KEHIDUPAN BANGSAWAN KESULTANAN KOTAPINANG PADA MASA KOLONIAL BELANDA.

KEHIDUPAN BANGSAWAN KESULTANAN KOTAPINANG
PADA MASA KOLONIAL BELANDA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ASTUTI MENDRIANI
NIM : 3103321006

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama


: Astuti Mendriani

Nim

: 3103321006

Jurusan

: Pendidikan Sejarah

Fakultas

: Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya
akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan sendiri ini hasil jiplakan, maka
saya bersedia sanksi atas perbuatan tersebut.


Medan, September 2014
Saya Yang Membuat Pernyataan

(Astuti Mendriani)
Nim: 3103321006

ABSTRAK
Astuti Mendriani. NIM 3103321006. Kehidupan Bangsawan Kesultanan
Kotapinang Pada Masa Kolonial Belanda. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Kehidupan Bangsawan
Kesultanan Kotapinang Pada Masa Kolonial Belanda di Kecamatan Kotapinang
Kabupaten Labuhanbatu Selatan, yang mencakup urutan gelar, stratifikasi sosial,
kehidupan sosial budaya dan seni, serta pemerintahan pada masa Kolonial
Belanda. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode
deskriptif kualitatif menggunakan metode penelitian lapangan (field research) dan
penelitian kepustakaan (library research). Dengan teknik pengumpulan data
menggunakan studi pustaka, observasi secara langsung di Kecamatan Kotapinang
Kabupaten Labuhanbatu Selatan, dan wawancara menganalisis data maka

dilakukan beberapa tahapan yaitu Heuristik yaitu kegiatan mencari sumbersumber untuk mendapatkan data-data, selanjutnya pengelompokkan sumber data
hasil dari studi pustaka. Tahap ketiga adalah interpretasi data mengenai
Kehidupan Bangsawan Kesultanan Kotapinang Pada Masa Kolonial Belanda.
Berikutnya menganalisis dan menyusun hasil-hasil penelitian kedalam satu pola
yang benar. Tahap kelima adalah membuat kesimpulan dari penelitian. Tahap
keenam adalah menyajikan hasil penelitian kedalam bab pembahasan. Dari
penelitian diperoleh hasil bahwa Kehidupan sosial ekonomi masyarakat
Kotapinang dipengaruhi oleh keadaan alam yang berhutan dan dilalui oleh sungai.
Sistem sosial budaya Kesultanan Kotapinang diwarnai oleh nilai-nilai agama
Islam. Stratifikasi yang menjadi perbedaan dapat kita lihat dari gelar-gelar yang
mereka pakai. Semua gelar yang berasal dari pihak bangsawan sebagai identitas
kaum feodal atau bangsawan tersebut diturunkan secara turun temurun.
Disamping beberapa campur tangan Sultan dalam kehidupan rakyat, Sultan juga
memperhatikan keinginan-kenginan rakyatnya dengan mengadakan pesta dan
memberikan hiburan kepada rakyatnya. Potensi alam di Kesultanan Kotapinang
mendorong kedatangan pengusaha Belanda menanamkan modalnya di daerah ini
dan sekaligus menguasainya.

Kata Kunci: Kehidupan Bangsawan, Kesultanan Kotapinang, Kolonial Belanda


1

KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat dan berkahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dengan pengetahuan dan pengalaman yang terbatas akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Kehidupan Bangsawan Kesultanan
Kotapinang Pada Masa Kolonial Belanda”. Diharapkan dengan tersusunnya
skripsi ini dapat menjadi sarana pengetahuan akan sejarah lokal terkhusus pada
kehidupan bangsawan Kesultanan Kotapinang pada masa kolonial Belanda,
dengan struktur pemerintahan, sosial ekonomi, Sosial budaya, dan seni. Semoga
dengan tersusunnya skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan
penulis secara pribadi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengenai
isi maupun dalam pemakaian bahasa, sehingga

penulis memohon saran dan


kritikan yang membangun untuk perbaikannya. Mudah – mudahan penulisan
skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Medan, September 2014
Penulis

