Simpulan Umum T PKN 1303205 Chapter5

Juri, 2015 MEMBENTUK KARAKTER BERTANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA MELALUI PENDIDIKAN POLITIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan Umum

Partai politik merupakan lembaga politik tempat warga negara menyalurkan berbagai aspirasi politiknya guna turut serta membangun negara menuju masyarakat yang adil dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia dalam segala bidang kehidupan. Terbukanya kebebasan dalam perpolitikan membawa implikasi yang ditandai dengan munculnya berbagai jenis partai politik di tanah air. Dari dua partai politik PDI dan PPP dan satu Golongan Karya Golkar pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Kini, setelah masa reformasi jumlah partai politik tidak stabil. PDI Perjuangan sebagai salah satu partai senior dalam percaturan perpolitikan di Indonesia telah banyak mengalami hambatan dan juga rintangan sesuai dengan dinamika suhu perpolitikan yang sedang bergulir. Mulai dari proses penggabungan fusi lima partai yakni Partai Katolik, Parkindo, PNI, Murba dan IPKI pada tahun 1970 yang disebut dengan Kelompok Nasionalis. Kemudian pada tanggal 10 Januari 1973, barulah Kelompok Nasionalis ini berubah dengan nama Partai Demokrasi Indonesia PDI dan pada tahun 1999 berubah nama lagi menjadi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI Perjuangan sampai sekarang. Sebagai partai senior, PDI Perjuangan berperan penting dalam memberikan pendidikan politik terhadap kader, pengurus, simpatisan dan masyarakat luas dalam bentuk pelatihan, seminar, diskusi politik, rapat partai, diklat serta memberikan informasi yang berkaitan dengan perpolitikkan guna memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama di Kabupaten Sintang tentang politik. Disamping itu juga pelaksanaan pendidikan politik yang dilakukan oleh PDI Perjuangan merupakan amanah yang implementasinya tidak bisa ditawar sebab sebagaimana yang termuat di dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 terutama pada pasal 12 huruf e menyatakan bahwa “Partai politik berkewajiban melakukan pendidikan politik dan menyalurkan aspirasi politik anggotanya”. Bagi PDI Perjuangan keharusan untuk melaksanakan pendidikan politik sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 di Juri, 2015 MEMBENTUK KARAKTER BERTANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA MELALUI PENDIDIKAN POLITIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu atas telah diakomodir dalam Anggaran Dasar partai pada pasal delapan mengenai fungsi partai terutama dalam ayat satu, dua dan lima secara berturut-turut: Ayat satu “Sarana guna membentuk dan membangun karakter bangsa”. Ayat dua “Mendidik dan mencerdaskan rakyat agar bertanggung jawab menggunakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara”. Ayat lima “Melakukan komunikasi dan partisipasi politik warga negara”. Pendidikan politik yang dilaksanakan oleh PDI Perjuangan bertujuan untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam bidang politik, yakni untuk melaksanakan hak dan kewajibannya secara suka rela dan penuh tanggung jawab sebagai warga negara yang baik. Pengertian warga negara yang baik adalah warga negara yang siap sedia melaksanakan kewajibannya berupa taat membayar pajak, memberikan suara ketika pelaksanaan pemilu, mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku, melakukan pengawasan controlling terhadap kebijakan pemerintah melalui cara-cara yang demokratis, menggunakan media cetak maupun elektronik, menggunakan baliho spanduk, serta melakukan demontrasi secara santun. Proses pendidikan politik yang dilakukan oleh PDI Perjuangan juga bertujuan membentuk karakter bangsa Indonesia yang lebih bermartabat, santun dan bijak dimana dalam implementasinya menerapkan konsep Pendidikan Kewarganegaraan terutama konsep Pendidikan Kewarganegaraan kemasyarakatan. Konsep Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya memberikan pembinaan dan pengajaran di sekolah semata, melainkan menerapkan pengajaran serta pembinaan di masyarakat supaya masyarakat Indonesia bisa menjadi manusia yang berkarakter, religius, cakap, rela berkorban, kreatif, inovatif, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, serta bertanggung jawab terhadap dirinya, Tuhan, keluarga, lingkungan sekitar, masyarakat, bangsa maupun negara. Adapun tujuan dari Pendidikan Kewargangearaan pada dasarnya ingin membentuk manusia Indonesia seutuhnya, yakni manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, saling menghargai dan menghormati dalam kemajemukan, serta membentuk watak keperibadian yang baik, yakni a menambah pengetahuan kewarganegaraan civic knowledge, b Juri, 2015 MEMBENTUK KARAKTER BERTANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA MELALUI PENDIDIKAN POLITIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengembangkan keterampilan kewarganegaraan civic skill, c meningkatkan partisipasi kewarganegaraan civic partisipation, d karakterwatakatabiat warga negara civic disposation.

5.2 Simpulan Khusus