagi peneliti selanjutnya.
3. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang
bermaksud melakukan penelitian dalam hal yang sama.
4. Menambah
kehidupan
informasi
kepada
sosial-ekonomi
masyarakat
masyarakat
Kotapinang.
6
pada
Kotapinang
masa
tentang
Kesultanan
5. Untuk menambah khasanah kepustakaan Ilmiah UNIMED khususnya
Fakultas Ilmu sosial, Pendidikan Sejarah.
6. Untuk memperkaya khasanah tentang sejarah lokal di Sumatra Utara.
7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan di bab-bab sebelumnya, peneliti dapat
menarik kesimpulan bahwa :
1. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kotapinang dipengaruhi oleh
keadaan alam yang masih berhutan hujan tropis dan banyak dilalui oleh
sungai. Mata pencaharian masyarakat Kotapinang pada umumnya adalah
bertani yang di dominasi dengan sistem pertanian ladang berpindah.
2. Kedatangan Belanda ke daerah Labuhanbatu tersebut membawa dampak
yang negatif, karena kedatangan Belanda telah memperuncing perselisihan
diantara raja-raja yang lemah dengan raja-raja yang kuat. Hal inilah yang
menyebabkan
Kesultanan
Kotapinang
terjebak
dalam
kekuasaan
penjajahan Belanda.
3. Kondisi ekonomi masyarakat Kotapinang pada masa setelah proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia sempat mengalami kekacauan. Sama
halnya dengan kondisi ekonomi msyarakat Indonesia pada umumnya, hal
ini di sebabkan oleh inflasi yang sangat tinggi akibat beredarnya mata
uang pendudukan Jepang secara tidak terkendali.
4. Kesultanan Kotapinang pada mulanya bernama Hutapinangon atau pinang
awan yang di pimpin oleh Sultan Batara sinombah yang merupakan
keturunan dari alam minangkabau kerajaan pagaruyung.
61
5. Sultan yang memerintah terakhir adalah Sultan Mustafa Makmur Perkasa
Alamsyah yang pada masa pemerintahannya, Kesultanan tersebut
memiliki Istana nan megah yang di sebut dengan Istana kota Bahran.
6. Pada masa pemerintahan Sultan Mustafa Makmur Perkasa Alamsyah,
masyarakat Kotapinang sangat di perhatikan oleh sultan, hal ini di tandai
dengan seringnya Sultan memberikan bantuan kepada rakyatnya.
7. Pada masa kolonial Belanda, kehidupan masyarakat Kotapinang mulai
mengalami kesulitan, karena sultan bekerja sama dengan Belanda yang
pada dasarnya Belanda ingin menguasai Kesultanan Kotapinang. Belanda
menjanjikan perlindungan bagi Sultan dari musuh-musuh dengan imbalan
hasil dari kekayaan sultan di berikan kepada Belanda.
8. Kesultanan Kotapinang pada masa pendudukan Jepang mengalami
perubahan
dalam
sistem
pemerintahan.
Pemerintahan
kesultanan
semuanya diawsi oleh Jepang. Pada masa pendudukan Jepang juga
masyarakat mengalami kesusahan dalam masalah kebutuhan pokok,
masyarakat Kotapinang sempat mengalami masalah pada kebutuhan
pokok sehari-hari karena Jepang langsung mengambil hasil panen padi
rakyat ke lumbung-lumbung atau rumah rakyat.
9. Pada masa kemerdekaan Republik Indonesia, sebagai kesultanan melayu
di Sumatra timur yang tidak ingin bergabung kepada pemerintahan
Republik Indonesia, karena mereka takut tahta dan kekuasaannya menjadi
lengser, maka mereka lebih menginginkan bekerjasama kembali kepada
Belanda, akibatnya masyarakat tidak menyukai keputusan Sultan dan
62
terjadilah revolusi sosial dimana kesultanan-kesultanan melayu di Sumatra
Timur dihancurkan dan dibumi hanguskan termasuk dengan Kesultanan
Kotapinang. Seluruh keluarga dan termasuk Sultan Mustafa Makmur
Perkasa Alamsyah di bunuh dan sekarang dimakamkan di komplek
pemakaman kesultanan.
5.2 SARAN
Kesultanan Kotapinang adalah salah satu kesultanan melayu yang ada di
Sumatra Timur, kesultanan Kotapinang pernah dikuasai oleh Belanda dan Jepang
yang berujung pada tindakan revolusi sosial dan mengakibatkan hancurnya
pemerintahan kesultanan di Kotapinang dan menderitanya masyarakat pada saat
itu.