Astuti Mendriani
NIM. 3103321006
ii

UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam penulisan skripsi ini, tak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak baik secara moral, spiritual, maupun material sehingga skripsi ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Terimakasih penulis haturkan kepada
orang-orang yang sudah banyak membantu penulis dan memberikan arahan,
motivasi, bimbingan, dan semangat maupun saran yang penulis terima dari semua
pihak, sehingga setiap kesulitan yang dihadapi dapat terselesaikan. Secara khusus
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada keluarga yang sangat penulis
cintai dan sayangi. Ayahanda Mismun dan Ibunda Nur’aini yang telah
menyayangi, membesarkan Penulis dan memberikan doa dan segala bekal ilmu
kehidupan yang sangat bermanfaat dan berharga bagi Penulis. Terimakasih juga

untuk Abang dan Kakak Penulis yang sangat Penulis sayangi Bang Sugiono / Kak
Rina, Kak Yusnita / Bang Katam, Kak Yeni Yati / Bang Adi, Kak Sepiatun / Bang
Ito, dan Bang Agus Setiawan yang selalu mendukung dan memberikan semangat
pada penulis dalam perkuliahan hingga saat ini, dan Keponakan-keponakanku
Dimas, Dhika, Febri, Reza, dan Fajar. Terimakasih untuk doa dan motivasinya.
Untuk sepupu penulis, Rina Juniarti, terimakasih atas dukungan dan bantuan serta
doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Juga tak lupa penulis
haturkan terimakasih untuk seluruh keluarga yang tak tak dapat penulis sebut satu
per satu.

iii

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih yang tidak
terhingga kepada :


Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas
Negeri Medan dan seluruh stafnya.




Bapak Dr. H. Restu, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, dan
Pembantu Dekan I Ibu Nurmala Berutu, M.Pd serta seluruh staf di
Fakultas Ilmu Sosial.



Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
juga selaku Dosen penguji ahli penulis yang telah banyak memberikan
pemikiran, saran dan solusi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Terimakasih atas kemudahan, bimbingan, serta ilmu yang ibu berikan
mulai dari awal hingga tersusunnya skripsi ini.



Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan Sejarah. Terimakasih atas kemudahan yang ibu berikan kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.




Bapak Drs. Ponirin, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing skripsi Penulis
yang telah banyak membantu penulis didalam menyelesaikan skripsi ini.
Terimakasih untuk pemikiran–pemikiran bapak yang merubah beberapa
pemikiran penulis menjadi lebih baik, juga untuk bimbingan, arahan, dan
masukan-masukan yang selama ini diberikan kepada penulis dalam
menyusun skripsi ini. Terimakasih juga atas kesabaran, bantuan yang
bapak berikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

iv



Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd, sebagai Dosen Pembimbing Akademik
Penulis Sekaligus Dosen Penguji Utama yang membimbing penulis
penulis dari awal perkuliahan hingga saat ini, terimakasih untuk bekal ilmu
dan arahan serta segala bantuan yang ibu berikan dalam rangka
penyempurnaan skripsi ini.




Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si, sebagai pembanding bebas penulis
yang banyak memberikan pemikiran, pandangan serta masukan bagi
penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terimakasih untuk
motivasi dan segala bantuan yang bapak berikan sehingga skripsi dapat
terselesaikan.



Seluruh Dosen dan staf Administrasi di Jurusan Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah banyak
memberi bekal ilmu dan etika berperilaku serta membantu penulis.



Untuk para Informan, yang sudi kiranya meluangkan waktu guna
menambah khazanah pengetahuan peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
Terimakasih atas informasi dan bantuan yang Bapak / Ibu berikan.




Untuk teman – teman penulis Kelas Ekstensi 2010 Pendidikan Sejarah,
Kak Lisa, Refa, Nani, Yani, Evi, Rein, Bang Ary, Adam, Sani, Emmy,
Deli, Gea, Devi, Olin, Kak Sherli, Rozi, Nila, Qiotz, Bang Boy, Cuneo,
Qiqi, Rita, Valen, Ardy, Ida, Yosi, Rades, Debora, Iluth, Kak Novi, Kak
Asima, Putri, Ester, Novia, Deva, Nelita, Nisya, Jonathan, dan Chandra,
terimakasih untuk kebersamaan kita, banyak kisah yang telah kita lalui
dalam kebersamaan selama 4 tahun dan tidak akan terlupa.

v



Untuk sahabat tercinta Hasnaini Rosanda Nst, Nurainun Ritonga, Aryani
Lubis, Sherli Vani S, Yosi Diana S, Ika P.Sari Nst, Evi Berutu, Emmy
AM, dan Rita Haryani, terimakasih atas kebersamaan kita, yang tak lelah
mendorong penulis untuk terus semangat dalam menyelesaikan skripsi.




