TA : Dashboard Untuk Visualisasi Penjualan Voucher Pulsa Elektrik di Rajawali Reload Mojokerto.

(1)

DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PENJUALAN

VOUCHER PULSA ELEKTRIK DI RAJAWALI

RELOAD MOJOKERTO

TUGAS AKHIR

Program Studi

Sistem Informasi

Oleh:

Angga Khatulistiwa

09.41010.0225

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016


(2)

ix

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Sistem Dashboard ... 6

2.1.1 Visualisasi ... 6

2.1.2 Pengertian Dashboard ... 6

2.1.3 Tujuan Penggunaan Dashboard ... 7

2.1.4 Jenis Dashboard ... 7

2.1.5 Karakteristik Dashboard ... 9

2.1.6 Komponen Dashboard ... 11


(3)

x

2.1.8 Key Performance Indikator... 15

2.19 Grafik... 15

2.2 Analisis dan Perancangan Sistem ... 17

2.3 Unified Modeling Language ... 17

2.4 Database ... 18

2.5 HTML5 ... 19

2.6 Hypertext Preprocessor ... 19

2.7 MySQL ... 19

2.8 Java script ... 20

2.9 Highcharts ... 21

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 22

3.1 Analisis Sistem ... 22

3.1.1 Sekilas Mengenai Rajawali Reload ... 22

3.1.2 Identifikasi Permasalahan ... 23

3.1.3 Analisis Permasalahan... 24

3.2 Gambaran Umum Sistem ... 25

3.3 Perancangan Sistem ... 27

3.3.1 Analisis Kebutuhan Sistem ... 27

3.3.2 Identifikasi Parameter Indikator ... 28

3.3.3 Input, Proses, dan Output ... 28

3.3.4 UML ... 32

3.3.5 Desain Interface ... 47

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 52


(4)

xi

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 52

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 52

4.2 Pembuatan Aplikasi ... 53

4.3 Implementasi Sistem ... 53

4.3.1 Halaman Login ... 53

4.3.2 Dashboard untuk transaksi penjualan dan deposit (harian) ... 54

4.3.3 Dashboard untuk transaksi penjualan dan deposit (mingguan) 56 4.3.4 Dashboard untuk transaksi penjualan dan deposit (bulanan).. 57

4.3.5 Dashboard untuk transaksi penjualan berdasarkan voucher... 58

4.3.6 Dashboard untuk transaksi penjualan berdasarkan customer.. 59

4.3.7 Dashboard untuk transaksi penjualan berdasarkan cluster... 60

4.4 Uji Coba Sistem ... 61

4.4.1 Black box testing ... 62

4.4.2 Uji Coba Fungsi Berdasarkan Accounting ... 62

4.4.3 Uji Coba Fungsi Berdasarkan Owner... 63

4.5 Evaluasi Sistem ... 64

BAB V PENUTUP ... 67

5.1 Kesimpulan ... 67

5.2 Saran ... 67


(5)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keterhubungan Data dan Jenis Grafik yang sesuai ... 16

Tabel 3.1 Tahapan Penelitian ... 27

Tabel 3.2 Analisis Kebutuhan ... 27

Tabel 3.3 Nilai Parameter Indikator ... 28

Tabel 4.1 Hasil Tes Fungsi Berdasarkan Accounting ... 62

Tabel 4.2 Hasil Tes Fungsi Berdasarkan Owner ... 64


(6)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Dashboard . ... 12

Gambar 3.1 Gambaran Umum Sistem ... 25

Gambar 3.2 IPO Diagram Dashboard ... 29

Gambar 3.3 Identifikasi Actor ... 32

Gambar 3.4 Identifikasi Use Case Dashboard ... 33

Gambar 3.5 Use Case Diagram Dashboard ... 34

Gambar 3.6 Diagram Aktifitas Login... 35

Gambar 3.7 Diagram Aktifitas Mengoperasikan Dashboard Accounting ... 36

Gambar 3.8 Diagram Aktifitas Mengoperasikan Dashboard Owner ... 37

Gambar 3.9 Diagram Aktifitas Set Target ... 38

Gambar 3.10 Diagram Aktifitas Mencetak Laporan ... 39

Gambar 3.11 Diagram Sequence Login. ... 40

Gambar 3.12 Diagram Sequence Mengoperasikan Dashboard Accounting ... 41

Gambar 3.13 Diagram Sequence Mengoperasikan Dashboard Owner ... 42

Gambar 3.14 Diagram Sequence Set Target ... 43

Gambar 3.15 Diagram Sequence Mencetak Laporan ... 44

Gambar 3.16 Class diagram Rajawali Reload ... 45

Gambar 3.17 Interface Login ... 47

Gambar 3.18 Interface Dashboard Penjualan dan Deposit harian ... 48

Gambar 3.19 Interface Dashboard Penjualan dan Deposit mingguan ... 48

Gambar 3.20 Interface Dashboard Penjualan dan Deposit bulanan ... 49

Gambar 3.21 Interface Dashboard Voucher Provider (owner) ... 50


(7)

xiv

Gambar 3.23 Interface Dashboard Cluster (owner) ... 51

Gambar 4.1 Tampilan Halaman Login ... 54

Gambar 4.2 Dashboard untuk transaksi penjualan dan deposit (harian) ... 55

Gambar 4.3 Tampilan detil transaksi accounting ... 55

Gambar 4.4 Tampilan cetak laporan transaksi penjualan accounting... 56

Gambar 4.5 Dashboard untuk transaksi penjualan dan deposit (mingguan) ... 57

Gambar 4.6 Dashboard untuk transaksi penjualan dan deposit (bulanan) ... 58

Gambar 4.7 Dashboard penjualan berdasarkan provider bulanan dan tahunan . 59 Gambar 4.8 Dashboard penjualan berdasarkan customer bulanan dan tahunan 60 Gambar 4.9 Dashboard penjualan berdasarkan cluster bulanan dan tahunan .... 60


(8)

xv

DAFTAR LAMPIRAN


(9)

1

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat dalam sebagian besar kegiatan manusia, salah satunya dalam bidang bisnis. Dengan masuknya teknologi informasi dalam kegiatan bisnis maka persaingan antar pelaku bisnis begitu cepat. Seorang pelaku atau organisasi bisnis dituntut untuk lebih adaptif terhadap setiap perubahan yang ada. Dibutuhkannya informasi utama yang akurat guna mengontrol dan memonitor bisnis yang sedang dijalankannya, memastikan bahwa proses bisnis yang dijalankannya dapat mencapai target yang sudah ditentukan.

Saat ini bisnis transaksi jual-beli voucher pulsa telpon elektrik sudah sedemikian banyak, dalam satu menit bisa terjadi ratusan transaksi jual-beli voucher pulsa telepon elektrik baik secara retail ataupun grosir. Rajawali Reload merupakan salah satu pemasok pulsa voucher telpon elektrik di wilayah Mojokerto dan Lamongan. Berdiri sejak 3 juli 2014, hingga saat ini Rajawali Reload sudah memiliki 500 lebih customer atau downline pulsa di clouster Mojokerto dan Lamongan. Rajawali Reload juga menjual berbagai jenis pulsa voucher all operator atau provider.

Dalam proses bisnis ini, customer datang langsung ke kantor Rajawali Reload atau mendatangi sales-salesnya untuk melakukan pendaftaran sebagai customer. Setelah melakukan pendaftaran, customer akan diminta untuk melakukan deposit pulsa minimal Rp 50.000,-. Setelah itu customer akan


(10)

mendapatkan id dan pin untuk melakukan traksaksi jual beli voucher pulsa telpon elektrik.

Pada sisi penjualan, customer dapat melakukan deposit pulsa sesuai kebutuhan transaksi jual beli di tempatnya. Jika saldo deposit customer habis maka customer dapat melakukan isi saldo kembali di kantor Rajawali atau di sales-salesnya tanpa ada batasan maksimal pembelian saldo. Pada saat ini pemantauan penjualan pencapaian tidak memiliki peringatan ketika penjualan yang terjadi sangat rendah, dimana saat ini informasi tersebut disebarkan secara lisan oleh accounting. Accounting juga memiliki tugas untuk melaporkan hasil pencapaian penjualan pelanggan kepada owner, dimana laporan tersebut masih berupa tabel data dan harus dilakukan rekap terlebih dahulu sehingga membutuhkan waktu tambahan. Hal ini membuat Rajawali Reload mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi penjualan yang mudah dipahami dan belum mampu memonitoring kinerja penjualan pulsa elektrik dalam mencapai target penjualan yang sudah ditentukan. Sistem yang ada belum bisa memonitoring penjualan pulsa voucher dan memberikan informasi yang lebih mudah dibaca dan dimengerti oleh pihak Rajawali Reload.

Data-data pelanggan akan lebih baik jika ditampilkan dalam bentuk visualisasi yang lebih mudah dipahami, padat dan ringkas dari pada tabel data yang sulit dipahami jika hanya dilihat secara sekilas, salah satu visualisasi data yang bisa digunakan adalah sistem dashboard (Hariyanti, 2008). Dashboard akan memberikan gambaran singkat kepada pihak Rajawali Reload mengenai keadaan perusahaan, sehingga dapat membantu dalam hal pengambilan keputusan dengan


(11)

cara menampilkan Key Performance Indicator (KPI) yang diperlukan dalam pembuatan keputusan dalam domain tertentu.

Informasi yang dihasilkan dari sistem dashboard dapat digunakan sebagai bahan evaluasi proses pengembangan. Pembuatan sistem dashboard ini juga dapat membantu pemilik Rajawali Reload dalam memonitor performa kinerja penjualan voucher pulsa elektrik berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) yang sudah ditetapkan oleh Rajawali Reload.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana mengolah data menjadi sebuah informasi yang dapat membantu pemilik Rajawali Reload dalam memonitor penjualan voucher pulsa elektrik. 2. Bagaimana menampilkan informasi yang berkaitan dengan target jumlah

penjualan voucher pulsa elektrik milik Rajawali Reload ke dalam bentuk visualisasi dashboard.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sistem dashboard ini membahas tentang penjualan voucher pulsa elektrik

telpon pada Rajawali Reload saja.

