ANALISIS ASPEK RASIONAL DALAM PENGANGGARAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PENGIMPLEMENTASIAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

 
 

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan reformasi sektor pubik yang begitu dinamis saat ini tidak dapat
dilepaskan dari tuntutan masyarakat yang melihat secara kritis buruknya kinerja
pemerintah dalam mengelola sumber daya publik. Perubahan suatu sistem politik,
sosial, dan kemasyarakatan serta ekonomi yang dibawa oleh arus reformasi telah
menimbulkan tuntutan yang beragam terhadap pengelolaan pemerintahan yang baik.
Tuntutan ini telah mempengaruhi dan memaksa pemerintah melakukan perubahan
paradigma dan perubahan organisasional yang lebih menekankan pada prinsip efisiensi,
efektivitas, dan berorientasi pada hasil sehingga diharapkan informasi sektor publik
dapat meraih kepercayaan dari pihak-pihak yang berkepentingan.
Agenda-agenda reformasi terhadap tuntutan perubahan organisional kemudian
menciptakan sejumlah prinsip atau doktrin tata kelola pemerintahan seperti terangkum
dalam prinsip reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1993). Beberapa agenda
perubahan yang mengacu pada prinsip-prinsip tersebut diantaranya adalah pemerintah
berpicu pada misi (mission-driven government), pemerintah berorientasi pada hasil
(result-oriented government), pemerintah berpicu pada pelanggan (customer-driven

government), standar atau ukuran kinerja yang jelas,tingkat pelayanan yang diinginkan.
Seperti yang telah dilakukan di Amerika Serikat pada awal mula mengimplementasikan
anggaran berbasis kinerja yaitu dengan dibentuknya Komisi Hoover pada tahun 1949
untuk mendukung konsep anggaran berbasis kinerja hingga diberlakukannya GPRA
(Government Performance and Result Act) tahun 1993, sehingga reformasi anggaran
telah berusaha merubah penekanan anggaran dari pengendalian belanja line item kepada
alokasi sumber daya berdasarkan tujuan program dan ukuran-ukuran hasil. Hal ini
seperti yang tercantum pada General Accounting Office (GAO)


 


 

Anggaran berbasis kinerja di Indonesia telah diperkenalkan dalam UndangUndang no. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menjelaskan bahwa rencana
kerja dan anggaran disusun berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai atau berbasis
kinerja. Penjelasan undang-undang tersebut menguraikan bahwa anggaran berbasis
prestasi kerja merupakan upaya untuk memperbaiki proses penganggaran di sektor
publik. Dengan disahkannya Undang-Undang no. 17 tahun 2003 tentang keuangan

negara. Pemerintah bersama DPR kemudian mengesahkan juga Undang-undang No.32
tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan Undang-Undang no.33 tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan pemerintah pusat dan daerah. Dikeluarkannya kedua UndangUndang tersebut telah merubah paradigma pembangunan di daerah, terkait perubahan
sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan daerah. Kemudian, perubahan dalam
sistem penganggaran sesuai Kepmendagri No.29 tahun 2002 yang sekarang telah
direvisi dengan dikeluarkannya Permendagri No. 13 tahun 2006 tentang pedoman
pengeloaan keuangan daerah adalah implementasi penganggaran berbasis kinerja
sebagai model partisipasi (Bastian, 2006).
Mengingat bahwa sistem anggaran berbasis kinerja dan evaluasi serta untuk
menghindari duplikasi dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran kementrian
Negara/lembaga/perangkat daerah perlu dilakukan penyatuan sistem akuntabilitas
kinerja dalam sistem penganggaran dengan memperkenalkan sistem penyusunan
anggaran rencana kerja dan anggaran kementrian Negara/lembaga/perangkat daerah
(RKA-SKPD). Penyusunan rencana kerja dan anggaran tersebut memenuhi kebutuhan
akan berbasis kinerja dan pengukuran akuntabilitas kinerja negara/lembaga/perangkat
daerah.
Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti tentang pengimplementasian
anggaran berbasis kinerja di Amerika Serikat belum menunjukkan hasil yang
menggembirakan dan memiliki persepsi yang beragam. Willoughby dan Melkers (2000)
yang meneliti persepsi para penganggar (budgeter) di 49 negara bagian Amerika Serikat

terhadap efektivitas pengimplementasian anggaran berbasis kinerja, menemukan bahwa
secara keseluruhan pengimplementasian anggaran berbasis kinerja baru sampai pada
taraf yang lumayan efektif dalam memperbaiki hasil program lembaga, pengambilan
 