Untuk Kelas A Regular dan B Regular, dan seluruh stambuk 2010
Pendidikan Sejarah, terimakasih atas kebersamaan kita guna mewujudkan
menjadi pendidik yang cinta akan sejarah.



Untuk teman – teman penulis di SD N No 116880 Tugusari, SMP N 2
Kotapinang, SMA N 1 Kotapinang, dan 856 IPS D Medica Sentosa Baru.
Terimakasih untuk kebersamaan kita selama ini.



Untuk teman-teman PPLT 2013 di SMA Negeri 4 Kisaran, terimakasih
untuk semua kenangan dan kebersamaan kita selama PPL yang tidak akan
penulis lupakan. Dan terimakasih kepada semua Pihak yang telah
membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Medan, September 2014
Penulis

Astuti Mendriani
NIM. 3103321006

vi

DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 5
C. Pembatasan masalah.................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
E. Tujuan penelitian ....................................................................................... 6
F. Manfaat penelitian ....................................................................................... 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
1. Kerangka Konseptual ............................................................................ 7
A. Bangsawan ................................................................................ 7
B. Kotapinang ................................................................................ 9
C. Kehidupan Melayu di Bidang Sosial Budaya dan Seni .......... 10
D. Sistem Perekonomian Pada Masa Kolonial Belanda .............. 18
2. kerangka Berpikir ................................................................................ 21
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian ......................................................................................... 22
B. Lokasi penelitian ...................................................................................... 22
C. Sumber Data ............................................................................................. 23
D. Teknik pengumpulan Data ....................................................................... 23

vii

E. Teknik Analisis Data ................................................................................ 24

BAB IV. PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................... 25
1. Letak dan Keadaan Geografis Kecamatan Kotapinang ...................... 25
2. Komposisi Penduduk .......................................................................... 28
a. Jumlah Penduduk ........................................................................... 28
b. Persentase Penduduk berdasarkan Agama yang dianut ................. 29
c. Sarana Fisik ................................................................................... 30
d. Sarana Jalan ................................................................................... 32
e. Sarana Pendidikan ......................................................................... 33
f. Sarana Kesehatan ........................................................................... 34
B. Sejarah Berdirinya Kesultanan Kotapinang .............................................. 35
C. Kesultanan Kotapinang di Masa Kolonial Belanda .................................. 42
1. Struktur Gelar Kebangsawanan Kesultanan Kotapinang .............. 42
2. Sistem Perekonomian .................................................................... 45
3. Sistem Sosial Budaya dan Seni ..................................................... 49
4. Sistem Pemerintahan ..................................................................... 52
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................. 61
B. Saran ......................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL
Tabel 1 ....................................................................................................... 28
Tabel 2 ....................................................................................................... 29
Tabel 3 ....................................................................................................... 29
Tabel 4 ....................................................................................................... 30
Tabel 5 ....................................................................................................... 30
Tabel 6 ....................................................................................................... 31
Tabel 7 ....................................................................................................... 32
Tabel 8 ....................................................................................................... 33
Tabel 9 ....................................................................................................... 33
Tabel 10 ..................................................................................................... 34
Tabel 11 ..................................................................................................... 34

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Banyak terjadi perubahan dalam kehidupan, kehidupan yang berlangsung di dunia
bersifat dinamis. Namun, kita dapat mengetahui perubahan-perubahan yang telah terjadi melalui
sejarah masa lampau, dengan adanya peninggalan-peninggalan yang memperkuat kajian historis
berupa tulisan (aksara), bangunan, benda kerajinan tangan, dokumen, situs, artefak, dan
peninggalan-peninggalan lain yang memperkuat bahwa suatu kejadian pernah terjadi. Apa yang
dilakukan oleh manusia pada masa kini akan mempengaruhi kehidupan yang akan datang, sesuai
dengan dimensi yang dimiliki sejarah yaitu masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang.
Pada sejarah Peradaban Yunani Kuno, di masa hidup Aristoteles, beliau telah
menyatakan bahwa dalam suatu negara selalu terdapat mereka yang kaya sekali, mereka yang
melarat, dan mereka yang berada ditengah – tengahnya. Uraian yang dikemukakan Aristoteles itu
membuktikan bahwa dimasa itu telah dikenal sistem lapis - berlapis dalam masyarakat, dan besar
kemungkinan di era sebelumnya orang sudah mengenal adanya lapisan – lapisan di dalam
masyarakat yang mempunyai kedudukan bertingkat – tingkat dari bawah keatas.
Menurut Louis Gottscalk dalam bukunya Mengerti Sejarah, Kata “sejarah” berasal dari
kata benda Junani kuno “istoria”, yang berarti ilmu. Dalam penggunaannya oleh filsuf Junani
Aristoteles, istoria berarti suatu pertelaan sistematis mengenai seperangkat gejala alam. Dalam
defenisi yang paling umum, sejarah diartikan sebagai masa lampau umat manusia (2006: 27).
Sejarah menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia yang berorientasi pada
kebudayaan, ekonomi sosial dan politik. Demikian juga halnya dengan Kotapinang yang menjadi
bagian dari sejarah Indonesia. Kotapinang menjadi salah satu tempat terjadinya peristiwa sejarah,