Kehidupan ekonomi masyarakat Kotapinang juga pernah
mengalami
kesusahan akibat dari penjajahan oleh Belanda dan juga Jepang, selain itu ketika
kemerdekaan, masyarakat Kotapinang juga terkena dampak krisis ekonomi.
Namun demikian kesultanan Kotapinang adalah salah satu kesultanan
yang pernah berjaya di masanya. Peninggalan-peninggalan dari kesultanan
Kotapinang wajib dijaga terutama bagi masyarkat Kotapinang karena peninggalan
tersebut adalah identitas bagi daerah Kotapinang sebagai daerah yang pernah
memiliki satu Kesultanan yang pernah memerintah dan sangat berjaya.
63
DAFTAR PUSTAKA
Busroh, Daud. 2006. Ilmu Negara. PT Bumi Aksara; Jakarta
Gottschalk, Louis. 1986. Mengerti sejarah. Jakarta: UI Pres
Kontjaraningrat. 1986. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia
Kuntiwijoyo, (2003), Metedologi Sejarah. PT Tiara Wacana: Yogyakarta
Lestari Senja, 2012, Persepsi Masyarakat Kotapinang Terhadap Peninggalan
Kesultanan Kotapinang dalam Mata Pelajaran Sejarah di SMA Negeri 1
Kotapinang.Medan
Sinar, Luckman. 2006. Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera
Timur. Yayasan Kesultanan Serdang. Medan.
Sinar, Luckman.1986. Sari Sejarah Serdang I. Proyek Penerbitan Buku Sastra
Indonesia dan Daerah.
Sinar, Luckman.1986. Sari Sejarah Serdang 2. Proyek Penerbitan Buku Sastra
Indonesia dan Daerah.
Soekanto, Sarjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Syamsudin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak
Tambun, Eliakim, 199. Kabupaten LABUHANBATU Menyongsong Era Tinggal
Landas, Bappeda Tingkat II Labuhan Batu dan Yayasan Pembngunan;
Rantau Prapat
64
KOTAPINANG PADA MASA KESULTANAN KOTAPINANG
(SULTAN MUSTAFA MAKMUR PERKASA ALAMSYAH)
1907 - 1946
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Jurusan Pendidikan Sejarah
Oleh:
IDA ROSIDA
NIM. 3123321019
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
ABSTRAK
Ida Rosida, NIM :
3123321019, Kehidupan Sosial – Ekonomi
Masyarakat Kotapinang Pada Masa Kesultanan Kotapinang (Sultan
Makmur Perkasa alamsyah) 1907-1946. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah
Program Studi S1, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehidupan masyarakat Kotapinang pada
masa Sultan Makmur Perkasa Alamsyah dari sisi Sosial dan ekonomi tahun 19071946 dimulai dari masa pemerintahan sultan Mustafa, masa kolonial Belanda,
masa pendudukan Jepang sampai kemerdekaan. Untuk memperoleh data yang
dibutuhkan maka peneliti menggunakan metode Field Research dengan
pendekatan deskriptif kualitatif dan teknik yang digunakan adalah wawancara
kepada pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan mengenai kehidupan
sosial ekonomi masyarakat kotapinang pada tahun 1907-1946. Metode yang
digunakan adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan
peninggalan masa lampau. Rekonstruksi yang imajinatif daripada masa lampau
berdasarkan data yang diperoleh dengan menempuh proses disebut
historiografi.selain itu peneliti juga menggunakan tekhnik pengumpulan data
secara Observasi dan studi pustaka. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah
kehidupan masyarakat Kotapinang pada masa sultan Mustafa, masa kolonial,masa
pendudukan Jepang sampai masa kemerdekaan Republik Indonesia dari sisi sosial
dan ekonomi mulai dari pemerintahan Sultan Makmur Perkasa Alamsyah sampai
dengan berakhirnya masa kekuasaan Kesultanan Kotapinang.
Kata Kunci
: Sosial Ekonomi, Masyarakat.
