TINJAUAN MUD VOLCANOES AND MUD VOLCANISM

Kemungkinan mud volcano terbentuk pada tepian pasif

Lainnya dengan daya dan proses-proses yang mungkin menjelaskan mud volcano sepanjang tepian benua pasif (passive continental margins).

Sedimentasi yang cepat sebagai pengendali mekanisme mud volcano:

Walaupun daya tektonik tidak ada pada kedudukan, kompresif, fluidasasi, gasifikasi, tekanan berlebih dan mud volcanism bisa mengambil peran melalui pengendapan sedimen dalam jumlah yang besar dari sedimen lempungan (Graue 2000, Milkov 2000).

Faktor sedimen yang belum terkompaksi

Suatu karakteristik umum untuk daerah mud volcanisme berlokasi di luar batas lempeng konvergen adalah diukur pada penampang tegak sekurangnya pada 2km, dan ia merupakan suatu urutan sedimen yang belum terkompaksi (Dimitrov 2003).

Tekanan kompresif

Konsekuensinya, walaupun kedudukan lokal mungkin bervariasi, mekanisme utama untuk pembentukan mud volcanoes dan mud volcanism adalah

tekanan compression –

Tekanan terbentuk baik melalui daya tektonik atau melalui sedimentasi yang tinggi (high sediment accumulation rates) yang sering menyebabkan terjadinya tekanan berlebih (over pressuring) melalui pembentukan gas, fluidasasi dan likuifaksi (gas generation, fluidization and liquefaction).

Pemicu semburan (Eruption triggering)

Bervariasinya volume dan intensitas

Walaupun beberapa mud volcanoes mempunyai pengalaman dengan aktivitas berlanjut (continuous activity), umumnya, mud volcanism bervariasi pada kedua hal yaitu volume dan intensitas (volume and intensity)

Semburan Berfluktuatif

Kebanyakan mud volcanoes mempunyai aktivitas semburan yang berfrekuensi atau dengan selang waktu (acvity eruption frequency).

Perubahan musiman

Sebagai fakta bahwa kebanyakan dari mud volcanoes terdapat secara regular, mengalami perubahan musiman pada aktivitasnya dengan kisaran dari pendek mingguan (weeks) sampai dengan puluhan tahun.

Hal tersebut memberikan kepercayaan bahwa suatu hubungan lebih dari satu agen eksteral, menginisiasi dan berlanjut secara kontinyu, bersiklus, masukan kembali tekanan alami yang berlanjut, di dalam mud volcano sendiri (continuous, cyclic, natural pressure-recharging process within the mud volcanoes themselves).

Adanya siklus astronomi seperti daya orbit, tidak dibantah sebagai satu penjelasan.

Melalui bervariasinya perubahan tekanan dan temperatur terhadap suatu variasi waktu skala siklus tersebut juga memberikan dampak dan perubahan kondisi tekanan di sedimen melalui proses mud volcanic seperti akses air dan aktivitas bakteri pada pembentukan gas (gas formation) (Judd et al. 2002).

Gambar. Suatu pembentukan dari mud volcano.

A – diapir lumpur (clay diapir).

B –pembubungan lumpur di bawah permukaan dari suatu mud volcano (seafloor- piercing clay diapir - a mud volcano).

C – rembesan dasar laut (seafloor seepage).

D, E - mud volcanoes terbentuk karena meningkatnya sedimen fluida sepanjang patahan (formed due to rise of fludizeds ediments along faults. Adopted from Milkov (2000).

Sebagai contoh, setelah melakukan studi mud volcanism di south Caspian Basin, Gorin & Buniatzadeh (1971 in Huseynov & Guliyev 2004) menghitung bahwa 60% dari seluruh semburan berlangsung pada bulan purnama yang baru (full moon).

Lebih jauh lagi Mekhtiev & Khalilov (1988 in Huseynov & Guliyev 2004) percaya bahwa suatu hubungan siklus 11 tahun dari aktivitas matahari dan inisiasi dari semburan mud volcano.

Walaupun siklus astronomi bisa menjelaskan frekuensi variasi di dalam semburan mud volcanic, menjadi semburan yang tidak beraturan (more irregular eruptions).

Aktivitas gempa

Hal tersebut lebih signifikan sebagai hasil dari aktivitas gempa bumi. Bila hiposenter gempabumi berlokasi di dalam suatu lapisan yang berpotensi sebagai lapisan pembawa, menggoyang di dalam sedimen (shaking of sediments) hal ini mungkin menginduksi terjadinya liquifaksi dan patahan dan suatu peningkatan pembentukan gas dan disosiasi (liquefaction and faulting as well as a significant increase in gas formation and dissociation).

Konsekuansinya daripada pendadakan, semburan mud volcanism mungkin ditimbulkan oleh masa tenang atau tidak aktif dari daerah mud volcanic. (Huseynov & Guliyev 1994, Dimitrov 2002, Kopf 2002, Manga & Brodsky 2006).

Kegiatan antropogenik

Proses yang sama bisa juga dipengaruhi kegiatan antropogenic melalui kegiatan pemboran bersekala besar. Hal inilah yang tampaknya lebih mungkin dari kasus semburan mud volcano Lupsi Java in 2006 (see chapter 4).