 


 

keputusan dalam pemerintah, dan koordinasi antara eksekutif dan legislatif. Dampak
anggaran berbasis kinerja pada kinerja fiskal juga belum menunjukkan hasil yang
signifikan. Crain dan O’Roark (2004) menemukan bahwa kehadiran anggaran berbasis
kinerja baru dapat mengurangi belanja total negara bagian, setidaknya sebesar 1,3%
bagian pendapatan negara bagian, dan 2% per kapita.
Terlepas dari beberapa penelitian tersebut, pengimplementasian anggaran
berbasis kinerja dalam sejumlah hal telah menunjukkan dampak yang positif. Pemberian
informasi kinerja dalam proses anggaran walaupun tidak mentransformasi proses
keputusan, tetapi menambah nilai pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan
(Broom 1995), Sebagai sebuah konfirmasi anggaran berbasis kinerja memiliki potensi
untuk mendukung pengambilan keputusan berinformasi, akibatnya pengambilan

keputusan menjadi lebih akurat (Willlougby dan Melkers, 2001). Terkait dengan aspek
rasional, penelitian yang dilakukan oleh Julnez dan Holzer (2001) tentang utilisasi
kinerja pada organisasi publik yang melibatkan tahap adopsi dan implementasi.
penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kebijakan adopsi dalam utilisasi ukuran
kinerja dipengaruhi oleh aspek rasional yang meliputi faktor sumber daya, informasi,
orientasi tujuan organisasi publik.
Penelitian pengimplementasian anggaran berbasis kinerja yang dilakukan di
Indonesia oleh Asmadewa (2006) menemukan bukti bahwa faktor sumber daya dan
informasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengimplementasian anggaran
berbasis kinerja di pemerintah pusat, namun temuan inipun tidak dapat diartikan bahwa
pendekatan anggaran ini telah merubah proses penganggaran menjadi lebih rasional
karena faktor sumber daya dan informasi lebih merupakan aspek formal dalam proses
penganggaran.
Dengan mempertimbangkan kelemahan dan kelebihan anggaran berbasis kinerja
dan perkembangan yang masih beragam dan belum menggembirakan sejauh ini, maka
evaluasi atas status pengimplementasian anggaran berbasis kinerja yang telah dicapai
pemerintah daerah saat ini penting untuk diteliti, Apakah perubahan pendekatan
anggaran ini efektif dijalankan atau hanya menjadi aksi simbolis yang terjebak pada
formalitas penyusunan anggaran dan pada akhirnya berujung pada kegagalan reformasi.
 

 


 

Hal ini merupakan upaya untuk menjaga momentum perubahan ini agar selalu pada
jalur yang tepat (Bastian, 2006). Karenanya, penelitian ini akan meneliti status
perkembangan atau efektivitas pengimplementasian anggaran berbasis kinerja
pemerintah daerah dari perspektif teori organisasi yang melihat perubahan dalam
pendekatan anggaran sebagai perubahan organisasional.
Penganggaran dalam akuntansi sektor publik merupakan bagian dari proses
perencanaan dan pengendalian manajerial organisasi sektor publik. Penganggaran yang
baik akan memberikan dasar bagi pengukuran kinerja, menghasilkan informasi kinerja
yang valid dan akurat, sehingga dapat digunakan sebagai bahan penyusunan laporan
kinerja untuk pengendalian. Keberhasilan proses perencanaan dan pengendalian dalam
praktiknya tidak hanya ditentukan oleh faktor teknis (menganggarkan dengan benar)
tetapi juga sangat ditentukan oleh dinamika sosial organisasi yang terjadi saat ini
(Asmadewa, 2006). Karena itu, cukup beralasan jika perspektif organisasi digunakan
untuk meneliti pengimplementasian berbasis kinerja.
Dilihat dari sudut pandang rasional, efektivitas pengimplementasian anggaran