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang
selalu melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat berangkai salam penulis ucapkan
kepada junjungan besar Rasulullah Muhammad SAW, dimana syafaatnya lah
yang diharapkan di yaumul mahsyar kelak.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih
banyak memiliki kekurangan dari segala hal. Oleh sebab itu dengan kerendahan
hati, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Dalam
kesempatan ini penulis mengucapka rasa terimakasih yang teramat besar kepada :
Kedua orang tua penulis, ketika kasih sayang dan doa kedua orang tua
selalu mengiringi penulis, menambah semangat dan keyakinan penulis
dalam meyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terima kasih yang tak
terhingga penulis ucapkan kepada penyemangat hidup dan cahaya di
tengah kegelapan yaitu Ayahanda H.Abdul Halim Dasopang dan Ibunda
Hj.T.Sinaga,S.Pd yang selalu tanpa lelah memberi dukungan moril dan
materil kepada penulis. Semoga penulis termasuk kedalam anak yang
selalu berbakti kepada kedua orang tua. Skripsi ini ananda persembahkan
kepada Ayah dan Bunda sebagai tanda ananda telah menyelesaikan salah
satu amanat yang ayah dan bunda berikan kepada ananda. Semoga
limpahan rahmat dan karunia selalu menyertai Ayah dan Ibunda.
ii
Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
Ibu Dra. Nurmala Berutu,M.Pd selaku Dekan FIS, beserta staf pegawai
Fakultas Ilmu Sosial.
Bapak Drs.Yushar Tanjung,M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan sekarang, dan sekaligus
dosen pembimbing akademik penulis yang selalu membimbing penulis
pada masa perkuliahan sampai selesai nya skripsi ini.
Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis,M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan dan dorongan sehingga
penulisan Skripsi ini dapat terselesaikan.
Bapak Pristi Suhendro Lukitoyo,S.Hum,M.Si dan Bapak Dr.Hidayat yang
telah bersedia untuk menguji penulis dan memberikan saran-saran nya
dalam penyelesaian skripsi ini.
Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah membuka
cakrawala penulis
sekaligus mendedikasikan ilmunya melalui proses
belajar mengajar selama beberapa tahun ini.
Kakak, abang dan adik penulis yang sangat penulis sayangi, Nurhalimah
Dasopang,S.Pd, Nasrun Rambe,S.Pd, Nur aini Dasopang,S.Pd, Putra
Hamonangan Dasopang dan Ahmad Rezki Dasopang.
Kepada bapak camat Kotapinang dan stafnya, beserta bapak kepala
perpustakaan dan arsip kotapinang yang telah membantu penulis dalam
pengumpulan data-data untuk kepentingan penelitian penulis.
iii
Kepada bapak dan ibu informan yang telah membantu penulis dalam
memberikan informasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Sahabat sahabat Non Reg 2012 yang telah mewarnai hari-hari penulis.
Mohon maaf atas kesalahan yang di sengaja ataupun tidak di sengaja.
Teman teman reguler A dan B stambuk 2012 yang sudah menjadi bagian
dari hari-hari penulis serta geng kampaknya.
Teman-teman PPL-T Smansaba Pangkalan Brandan dan segenap personil
dududu (Evi Damaiani Harahap, Ade Tri Rahmadani, Juli Hildayati dan
Lina Chairani). Terimakasih untuk segalanya.
Andika Pratama yang selalu memberikan semangat dan dukungannya serta
selalu menemani dalam suka dan duka dalam penulisan skripsi ini.
Seluruh pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT.
JAS MERAH
Medan, Agustus 2016
Penulis,
Ida Rosida
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ...............................................................................
ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
v
DAFTAR TABEL .....................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................
1
1.1 Latar Belakang .........................................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................
4
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................
5
1.4 Rumusan Masalah ....................................................................
5
1.5 Tujuan Penelitian......................................................................
5
1.6 Manfaat Penelitian....................................................................
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................
7
2.1 Kerangka Konseptual ...............................................................
7
2.1.1 Kehidupan Sosial.............................................................
7
2.1.2 Kehidupan Ekonomi........................................................
10
2.1.3 Kehidupan Masyarakat ....................................................
11
2.2 Kerangka Berfikir .....................................................................
14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...............................................
17
3.1 Metode Penelitian .....................................................................
17
3.2 Lokasi Penelitian ......................................................................
18
3.3 Sumber Data .............................................................................
18
3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................
19
3.5 Teknik Analisa Data .................................................................
20
BAB IV
PEMBAHASAN .....................................................................
21
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................