2. Dashboard penjualan ini adalah level Operational dashboard.

3. Database yang digunakan untuk membangun dashboard mengacu pada database yang digunakan Rajawali Reload.


(12)

4. Pengamanan jaringan sebatas pengamanan website yang meliputi pemberian hak akses dan security login.

1.4 Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada perumusan masalah, maka tujuan yang akan dicapai dalam pembuatan dashboard untuk visualisasi penjualan voucher pulsa elektrik di Rajawali Reload Mojokerto adalah menyajikan data penjualan menjadi informasi visual dan mampu membantu pihak Rajawali Reload dalam hal memonitoring penjualan pulsa elektrik sehingga mencapai target penjualan.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari aplikasi yang akan dibangun nantinya adalah pihak Rajawali Reload Mojokerto dapat mengambil keputusan lebih efektif berdasarkan informasi yang telah terangkum dari sumber data yang terpercaya dalam visualisasi informasi penjualan voucher pulsa elektrik menggunakan sistem dashboard.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penyusunan Tugas Akhir ini akan dijabarkan dalam setiap bab dengan pembagian sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, permasalahan yang ada, batasan masalah serta sistematika penulisan yang berisi penjelasan singkat pada masing-masing bab.


(13)

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan landasan teori yang merupakan teori dasar dari teori yang dipakai untuk menyelesaikan permasalahan. Teori-teori tersebut antara lain: dashboard, visualisasi, Unified Modeling Language, hmtl5, Hypertext Preprocessor (PHP), MySQL, java script, highcharts, black box.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang analisis, perancangan sistem, yaitu gambaran umum sistem, diagram blok sistem, use case sistem, activity diagram, class diagram, desain input/output dan desain.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Dalam bab ini dijelaskan tentang implementasi dari aplikasi yang dibuat secara keseluruhan dan memberikan penjelasan dari kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak, desain penelitian, uji coba aplikasi, evaluasi sistem

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini dijelaskan tentang kesimpulan pembuatan perangkat lunak dari tugas akhir yang berjudul Dashboard untuk visualisasi penjualan voucher pulsa elektrik di Rajawali Reload Mojokerto serta saran yang bermanfaat untuk pengembangan sistem selanjutnya.


(14)

6

Pada bab ini akan dijelaskan landasan teori yang terkait dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan sistem yang digunakan pada Tugas Akhir ini. Adapun landasan teori yang digunakan sebagai berikut:

2.1 Sistem Dashboard

2.1.1 Visualisasi

Menurut Frey (2008:4), sebuah visualisasi yang tepat adalah semacam narasi yang memberikan jawaban jelas atas pertanyaan tanpa rincian asing. Dengan berfokus pada tujuan awal dari pertanyaan, Anda dapat menghilangkan rincian seperti itu karena pertanyaan itu memberikan acuhan untuk apa yang diperlukan dan apa yang tidak diperlukan.

2.1.2 Pengertian Dashboard

Dashboard adalah sebuah tampilan visual dari informasi terpenting yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau lebih tujuan, digabungkan dan diatur pada sebuah layar, menjadi informasi yang dibutuhkan dan dapat dilihat secara sekilas. Dashboard itu sebuah tampilan pada satu monitor komputer penuh yang berisi informasi yang bersifat kritis, agar kita dapat mengetahui hal-hal yang perlu diketahui. Biasanya kombinasi teks dan grafik, tetapi lebih ditekankan pada grafik (Few, 2006:34).


(15)

2.1.3 Tujuan Penggunaan Dashboard

Tujuan penggunaan dashboard menurut Eckerson (2006:5) yaitu: 1. Mengkomunikasikan Strategi

Mengkomunikasikan strategi dan tujuan yang dibuat oleh eksekutif kepada semua pihak yang berkepentingan sesuai dengan peran dan levelnya dalam organisasi.

2. Memonitor dan Menyesuiakan Pelaksanaan Strategi

Memonitor pelaksanaan dari rencana dan strategi yang telah dibuat. Memungkinkan eksekutif untuk mengidentifikasi permasalahan kritis dan membuat stategi untuk mengatasinya.

3. Menyampaikan Wawasan dan Informasi ke Semua Pihak

Menyajikan informasi menggunakan grafik, simbol, bagan dan warna yang memudahkan pengguna dalam memahami dan mempersepsi informasi secara benar.

2.1.4 Jenis Dashboard

Dashboard bisa dikelompokkan seseuai dengan level manajemen yang didukungnya menurut Eckerson dan Few dalam (Hariyanti 2008:10) yaitu:

1. Operational Dashboard

a. Mendukung manajemen level operasional.

b. Memberikan informasi tentang aktivitas yang sedang terjadi, beserta perubahannya secara real time untuk memberikan kewaspadaan terhadap hal-hal yang perlu direspon secara cepat.

c. Fokus pada monitoring aktifitas dan kejadian yang berubah secara konstan.


(16)

d. Informasi disajikan spesifik, tingkat kedetailan yang cukup dalam. e. Media penyajian yang sederhana.

f. Alert disajikan dengan cara yang mudah dipahami dan mampu menarik perhatian pengguna.

g. Bersifat dinamis, sehingga memerlukan data realtime.

h. Didesain untuk berinteraksi dengan data, untuk mendapatkan informasi yang lebih detail, maupun informasi pada level lebih atas (HigherLevel Data).

2. Tactical Dashboard

a. Mendukung manajemen tactical.

b. Memberikan informasi yang diperlukan oleh analisis untuk mengetahui penyebab suatu kejadian.

c. Fokus pada analisis untuk menemukan penyebab dari suatu kondisi atau kejadian tertentu.

d. Dengan fungsi drilldown dan navigasi yang baik.

e. Memiliki konten informasi yang lebih banyak (Analisis perbandingan, pola atau tren, evaluasi kerja).

f. Menggunakan media penyajian yang “cerdas” yang memungkinkan pengguna melakukan analisis terhadap data yang kompleks.

g. Didesain untuk berinteraksi dengan data. h. Tidak memerlukan data realtime.

3. Strategic Dashboard


(17)

b. Informasi untuk membuat keputusan bisnis, memprediksi peluang, dan memberikan arahan pencapaian tujuan strategis.

c. Fokus pada pengukuran kinerja high-level dan pencapaian tujuan strategis organisasi.

d. Mengadopsi konsep Balance Score Card. e. Informasi yang disajikan tidak terlalu detail.

f. Konten informasi tidak terlalu banyak dan disajikan secara ringkas.

g. Informasi disajikan dengan mekanisme yang sederhana, melalui tampilan yang unidirectional.

h. Tidak di desain untuk berinteraksi dalam melakukan analisis yang lebih detail.

i. Tidak memerlukan data real time.

2.1.5 Karakteristik Dashboard

Karakteristik dashboard menurut (Eckerson, 2006) yaitu:

1. Model pemrosesan berdasarkan kejadian yaitu menangkap kejadian setiap saat dari beberapa sistem yang mencakup dan mempengaruhi proses bisnis.

2. Aturan bisnis yang kuat yaitu mengijinkan penggunanya membuat peringatan, target, ambang untuk menilai kinerja individu.

3. Dashboard bisnis yang user friendly yaitu mempebarui nilai sebagai aliran kejadian melalui sistem dan menempatkan nilai tersebut dalam hubungan dengan menghubungkan ke pencapaian bisnis.

4. Sebuah sistem aliran kerja yang bergabung dan bekerjasama yang mengijinkan penggunanya untuk memulai proses secara formal dan informal, yang dengan proses itu pengguna dapat berkolaborasi mendiskusikan hasilnya


(18)

Beberapa karakteristik dashboard menurut Malik (Hariyanti, 2008:8) yaitu:

1. Sinergi

Ergonomis dan memiliki tampilan visual yang mudah dipahami oleh pengguna. Dashboard mensinergikan informasi dari berbagai aspek yang berbeda dalam satu layar.

2. Monitor

Menampilkan KPI yang diperlukan dalam pembuatan keputusan dalam domain tertentu, sesuai dengan tujuan pembangunan dashboard tersebut. 3. Akurat

Informasi yang disajikan harus akurat, dengan tujuan untuk maendapatkan kepercayaan dari penggunanya.

4. Responsif

Merespon threshold yang telah didefinisikan, dengan memberikan alert (seperti bunyi alaram, blinker, email) untuk mendapatkan perhatian pengguna terhadap hal-hal yang kritis.

5. Timely

Menampilkan informasi terkini yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

6. Interaktif

Pengguna dapat melakukan drilldown dan mendapatkan informasi lebih detail, analisis sebab akibat dan sebagainya.


(19)

7. More Data History

Melihat tren sejarah KPI contohnya perbandingan jumlah mahasiswa baru saat ini dengan beberapa tahun yang lalu, untuk mengetahui apakah kondisi sekarang lebih baik atau tidak.

8. Personalized

Penyajian informasi spesifik untuk setiap jenis pengguna sesuai domain tanggung jawab, hak akses dan batasan akses data.

9. Analitical

Fasilitas untuk melakukan analisis seperti sebab akibat. 10.Collaborative

Fasilitas pertukaran catatan laporan antar pengguna mengenai hasil pengamatan dashboard-nya masing-masing yaitu sarana komunikasi dalam melakukan fungsi manajemen dan control.

11.Trackability

Memungkinkan setiap pengguna untuk mengkustomisasi nilai yang akan dilacaknya.

2.1.6 Komponen Dashboard

Dalam memahami perbedaan diantara ketiga jenis dashboard kinerja, perlu untuk mengetahui masing-masing komponen aplikasi yang digunakan. Meskipun tidak ada aturan keras dan cepat tentang penggunaan komponen, Gambar 2.1 yang memberikan beberapa pedoman umum (Eckerson, 2006:106).