berbasis kinerja merupakan isu teknis. Sistem pengukuran kinerja yang dilandasi oleh
konsep value for money, dan anggaran yang berorientasi pada hasil menekankan suatu
pemikiran logis dan rasional dalam mengelola suatu perubahan dalam suatu organisasi.
Organisasi kemudian dapat dimodifikasi dengan mengaplikasikan perencanaan rasional
berdasarkan saintifik untuk mencapai efisiensi keseluruhan organisasi (Gouldner, 1986;
dalam Julnez dan Holzer, 2001). Berdasarkan literatur dan penelitian sebelumnya,
penelitian sekarang ini akan menghubungkan aspek rasional terhadap efektivitas
pengimplementasian

anggaran

berbasis

kinerja.

Faktor-faktor

yang

diduga


mempengaruhi proses pengimplementasian meliputi sumber daya, informasi, orientasi
tujuan, pengembangan sistem pengukuran kinerja, dan kesulitan penentuan indikator
kerja
Penelitian ini akan menanyakan persepsi para pejabat (penganggar) pada
lembaga/instansi di lingkup pemerintah kabupaten Surakarta tentang sejauh mana
efektivitas pengimplementasian anggaran berbasis kinerja di unit organisasi mereka dan
sikap mereka terhadap faktor-faktor rasional (sumber daya, informasi, orientasi tujuan)
 
 


 

yang mempengaruhi efektivitas pengimplementasian tersebut merupakan hal yang
membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
B. PERMASALAHAN
Berdasar latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
ƒ


Bagaimanakah aspek rasional (sumber daya, informasi, orientasi tujuan) dalam
mempengaruhi efektivitas pengimplementasian anggaran berbasis kinerja ?

 

 
 

43 
 

DAFTAR PUSTAKA
Aliminsyah dan Padji. 2003. Kamus Istilah Akuntansi dan Perbankan. Bandung.
Yrama Widya.
Ames, C. dan J. Archer. 1988. Achievement Goals in the Classroom: Students’
Learning Strategies and Motivation Processes. Journal of Educational
Psychology, Vol 80: 260-267.
Antony, R. N., J. Dearden dan N. M. Bredford. 1992. Sistem Pengendalian
Manajemen. Jakarta. Binarupa Aksara.

Asmadewa, I. 2006. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keefektifan
Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja (Survei pada Pemerintah Pusat).
Thesis UGM. Unpublished.
Bastian, I. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta. Penerbit
Erlangga.
Broom, C. A. 1995. Performance-Based Government Models: Building a Tracks
Record. Public Budgeting and Finance, Vol 15 (4): 3-17.
Cavaluazzo ,K. S. and Ittner, C. D. 2003. Implementing performance
measurement innovations : evidence from government. Accounting
Organization and Society,April/may, Vol 29: 243-268.
Crain, W. M. dan J. B. O’Roack. 2004. The impact of performance-based
budgeting on state fiscal performance. Economics of governance,Vol 15:
168-186.
Darmansjah, I. 2002. Strategic Plannings. Available at: http://www.
iwandarmansjah.web.id
Departemen Dalam Negeri. 2006. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun
2006
tentang
Pedoman
Pengelolaan

Keuangan
Daerah.
www.depdagri.go.id.
Forrester, J. P., dan G. B. Adams. 1997. Budgetery Reform through Orgaizational
Learning: Toward an Organizational Theory of Budgeting. Administrtion
and Society 28 (4): 466-488.
General Accounting Office. 1993. Performance Budgeting, State Experience and
Implications for the Federal Government. GAO/AFMD-93-41.
Washington D.C.
General Accounting Office. 2005. Performance Budgeting: Efforts to Restructures
Budget to Better Align Resources with Performance. GAO-05-117.
Washington D.C.
Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang.
Bagian Penerbit UNDIP.
Goodman , D. dan E. J. Clynch. 2004. Budgetery decision making by eksekutif
and legislative budget analysts: The impact of politicial Cues and
Analytical Information. Public Budgetering & Finance, Fall: 20-37.
Gujarati, D. N. 1995. Basic Econometrics. New York. McGraw-Hill.
Hadi, S. 1994. Metode Reseach I. Andy Offset, Yogyakarta.
Halim, A. dan F.L.Sihaloho. 2005. Pengaruh faktor-faktor rasional, politik dan

kultur organisasi terhadap pemanfaatan informasi kinerja instansi
pemerintah daerah. SNA VII: 774-790.