21
4.1.1 Letak Geografis Kecamatan Kotapinang ........................
21
4.1.2 Penduduk .........................................................................
23
4.1.3 Jumlah Rumah Ibadah di Kecamatan Kotapinang ..........
26
v
4.1.4 Mata Pencaharian ............................................................
26
4.1.5 Pendidikan .......................................................................
27
4.1.6 Sarana Kesehatan ...........................................................
28
4.1.7 Sarana Jalan .....................................................................
29
4.2 Sejarah Berdirinya Kesultanan Kotapinang .............................
29
4.3 Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kotapinang pada masa
Sultan Makmur Perkasa Alamsyah ..........................................
37
4.4 Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kotapinang pada masa
Kolonial Belanda ......................................................................
41
4.5 Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kotapinang pada masa
Pendudukan Jepang ..................................................................
45
4.6 Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kotapinang setelah
Kemerdekaan ............................................................................
48
4.7 Hasil Pertanian Masyarakat Kota Pinang .................................
51
4.8 Revolusi Sosial di Kesultanan Kotapinang ..............................
54
4.9 Peninggalan-Peninggalan Istana Kotapinang ...........................
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................
60
5.1 Kesimpulan...............................................................................
60
5.2 Saran .........................................................................................
62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
64
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa
Kelurahan .................................................................................
24
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin .............
25
Tabel 4.3 Persentase Penduduk Menurut Agama Yang Dianut ...............
25
Tabel 4.3 Jumlah Rumah Ibadah Di Kecamatan Kotapinang ..................
26
Tabel 4.4 Persentase Tenaga Kerja Menurut Lapangan Pekerjaan Dan Desa/
Kelurahan .................................................................................
26
Tabel 4.5 Banyaknya Sekolah Sd,Smp,Sma ............................................
27
Tabel 4.6 Sarana Kesehatan .....................................................................
28
Tabel 4.7 Jumlah Lingkungan Dan Dusun Yang Terdapat Pada Setiap Desa
Di Kecamatan Kotapinang .......................................................
vii
29
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Informan
Lampiran 2 Peta Wilayah
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada masa kejayaan melayu di Sumatra Timur, Kesultanan Kotapinang
merupakan suatu diantara kesultanan yang terkaya. Sebagai bukti, kesultanan
tersebut memiliki istana yang cantik dan megah yang bergelar Istana Kota Bahran.
Nama ini diambil dari sultan
yang membangun istana tersebut yaitu Sultan
Tengku Makmur Perkasa alamsyah yang menjadi sultan terakhir di Kotapinang.
Kesultanan Kotapinang pada mulanya bernama Kerajaan Pinang Awan
yang diperkirakan berdiri sekitar abad
XVI. Raja pertama yang memerintah
adalah Sultan Batara Gorga Sinombah. Sultan Batara Gorga Sinomba adalah
keturunan dari alam Minangkabau Negeri Pagaruyung yang bernama Sultan
Alamsyah Syaifuddin.Pada mulanya Kesultanan Kotapinang berada di Hotang
Mumuk/Pinang Awan Kampung Asamjawa. Kini telah berubah masuk Desa
Bunut Kecamaatn Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Pasca pemekaran
Labuhanbatu menjadi 3 Kabupaten.
Pada masa kejayaan Kesultanan Kotapinang, Kesultanan Kotapinang
mempunyai sebuah Istana yang diberi nama Istana Bahran yang dibangun oleh
Sultan Tengku Mustafa Makmur Perkasa Alamsyah. Kedatangan Belanda ke
Labuhanbatu menjadi awal dari kejayaan Kesultanan Kotapinang, dimulai sejak
Kerajaan Siak menandatangani kontrak politik dengan Belanda pada tahun 1858
yang menyatakan bahwa Kerajaan Siak dan daerah jajahannya di Sumatra Timur
1
tunduk pada Belanda. Sinar (1986: 85) Dengan adanya Traktaat London 1824 ini
maka hasil-hasil perjalanan dan perjanjian yang dibuat Anderson di Sumatera
Timur sudah tidak berarti apa-apa lagi. Sinar (1986: 83) Akhirnya tercapailah
tujuan belanda didalam semua kerajaan-kerajaan kecil hanya terdapat seorang
yang memerintah saja dan pada orang besar yang menjadi anggota di ubah sebagai
pegawai-pegawai kerajaan. Pada tanggal 30 November 1867 Belanda membentuk
afdeling yang terdiri dari :
1. Onder Afdeling Batubara
2. Onder Afdeling Asahan, dan
3. Onder Afdeling Labuhanbatu
Pembentukan afdeling ini hanya sebagai taktik Belanda untuk mengikat
kerjasama dengan kerajaan-kerajaan tradisional yang berada didalam lingkungan
afdeling, dengan cara penandatanganan Korte Verklaaring dan Lange verklaaring.