pada masanya berdiri Kesultanan Kotapinang. Pada masa pemerintahan Kesultanan Kotapinang,
terjadi pengklasifikasian masyarakat, yang melahirkan Golongan Bangsawan pada masa
pemerintahan Kesultanan Kotapinang.
Pada masa Kolonial Belanda, sama seperti wilayah lainnya di Sumatera Timur,
Kesultanan Kotapinang tak luput dari kekuasaan Kolonial Belanda. Hal ini menyebabkan
pemerintahan di Kesultanan Kotapinang tak lepas dari campur tangan Belanda, termasuk
kehidupan Bangsawan di Kesultanan tersebut.
Kedatangan Belanda membawa dampak negatif maupun dampak positif bagi Kesultanan
Kotapinang. Dampak negatifnya adalah dengan datangnya Belanda ke Kesultanan Kota Pinang
menimbulkan penderitaan bagi rakyat Kotapinang dimana sebelum kedatangan Belanda rakyat
sudah tunduk kepada Sultan tetapi setelah kedatangan Belanda Sultan dimanfaatkan untuk
memeras rakyat dengan memberikan semua hasil jerih payah rakyat kepada Sultan yang
kemudian akan diserahkan oleh Sultan kepada Belanda. Belanda mempengaruhi penguasa lokal
dengan menanamkan sifat feodalistis kepada penguasa lokal. Belanda juga menguasai
perekonomian dan pemerintahan di Kota Pinang, hal ini dilakukan oleh Belanda untuk
kepentingannya sendiri yakni ingin menguasai daerah tersebut.
Selain pengaruh yang negatif tersebut, kedatangan Belanda juga membawa pengaruh
yang positif bagi Kesultanan Kotapinang khususnya dan Indonesia umumnya. Dengan datangnya
bangsa Belanda ke Indonesia, rakyat mendapat pengetahuan tentang edukasi (pendidikan), irigasi
(pengairan) dan transmigrasi (perpindahan penduduk). Meskipun hanya orang-orang tertentu saja
yang dapat mengecam pendidikan pada masa penjajahan Belanda, namun hal tersebut sangat
berguna dikemudian hari. Demikian juga halnya dengan irigasi dan transmigrasi, rakyat