43 
 

Hood, C. 1991. A Public Management for All Seasons?, Public Administration,
Vol. 61 (Spring): 143-149.
Howard, S. K. 1973. Changing State Budgeting. Lexington KY: Council of State
Goverments.
Jones, R. dan M. Pendlebury. 2000. Public Sektor Accounting,5th edition, Prentice
Hall.
Jordan, M. M. dan M. Harkbart. 2005. The Goal and Implementing Succes of
state Performance-based Budgeting, Journal of Public Budgeting,
Accounitng and Financial Management. Vol. 17 (4): 471-489.
Joyce, P. G. 1993. Using Performance measures for federal budgeting : Proposals
and prospects. Public budgeting finance, Vol. 13(4): 3-17.
Julnes, P. deL. and M. Holzer. 2001. Promoting the Utilization of Performance
Measures in Public Organizations, An Empirical Study of Faktor Affecting
Adaptation and Implementation, Public Administration Review, Vol 61(6):
693-701.
Kreitner R and A. Kinichi. 2001. Organizational Behavior 5th Edition, McGrawHill.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Andi Yogyakarta.
Osborne, D. dan T. Gaebler. 1993. Reinventing Government, How the
Entrepreneurial Spirit is Transforming the Public Sector. Reading Mass:
Addison-Wesley.
Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja
Perangkat
Daerah
Kota
Surakarta,
www.hukumdanham.surakarta.go.id.
RI, Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, www.ri.go.id
No. 1 tahun 2003 tentang Perbendaharaan Negara, www.ri.go.id
No. 32 tahun 2003 tentang Pemerintahan Daerah, www.ri.go.id
No. 33 tahun 2003 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah, www.ri.go.id
Robinson, M. dan J. Brumby. 2005. Does Performance Budgeting Work? An
Analytical Review of the empirical literatur, IMF Working Paper
WP/05/210.
Rubin, I. 1997. The politics of Public Budgeting: Getting ang Spending,
Borrowing and Balancing. Chatham, NJ: Chatham House Publishers.
Wahyono, T. 2004. Cara Mudah Melakukan Analisa Statistik Dengan SPSS. Gava
Media.
Wang, X. 2000. Performance Measurement in Budgeting: A Study in Country
government. Public Budgeting and Finance. Vol 20(3): 105-120.
Willoughby, K. G. dan J. E. Melkers. 2000. Implementing PBB (Performance
Based Budgeting) : Confilcting Views of Succes. Public Budgeting and
Finance. Vol 20. 105-120.
. 2001. Budgeter’s Views of State Performance Based Budgeting
Systems. Public Administrations Review Vol 61(1) 54-64.
Yarnest. 2004. Panduan Aplikasi Statistik dengan menggunakan SPSS versi 11.0.
Malang. Penerbit IDOMA.
 

Bidang Ilmu:
Sosial - Ekonomi

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

ANALISIS ASPEK RASIONAL DALAM PENGANGGARAN PUBLIK TERHADAP
EFEKTIVITAS PENGIMPLEMENTASIAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA
PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

No Kontrak: 089/SP2H/PP/DP2M/III/2010 Tertanggal 1 Maret 2010

Oleh:
Fatchan Achyani, SE, MSi.
Bayu Tri Cahya, SE.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010

