BAB IV P E N U T U P
A. Kesimpulan
Bahwa berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan, diperoleh jawaban atas
permasalahan yang dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dalam memutus Perkara Nomor : 0951Pdt.G2007PA.Sm,
Majelis Hakim telah mempertimbangkan dari beberapa aspek yuridis, yaitu :
a. Pasal 101 dan Pasal 102 ayat 1 Kompilasi Hukum Islam Pasal 101 : yang menyatakan bahwa seorang suami
yang mengingkari sahnya anak sedang istri tidak menyangkalnya, dapat meneguhkan pengingkarannya
dengan li’an. Pasal 102 ayat 1 : yang menyatakan bahwa seorang
suami yang akan mengingkari seorang anak yang lahir dari istrinya, mengajukan gugatan kepada Pengadilan
Agama dalam jangka waktu 180 hari sesudah hari lahirya atau 360 hari sesudah putusnya perkawinan atau setelah
suami itu mengetahui bahwa istrinya melahirkan anak dan berada di tempat yang memungkinan dia
mengajukan perkaranya kepada Pengadilan Agama.
b. Pasal 126 Kompilasi Hukum Islam, bahwa Li’an terjadi karena suami menuduh istri berbuat zina dan atau
mengingkari anak dalam kandungan atau yang sudah lahir dari istrinya, sedangkan istri menolak tuduhan dan
atau pengingkaran tersebut. c. Pasal 44 Undang – Undang nomor 1 tahun 1974 tentang
Perkawinan, bahwa : 1. Seorang suami dapat menyangkal sahnya anak yang
dilahirkan oleh istrinya bilamana ia dapat membuktikan bahwa istrinya telah berzina dan anak
itu lahir akibat dari perzinahan tersebut; 2 Pengadilan memberikan keputusan tentang sah
tidaknya anak atas permintaan pihak yang berkepentingan.
Penulis berpendapat bahwa apa yang dilakukan oleh hakim dalam menggunakan dasar – dasar hukum sebagai
pertimbangan untuk memutus perkara penyangkalan tersebut adalah sudah sesuai dengan kewenangan Hakim
dan tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku yaitu Undang – Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
dan Kompilasi Hukum Islam.
2. Akibat hukum dengan adanya putusan penyangkalan anak perkara Nomor 0951Pdt.G2007PA.Sm
Akibat hukum terkait putusan penyangkalan tersebut adalah putusnya hubungan nasab yaitu terputusnya
hubungan perdata antara Kamilia Ruparni dengan Agus Sanyoto, Aht. Bin Amin Suyitno, khususnya dalam hal :
1. Biaya kebutuhan hidup hak hadlonah; 2. Wali dalam pernikahan dan
3. Waris.
B. Saran-saran.