Indonesia dapat mengetahui pengairan untuk pertanian dan perpindahan penduduk yang nantinya
sangat berguna sehingga rakyat Indonesia dapat bertani dengan baik dan benar juga melakukan
perpindahan dari satu daerah ke daerah lain untuk mencari pekerjaan dan mengatasi terjadinya
kepadatan penduduk pada satu daerah. Meskipun pada awalnya Belanda melakukan ini semua
hanya untuk kepentingan kolonialnya di Indonesia.
Bangsa Belanda banyak mempengaruhi sistem pemerintahan lokal di Indonesia termasuk
Sumatera Timur. Masa kolonial Belanda di Sumatera Timur berlaku sejak diadakannya
perjanjian antara Belanda dengan Inggris yang disebut dengan Traktat London pada tahun 1824
yang pada intinya berisikan tentang pertukaran daerah jajahan, dimana Inggris berjanji tidak
akan meluaskan daerah jajahannya ke Sumatera demikian juga halnya dengan Belanda tidak
akan meluaskan daerah jajahannya ke Semenanjung Melayu.
Kesultanan Kotapinang merupakan salah satu Kesultanan besar di Sumatera Timur.
Kedatangan perusahaan onderneming (Belanda) ke Sumatera Timur banyak merubah kehidupan
para Sultan dan bangsawan Kesultanan Sumatera Timur, termasuk Kesultanan Kotapinang.
Perubahan tersebut menuju ke arah yang lebih baik bagi kalangan Bangsawan, dimana
kehidupan para Sultan dan bangsawan yang sangat sederhana berubah menjadi lebih mewah.
Kemewahan para bangsawan diungkapkan oleh Sinar. Beliau menyatakan bahwa pakaian
yang digunakan oleh para bangsawan terbuat dari sutera yang pada umumnya merupakan buatan
dari Eropa. Kemakmuran yang dinikmati oleh para Sultan dan bangsawan Kesultanan Sumatera
Timur semakin dapat dirasakan setelah berkuasanya Belanda di Sumatera Timur dan
kemakmuran mereka diperoleh dari hasil perkebunan.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud mengadakan penelitian di Kotapinang
mengenai kehidupan Bangsawan Kesultanan Kotapinang pada masa Kolonial Belanda karena
mengingat bahwa pada masanya Bangsawan di Kesultanan Kotapinang memegang peranan
penting dalam struktur masyarakat di Kotapinang. Peneliti ingin mengetahui bagaimana
kehidupan Bangsawan di Kecamatan Kotapinang ditinjau dari aspek politik, ekonomi, sosial
budaya dan seni.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka identifikasi
masalah yang dapat ditentukan adalah sebagai berikut :
1. Sejarah berdirinya Kesultanan Kotapinang.
2. Masa Kolonial Belanda di Sumatera Timur
3. Kehidupan bangsawan Kesultanan Kotapinang pada masa Kolonial Belanda.
C. Pembatasan Masalah
Karena luasnya masalah yang harus dibahas, maka peneliti membatasi permasalahan
dalam penelitian ini agar lebih terarah dan terfokus. Oleh karena itu, penelitian dibatasi
berdasarkan identifikasi masalah, yaitu Kehidupan bangsawan Kesultanan Kotapinang pada
masa Kolonial Belanda.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya Kesultanan Kotapinang?
2. Bagaimana struktur gelar kebangsawanan di Kesultanan Kotapinang pada masa
Kolonial Belanda?

3. Bagaimana kehidupan bangsawan Kesultanan Kotapinang pada masa Kolonial
Belanda ditinjau dari segi pemerintahan, perekonomian, sosial budaya, dan kesenian?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Untuk mengetahui kondisi di Kesultanan Kotapinang, terkhusus pada struktur gelar kaum
bangsawan pada masa kolonial Belanda.
b. Untuk mengetahui kehidupan (struktur pemerintahan, sosial budaya ekonomi, dan seni)
Bangsawan Kesultanan Kotapinang pada masa Kolonial Belanda.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan di Kotapinang ini memiliki beberapa manfaat, yaitu :
1. Sebagai upaya menambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca mengenai
kehidupan Bangsawan Kesultanan Kotapinang.
2. Sebagai bukti Historis bahwa Kesultanan Kotapinang merupakan kesultanan Melayu
yang berdiri di Kecamatan Kotapinang dan merupakan salah satu Kesultanan Melayu di
Sumatera Timur.
3. Sebagai media pembelajaran mengenai stratifikasi sosial yang terdapat dalam kalangan
Bangsawan.
4. Memberi wawasan kepada peneliti tentang penulisan sebuah karya tulis ilmiah.
5. Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
melakukan penelitian berikutnya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berkut:
1. Suatu kerajaan dapat berdiri apabila memiliki syarat sama seperti
terbentuknya sebuah negara. Kerajaan Kotapinang merupakan kerajaan
melayu yang menjadi suatu simbol dari peradaban masyarakat
kotapinang. Berawal dari ditinggalkannya Negeri Pagaruyung oleh
seorang keturunan raja Pagaruyung bernama Batara Sinombah dengan
membawa saudara tirinya perempuan Putri Lenggani ke daerah
Mandailing. Kemudian mereka melanjutkan perjalanannya sampai ke
Hotang Mumuk atau Pinang Awan yang sekarang menjadi Kotapinang.
2. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kotapinang dipengaruhi oleh
keadaan alam yang masih berhutan dan banyak dilalui oleh sungai.
3. Sistem sosial budaya Kesultanan Kotapinang sama halnya dengan
sistem masyarakat Melayu di Sumatera Timur dan pada dasarnya
sudah diwarnai oleh nilai-nilai agama Islam.
4. Stratifikasi masyarakat kerajaan kotapinang terlihat jelas, ada golongan
atas dan rakyat biasa. Stratifikasi yang menjadi perbedaan antara
kerajaan dengan masyarakat biasa dapat kita lihat dari gelar-gelar yang
mereka pakai. Salah satunya adalah gelar bangsawan. Semua gelar
yang berasal dari pihak bangsawan sebagai identitas kaum feodal atau