Dalam hal ini Kesultanan Kotapinang terikat dalam kerjasama ini, sehingga
Kesultanan Kotapinang menjadi perantara Belanda untuk mengutip pajak dari
perkebunan-perkebunan di wilayah Kesultanan Kotapinang.
Ditinjau dari segi ekonomi, wilayah Labuhanbatu terkhusus Kesultanan
Kotapinang, sangat menarik perhatian bagi Kolonialisme karena letak wilayah
yang sangat strategis dengan Semenanjung Malaka dan ramai dilintasi oleh kapalkapal
melalui Selat Malaka. Selain itu sungai juga digunakan sebagai jalur
transportasi dalam perdagangan. Hasil bumi yang dimiliki wilayah Kesultanan
Kotapinang seperti Rotan, damar, Pinang, Koprah dan hasil laut mendorong
penguasa Belanda untuk menanamkan modal sekaligus menguasainya.
2
Keberhasilan Belanda mneguasai wilayah Labuhanbatu dan juga
Kesultanan Kotapinang membawa dampak yang negatif bagi masyarakat
Kotapinang. Belanda mulai turut campur dalam mengatur setiap urusan kerajaan.
Sehingga kerajaan-kerajaan dengan politik kontrak lambat laun diubah menjadi
kerajaan dengan politik “Korte Varklaring” yang berisi : Pengakuan atas
kedaulatan Hindia Belanda, tidak mengadakan hubungan dengan negara asing,
mengikuti segala perintah yang dikeluarkan oleh Belanda.
Dari isi perjanjian tersebut sangat merubah status sultan yang menjadi
perantara Belanda dalam mengeksploitasi kekayaan alam rakyat Kotapinang. Hal
ini dilakukan untuk mempermudah pengawasan dalam perdagangan karet.
Kemudian sistem pemerintahan kerajaan yang bersifat monarki yang sistem
pemerintahan nya dipegang oleh seorang raja yang diwarisi secara turun-temurun
yang mengakibatkan terdapat suatu klasifikasi di dalam masyarakat kesultanan
Kotapinang, yaitu perbedaan golongan antara golongan bangsawan dengan
golongan rakyat biasa, seolah-olah rakyat biasa tidak memiliki fungsi di dalam
struktur birokrasi pemerintahan, hal ini menyebabkan rakyat tidak berambisi
untuk berperan didalam pemerintahan. Sehingga hal ini kemudian dimanfaatkan
oleh Belanda memasuki kekuasaan di Kesultanan Kotapinang.
Seluruh kekuasaan dipegang oleh Belanda, dengan demikian seluruh
sistem pemerintahan mengalami perubahan, dan pemerintahan seluruhnya diatur
oleh Belanda mulai dari jabatan yang paling rendah sampai jabatan yang tertinggi
semua nya dipegang oleh orang-orang Belanda.Selain sistem pemerintahan
Kesultanan Kotapinang yang telah dikuasai oleh Belanda, dampak negatif lainnya
3
adalah kedatangan Belanda telah memperuncing perselisihan antara raja-raja yang
lemah dengan raja-raja yang kuat. Hal ini menyebabkan Kesultanan Kotapinang
tunduk kepada Belanda dengan harapan Kesultanan Kotapinang memiliki
kekuatan yang lebih dibanding dengan kerajaan-kerajaan lainnya.
Sikap yang dipilih oleh Kesultanan Kotapinang membuat Kesultanan
Panai selaku keluarga dari Kesultanan Kotapinang menyadarkan bahwa Sultan
Kotapinnag telah mengambil jalan yang salah, karena musuh yang sebenarnya
adalah Belanda. Tetapi Sultan Kotapinang tetap pada pendiriannya yaitu pro
terhadap Belanda dengan tujuan pribadi yaitu sebagai feodal yang berkepentingan
langsung atas ekonomi rakyat Kotapinnag sempai dengan pemerasan tenaga
rakyat dan perdagangan budak, yang tanpa disadari oleh Sultan Kotapinang bahwa
ia telah dimanfaatkan oleh Belanda untuk kepentingan Belanda itu sendiri.Sikap
inilah yang menjadi cikal-bakal konflik antara rakyat dengan Kesultanan
Kotapinang.