RINGKASAN DAN SUMMARY

ANALISIS ASPEK RASIONAL DALAM PENGANGGARAN PUBLIK TERHADAP
EFEKTIVITAS PENGIMPLEMENTASIAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA
PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aspek rasional yaitu sumber daya,
informasi, dan orientasi tujuan terhadap implementasi efektivitas anggaran berbasis kinerja.
Penerapan anggaran berbasis kinerja dimaksudkan agar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pertanggungjawaban anggaran, setiap institusi publik tidak hanya mempertanggungjawabkan
input-nya semata tetapi juga harus mempertanggungjawabkan untuk apa dan berapa output dan
hasil (outcome) yang diperoleh dari setiap dana yang dibelanjakan.
Pada dasarnya penelitian ini merupakan suatu wacana baru khususnya untuk
pemerintah kota Surakarta. Dengan mempertimbangkan kelemahan dan kelebihan anggaran
berbasis kinerja serta perkembangan yang masih beragam, maka evaluasi status atas
pengimplementasian anggaran berbasis kinerja yang telah dicapai pemerintah saat ini dianggap
penting untuk diteleti. Apakah perubahan pendekatan anggaran ini efektif dijalankan atau hanya
menjadi aksi simbolis yang terjebak pada formalitas penyusunan anggaran dan hanya berujung
pada kegagalan reformasi. Hal ini merupakan suatu upaya yang tepat untuk menjaga pada jalur
yang tepat
Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan adalah menggunakan
metode purposive atau lebih tepatnya dengan judgement sampling untuk memilih anggota
sampelnya (responden). Dimana sampelnya adalah para pejabat penggunan anggaran di satuan
kerja perangkat daerah pemerintah kota surakarta. Beberapa kriteria yang melandasi pemilihan
responden adalah bahwa responden tersebut terlibat dalam perencanaan penyusunan anggaran,
pengukuran kinerja dan dalam pengambilan keputusan anggaran serta yang nantinya
mengembalikan kuisioner. Dalam Permendagri 13 tahun 2006 pasal 10 adalah pejabat pengguna
anggaran adalah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah atau pejabat yang diberikan kewenangan
atas penggunaan anggaran. Dimana Sesuai dengan Peraturan daerah no 6 tahun 2008 tentang
organisasi dan tata kerja perangkat daerah kota Surakarta, satuan kerja perangkat daerah
ii

berjumlah 84 satuan kerja perangkat daerah sehingga nantinya kuisioner yang akan disebarkan
sebanyak 84 yang ditujukan kepada pejabat pengguna anggaran pada tiap Satuan Kerja
Perangkat Daerah.
Variabel yang diujikan dalam penelitian ini terdiri efektivitas implementasi anggaran
berbasis kinerja dan aspek rasional. Dimana aspek rasional tersebut terdiri dari sumber daya,
informasi, dan orientasi tujuan sebagai aspek rasional dan efektivitas implementasi anggaran
berbasis kinerja. Dari analisis regresi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa variabel sumber
daya dan informasi, terbukti mempengaruhi secara positif efektivitas implementasi anggaran
berbasis kinerja pada pemerintah kota Surakarta. Sedangkan untuk variabel orientasi tujuan tidak
ada pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas implementasi anggaran berbasis kinerja
Berdasarkan dari hail analisis menunjukkan bahwa dukungan sumber daya dalam setiap
regulasi pada organisasi pemerintah pada umumnya merupakan hal yang formal yang harus
dilakukan dan upaya tersebut terhadap telah coba dilakukan oleh organisasi pemerintah (satuan
kerja perangkat daerah) di Surakarta. Alokasi dana dan penetapan pegawai untuk melaksakan
peraturan baru, serta waktu yang disediakan lebih merupakan hal yang harus dilakukan sebagai
bentuk respon birokrasi dan bentuk disiplin untuk menunjukkan bahwa organisasi telah
melaksanakan hal yang tepat. Terkait variabel informasi, sebagian besar responden
mengindikasikan sudah ada upaya untuk mengikuti pelatihan atau workshop atau seminar
tentang anggaran berbasis kinerja khususnya bagi pegawainya.
Sedangkan untuk tidak ada nya pengaruh yang signifikan variabel orientasi tujuan
terhadap efektivitas implementasi anggaran berbasis kinerja pada pemerintah kota Surakarta
menurut peneliti karena para penganggar tidak memiliki orientasi tujuan dan orientasi efisiensi
terkait

dengan

anggaran

berbasis

kinerja.