(20)

Gambar 2.1 Komponen Dashboard

1. Komponen Dashboard Operasional

Dashboard operasional menggunakan antarmuka dashboard untuk memantau proses operasional. Dashboard memberikan peringatan yang memberitahukan pengguna tentang kondisi pengecualian dalam proses yang sedang mereka pantau sehingga mereka dapat bertindak cepat untuk memperbaiki masalah atau memanfaatkan peluang.

2. Komponen Dashboard Taktis

Dashboard taktis sering menampilkan hasil dalam business intelligence (BI) portal yang berisi grafik dan tabel serta dokumen lainnya pengguna perlu untuk memantau proyek atau proses yang mereka kelola. Portal ini dibangun ke sebagian besar alat BI dan biasanya mengintegrasikan dengan portal komersial yang banyak digunakan perusahaan untuk menjalankan intranet perusahaan mereka.


(21)

3. Komponen Dashboard Strategis

Dashboard Strategis menggunakan antarmuka scorecard untuk melacak kinerja terhadap tujuan strategis. Meskipun mereka mirip dengan antarmuka dashboard, scorecard umumnya melacak kemajuan kelompok secara bulanan daripada secara tepat waktu. Scorecard umumnya menampilkan lebih metrik seluruh spektrum yang lebih luas dari organisasi daripada dashboard, terutama di scorecard perusahaan. Informasi kinerja dalam antarmuka scorecard biasanya lebih diringkas dari dalam antarmuka dashboard.

2.1.7 Kesalahan Umum Pembuatan Dashboard

Beberapa hal dibawah ini merupakan 13 kesalahan umum pada pembuatan dashboard (Few, 2006):

1. Melebihi batas pada satu layar monitor komputer. Hal ini mengacu pada tampilan dashboard.

2. Menyediakan data yang tidak memadai: misal dashboard tentang penerimaan mahasiswa baru, seharusnya dashboard yang ada tidak hanya berisi jumlah mahasiswa baru pada tahun itu saja, melainkan berisi informasi jumlah mahasiswa baru tahun lalu.

3. Menampilkan detil atau presisi yang berlebihan: dashboard hampir selalu memerlukan informasi tingkat tinggi untuk mampu mendukung penggunanya untuk peninjauan cepat. Jadi dengan detil yang berlebihan, hanya akan memperlambat penangkapan si pengguna tanpa menambah keuntungan pengguna. Contoh: $3.8M akan lebih baik dibanding $3.848.352,93.


(22)

4. Memilih ukuran kurang tepat: misalnya, bila seorang pengguna dashboard hanya memerlukan persentase tingkat penjualan, maka sebaiknya hanya disajikan dalam bentuk persentase (-9% akan lebih baik dibanding -$8.066)

5. Memilih media tampilan yang tidak tepat: maksudnya adalah salah memilih media (bar, pie, circle, atau radar).

6. Menyajikan variasi berbeda yang sia-sia: misalnya, menyajikan chart penjualan pada beberapa daerah dengan menggunakan pie, radar, dan bar pada dashboard yang sama.

7. Menggunakan media tampil yang desainnya payah.

8. Menampilkan kuantitas data secara tidak akurat: contoh sebuah grafik batang yang dimulai angka $500.000 bukan $0.

9. Mengatur tampilan data dengan payah. Dashboard pada dasarnya menampilkan informasi yang banyak dengan tampilan seminimalis mungkin. Jadi, bila data yang ada tidak diatur sedemikian rupa, akan semakin membingungkan penggunanya.

10. Menyoroti data penting secara tidak efektif atau tidak sama sekali. Dashboard yang baik adalah menonjolkan data yang lebih penting dibanding yang lain. Sehingga pengguna langsung melihatnya.

11. Mengacaukan tampilan dengan dekorasi yang tak perlu. Sebaiknya tampilan dashboard tidak terlalu “wah” tampillannya, hal ini akan menyebabkan mata penggunanya mudah lelah di kemudian hari.

12. Salah atau berlebihan menggunakan warna. Sebaiknya menggunakan warna yang tepat. Dan tidak serampangan dalam menggunakan warna.


(23)

2.1.8 Key Performance Indikator

Key Performance Indicator adalah indikator yang merepresentasikan kinerja dari proses yang dilaksanakan (Hariyanti, 2008). Key Performance Indicator merupakan sekumpulan ukuran mengenai aspek kinerja yang paling kritis, yang menentukan kesuksesan organisasi pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Key Performance Indicator digunakan memprediksi peluang kesuksesan atau kegagalan dari proses-proses yang dilaksanakan organisasi, sehingga KPI dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kinerja organisasi secara dramatis. Contoh dari penjelasan diatas adalah penentuan parameter nilai dalam trend penerimaan mahasiswa baru membuat user dapat dengan mudah mengetahui kondisi penerimaan mahasiswa baru apakah sedang bagus atau tidak.

2.1.9 Grafik

Ada beberapa tipe grafik atau diagram yang dapat digunakan untuk menampilkan gambaran informasi supaya lebih jelas, antara lain (Santosa, 1994): 1. Diagram garis

Diagram garis digunakan untuk menunjukan perubahan nilai dari sederetan data relatif terhadap waktu, karena diagram garis biasanya digunakan untuk menunjukkan suatau kecenderungan atau trend.

2. Diagram batang

Diagram batang digunakan untuk menyajikan nilai relatif terhadap data yang lain. Misal, eksekutif ingin melihat grafik pendaftar tahun dan per-gelombang.


(24)

3. Diagram roti (pie)

Diagram pie biasanya digunakan untuk menggambarkan besarnya prosentase data. Misalkan menggambarkan besarnya prosentase alasan mahasiswa keluar.

Grafik dapat digunakan untuk menunjukkan keterhubungan antar data, seperti perbandingan nominal, time-series, deviasi, korelasi, dan sebagainya . Ada berbagai macam bentuk grafik yang dapat dipilih untuk menggambarkan setiap jenis keterhubungan data, seperti yang terdapat pada tabel 2.1. Namun demikian, grafik kurang bisa menampilkan angka dengan format yang presisi.

Tabel 2.1. Keterhubungan Data dan Jenis Grafik yang Sesuai (Hariyanti, 2008).

No Keterhubungan Data Jenis Grafik yang sesuai

1 Perbandingan nominal a. Grafik bar (horisontal atau vertikal) b. Grafik titik (jika 0 tidak termasuk dalam

skala nilai)

2 Time-series c. Grafik garis (untuk melihat tren seluruh data)

d. Grafik bar (untuk melihat perbandingan antar nilai individu)

e. Grafik titik yang dihubungkan dengan garis (untuk melihat nilai individu sekaligus tren data secara keseluruhan) 3 Ranking f. Grafik bar (horisontal atau vertikal)

g. Grafik titik (jika 0 tidak termasuk dalam skala nilai)

4 Bagian dari keseluruhan h. Grafik bar (horisontal maupun vertikal) i. Grafik stack bar

j. Pie chart

5 Deviasi k. Grafik garis

l. Grafik titik yang dihubungkan dengan garis

6 Distribusi frekuensi m. Grafik bar vertikal/histogram (untuk menunjukkan nilai individu)

n. Grafik garis/poligon frekuensi (untuk menunjuk tren data secara keseluruhan)


(25)

No Keterhubungan Data Jenis Grafik yang sesuai

7 Korelasi o. Grafik titik dan garis (scatter-plot)

2.2 Analisis dan Perancangan Sistem

Menurut Kendall dan Kendall (2003:7), analisis dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi. Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.

2.3 Unified Modeling Language

Menurut Nugroho (2005:16), pemodelan visual adalah proses penggambaran informasi-informasi secara grafis dengan notasi-notasi baku yang telah disepakati sebelumnya. Notasi-notasi baku sangat penting demi suatu alasan komunikasi. Dengan notasi-notasi pemodelan yang bersifat baku komunikasi yang baik akan terjalin dengan mudah antar anggota tim pengembang sistem/perangkat


(26)

lunak dan antara anggota tim pengembang dengan para pengguna. Untuk melakukan pemodelan sistem/perangkat lunak, dalam buku ini notasi-notasi Unified Modeling Language (UML) yang akan digambarkan secara elektronik (dengan bantuan komputer) lewat sarana perangkat lunak. Dengan pemodelan menggunakan UML ini, pengembang dapat melakukan:

1. Tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan.

2. Penelaahan bagaimana objek-objek dalam sistem saling mengirim pesan (message) dan saling bekerjasama satu sama lain.

3. Menguji apakah sistem/perangkat lunak sudah berfungsi seperti yang seharusnya.

4. Dokumentasi sistem/perangkat lunak untuk keperluan-keperluan tertentu di masa yang akan datang.

2.4 Database

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, banyak pemakai (multiple user), masalah keamanan (security), masalah kesatuan (integration), dan masalah kebebasan data (data independence).


(27)

2.5 HTML5

Menurut Ikhsan, dkk (2012:4) HTML5 merupakan standar baru untuk HTML, XHTML dan DOM HTML. Sejak munculnya HTML versi 4.01, perkembangan website semakin berkembang. Pada versi terbaru ini HTML5 menyajikan beberapa kelebihan-kelebihan, diantaranya :

1. Dapat ditulis dalam sintaks HTML (dengan tipe media txt/html) dan XML. 2. Intigeritas yang lebih baik dengan aplikasi web dan pemrosessannya. 3. Penulisan kode yang lebih efisien.

2.6 Hypertext Preprocessor

Menurut Firdaus (2007:2), PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor, adalah sebuah bahasa scripting berbasis server side scripting yang terpasang pada HTML dan berada di server dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis. Sebagian besar sintaksnya mirip dengan bahasa C atau java, ditambah dengan beberapa fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamis dengan cepat.

Halaman web biasanya disusun dari kode-kode HTML yang disimpan dalam sebuah file berekstensi .html. File HTML ini dikirimkan oleh server (atau file) ke browser, kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah. Lain halnya dengan program PHP, program ini harus diterjemahkan oleh web server sehingga menghasilkan kode html yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan. Program ini dapat berdiri sendiri ataupun disisipkan di antara kode-kode HTML sehingga dapat langsung


(28)

ditampilkan bersama dengan kode-kode HTML tersebut. Program php dapat ditambahkan dengan mengapit program tersebut di antara tanda <? dan ?>. Tanda-tanda tersebut biasanya digunakan untuk memisahkan kode php dari kode HTML. File HTML yang telah dibubuhi program php harus diganti ekstensi-nya menjadi .php atau .php3.

