Tabel 2. Nilai Normal Fungsi Paru dan Skala Tingkat Keparahan sesuai dengan
Pedoman American Thoracic Society ATS 2005 lanjutan Gangguan restriksi berdasarkan TLC, lebih disarankan
Rendah TLC 70 prediksi dalam persen
Sedang 60 - 69
Berat 60
Gangguan restriksi berdasarkan FVC, apabila tidak tersedia pemeriksaan volume paru
Ringan FVC 70 prediksi dalam persen
Sedang 60 - 69
Sedang berat 50 - 59
Berat 35 - 49
Sangat berat 35
Sumber: Altalag
22
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Fungsi Paru
Nilai fungsi paru dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang membuat nilai normal fungsi paru masing-masing individu berbeda. Maka dari itu, dalam
mendiagnosis gangguan fungsi paru harus diperhatikan faktor-faktor yang dimiliki oleh setiap individu. Adapun, faktor-faktor tersebut antara lain:
2.3.1 Jenis Kelamin
Perempuan dan laki-laki memiliki nilai fungsi paru yang berbeda.
22
Hal ini berdasarkan keadaan struktur anatomi paru, otot pernafasan, dan hormon steroid
yang mereka miliki. Selama masa pertumbuhan sampai pubertas, saluran nafas dan parenkim paru perempuan berkembang secara proporsional, sedangkan pada
laki-laki terdapat keterlambatan perkembangan saluran nafas. Kondisi ini mengakibatkan nilai FEF perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Akan tetapi,
ketika pertumbuhan somatik di masa pubertas mulai muncul, nilai VC dan TLC pada laki-laki menjadi lebih besar daripada perempuan. Hal ini dipicu oleh
hormon testosteron yang mempengaruhi pertumbuhan diafragma dan otot-otot pernafasan pada laki-laki. Keadaan ini berlangsung tetap hingga dewasa.
26
2.3.2 Usia
22
Paru mencapai fungsi maksimalnya saat usia 20 tahun pada wanita dan 25 tahun pada pria. Fungsi ini bersifat menetap sampai usia 35 tahun, dan mulai
menurun setelahnya. Penurunan pada tes fungsi paru tergantung pada fungsi paru puncak yang dicapai saat dewasa, durasi dari
fase plateau, dan kecepatan
penurunan fungsi paru sendiri. Estimasi kecepatan penurunan pada FEV
1
adalah 25-30 ml tahun dimulai dari usia 35
– 40 tahun dan dapat menjadi 60ml tahun setelah usia 70 tahun. Sejalan dengan hal tersebut, kapasitas residu fungsional dan
volume residu meningkat seiring dengan bertambahya usia. Hal ini mengakibatkan kapasitas vital menurun.
25
2.3.3 Indeks Massa Tubuh IMT
IMT diperoleh dari berat badan kg dibagi tinggi badan m pangkat dua. Nilai normal IMT untuk orang Asia menurut WHO adalah 18,5-22,9.
27
Jones, et al mengemukakan bahwa efek terbesar dari peningkatan IMT adalah penurunan nilai
ERV dan FRC, yaitu pada IMT 30kgm
2
nilai FRC 75 dan ERV 47.
28
Namun, selain IMT, distribusi lemak tubuh dan rasio pinggang-pinggul juga harus
diperhatikan. Orang dengan distribusi lemak tubuh berlebih di bagian atas menyebabkan diafragma berpindah ke abdomen dan adiposa yang menumpuk di
dinding dada dapat menekan rongga dada sehingga volume paru menjadi lebih rendah.Sedangkan penurunan FEV
1
dan FVC cenderung terjadi pada orang dengan obesitas abdominal karena resistensi jalan nafasnya meningkat.
29
2.3.4 Riwayat Penyakit Paru