Dengan melihat uraian diatas maka peneliti tertarik untuk lebih
mengetahui informasi tentang kehidupan masyarakat Kotapinnag pada masa
Kesultanan Kotapinang memalui sebuah penelitian ilmiah dengan judul :
“Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Kotapinang Pada Masa Kesultanan
Kotapinang (Sultan Mustafa Perkasa Alamsyah)”.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian-uraian dalam latar belakang diatas, maka dapat
diidentifikasi masalah nya sebagai berikut :
4
1. Kehidupan Sosial Ekonomi masayarakat Kotapinang pada masa Sultan
Mustafa Perkasa Alamsyah.
2. Kehidupan Sosial Ekonomi masyarakat Kotapinang setelah kedatangan
kolonial Belanda.
3. Kehidupan Sosial Ekonomi masyarakat kotapinang setelah Kemerdekaan.
1.3.Pembatasan Masalah
Untuk lebih memaksimalkan hasil penelitian, maka peneliti membatasi
masalah penelitian yaitu: “Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kotapinang
Pada Masa Kesultanan Kotapinang (Sultan Mustafa Makmur Perkasa alamsyah)”.
1.4.Rumusan Masalah
Agar peneliti terarah dalam melaksanakan penelitian, maka penelitian
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kehidupan Sosial Ekonomi masyarakat Kotapinang pada masa
Sultan Mustafa Perkasa Alamsyah.
2. Bagaimana kehidupan Sosial Ekonomi masyarakat Kotapinang setelah
kedatangan kolonial Belanda.
3. Bagaimana kehidupan Sosial Ekonomi masyarakat Kotapinang setelah
Kemerdekaan.
5
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui
dan
menjelaskan
kehidupan
sosial-ekonomi
masyarakat Kotapinang pada masa kesultanan Kotapinang. (Sultan
Mustafa Perkasa Alamsyah).
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat
Kotapinag pada masa kedatangan kolonial Belanda.
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat
Kotapinang setelah kemerdekaan.
1.6.Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca
mengenai kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Kotapinang pada
masa Kesultanann Kotapinang.
2. Sebagai penambah informasi bagi peneliti selanjutnya.
3. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang
bermaksud melakukan penelitian dalam hal yang sama.
4. Menambah
kehidupan
informasi
kepada
sosial-ekonomi
masyarakat
masyarakat
Kotapinang.
6
pada
Kotapinang
masa
tentang
Kesultanan
5. Untuk menambah khasanah kepustakaan Ilmiah UNIMED khususnya
Fakultas Ilmu sosial, Pendidikan Sejarah.
6. Untuk memperkaya khasanah tentang sejarah lokal di Sumatra Utara.
7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan di bab-bab sebelumnya, peneliti dapat
menarik kesimpulan bahwa :
1. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kotapinang dipengaruhi oleh
keadaan alam yang masih berhutan hujan tropis dan banyak dilalui oleh
sungai. Mata pencaharian masyarakat Kotapinang pada umumnya adalah
bertani yang di dominasi dengan sistem pertanian ladang berpindah.
2. Kedatangan Belanda ke daerah Labuhanbatu tersebut membawa dampak
yang negatif, karena kedatangan Belanda telah memperuncing perselisihan
diantara raja-raja yang lemah dengan raja-raja yang kuat. Hal inilah yang
menyebabkan
Kesultanan
Kotapinang
terjebak
dalam
kekuasaan
penjajahan Belanda.
3. Kondisi ekonomi masyarakat Kotapinang pada masa setelah proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia sempat mengalami kekacauan. Sama
halnya dengan kondisi ekonomi msyarakat Indonesia pada umumnya, hal
ini di sebabkan oleh inflasi yang sangat tinggi akibat beredarnya mata
uang pendudukan Jepang secara tidak terkendali.
4. Kesultanan Kotapinang pada mulanya bernama Hutapinangon atau pinang
awan yang di pimpin oleh Sultan Batara sinombah yang merupakan
keturunan dari alam minangkabau kerajaan pagaruyung.
61
5. Sultan yang memerintah terakhir adalah Sultan Mustafa Makmur Perkasa
Alamsyah yang pada masa pemerintahannya, Kesultanan tersebut
memiliki Istana nan megah yang di sebut dengan Istana kota Bahran.