2.7 MySQL

MySQL adalah database yang menghubungkan script PHP menggunakan perintah query dan escape character yang sama dengan PHP. PHP memang mendukung banyak database, tetapi untuk membuat sebuah web yang dinamis selalu Up to Date, MySQL merupakan pilihan database tercepat saat ini (Firdaus, 2007:3).

MySQL (My Structured Query Language) atau yang bisa dibaca mai-sekuel adalah program pembuat dan pengelola database. Selain itu data Mysql juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan, sehingga dapat digunakan untuk Aplikasi Multi User (banyak pengguna). Kelebihan dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

2.8 JavaScript

Menurut Hakim (2010:2), javascript merupakan bahasa scripting yang dapat bekerja di sebagian besar web browser. Javascript dapat disisipkan didalam web menggunakan tag script. Javascript dapat digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek roolover baik gambar maupun text, dan untuk


(29)

membuat AJAX Javascript adalah bahasa yang digunakan untuk AJAX. Kode java script juga dapat diletakkan di file tersendiri yang berekstensi javascript (.js). Script tersebut akan dieksekusi ketika dipanggil berdasarkan trigger pada event tertentu.

2.9 Highcharts

Highcharts adalah library pembuatan chart yang ditulis dalam JavaScript murni, menawarkan cara mudah untuk menambahkan grafik interaktif ke situs web atau aplikasi web. Highcharts saat ini mendukung line, spline, area, area spline, column, bar, pie, scatter, angular gauges, area range, area spline range, column range, bubble, box plot, error bars, funnel, waterfall dan polar chart types.


(30)

22

3.1 Analisis Sistem

Visualisasi informasi penjualan voucher pulsa menggunakan sistem dashboard dirancang untuk membantu pihak Rajawali Reload dalam memonitoring dan memberikan gambaran pencapaian jumlah penjualan voucher pulsa elektrik. Sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk melihat hasil penjualan dan juga sebagai dasar dalam memberikan arahan.

3.1.1 Sekilas Mengenai Rajawali Reload

Rajawali Reload Mojokerto merupakan salah satu pemasok pulsa voucher telpon elektrik di wilayah Mojokerto dan Lamongan. Rajawali Reload Berdiri sejak 3 juli 2014, hingga saat ini Rajawali Reload sudah memiliki 500 lebih customer atau downline pulsa di clouster Mojokerto dan Lamongan. Rajawali Reload juga menjual berbagai jenis pulsa voucher all operator atau provider.

Dalam proses bisnis ini, customer datang langsung ke kantor Rajawali Reload atau mendatangi sales-salesnya untuk melakukan pendaftaran sebagai customer. Setelah melakukan pendaftaran, customer akan diminta untuk melakukan deposit pulsa minimal Rp 50.000,-. Setelah itu customer akan mendapatkan id dan pin untuk melakukan traksaksi jual beli voucher pulsa telpon elektrik.


(31)

3.1.2 Identifikasi Permasalahan

Dalam menjalankan proses bisnisnya sebagai salah satu pemasok voucher pulsa elektrik, Rajawali Reload membutuhkan suatu sistem yang mampu untuk membatu penjualan voucher pulsa elektrik. Sistem yang dibutuhkan adalah sistem yang dapat memberikan informasi mengenai penjualan voucher pulsa elektri yang biasanya menjadi masalah pada Rajawali Reload. Rajawali Reload mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi penjualan yang mudah dipahami dan belum mampu memonitoring kinerja penjualan pulsa elektrik dalam mencapai target penjualan yang sudah ditentukan. Sistem yang ada belum bisa memonitoring penjualan pulsa voucher dan memberikan informasi yang lebih mudah dibaca dan dimengerti oleh pihak Rajawali Reload. Berikut adalah contoh kondisi penjualan voucher pulsa elektrik yang sering terjadi pada Rajawali Reload:

1. Tidak bisa mengetahui apakah transaksi penjualan sudah memenuhi target. 2. Tidak dapat melihat deposit harian, mingguan, bulanan apakah sudah

memenuhi target penjualan.

3. Kesulitan dalam melihat voucher provider yang sering adanya transaksi oleh pelanggan.

4. Tidak dapat melihat customer yang melakukan transaksi terbanyak. 5. Tidak dapat melihat cluster yang melakukan transaksi terbanyak.

Hal-hal tersebut dapat membuat Rajawali Reload kehilangan potensi income dan sering kali tidak dapat memenuhi target penjualan yang telah ditentukan.


(32)

3.1.3 Analisis Permasalahan

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Rajawali Reload membutuhkan dashboard untuk visualisasi penjualan voucher pulsa elektrik yang dapat memberikan informasi kondisi penjualan yang sedang terjadi, sehingga dapat membantu dalam memonitor penjualan agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berikut adalah contoh solusi penanganan kondisi kritis yang bisa dilakukan dashboard penjualan voucher pulsa dalam membantu Rajawali Reload menangani permasalahan yang ada:

1. Untuk menangani kesulitan dalam melihat transaksi penjualan pulsa sudah terpenuhi apa belum, akan dibuat informasi yang menampilkan transaksi penjualan voucher pulsa elektrik.

2. Untuk menangani kesulitan dalam melihat deposit penjualan. akan dibuat informasi yang menampilkan deposit penjualan ke customer.

3. Untuk menangani kesulitan dalam melihat voucher per provider yang sering dilakukan transaksi oleh pelanggan, akan dibuat informasi yang menampilkan voucher per provider yang memberikan kontribusi penjualan terbanyak.

4. Untuk dapat melihat customer yang melakukan transaksi terbanyak, akan dibuat informasi yang menampilkan customer dengan jumlah pembelian terbanyak.

5. Untuk dapat melihat cluster yang melakukan transaksi terbanyak, akan dibuat informasi yang menampilkan kota dengan pembelian terbanyak .

Dengan demikian, penggunaan dashboard penjualan voucher pulsa elektrik diharapkan dapat membantu Rajawali Reload dalam bersaing dengan


(33)

pemasok pulsa lainnya dan dapat membantu dalam memonitoring penjualan agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3.2 Gambaran Umum Sistem

Sistem dashboard yang dibangun akan memiliki dua user yaitu Owner dan accounting. Sistem dashboard pencapaian penjualan akan digunakan untuk memantau penjualan dalam periode waktu dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan. Data yang akan diolah untuk ditampilkan dalam sistem dashboard adalah data penjualan. Data penjualan diolah sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang tertuang dalam Key Performance Indicator. Pada Gambar 3.1 merupakan gambaran umum dari sistem dashboard pencapaian penjualan.

Database Rajawali Reload

Pengguna Dashboard

Visual Encoding

Internet

Database Server

Visualization Engine Query

Gambar 3.1 Gambaran Umum Sistem

Pada Gambar 3.1 Pengguna berinteraksi dengan sistem melalui tampilan dashboard dari layar personal komputer yang sedang terkoneksi dengan internet. Hal itu karena database penjualan terdapat pada cpanelserver yang berbeda tempat dengan pengguna. Jadi pengguna dapat mengaksesnya dimanapun dan


(34)

setiap saat asalkan menggunakan personal komputer dan terkoneksi dengan internet.

Ketika pengguna berinteraksi dengan dashboard penjualan voucher pulsa elektrik, sistem memberikan perintah/task yang dikirim dari personal computer dashboard melalui internet dan dieksekusi oleh visual engine. Di dalam visual engine, query berguna untuk mengolah data pada database Rajawali Reload. Setelah data diolah oleh query, data tersebut dikodekan menjadi gambar/chart oleh visual encoding. Kemudian data tersebut akan dikirim kembali kepada pengguna melalui internet dan ditampilkan pada layar dashboard pengguna.

Proses pembuatan sistem dashboard akan didasarkan pada beberapa tahapan, pembuatan dashboard memperhatikan semua tahapan dalam siklus hidup proyek perangkat lunak. Terdiri atas 4 tahap yaitu Plan, Requirement Gathering, Design, Build and Validate, Deploy. Pada tahap Plan akan ditentukan ruang lingkup dan KPI yang digunakan. Tahap Requirement Gathering akan dilakukan wawancara, studi literatur, menentukan stakeholder dan kebutuhanya. Tahap Design untuk menentukan sumber data, prototype tampilan, menentukan drill-down, dan menentukan query. Tahap Build and Validate untuk melakukan pengkodean menerapkan desain antar-muka dan implementasi query. Dapat dilihat pada tabel 3.1


(35)

Tabel 3.1 Tahapan Penelitian

Tahap 1 (Plan) Tahap 2 (Requirement

Gathering) Tahap 3 (Design)

Tahap 4 (Build and Validate) a.Menentukan ruang lingkup b.Menentukan KPI yang digunakan a. Interview b. Studi literatur c. Menentukan stakeholder d. Menentukan kebutuhan stakeholder a. Menentukan sumber data b. Prototype tampilan antar-muka c. Menentukan drill-down d. Menentukan query a. Pengkodean menerapkan desain antar-muka b. Implementasi query

3.3 Perancangan Sistem

Dalam melakukan perancangan sistem ada beberapa tahap yang harus dilakukan. Pada tahap ini akan dibuat narasi sistem dan desain arsitektur. Berikut adalah penjelasan secara lengkap tahap-tahap yang dilakukan dalam perancangan sistem.

3.3.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini peneliti melakukan identifikasi informasi mengenai kebutuhan pengguna, seperti informasi apa yang perlu disampaikan, kepada siapa informasi disampaikan, dan seberapa detail informasi tersebut perlu disampaikan. Tabel 3.2 merupakan analisis kebutuhan pengguna sekaligus rancangan output pada sistem ini.