Orientasi

menghabiskan

anggaran

tanpa

memperhatikan kualitas output dan tujuan program yang telah disusun dalam perencanaan
strategis pelaksanaan anggaran merupakan paradigma anggaran tradisional. Dimana paradigma
tersebut bertolak belakang dengan anggaran berbasis kinerja yang memperhatikan keterkaitan
dana publik dengan output dan tujuan program. Hal-hal ini terjadi karena kompetensi pejabat
pengguna anggaran dalam hal pemahaman anggaran berbasis kinerja masih belum optimal.

iii

PRAKATA

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat,
karunia dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian hibah bersaing ini. Penelitian
hibah bersaing dengan judul “ Analisis Aspek Rasional Dalam Penganggaran Publik Terhadap
Efektivitas Pengimplementasian Anggaran Berbasis Kinerja Pada Pemerintah Kota Surakarta”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian hibah bersaing ini bukan hasil
dari jerih payah sendiri, akan tetapi banyak pihak yang telah membantu. Pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga selesainya penelitian hibah
bersaing ini. Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu atas terselesainya penelitian ini
Kiranya Allah SWT yang akan memberikan balasan atas segala kebaikan dan kemurahan
hati semuanya. Seperti peribahasa ”tiada gading yang tak retak”, maknanya thesis inipun masih
jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan senang
hati. Akhirnya penulis berharap semoga penelitian hibah bersaing ini bermanfaat.

Surakarta, Oktober 2010
Penulis

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
RINGKASAN DAN SUMMARY...................................................................
PRAKATA .......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................
B. Permasalahan ...................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Anggaran Berbasis Kinerja ...............................................................
B. Konsep Reformasi Anggaran Berbasis Kinerja .................................
C. Efektivitas Implementansi Anggaran Berbasis Kinerja dan Aspek
Rasional .............................................................................................
D. Perubahan Organisasinal ...................................................................
E. Teori Pemanfaatan (Theory Of Utilization) ......................................
F. Penelitian Terdahulu ..........................................................................
G. Pengembangan Hipopenelitian hibah bersaing ..................................
G.1. Sumber Daya..............................................................................
G.2. Informasi ....................................................................................
G.3. Orientasi Tujuan ........................................................................
H. Kerangka Berfikir ..............................................................................
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian ...............................................................................
B. Manfaat Penelitian .............................................................................
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ..............................................................................
B. Pengumpulan Data dan Pemilihan Sampel ........................................
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................
C.1. Efektivitas Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja ...............
C.2 Sumber Daya ..............................................................................
C.3 Informasi ....................................................................................
C.4 Orientasi Tujuan .........................................................................
D. Analisis Data ......................................................................................
D.1. Pengujian Instrumen ...................................................................
D.1.1. Uji Validitas......................................................................
D.1.2. Uji Realibilitas ..................................................................
D.2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................
D.2.1. Uji Normalitas Data ............................................................
D.2.2. Uji Multikolinearitas ...........................................................
D.2.3. Uji Heteroskedastistas .........................................................
D.3. Pengujian Hipopenelitian hibah bersaing.....................................

v

i
ii
iv
v
vii
viii
1
5
6
7
9
10
11
12
714
14
15
16
17
18
18
19
19
20
20
21
22
23
24
24
24
24
24
25
25
25
25

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif ...............................................................................
A.1 Sampel ..........................................................................................
A.2 Variabel ........................................................................................
A.3 Persepsi Responden Tiap Variabel...............................................
A.3.1. Efektivitas Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja .......
A.3.2. Sumber Daya .....................................................................
A.3.3. Informasi ...........................................................................
A.3.4. Orientasi Tujuan .................................................................
B. Hasil Uji Validitas dan Realibiltas .......................................................
C. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................................
C.1. Uji Normalitas Data .....................................................................
C.2. Uji Multikolinearitas ....................................................................
C.3. Uji Heteroskedastistas ..................................................................
D. Pengujian Hipopenelitian hibah bersaing ............................................
E. Pembahasan ..........................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Keterbatasan .........................................................................................
C. Saran.....................................................................................................
D. Implikasi...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
LAMPIRAN .....................................................................................................

vi

27
27
28
28
29
30
31
33
34
34
34
35
35
36
37
40
41
41
42
43
44

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Karakteristik Sampel .............................................................................