1

bangsawan tersebut diturunkan secara turun temurun. Mereka hanya
boleh bergaul dengan golongan masing-masing sehingga jelas
kelihatan status seseorang dalam kehidupan masyarakat. Pergaulan
antar golongan tidak bebas terlebih-lebih dalam hal adat dan
perkawinan.
5. Disamping beberapa campur tangan Sultan dalam kehidupan rakyat,
Sultan juga memperhatikan keinginan-kenginan rakyatnya. Misalnya
dalam merayakan hari-hari besar agama, Sultan mengadakan pesta dan
memberikan hiburan kepada rakyatnya dengan mengadakan berbagai
jenis kegiatan seperti menari dan pertunjukan pencak silat dan
ronggeng.
6. Potensi alam di Kesultanan Kotapinang mendorong kedatangan
pengusaha Belanda menanamkan modalnya di daerah ini dan sekaligus
menguasainya.

5.2. Saran
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan saat melakukan Penelitian dan
analisis terhadap hasil penelitian, peneliti mencoba memberikan saran sebagai
berikut:
1. Bagi masyarakat setempat
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan
sejarah masyarakat terhadap Kesultanan Kotapinang, terkhusus
mengenai Kehidupan Bangsawan Kesultanan Kotapinang Pada Masa

2

Kolonial

Belanda

menjadi

bahan

refleksi

terhadap

kondisi

kemasyarakatan sekarang.
2. Bagi pemerintah setempat
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi masukan dan tambahan dalam
sejarah mengenai kehidupan masyarakat pada masa itu, yang mana
Kesultanan Kotapinang merupakan salah satu Kesultanan Melayu yang
berada di Sumatera Timur, yang juga memiliki lapisan-lapisan sosial
dalam masyarakat (stratifikasi) dan juga memiliki kehidupan dibidang
sosial budaya, ekonomi dan seni. Juga struktur pemerintahan pada
masa Kolonial Belanda.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan hasil Penelitian ini dapat
menjadi landasan dan bermanfaat untuk ke depannya. Peneliti
selanjutnya diharapkan dapat lebih teliti dalam meneliti dan
mempelajari

tentang

dokumen-dokumen

yang

relevan

dengan

Kesultanan Kotapinang, terkhusus mengenai Kehidupan Bangsawan
Kesultanan Kotapinang Pada Masa Kolonial Belanda.

3

DAFTAR PUSTAKA
 Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Bhineka Cipta

 Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D.
Bandung: Alfabeta
 Gottscchalk, Louis, Nugroho Notosutanto (pentrj). (2006). Mengerti
Sejarah. Jakarta: UI Press
 Abdurahman, Dudung. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Jogjakarta:
Az-Ruzz Media.
 Sjamsuddin, Helius. (2012). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak

 Tim Dosen Pendidikan Sejarah. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan
Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah:
Unimed
 Sinar, Tengku L. (2006). Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu Di
Sumatera Timur. Medan: Yayasan Kesultanan Serdang.

 Perret, Daniel. (2010). Kolonialisme Dan Etnisitas Batak Dan Melayu di
Sumatera Timur Laut. Jakarta: Pusat Penelitian Dan Pengembangan
Arkeologi Nasional.

 Soedewo, Ery. Oetomo, Repelita W. Wiradnyana, Ketut. (2006). Situs dan
Objek Arkeologi di Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara.
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Pusat Penelitian dan
Pengembangan Arkeologi Nasional Balai Arkeologi Medan.
 Sweeney, Amin. (2005). Karya Lengkap Abdullah Bin Abdul Kadir
Munsyi Jilid 1. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
 Takari, Muhammad. (2013). Kesenian
Perubahan, dan Strategi Budaya. Batam.

Melayu

Kesinambungan,

 Iskandar, Ades dkk. (2013). Kumpulan Legenda / Cerita Rakyat Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Kotapinang: Kantor Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi.