Umur dan Pertumbuhan "Shirogisu" Sillago japonica Temminck and Schlegel di Teluk Kagoshima, Jepang.

RINGKASAN
LINAWATI.CO2496038. UMUR DAN PERTUMBUHAN IKAN "SHIROGISU"

Sillngo jnponicn Temminck and SchIegeI DI TELUK KAGOSHIMA, JEPANG.
Dibawah bimbingan Bapak Sulistiono dan Bapak Setyo Budi Susilo.
Ikan "Shirogisu" Sillago japonica merupakan salah satu jenis ikan dari famili
Sillaginidae yang tersebar secara geografis ke Jepang, Korea, China, dan Taiwan, dan
mungkin tersebar juga ke Philipina. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat
ulnur dan pertumbuhan ikan S. japonica

dari Teluk Kagoshima, Jepang. Hasil

penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan
sumberdaya perikanan S. japonica pada khususnya dan sillaginid pada umumnya.
Sebanyak 203 ekor ikan sampel tiantan = 104, betina = 99) dikumpulkan dari
tempat-tenlpat pelelangan ikan di sepanjang Teluk Kagoshima, Jepang dari bulan Mei
sampai Agustus 1998. Semua ikan tersebut ditentukan jenis kelaminnya, diukur
panjang total dengan ketelitian sampai dengan 1 mm dan berat sarnpai 1 g. Lingkaran
opaque dan translucent pada otolith diamati dengan pencahayaan dari bawah dengan
menggunakan mikroskop binocular pada pembesaran lox. Sisik diamati dengan
menggunakan mikroskop binokular pada pembesaran lox. Model pertumbuhan

menggunakan model Von Bertalanffy, sebagai berikut: Lt

=

Lm { l - e

-I; (t - to)

1.

Perubahan bulanan dari indek pertumbuhan marjinal pada tiap grup lingkaran tanda
(Imoto et al., 1997) adalah: ( R- ri)/(ri-ri.,), r = 1,2,3,4.
Dengan meregresi panjang total dan berat total ikan, diketahui bahwa ikan ini
memiliki bentuk pertumbuhan allometrik, dimana pertumbuhan berat lebih cepat
daripada pertunlbuhan panjang. Pada ikan jantan didapatkan nilai b sebesar 3,47 (r =
0,95); pada ikan betina sebesar 3,91 (r = 0,98). Dari hasil pengamatan tidak
ditemukan kelompok umur 1 dan 4 pada ikan jantan, dan kelompok urnur 4 pada ikan
betina. Berdasarkan persentase perubahan tepi opaque pada otolith dapat kita lihat
bahwa pertumbuhan ikan pada bulan Mei sebesar 79,3 1%, menurun pada bulan Juni
(58,62%) dan meningkat kembali pada bulan Juli (79,63%) dan berlanjut pada bulan

Agustus sebesar 83,33%. Secara umum ikan mengalami pertumbuhan yang pesat

pada bulan Juli sampai Agustus dengan adanya pembentukan zona opaque yang lebih
dari 50%. Rata-rata jari-jari annulus otolith adalah 0,94 mm; 1,93 mm; 2,58 mm
berturut-turut untuk rl, r2, r3 pada ikan jantan. Pada ikan betina berturut-turut rl, r2,
r3, dan r4 adalah 0,90 mm; 1,94 mm; 2,69 mm; 3,25 n m . Melalui penganlatan
panjang jari-jari anulus dan indek pertumbuhan marjinal selarna empat bulan. dapat
kita lihat bahwa pertumbuhan jari-jari otolith pada ikan betina lebih besar
dibandingkan pada jantan, yang berarti bahwa pertumbuhan panjang pada ikan betina
lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan ikan jantan. Model Von Bertalanffy
pada ikan jantan adalah Lt
adalahLt=344,15 (1 - e -

=

213,88 (1 - e

0.3 (t+0,07)

-0,s (1-0.16)


), sedangkan pada ikan betina

1.

Pada metode pengamatan sisik, pertumbuhan ikan pada bulan Mei sebesar
72,73% dan meningkat pada bulan Juni (75%), mencapai puncak pada bulan Juli
(80%) dan turun di bulan Agustus sebesar 77,18%. Berdasarkan persentase
pertumbuhan, didapatkan ikan S. japonica sedang mengalami pertumbuhan pada
bulan Mei sampai Agustus. Melalui pengamatan didapatkan annulus terbentuk
setahun sekali. Rata-rata jari-jari anulus adalah 1,15 nm; 2,48 mm; 3,46 mm
beiturut-turut untuk rl, r2, r3 pada ikan jantan. Pada ikan betina berturut-turut rl, r2,
r3, r4 adalah 1,16 mm; 2,51mm; 3,48 mm; 4,20 mm. Melalui indek pertumbuhan
marjinal, didapatkan laju pertumbuhan ikan jantan dan betina hampir sama. Melalui
model Von Bertalanffy didapatkan persamaan pertumbuhan sisik pada ikan jantan
adalah Lt =211,12 {I - e -0,43

('+ 0,19)).

betina sebagai berikut: Lt = 306,15 { 1 - e


Metode pengamatan otolith maupun sisik untuk pendugaan panjang total ikan
cukup baik digunakan karena menghasilkan nilai-nilai parameter yang cukup sesuai
dengan model Von Bertalanffy, dan menghasilkan pendugaan panjang total yang
cuknp baik. Pendugaan umur dan model perturnbuhan yang terbaik didapatkan
melalui metode pengamatan otolith. Di dalam pengelolaan manajemen sumberdaya
perairan, sebaiknya penangkapan ikan Sillago ini dilakukan pada ikan yang telah
illemiliki kelompok umur 2 tahun dan yang terbaik pada kelompok umur 4 tahun.