6. Pada masa pemerintahan Sultan Mustafa Makmur Perkasa Alamsyah,
masyarakat Kotapinang sangat di perhatikan oleh sultan, hal ini di tandai
dengan seringnya Sultan memberikan bantuan kepada rakyatnya.
7. Pada masa kolonial Belanda, kehidupan masyarakat Kotapinang mulai
mengalami kesulitan, karena sultan bekerja sama dengan Belanda yang
pada dasarnya Belanda ingin menguasai Kesultanan Kotapinang. Belanda
menjanjikan perlindungan bagi Sultan dari musuh-musuh dengan imbalan
hasil dari kekayaan sultan di berikan kepada Belanda.
8. Kesultanan Kotapinang pada masa pendudukan Jepang mengalami
perubahan
dalam
sistem
pemerintahan.
Pemerintahan
kesultanan
semuanya diawsi oleh Jepang. Pada masa pendudukan Jepang juga
masyarakat mengalami kesusahan dalam masalah kebutuhan pokok,
masyarakat Kotapinang sempat mengalami masalah pada kebutuhan
pokok sehari-hari karena Jepang langsung mengambil hasil panen padi
rakyat ke lumbung-lumbung atau rumah rakyat.
9. Pada masa kemerdekaan Republik Indonesia, sebagai kesultanan melayu
di Sumatra timur yang tidak ingin bergabung kepada pemerintahan
Republik Indonesia, karena mereka takut tahta dan kekuasaannya menjadi
lengser, maka mereka lebih menginginkan bekerjasama kembali kepada
Belanda, akibatnya masyarakat tidak menyukai keputusan Sultan dan
62
terjadilah revolusi sosial dimana kesultanan-kesultanan melayu di Sumatra
Timur dihancurkan dan dibumi hanguskan termasuk dengan Kesultanan
Kotapinang. Seluruh keluarga dan termasuk Sultan Mustafa Makmur
Perkasa Alamsyah di bunuh dan sekarang dimakamkan di komplek
pemakaman kesultanan.
5.2 SARAN
Kesultanan Kotapinang adalah salah satu kesultanan melayu yang ada di
Sumatra Timur, kesultanan Kotapinang pernah dikuasai oleh Belanda dan Jepang
yang berujung pada tindakan revolusi sosial dan mengakibatkan hancurnya
pemerintahan kesultanan di Kotapinang dan menderitanya masyarakat pada saat
itu.
Kehidupan ekonomi masyarakat Kotapinang juga pernah
mengalami
kesusahan akibat dari penjajahan oleh Belanda dan juga Jepang, selain itu ketika
kemerdekaan, masyarakat Kotapinang juga terkena dampak krisis ekonomi.
Namun demikian kesultanan Kotapinang adalah salah satu kesultanan
yang pernah berjaya di masanya. Peninggalan-peninggalan dari kesultanan
Kotapinang wajib dijaga terutama bagi masyarkat Kotapinang karena peninggalan
tersebut adalah identitas bagi daerah Kotapinang sebagai daerah yang pernah
memiliki satu Kesultanan yang pernah memerintah dan sangat berjaya.
63
DAFTAR PUSTAKA
Busroh, Daud. 2006. Ilmu Negara. PT Bumi Aksara; Jakarta
Gottschalk, Louis. 1986. Mengerti sejarah. Jakarta: UI Pres
Kontjaraningrat. 1986. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia
Kuntiwijoyo, (2003), Metedologi Sejarah. PT Tiara Wacana: Yogyakarta
Lestari Senja, 2012, Persepsi Masyarakat Kotapinang Terhadap Peninggalan
Kesultanan Kotapinang dalam Mata Pelajaran Sejarah di SMA Negeri 1
Kotapinang.Medan
Sinar, Luckman. 2006. Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera
Timur. Yayasan Kesultanan Serdang. Medan.
Sinar, Luckman.1986. Sari Sejarah Serdang I. Proyek Penerbitan Buku Sastra
Indonesia dan Daerah.
Sinar, Luckman.1986. Sari Sejarah Serdang 2. Proyek Penerbitan Buku Sastra
Indonesia dan Daerah.
Soekanto, Sarjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Syamsudin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak
Tambun, Eliakim, 199. Kabupaten LABUHANBATU Menyongsong Era Tinggal
Landas, Bappeda Tingkat II Labuhan Batu dan Yayasan Pembngunan;
Rantau Prapat
64