Tabel 3.2 Analisis Kebutuhan

No Posisi Kebutuhan Periode

1

Owner

Melakukan monitoring penjualan a. Tampilan penjualan voucher

provider per kategori, berkontribusi b. Tampilan penjualan per customer c. Tampilan penjualan per cluster d. Set target transaksi penjualan dan

deposit


(36)

No Posisi Kebutuhan Periode

2

Accounting

Monitoring target penjualan a. Tampilan target pencapaian

transaksi penjualan b. Tampilan target deposit

Harian/Mingguan /Bulanan

3.3.2 Identifikasi Parameter Indikator

Parameter indikator dibuat agar pengguna dapat mengetahui porforma penjualan voucher pulsa elektrik Rajawali Reload, apakah dalam keadaan buruk, normal, ataupun bagus. Berdasarkan wawancara dengan pihak Rajawali Reload didapatkan beberapa informasi memiliki parameter indikator tertentu. Informasi yang memiliki parameter indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Nilai Parameter Indikator

No Nama Parameter Nilai Standar Satuan

1. Transaksi penjualan voucher harian 1.000 Transaksi 2. Transaksi Penjualan voucher mingguan 7.000 Transaksi 3. Transaksi penjualan voucher bulanan 30.000 Transaksi

4. Deposit harian 10.000.000 Rupiah

5 Deposit mingguan 70.000.000 Rupiah

6 Deposit bulanan 300.000.000 Rupiah

7 Transaksi penjualan voucher cluster Mojokerto

250 Transaksi 8 Transaksi penjualan voucher cluster

Lamongan

750 Transaksi 9 Deposit cluster mojokerto bulanan 75.000.000 Rupiah 10 Deposit cluster lamongan bulanan 225.000.000 Rupiah

3.3.3 Input, Proses, dan Output

Input, proses, dan output sistem dashboard penjualan voucher pulsa elektrik dapat dilihat pada Gambar 3.2.


(37)

Data Transaksi Penjualan (Top Up) Data Customer Data Cluster Data Voucher Provider Input

Input OutputOutput

Pengolahan Data Penjualan Berdasarkan Customer Pengolahan Data Penjualan Berdasarkan Cluster Pengolahan Data Penjualan Berdasarkan Voucher Provider Pengolahan Data Transaksi Penjualan Pengolahan Data Deposit

Informasi Transaksi Penjualan (Harian, Mingguan dan Bulanan)

Informasi Penjualan Terbanyak Berdasarkan Customer (Bulan dan Tahun) DASHBOARD Voucher Pulsa Elektrik

Informasi Voucher Provider yang paling berkontribusi (Bulan dan Tahun)

Informasi Deposit (Harian, Mingguan dan Bulanan)

Informasi Penjualan Terbanyak Berdasarkan Cluster (Bulan dan Tahun)

Proses

Proses

Informasi Kategori voucher provider (Bulan dan Tahun)

Data Target

Penjualan Pengolahan Data

Penjualan Dan deposit

Informasi set target Transaksi Penjualan dan deposit

(Harian)

Gambar 3.2 IPO Diagram Dashboard

Pada Gambar 3.2 di atas menjelaskan gambaran umum proses dashboard berupa I.P.O diagram yang menggambarkan input, proses dan output sebagai berikut:

1. Input

Pada bagian input, terdapat data-data yang digunakan sebagai masukan diantaranya :

a. Data transaksi penjualan ( Top Up )

Tabel yang menyimpan seluruh data mengenai transaksi penjualan. b. Data voucher provider


(38)

c. Data customer

Tabel yang menyimpan data customer. d. Data cluster

Tabel yang menyimpan data cluster. e. Data Target Penjualan

Tabel yang menyimpan data target transaksi penjualan dan deposit.

2. Proses

Data masukan di atas akan diolah dan diproses yang nantinya akan menghasilkan suatu keluaran atau output, adapun proses tersebut yaitu:

a. Proses pengolahan data transaksi penjualan

Mengolah tabel transaksi penjualan berdasarkan harian, mingguan dan bulanan. b. Proses pengolahan data deposit

Mengolah tabel deposit penjualan berdasarkan harian, mingguan dan bulanan. c. Proses pengolahan data voucher provider

Mengolah tabel voucher dan tabel transaksi penjualan berdasarkan bulanan dan tahunan.

d. Proses pengolahan data customer

Mengolah tabel customer dan tabel deposit berdasarkan bulanan dan tahunan. e. Proses pengolahan data cluster

Mengolah tabel cluster dan tabel transaksi penjualan berdasarkan bulanan dan tahunan.

f. Proses pengolahan data target penjualan

Mengolah tabel target penjualan (transaksi dan deposit) untuk membandingkan dengan parameter yang sudah ada.


(39)

3. Output

Dari hasil proses yang telah dilakukan maka menghasilkan beberapa output sesuai level dashboard yang akan ditampilkan :

a. Informasi transaksi penjualan (harian, mingguan, dan bulanan)

Informasi transaksi penjualan dalam tujuh hari terakhir, lima minggu terakhir, dan tiga bulan terakhir.

b. Informasi deposit (harian, mingguan, dan bulanan)

Informasi deposit dalam tujuh hari terakhir, lima minggu terakhir, dan tiga bulan terakhir.

c. Informasi voucher provider yang paling berkontribusi (bulanan dan tahunan) Informasi voucher provider yang memberikan kontribusi penjualan terbanyak pada bulan ini dan tahun ini.

d. Informasi kategori voucher provider (bulan dan tahun)

Informasi voucher provider (dilihat dari histori transaksi penjualan) pada bulan ini dan tahun ini.

e. Informasi penjualan terbanyak berdasarkan customer (bulan dan tahun)

Informasi penjualan terbanyak yang dikelompokkan berdasarkan customer (dilihat dari histori transaksi penjualan) pada bulan ini dan tahun ini.

f. Informasi penjualan terbanyak berdasarkan cluster (bulan dan tahun)

Informasi penjualan terbanyak yang dikelompokkan berdasarkan cluster (dilihat dari histori transaksi penjualan) pada bulan ini dan tahun ini.


(40)

g. Informasi set target transaksi penjualan dan deposit

Informasi transaksi penjualan dan deposit untuk membandingkan dengan parameter yang ada untuk menampilkan informasi kinerja penjualan voucher pulsa.

3.3.4 UML

a. Mengidentifikasi Actor

Actor menggambarkan seseorang atau apa saja yang berhubungan dengan sistem yang sedang dibangun. Ada dua tipe actor yaitu: pengguna sistem dan sistem lain yang berhubungan dengan sistem yang sedang dibangun. Dalam sistem ini actor dapat diidentifikasi seperti pada Gambar 3.3 dibawah ini.

Gambar 3.3 Identifikasi Actor 1. Owner

Owner merupakan pemilik Rajawali Reload yang menjalankan aplikasi dashboard untuk melihat tampilan penjualan voucher provider perkategori, penjualan yang voucher yang berkontribusi, penjualan berdasarkan customer, Tampilan penjualan berdasarkan cluster.

2. Accounting

Accounting merupakan bagian keuangan yang menjalankan aplikasi dahsboard Rajawali Reload untuk melihat tampilan target pencapaian transaksi penjualan dan tampilan target deposit.


(41)

b. Use Case

Use case adalah bagian tingkat tinggi dan fungsional sistem. Dengan kata lain, use case menggambarkan bagaimana seseorang menggunakan sistem (Sholiq, 2006). Berikut ini merupakan use case yang telah didapat berdasarkan kebutuhan sistem yang dapat dilihat pada Gambar 3.4

Gambar 3.4 Identifikasi Use Case Dashboard.

c. Use Case Diagram

Use Cse Diagram menyajikan interaksi antara Use Case dan Actor (Sholiq, 2006). Use Case dan Actor menggambarkan ruamg lingkup sistem yang sedang dibangun. Use Case meliputi semua yang ada di dalam sistem, sedangkan actor meliputi semua yang ada diluar sistem. Use Case Diagram dapat dilihat pada Gambar 3.5


(42)

Gambar 3.5 Use Case Diagram Dashboard

Pada Gambar 3.5 diatas dapat dilihat bahwa owner dan accounting dapat melakukan login sesuai jabatannya dan mengoperasikan halaman dashboard sesuai dengan kebutuhan.

d. Diagram Aktivitas Login

Desain diagram aktivitas login beserta penjelasannya dapat dilihat pada Gambar 3.6.


(43)

Gambar 3.6 Diagram Aktifitas Login

Diagram aktifitas login dilakukan oleh semua pengguna. Proses dimulai ketika pengguna mengakses halaman login dengan cara memasukkan alamat halaman login. Sistem akan menampilkan form login dan pengguna memasukkan username dan password. Kemudian sistem akan mengecek apakah username dan password tersebut sama dengan yang ada di dalam database akun. Apabila data sesuai dengan database akun maka sistem akan memberikan notifikasi bahwa login sukses. Setelah login berhasil maka sistem akan menampilkan halaman dashboard.


(44)

e. Diagram Aktivitas Mengoperasikan Dashboard Accounting

Desain diagram aktifitas mengoperasikan tampilan dashboard accounting beserta penjelasannya dapat dilihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Diagram Aktifitas Mengoperasikan Dashboard accounting

Pengguna meminta halaman dengan login terlebih dahulu, setelah itu pengguna dapat melihat tampilan dashboard. Kemudian pengguna dapat memilih informasi yang ingin ditampilkan pada dashboard maka sistem akan menampilkan informasi tersebut.


(45)

f. Diagram Aktivitas Mengoperasikan Dashboard Owner

Desain diagram aktifitas mengoperasikan tampilan dashboard owner beserta penjelasannya dapat dilihat pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8 Diagram Aktifitas Mengoperasikan Dashboard Owner.

Pengguna meminta halaman dengan login terlebih dahulu, setelah itu pengguna dapat melihat tampilan dashboard. Kemudian pengguna dapat memilih informasi yang ingin ditampilkan pada dashboard maka sistem akan menampilkan informasi tersebut.


