Kajian Ekologi Ekonomi Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Kepulauan Seribu (Studi Kasus di Gugusan P. Pari)

KAJJAN EKOLQGl EKQNOMIL PENGEMBANGAN
BUDllllAYA RUMPUT LAUT Dl:KEPULAIJAN SERXBU
(STUD1 ELASUS DI GUGUSAN P.PARI)

PROGRAM PASCASAWANA
lNSTiTUT PERTANIAN BOGOR
2002

ABSTRAK
BESWENI.
Ecological and Economic Analysis of the Seaweed Aquaculwe
Development in the Seribu Xdands: Case Study in the Pari IsImds. Under Supervision of
Dietriech G. Bengen (Chairman) and A h a d Fauzi (Member).
Thr: main objectives of this research are: (I) to analyze land suitability of seaweed
aquaculture in Pari Island; (2) to analyze the linlcage between socio-ekonomic
characteristics of tfie seaweed farmers and their biu-physical land (environmental)
characteristics; (3) to-analyze bioeconomic efiency of seaweed culture; and (4) to
develop strategy of seaweed aquaculfwe deveiopment in the island,
For the purpose of the analysis, this study employed both primary data from field
observation and secondary data from relevant institutions. Land suitability was analyzed
based on the environmental factors of the planted areas of Pari Islands (Pari bland,

Bunulg Island, Kungsi Island, and Tikus Island) with biophysical parameter of sea-water
standard quality, Three analysis and measures are utilized within this study, such as:
Principal Component Analysis to analyzing the effects of socia-economic factors of the
farmers to fhe seaweed development; Bio-economic model to analyzing efficiency of the
seaweed culture; and SWOT Analysis for developing a seaweed culture srratew.
This research shows that Pxi Island and Burung Island are highly suitable for
seaweed culture, Kongsi Island, and Tikus Island are suitable for seaweed culture
development. What needed for such a development are redefining the spatial allocation of
matrine cuhm locations redefining the clusters md configuration of seaweed cultural
location, increasing the quality of farmers in managing the seaweed aquaculture,
empowering local institutions of seaweed culture, and increasing access of farmers to the
capital. This consideration will allow such seaweed culture to reach maximum profit by
harvesting at the day of the 63 th of the planting time,

BESWEM. Kajim Ekologi Ekonomi Pengembangan Budidaya Rumput Laut di
Kepulauan Seribu (Studi Kasus di P.Pari). Dibimbing oleh DfEl"lEECf3:G.
BENGEN d m AKHMAD FAUZI.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengmalisis kesesuaim lahan budidaya
rumput laut di P,Pari, (2) mengadisis lrarakt&stik sasial ekonomi budaya

masyankat pembudidaya m p u t laut dan ketmkaitannya dengan biofisik l&an
budidaya m p u t laut dl: P.Pari. (3) mengmalisis secara bioekonomi unkk
mendapatkan ehsiensi ekanomi budidaya nunput laut, (4) mengmalisis strategi
untuk pengembangan budidaya m p u t taut di P.Pari Kepulauan Seribu,
Pengwnbulan data dalam penelitian h
i dilakdzm melalui obsmasi dan
sehder. Analisis kesesuaian didasarkan pada ekologi perairan pada l o h i
budidaya rumput Iaut y m g ada di P.Pari (P. Pari, P. Burung, P. Kungsi d m
P.Tikus) dengm parameter biofisik berpedoman pada balru mutts air laut untuk
budidaya perikanan. Untuk metihat pengaruh dari faktor-faktor sosial ekonomi
budaya rnasyrakat pembudidaya m p u t laut di P.Pari dengan kewsuaian I&an
digunakrtn andisis komponen utama (Principle Component Analysis). h i i s i s
efisiensi ekorromi d a budidaya tmebut &analisis dengan model bioekonomi
dan untuk strategi pengembmgan budidaya rumput laut d i p m k m analisis
SWOT.
Hasil penelitian ini memperlihah bahwa di goba P. Prrri, P.Bunmg,
termasuk kelas sangat sesuai dm di goba P, Kongii dang P. T i b termasuk
lcelas sesuai mtuk pengembangan budidaya nunput laut. Strategi y m g
Bibutuklran untuk. pengembangan addah penatam alakasi lokasi budidaya law,
penatam Iokasi budidaya m p u t laut, peningkatan kualitas smberdaya