27

Tabel 2 Statistik Deskristif tiap variabel ............................................................

28

Tabel 3 Persentase respon per total sampel pada variabel Efektivitas
Implementasi Berbasis Kinerja ............................................................

29

Tabel 4 Persentase respon per total sampel pada variabel Sumber Daya ...........

31

Tabel 5 Persentase respon per total sampel pada variabel Informasi .................

32

Tabel 6 Persentase respon per total sampel pada variabel Orientasi Tujuan......

33

Tabel 7 Hasil uji validitas dan reliabilitas .. .......................................................

34

Tabel 8 Hasil Pengujian Normalitas ........... .......................................................

35

Tabel 9 Hasil Pengujian Multikolinearitas ..........................................................

35

Tabel 10 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser.......................

36

Tabel 11 Hasil Analisis Regresi pengaruh Aspek Rasional terhadap Implementasi
Anggaran Berbasis Kinerja…………………………………………….

vii

36

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner Penelitian ........................................................................

44

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Uji Realibilitas...........................................

47

Lampiran 3 Hasil Uji Deskriptif dan Uji Asumsi Klasik ...................................

51

Lampiran 4 Hasil Uji Regresi .............................................................................

54

Lampiran 5 Personalia Penelitian .......................................................................

55

viii

RINGKASAN DAN SUMMARY
ANALISIS ASPEK RASIONAL DALAM PENGANGGARAN PUBLIK TERHADAP
EFEKTIVITAS PENGIMPLEMENTASIAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA
PEMERINTAH KOTA SURAKARTA
Oleh:
Fatchan Achyani, SE, MSi.
Bayu Tri Cahya, SE.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aspek rasional yaitu sumber daya,
informasi, dan orientasi tujuan terhadap implementasi efektivitas anggaran berbasis kinerja.
Penerapan anggaran berbasis kinerja dimaksudkan agar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pertanggungjawaban anggaran, setiap institusi publik tidak hanya mempertanggungjawabkan
input-nya semata tetapi juga harus mempertanggungjawabkan untuk apa dan berapa output dan
hasil (outcome) yang diperoleh dari setiap dana yang dibelanjakan.
Pada dasarnya penelitian ini merupakan suatu wacana baru khususnya untuk
pemerintah kota Surakarta. Dengan mempertimbangkan kelemahan dan kelebihan anggaran
berbasis kinerja serta perkembangan yang masih beragam, maka evaluasi status atas
pengimplementasian anggaran berbasis kinerja yang telah dicapai pemerintah saat ini dianggap
penting untuk diteleti. Apakah perubahan pendekatan anggaran ini efektif dijalankan atau hanya
menjadi aksi simbolis yang terjebak pada formalitas penyusunan anggaran dan hanya berujung
pada kegagalan reformasi. Hal ini merupakan suatu upaya yang tepat untuk menjaga pada jalur
yang tepat
Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan adalah menggunakan
metode purposive atau lebih tepatnya dengan judgement sampling untuk memilih anggota
sampelnya (responden). Dimana sampelnya adalah para pejabat penggunan anggaran di satuan
kerja perangkat daerah pemerintah kota surakarta. Beberapa kriteria yang melandasi pemilihan
responden adalah bahwa responden tersebut terlibat dalam perencanaan penyusunan anggaran,
pengukuran kinerja dan dalam pengambilan keputusan anggaran serta yang nantinya
mengembalikan kuisioner. Dalam Permendagri 13 tahun 2006 pasal 10 adalah pejabat pengguna
anggaran adalah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah atau pejabat yang diberikan kewenangan
atas penggunaan anggaran. Dimana Sesuai dengan Peraturan daerah no 6 tahun 2008 tentang

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKRTA

organisasi dan tata kerja perangkat daerah kota Surakarta, satuan kerja perangkat daerah
berjumlah 84 satuan kerja perangkat daerah sehingga nantinya kuisioner yang akan disebarkan
sebanyak 84 yang ditujukan kepada pejabat pengguna anggaran pada tiap Satuan Kerja
Perangkat Daerah.
Variabel yang diujikan dalam penelitian ini terdiri efektivitas implementasi anggaran
berbasis kinerja dan aspek rasional. Dimana aspek rasional tersebut terdiri dari sumber daya,
informasi, dan orientasi tujuan sebagai aspek rasional dan efektivitas implementasi anggaran
berbasis kinerja. Dari analisis regresi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa variabel sumber
daya dan informasi, terbukti mempengaruhi secara positif efektivitas implementasi anggaran
berbasis kinerja pada pemerintah kota Surakarta. Sedangkan untuk variabel orientasi tujuan tidak
ada pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas implementasi anggaran berbasis kinerja
Berdasarkan dari hail analisis menunjukkan bahwa dukungan sumber daya dalam setiap
regulasi pada organisasi pemerintah pada umumnya merupakan hal yang formal yang harus
dilakukan dan upaya tersebut terhadap telah coba dilakukan oleh organisasi pemerintah (satuan
kerja perangkat daerah) di Surakarta. Alokasi dana dan penetapan pegawai untuk melaksakan
peraturan baru, serta waktu yang disediakan lebih merupakan hal yang harus dilakukan sebagai
bentuk respon birokrasi dan bentuk disiplin untuk menunjukkan bahwa organisasi telah
melaksanakan hal yang tepat. Terkait variabel informasi, sebagian besar responden
mengindikasikan sudah ada upaya untuk mengikuti pelatihan atau workshop atau seminar
tentang anggaran berbasis kinerja khususnya bagi pegawainya.
Sedangkan untuk tidak ada nya pengaruh yang signifikan variabel orientasi tujuan
terhadap efektivitas implementasi anggaran berbasis kinerja pada pemerintah kota Surakarta
menurut peneliti karena para penganggar tidak memiliki orientasi tujuan dan orientasi efisiensi
terkait

dengan

anggaran

berbasis

kinerja.

Orientasi

menghabiskan

anggaran

tanpa

memperhatikan kualitas output dan tujuan program yang telah disusun dalam perencanaan
strategis pelaksanaan anggaran merupakan paradigma anggaran tradisional. Dimana paradigma
tersebut bertolak belakang dengan anggaran berbasis kinerja yang memperhatikan keterkaitan
dana publik dengan output dan tujuan program. Hal-hal ini terjadi karena kompetensi pejabat
pengguna anggaran dalam hal pemahaman anggaran berbasis kinerja masih belum optimal.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKRTA

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Survei pada SKPD Kota Cimahi)

0 3 1

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI ANGGARAN BERBASIS KINERJA DITINJAU DARI PENGARUH SUMBER DAYA, INFORMASI, ORIENTASI TUJUAN DAN PENGUKURAN KINERJA SEBAGAI ASPEK RASIONAL

0 6 34

DAFTAR PUSTAKA Achyani, F., & Cahya, B. T. 2011. Analisis Aspek Rasional dalam Penganggaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Boyolali).

0 7 4

PENGARUH PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI ANGGARAN Pengaruh Penganggaran Berbasis Kinerja, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Akuntabilitas Kinerja Aparat Pemerintah Daerah (Studi Kasus P

0 5 11

PENGARUH PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI ANGGARAN Pengaruh Penganggaran Berbasis Kinerja, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Akuntabilitas Kinerja Aparat Pemerintah Daerah (Studi Kasus P

0 2 17

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2009-2011 Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2009-2011.

1 1 13

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2009-2011 Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2009-2011.

0 0 15

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH Analisis Kinerja Keuangan Pada Pemerintah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2009-2011.

0 1 12

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH Analisis Kinerja Keuangan Pada Pemerintah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2009-2011.

0 3 16

ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR - ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA PEMERINTAH KOTA SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 8