(46)

g. Diagram Aktifitas Set Target

Desain diagram aktifitas set target beserta penjelasannya dapat dilihat pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9 Diagram Aktifitas Set Target

Diagram aktifitas set target dilakukan oleh pengguna, pengguna disini adalah owner. Owner dapat mengisi data set target transaksi penjualan dan deposit harian setelah melakukan login terlebih dahulu.

h. Diagram Aktivitas Mencetak Laporan

Desain diagram aktifitas mencetak laporan beserta penjelasannya dapat dilihat pada Gambar 3.10.


(47)

Gambar 3.10 Diagram Aktifitas Mencetak Laporan

Diagram aktifitas mencetak laporan dilakukan oleh pengguna. Pengguna memilih terlebih dahulu informasi mana yang ingin dicetak pada layar dashboard dan sistem akan menampilkan informasi yang dipilih tersebut. Kemudian pengguna dapat menekan tombol cetak lalu sistem akan menampilkan halaman print preview yang dapat mencetak informasi tersebut.

i. Diagram Sequence Login

Desain diagram sequence login beserta penjelasannya dapat dilihat pada Gambar 3.11.


(48)

Gambar 3.11 Diagram Sequence Login

Diagram sequence login dilakukan oleh semua pengguna, pertama pengguna meminta mengakses halaman login. Sistem akan menampilkan halaman tersebut. Kemudian pengguna memasukkan data login (username dan password) dan sistem akan mengecek data tersebut. Apabila data sesuai dengan database akunmaka sistem akan memberikan notifikasi bahwa login sukses. Setelah login berhasil maka sistem akan menampilkan halaman dashboard.

j. Diagram Sequence Mengoperasikan Dashboard Accounting

Desain diagram sequence mengoperasikan tampilan dashboard accounting beserta penjelasannya dapat dilihat pada Gambar 3.12.


(49)

Gambar 3.12 Diagram Sequence Mengoperasikan Dashboard Accounting

Diagram sequence mengoperasikan tampilan dashboard accounting berisikan tampilan menu harian, mingguan dan bulanan. Accounting dapat memilih menu setelah melakukan login terlebih dahulu. Kemudian pengguna dapat memilih informasi yang ingin ditampilkan pada dashboard, maka sistem akan menampilkan informasi tersebut.

k. Diagram Sequence Mengoperasikan Dashboard Owner

Desain diagram sequence mengoperasikan tampilan dashboard owner beserta penjelasannya dapat dilihat pada Gambar 3.13.


(50)

Gambar 3.13 Diagram Sequence mengoperasikan Dashboard Owner

Diagram sequence mengoperasikan tampilan dashboard owner berisikan tampilan menu provider, customer dan cluster. Owner dapat memilih menu setelah melakukan login terlebih dahulu. Kemudian pengguna dapat memilih informasi yang ingin ditampilkan pada dashboard, maka sistem akan menampilkan informasi tersebut.

l. Diagram Sequence Set Target

Desain diagram sequence mencetak laporan beserta penjelasannya dapat dilihat pada Gambar 3.14.


(51)

Gambar 3.14 Diagram Sequence Set Target

Diagram sequence set target digunakan untuk mengubah target transaksi penjualan dan deposit. Pengguna login terlebih dahulu untuk meminta halaman dashboard, setelah itu pengguna meminta halaman set target. Kemudian pengguna dapat mengubah set target transaksi penjualan dan deposit.

m. Diagram Sequence Mencetak Laporan

Desain diagram sequence mencetak laporan beserta penjelasannya dapat dilihat pada Gambar 3.15.


(52)

Gambar 3.15 Diagram Sequence Mencetak Laporan

Diagram sequence mencetak laporan dilakukan oleh pengguna. Pengguna memilih terlebih dahulu tampilan informasi yang ingin dicetak pada layar dashboard dan sistem akan menampilkan informasi yang dipilih tersebut. Kemudian pengguna dapat menekan tombol cetak lalu sistem akan menampilkan halaman print preview yang dapat mencetak informasi tersebut.

n. Class Diagram

Class diagram digunakan untuk menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem (Sholiq, 2006). Class diagram memberikan gambaran sistem secara statis dan relasi antar mereka. Berikut adalah gambar class diagram dashboard penjualan voucher pulsa elektrik Rajawali Reload 3.16.


(53)

Gambar 3.16 Class diagram Rajawali Reload.

Class yang ada memiliki attribut dan operasinya masing-masing, yang akan digunakan untuk menjelaskan bagaimana setiap class berperan dalam sistem, class-class yang ada dijelaskan sebagai berikut:

1. Class Admin

Class admin adalah kelas yang digunakan untuk mengakses halaman dashboard penjualan voucher pulsa elektrik Rajawali Reload. Class admin memiliki atribut user dan password, pengguna harus memiliki user dan password untuk mengakses halaman dashboard penjualan.


(54)

2. Class Deposit

Class deposit merupakan kelas yang memiliki attribut kode, tgl_deposit, nominal, status, kode_customer. Class ini digunakan untuk menyimpan data deposit customer yang akan ditampilkan kedalam dashboard penjualan.

3. Class Voucher

Class voucher memiliki attribut kode, nama, harga_beli, nominal, provider. Class ini digunakan untuk menyimpan data voucher berbagai jenis provider yang akan ditampilkan kedalam dashboard.

4. Class Customer

Class customer memiliki attribut kode, nama, alamat, saldo, pin, cluster. Class ini digunakan untuk menyimpan data customer yang mana data tersebut akan ditampilkan kedalam visual dashboard.

5. Class Transaksi

Class transaksi memiliki attribut kode, tgl_transaksi, kode_voucher, tujuan, kode_customer, harga_jual. Class ini digunakan untuk menyimpan data transaksi yang mana data tersebut akan diubah kedalam bentuk visual dashboard. 6. Class Cluster

Class cluster memiliki attribut kode dan cluster. Class ini digunakan untuk menyimpan data cluster yang mana data tersebut akan diubah kedalam bentuk visual dashboard.

7. Class Set_target

Class set_target memiliki attribut nama_parameter, nilai_parameter. Class ini digunakan untuk menyimpan data perubahan target transaksi penjualan dan deposit harian.


(55)

3.3.5 Desain Interface

Pada tahap ini akan dibahas tentang desain Interface dari dashboard penjualan voucher pulsa elektrik di Rajawali Reload. Penjelasan lebih lengkapnya adalah sebagai berikut:

A. Desain Interface Login

Desain tampilan halaman login ini dibuat sama untuk semua pengguna yaitu owner dan accounting, dan akan tampil saat pengguna mengakses dashboard. Pengguna harus memasukkan username dan password yang telah ada di dalam database admin untuk bisa masuk ke halaman berikutnya. Tampilan desainnya bias dilihat pada Gambar 3.17.

Login

U s e r n a m e

P a s s w o r d :

:

L o g i n

Gambar 3.17 Interface login

B. Desain Interface Dashboard Penjualan dan Deposit Harian

Desain tampilan Interface dashboard penjualan dan deposit harian ini akan digunakan oleh pihak accounting. Interface dashboard untuk accounting ini digunakan untuk menampilkan visual penjualan dan deposit harian sesuai kebutuhan accounting. Tampilan desainnya bisa dilihat pada gambar 3.18.


(56)

Gambar. 3.18 Interface dashboard penjualan dan deposit harian

C. Desain Interface Dashboard Penjualan dan Deposit Mingguan

Desain tampilan Interface dashboard penjualan dan deposit mingguan ini akan digunakan oleh pihak accounting. Interface dashboard untuk accounting ini digunakan untuk menampilkan visual penjualan dan deposit mingguan sesuai kebutuhan accounting. Tampilan desainnya bisa dilihat pada gambar 3.19.


(57)

D. Desain Interface Dashboard Penjualan dan Deposit Bulanan

Desain tampilan Interface dashboard penjualan dan deposit bulanan ini akan digunakan oleh pihak accounting. Interface dashboard untuk accounting ini digunakan untuk menampilkan visual penjualan dan deposit bulanan sesuai kebutuhan accounting. Tampilan desainnya bisa dilihat pada gambar 3.20.

Gambar. 3.20 Interface dashboard penjualan dan deposit bulanan

E. Desain Interface Dashboard untuk Voucher Provider

Desain tampilan Interface dashboard untuk provider Voucher dan berkontribusi ini akan digunakan oleh owner, Halaman dashboard ini menampilkan grafik informasi penjualan voucher provider perkategori bulanan dan tahunan yang dibutuhkan oleh owner. Tampilan desainnya bisa dilihat pada gambar 3.21.


(58)

Gambar 3.21 Interface dashboard voucher provider (owner)

F. Desain Interface Dashboard untuk Penjualan Customer

Desain tampilan Interface dashboard untuk penjualan berdasarkan customer ini akan digunakan oleh owner, Halaman dashboard ini menampilkan grafik informasi penjualan 10 customer terbanyak dalam melakukan penjualan voucher bulanan dan tahunan yang dibutuhkan oleh owner. Tampilan desainnya bisa dilihat pada gambar 3.22.


(59)

G. Desain Interface Dashboard untuk Cluster

Desain tampilan Interface dashboard penjualan per cluster ini akan digunakan oleh owner, Halaman dashboard ini menampilkan grafik informasi penjualan per cluster bulanan dan tahunan yang dibutuhkan oleh owner. Tampilan desainnya bisa dilihat pada gambar 3.23.


(60)

52

4.1 Kebutuhan Sistem

Untuk implementasi sistem ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang akan mendukung jalannya aplikasi. Perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras adalah komponen fisik peralatan yang membentuk sistem komputer, serta peralatan lain yang mendukung komputer dalam menjalankan tugasnya.

Untuk menjalankan aplikasi ini sebagai client membutuhkan komputer dengan spesifikasi minimum sebagai berikut:

1. Processor 233 Mhz

2. Memory dengan RAM 64 MB 3. VGA on Board

4. Monitor Super VGA (800x600) dengan minimum 256 warna 5. Keyboard + mouse

6. Modem atau wi-fi untuk koneksi internet

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak adalah komponen non-fisik yang digunakan untuk membuat sistem komputer dapat berjalan dan melakukan tugasnya.


(61)

Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan dan telah diujicobakan pada komputer client yaitu:

1. Operating System : Windows XP Service Pack 2 2. Browser :

Brand Versions supported

Internet Explorer 6.0 +

Firefox 2.0 +

Chrome 1.0 +

Safari 4.0 +

Opera 9.0 +

iOS (Safari) 3.0 + Android Browser 2.0 +

4.2 Pembuatan Aplikasi

Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, Javascript, dan HTML. Dalam pembuatan grafiknya aplikasi ini menggunakan library dari highcharts. Untuk program pendukung pembuatan aplikasi ini menggunakan Notepad++ Versi 5.9.6.2 dan database engine MySQL 5.0.

4.3 Implementasi Sistem

Dalam sub ini akan dijelaskan langkah-langkah pengoperasian aplikasi dashboard penjualan. Berikut penjelasan dari implementasi aplikasi penjualan berdasarkan fungsi pengguna yaitu owner dan accounting.

4.3.1 Halaman Login

Halaman login yang dimaksud adalah halaman awal pengguna yaitu owner dan accounting saat mengakses halaman web ini. Pengguna harus mengisikan username dan password yang benar pada form login agar dapat


(62)

pindah ke halaman selanjutnya. Tampilan halaman login dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Tampilan Halaman Login

Halaman Login Rajawali Reload dibagi menjadi dua berdasarkan pengguna yaitu owner meliputi tampilan penjualan voucher provider perkategori, penjualan yang voucher yang berkontribusi, penjualan berdasarkan customer, Tampilan penjualan berdasarkan cluster. Sedangkan untuk accounting meliputi tampilan target pencapaian transaksi penjualan dan tampilan target deposit.

4.3.2 Dashboard untuk transaksi penjualan dan deposit (harian)

Pengguna halaman dashboard ini adalah bagian accounting, halaman ini muncul setelah pengguna melakukan login terlebih dahulu. Setelah itu pengguna memilih menu ‘harian’ pada menu drop down yang berada pada kiri atas halaman. Pada halaman ini pengguna dapat melihat deposit dalam tujuh hari terakhir dan transaksi penjualan pulsa dalam tujuh hari terakhir. Pada halaman dashboard untuk pihak accounting terdapat sebuah alert jika mana transaksi penjualan atau


(63)

deposit tidak mencapai target yang sudah ditentukan. Tampilan dashboard deposit dan transaksi penjualan pulsa harian dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Tampilan dashboard deposit dan transaksi penjualan (harian)

Pada bagian accounting disisi kiri sendiri terdapat link yang dapat menampilkan pop-up tentang detil jumlah transaksi penjualan pulsa elektrik pada hari ini, Tampilan detil transaksi accounting dapat dilihat pada Gambar 4.3.


(64)

Pada bagian detil transaksi penjualan, accounting juga dapat melakukan cetak laporan transaksi penjualan pada hari tersebut. Tampilan cetak laporan transaksi penjualan bisa dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Tampilan cetak laporan transaksi penjualan accounting

4.3.3 Dashboard untuk transaksi penjualan dan deposit (mingguan)

Pengguna halaman dashboard ini adalah bagian accounting, halaman ini muncul setelah pengguna melakukan login terlebih dahulu. Setelah itu pengguna memilih menu ‘mingguan’ pada menu drop down yang berada pada kiri atas halaman. Pada halaman ini pengguna dapat melihat deposit dalam lima minggu terakhir, penjualan voucher pulsa dalam lima minggu terakhir, Tampilan halaman dashboard deposit dan transaksi penjualan mingguan dapat dilihat pada Gambar 4.5.


(65)

Gambar 4.5 Tampilan dashboard deposit dan transaksi penjualan (mingguan)

4.3.4 Dashboard untuk transaksi penjualan dan deposit (bulanan)

Pengguna halaman dashboard ini adalah bagian accounting, halaman ini muncul setelah pengguna melakukan login terlebih dahulu. Setelah itu pengguna memilih menu ‘bulanan’ pada menu drop down yang berada pada kiri atas halaman. Pada halaman ini pengguna dapat melihat deposit dalam tiga bulan terakhir, transaksi penjualan voucher pulsa dalam tiga bulan terakhir. Tampilan halaman dashboard deposit dan transaksi penjualan bulanan dapat dilihat pada Gambar 4.6.


(66)

Gambar 4.6 Tampilan dashboard deposit dan transaksi penjualan (bulanan)

4.3.5 Dashboard untuk transaksi penjualan berdasarkan voucher (bulanan

dan tahunan)

Pengguna halaman dashboard ini adalah bagian owner, halaman ini muncul setelah pengguna melakukan login terlebih dahulu. Setelah itu pengguna memilih menu ‘provider’ pada menu drop down yang berada pada kiri atas halaman. Pada halaman ini pengguna dapat melihat penjualan berdasarkan voucher provider perkategori dan voucher berkontribusi laris bulan dan tahun ini. Tampilan halaman dashboard penjualan berdasarkan provider bulanan dan tahunan dapat dilihat pada Gambar 4.7.


(67)

Gambar 4.7 Dashboard penjualan berdasarkan provider bulanan dan tahunan

4.3.6 Dashboard untuk transaksi penjualan berdasarkan customer (bulanan

dan tahunan)

Pengguna halaman dashboard ini adalah bagian owner, halaman ini muncul setelah pengguna melakukan login terlebih dahulu. Setelah itu pengguna memilih menu ‘customer’ pada menu drop down yang berada pada kiri atas halaman. Pada halaman ini pengguna dapat melihat penjualan berdasarkan customer bulan dan tahun ini. Tampilan halaman dashboard penjualan berdasarkan customer bulanan dan tahunan dapat dilihat pada Gambar 4.8.


(68)

Gambar 4.8 Dashboard penjualan berdasarkan custumer bulanan dan tahunan

4.3.7 Dashboard untuk transaksi penjualan berdasarkan cluster (bulanan

dan tahunan)

Pengguna halaman dashboard ini adalah bagian owner, halaman ini muncul setelah pengguna melakukan login terlebih dahulu. Setelah itu pengguna memilih menu ‘cluster’ pada menu drop down yang berada pada kiri atas halaman. Pada halaman ini pengguna dapat melihat penjualan berdasarkan cluster bulan dan tahun ini. Tampilan halaman dashboard penjualan berdasarkan cluster bulanan dan tahunan dapat dilihat pada Gambar 4.9.


(69)

Pada bagian owner disisi kanan sendiri terdapat link yang dapat menampilkan pop-up untuk megubah set target transaksi penjualan dan deposit harian. Tampilan set target transaksi dan deposit dapat dilihat pada Gambar 4.10

Gambar 4.10 Tampilan set target transaksi dan deposit

4.4 Uji Coba Sistem

Pada proses uji coba aplikasi dilakukan oleh seorang pengguna dengan menggunakan dua hak akses yaitu accounting dan owner. Data yang digunakan untuk melakukan pengecekan diambil dari data transaksi penjualan yang telah disediakan oleh Rajawali Reload dan target yang digunakan menggunakan target pada tahun 2016. Proses uji coba aplikasi dilakukan untuk memastikan semua fungsi pada aplikasi berjalan sesuai dengan tujuan. Proses uji coba aplikasi memiliki tahapan menguji semua masukan dan membandingkan masukan tersebut dengan hasil yang diharapkan.


(70)

4.4.1 Black box testing

Black box testing adalah pengujian yang dilakukan dengan mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari aplikasi. Pada aplikasi visualisasi informasi penjualan voucher pulsa elektrik di Rajawali Reload terdapat beberapa fungsi yang akan diuji menggunakan black box testing. Pengujian dengan black box testing untuk membuktikan bahwa aplikasi yang dibuat telah sesuai dengan tujuan.

4.4.2 Uji Coba Fungsi Berdasarkan Accounting

Uji coba fungsi berdasarkan accounting (harian, mingguan, bulanan) ini dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi dapat berjalan. Untuk melakukan uji coba tersebut dilakukan dengan melakukan akses ke halaman tersebut. Hasil tes fungsi berdasarkan accounting dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Tes Fungsi berdasarkan accounting

No Tujuan Input Output yang

diharapkan

Hasil Output

1 Login User dan

password

Halaman Dashboard

Sukses Seperti pada Gambar 4.1 2 Menampilkan

dashboard transaksi penjualan dan deposit ( harian )

Memilih menu dashboard transaksi penjualan dan deposit ( harian ) Sistem menampilkan dashboard transaksi penjualan dan deposit ( harian )

Sukses Seperti pada Gambar 4.2

3 Menampilkan dashboard transaksi penjualan dan deposit ( mingguan ) Memilih menu dashboard transaksi penjualan dan deposit ( mingguan ) Sistem menampilkan dashboard transaksi penjualan dan deposit ( mingguan )

Sukses Seperti pada Gambar 4.5


(71)

No Tujuan Input Output yang diharapkan

Hasil Output 4 Menampilkan

dashboard transaksi penjualan dan deposit ( bulanan ) Memilih menu dashboard transaksi penjualan dan deposit ( bulanan ) Sistem menampilkan dashboard transaksi penjualan dan deposit ( bulanan )

Sukses Seperti pada Gambar 4.6

5 Memunculkan alert saat transaksi penjualan dan deposit tidak mencapai target Otomatis muncul saat transaksi penjualan dan deposit tidak mencapai target Berhasil menampilkan alert

Sukses Seperti pada Gambar 4.1

6 Memunculkan pop up detil transaksi penjualan saat ini Menekan jumlah transaksi Berhasil menampilkan pop up detil transaksi penjualan

Sukses Seperti pada Gambar 4.3 6 Mencetak

laporan Transaksi sekarang Memilih cetak laporan Transaksi Berhasil cetak laporan transaksi sekarang

Sukses Seperti pada Gambar 4.4

4.4.3 Uji Coba Fungsi Berdasarkan Owner

Uji coba fungsi berdasarkan owner ini dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi dapat berjalan. Untuk melakukan uji coba tersebut dilakukan dengan melakukan akses ke halaman tersebut, melihat tampilan penjualan voucher provider perkategori, penjualan yang voucher yang berkontribusi, penjualan berdasarkan customer, Tampilan penjualan berdasarkan cluster. Hasil tes fungsi berdasarkan owner dapat dilihat pada tabel 4.2.