manwia, peninglcatan dan pembrdayam keIembsngaan usaha rumput laut dm
peningkatan sumber modal untuk usaha rcxmput hut. S e m biuekunami malra
keuntungan rnaksimum dari usaha budidaya rumput laut diperoleh pada masa
perneliharaan G3 ixari.

3)engan ini saya menyatakan bahwa tesisyang berjudul:

KAHAN EKOLWI EKONOMI PENGEMBANGAN BLDIDAYA RUMPW
LAUT Dl KEPULAUAN SERBU (STUDT RASUS DI GUGUSbW P.PARI)

adalah hasil k q a sendiri dan belurn p e m h dipubtikasikan. Semua sumber data

dm informmi yang dipnakan tdah dinyatdcan sectua jelas dm dapat diperiksa
kebenarannya.

KAJIAM EKOLOGI EKUNQMX PENGEMBANGAN
BUDXDAYA RUMPUT LAUT DI KEPIJLAUAN SERIBU
(STUD1 KASUS DJ GUGUSAN P , P M )

Oleh

BESWENI

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANJAN BOGOR
2002

Judd Tesis

Nama
NRP
Program Studi

Kajian Ekologi Ekonomi Pengembangan Budidaya Rumput
Laut di Kepdauan Seribu
(Studi ICmrsus di Guwm P,l'ari)
: Besweni
: 99771
: Pengelofaan Sumbercfmya Pesisir dstn Lautan
:


2, Ketua Program Studi
Pengelolaan Sumberdaya Pcsisir
Dan h u t a n

Prof. Dr. fr. Rakhmin Dahuri. MS,

3. Direktw Program Pascasarjana

Penulis dilahirkan di Bahsangkar (Sumatera Barat) pa& tanggal 16 April
1963. Pendis adalah satu - satunya dari pasangan ayah Basyar ( A h ) dm ibunda
Kztmsinah.
Penulis rnenamatkan pendidikan SLTA di SMA Negeri I
Batusangkar, dm pada tahun 1983 pnulis diterirnn di Institut Pertmian Bogor
melalui program undangan seleksi mas& PB. Pada tahm 1987 penulis
menyelesaikan Pendidi km Sarjana dari Fakultas Perikanan hstitut Pertmian
Bogus. Pada tahun 1999 penulis mendapath kesempatan untuk melmjukm
penclidikm ke Program Magistw pada Propsun Studi Pengelolaan Sumberdaya
Pesisir dm Lautan Pascasarjana Institut Pertanian Bogor,

Penulis rnenikah pada tahun 1991 dengm ErIm Jaelani dm alhamdulillah

sudah d i h i a i seorang putra bernama Erbi Setiawan dm searang puki Ditta
Fadilla Rahmawati.

Penulis bekerja sejak tahun 1988 di Dinas Perikanan Propinsi DKI Jakarta
aUlamdulillaR sampai sekaang dengan nama Dinas Peternakan, PeriIcanan dm
Kelautm Prapinsi DKI Jakarta,

Puji syulrur pnulis ucapkan kepada Allah SWT atas &mat dm karuniaNya

judah tesis ini dapat diselesaikan. Juduf thesis ymg dipilih adallth 'Kajian
Ekalogi-Ekonomi Pengembangan Budidaya Rumput h u t di Kepulauan Seribu
(Studi Kmus di pgusan P.Pari).