(72)

Tabel 4.2 Hasil Tes fungsi berdasarkan Owner

No Tujuan Input Output yang

diharapkan

Hasil Output

1 Login User and

password

Menampilkan halaman dashboard

Sukses Seperti pada Gambar 4.1 2 Menampilkan

dashboard transaksi penjualan berdasarkan voucher provider (bulan dan tahun)

Memilih menu provider Sistem menampilkan transaksi penjualan berdasarkan voucher provider (bulan dan tahun)

Sukses Seperti pada Gambar 4.7

3 Menampilkan dashboard transaksi penjualan berdasarkan costumer (bulan dan tahun) Memilih menu customer Sistem menampilkan transaksi penjualan berdasarkan costumer (bulan dan tahun)

Sukses Seperti pada Gambar 4.8

4 Menampilkan transaksi penjualan berdasarkan cluster (bulan dan tahun) Memilih menu cluster Sistem menampilkan transaksi penjualan berdasarkan cluster (bulan dan tahun)

Sukses Seperti pada Gambar 4.9

5 Menampilkan halaman set target transaksi dan deposit Memilih menu set target Sistem menampilkan halaman set target transaksi dan deposit

Sukses Seperti pada Gambar 4.10

4.5 Evaluasi Sistem

Tahap evaluasi ini menampilkan hasil evaluasi aplikasi yang telah dibangun apakah sudah dapat menjawab kebutuhan pengguna atas permasalahan yang dialami. Untuk mengetahui hasilnya dilakukan evaluasi tersebut dengan uji


(1)

No Tujuan Input Output yang diharapkan

Hasil Output 4 Menampilkan

dashboard transaksi penjualan dan deposit ( bulanan )

Memilih menu dashboard transaksi penjualan dan deposit ( bulanan )

Sistem menampilkan dashboard transaksi penjualan dan deposit ( bulanan )

Sukses Seperti pada Gambar 4.6

5 Memunculkan alert saat transaksi penjualan dan deposit tidak mencapai target

Otomatis muncul saat transaksi penjualan dan deposit tidak mencapai target

Berhasil menampilkan alert

Sukses Seperti pada Gambar 4.1

6 Memunculkan pop up detil transaksi penjualan saat ini

Menekan jumlah transaksi

Berhasil menampilkan pop up detil transaksi penjualan

Sukses Seperti pada Gambar 4.3 6 Mencetak

laporan Transaksi sekarang

Memilih cetak laporan

Transaksi

Berhasil cetak laporan transaksi sekarang

Sukses Seperti pada Gambar 4.4

4.4.3 Uji Coba Fungsi Berdasarkan Owner

Uji coba fungsi berdasarkan owner ini dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi dapat berjalan. Untuk melakukan uji coba tersebut dilakukan dengan melakukan akses ke halaman tersebut, melihat tampilan penjualan voucher provider perkategori, penjualan yang voucher yang berkontribusi, penjualan berdasarkan customer, Tampilan penjualan berdasarkan cluster. Hasil tes fungsi berdasarkan owner dapat dilihat pada tabel 4.2.


(2)

64

Tabel 4.2 Hasil Tes fungsi berdasarkan Owner

No Tujuan Input Output yang

diharapkan

Hasil Output 1 Login User and

password

Menampilkan halaman dashboard

Sukses Seperti pada Gambar 4.1 2 Menampilkan

dashboard transaksi penjualan berdasarkan voucher provider (bulan dan tahun)

Memilih menu provider Sistem menampilkan transaksi penjualan berdasarkan voucher provider (bulan dan tahun)

Sukses Seperti pada Gambar 4.7

3 Menampilkan dashboard transaksi penjualan berdasarkan costumer (bulan dan tahun) Memilih menu customer Sistem menampilkan transaksi penjualan berdasarkan costumer (bulan dan tahun)

Sukses Seperti pada Gambar 4.8

4 Menampilkan transaksi penjualan berdasarkan cluster (bulan dan tahun) Memilih menu cluster Sistem menampilkan transaksi penjualan berdasarkan cluster (bulan dan tahun)

Sukses Seperti pada Gambar 4.9

5 Menampilkan halaman set target transaksi dan deposit Memilih menu set target Sistem menampilkan halaman set target transaksi dan deposit

Sukses Seperti pada Gambar 4.10

4.5 Evaluasi Sistem

Tahap evaluasi ini menampilkan hasil evaluasi aplikasi yang telah dibangun apakah sudah dapat menjawab kebutuhan pengguna atas permasalahan yang dialami. Untuk mengetahui hasilnya dilakukan evaluasi tersebut dengan uji


(3)

coba ke beberapa pengguna dengan menggunakan data sementara. Hasil evalusi sistem dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Evaluasi Sistem No Permasalahan Penyelesaian oleh

aplikasi

Pada Fitur/ Halaman

Hasil 1. Kesulitan

memonitoring

transaksi penjualan dan deposit costumer

Aplikasi menyediakan fungsi untuk

menampilkan informasi transaksi penjualan dan deposit

Dashboard Penjualan dan deposit (harian, mingguan, dan bulanan) Terpenuhi

2. Tidak adanya alert saat transaksi penjualan dan deposit tidak mencapai target.

Aplikasi menyediakan alert yang akan muncul otomatis jika penjualan belum mencapai target. Dashboard Penjualan dan deposit (harian, mingguan, dan bulanan) Terpenuhi

3. Kesulitan dalam melihat penjualan berdasarkan voucher provider berdasarkan kategori Aplikasi menyediakan fungsi untuk menampilkan penjualan voucher provider berdasarkan kategori dan terlaris

Dashboard penjualan berdasarkan voucher provider (bulanan dan tahunan) Terpenuhi

4. Tidak dapat melihat customer yang melakukan transaksi terbanyak Aplikasi menyediakan fungsi untuk menampilkan customer melakukan transaksi terbanyak Dashboard penjualan berdasarkan customer (bulanan dan tahunan) Terpenuhi

5. Tidak dapat melihat cluster yang melakukan transaksi terbanyak Aplikasi menyediakan fungsi untuk menampilkan cluster yang melakukan transaksi terbanyak Dashboard penjualan berdasarkan cluster (bulanan dan tahunan) Terpenuhi


(4)

66

Dari penjelasan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa aplikasi yang dibangun dapat menangani masalah yang telah disebutkan di latar belakang antara lain:

1. Untuk menangani kesulitan dalam memonitoring transaksi penjualan dan deposit, diselesaikan dengan fitur yang menampilkan informasi transaksi penjualan dan deposit.

2. Untuk menangani tidak adanya pengingat apakah transaksi penjualan dan deposit sudah mencapai target apa belum, sudah diselesaikan dengan adanya fitur alert pada aplikasi.

3. Untuk menangani kesulitan dalam monitoring penjualan berdasarkan voucher provider, diselesaikan dengan fitur yang menampilkan informasi voucher provider berdasarkan kategori dan yang memberikan kontribusi penjualan terbanyak.

4. Untuk dapat monitoring customer yang melakukan transaksi terbanyak, diselesaikan dengan fitur yang menampilkan informasi pelanggan dengan jumlah transaksi terbanyak.

5. Untuk dapat monitoring cluster yang melakukan transaksi terbanyak, diselesaikan dengan fitur yang menampilkan informasi cluster dengan penjualan terbanyak.


(5)

1 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan studi literatur, analisis, perancangan sistem, pembuatan aplikasi, uji coba, dan evaluasi pada Tugas Akhir ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Aplikasi web dashboard penjualan voucher pulsa elektrik ini dapat mengolah data menjadi sebuah informasi yang dapat membantu pemilik Rajawali Reload dalam memonitor penjualan voucher pulsa elektrik.

2. Aplikasi web dashboard dapat menampilkan informasi yang berkaitan dengan target jumlah penjualan voucher pulsa elektrik milik Rajawali Reload ke dalam bentuk visualisasi dashboard.

5.2 Saran

Sesuai dengan hasil analisis dan evaluasi terhadap sistem, saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut adalah sebagai berikut:

1. Variasi informasi dan desain chart yang ditampilkan dapat dibuat lebih banyak lagi dengan menggunakan charting library selain highcharts.

2. Tampilan dashboard dibuat versi mobile agar dapat diakses pada smartphone dan tablet PC.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Eckerson, W. 2006.Deploying Dashboards and Scorecards. TDWI Best Practices Report.

Eckerson, W. 2006.Performance Dashboards: Measuring, Monitoring, and Managing Your Business. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Enterprise, Jubilee. 2011.Step By Step HTML5. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Few, S. 2006. Information Dashboard Design. Italy: O’Reilly Media.

Firdaus. 2007.7 Jam Belajar Interaktif PHP & MySQL dengan Dreamweaver. Palembang: Maxikom.

Frey, B. 2008.Visualizing Data. United States of America: O’Reilly Media.

Hakim, Lukmanul. 2010.Bikin Website Super Keren dengan PHP & JQuery. Yogyakarta: Loko Media.

Hariyanti, E. 2008.Metodologi Pembangunan Dashboard Sebagai Alat Monitoring Kinerja Organisasi Studi Kasus Institut Teknologi Bandung.Bandung: Program Pascasarjana Institut Teknologi Bandung.

Ikhsan, Harry., Perdana, Arifin., Akbar, Memen, 2011, Aplikasi Interaktif dalam Melatih Kemampuan Membaca, Menulis, Menghitung dan Mengenal Benda pada Anak autis dengan Menggunakan Pendekatan Visual, politeknik Caltex Riau, Riau

Kendall, K.E.,&Kendall, J.E. 2003.Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo.

Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset.

Nugroho, Adi. 2005.Rekayasa Perangkat Lunak menggunakan UML dan Java. Bandung:Informatika.

Santosa, Insap, 1994, Grafika dan Antarmuka Grafis, Andi, Yogyakarta