Melalui tesis ini penulis mengucapkan terirna kasih kepada:
1. Bapak Dr. Xr. Dietriech G.Bengen, DEA, sebagai ketua kamisi

pembimbing; Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MSc, sebagai anggta, yang tel&

rnembimbing penulis dalam penyelesaian tmis ini,
2, Bapak Xr. Drs. H..Moctx.Wa.rdjo, MMA, seba*


Kepda Dinas

Pezemakan, Perikanan dan Kelautan. Propinsi BKI Jakarta, yang telah
memotivasi penulis sampai penyelesaian tesis ini,
3, Bapak Azhrrri, pembudidaya rumput laut di P.Pari, yang telah banyak

membantu penulis dalam pengumpulan data
4. Ternan-ternan kelampak A da B SPL- angkatan genap, yang satu-persatu

tid& dmpat penulis sebutkan, yang selalu kompak dm seperjusngan
5 . Ternan-ternan Sub Dinas Pembinaarr mstsyarakrtt petemaksur, perikanan

dm kelmtan yang tetah rnembantu penulis d a l m penyusunan tesis ini,
6.

Keluarga besar Program Pascawjam Sumberdaya Pesisir dan Lautan,

yang tefah membmtu penulis dalam penyelesaian studi ini,
7. Kqadti ibuku tersayang Kamsinah


, yrtng sangat rnembantu moril dan

matail dengan mendoakan, mendorong penulis sampai selesainya tesis
ini;

8. Kepada sunmik-u tercinta Erlan Jaelarri yang penuh kasifx s a y q , dalarn
mendorung penulis selama pndidikan pada Program Pascasarjana SPL

smpai selesainya tesis ini

9. Terakhir, ucapan kasih sayang, m&ku tacinta Erbi Setiawan dan Ditta
Fadhilla Rafimawati, yang sdalu mendoakan penulis selama pendidikan
Pascasarjrtna SPL- IPB sampai penyelesaian tesis ini

Pada kesempatan ini penulis berbap semoga te$s ini dapat bermanfaat bag
para pembaca dm yang membutuhkan.

DAFTAR ISX
Halaman

GAMBAR .......................................................................................

DAFT-

DAFTAR TABEL....................
......................................................................

vii

ix

............................................................................. 8
Biofogi Rumput Laut ....................................................................... .
.

TXNJAUAN PUSTAKA....

13udidaya Rumput Laut .......................................................................
Lokasi Biolagi, Fisika dm Rimia ..........................,....... ,,,......
Penyediaan Bi bit ......................................................................

Metode Budidaya ....................................................................
Usaha Budidaya Rumput Laut .*............*.
............*................*........**.....

Lokasi dm W&tu .......................,.,......
.
...........................................
Jenis ,Sumber dm kletode P e n p p u l a n Data...........................
Metode PengambiIan Sampel ...............................................................
Analisis Data ........................................................................................
.+
Analrsns Kesesuaim..................................................................
Analisis Karakteristik Lingkungan Sosial Ekonomi ...............
Analisis Bioekonarni Budidaya Rumput Laut ........................
Analisis Strategi Pengembangan Budidaya Kumput Laut........

=ADAAN

U M U M DAERAH PENELITIAN.


..........................................

Lingkwgan Fisik .................................................................................
Letak Geogmfis dm Lurts WiIayah .........................................
Iklim dan Cuaca .......................................................................
Reragman Hayati ....................................................................

Keragam Sosial Ekonomi Budaya....................,.........

........................

Kependudukan..........................................................................
Pendiman ................................................................................
Mata Pencaharian .....................................................................
fotensi Budidaya Rmput Laut di Kepulauan Smibu...........
MetudeBudidaya.....................................................
Pemasaran Rumput Laut ............................................
Pendapatan............................................................
Kelembagm.........................................................

......................................................................

m S I L DAN PEMBAI-IASAN

Kesesuaim Lahan Budidaya Rumput Laut ..........................................
ICarateristik Sosial Ekonomi dm Budaya ...................... ,
..................
,
..............................................
Bioekonami Budidaya Rumput Laut
Arahan Strate@ Pengembangan Budiya Rumput Laut................. ,. ....

KESIMPILAN DAM SARAN

DAFTAR PUSTAKA

.............................................
................... .
.

....................................................................................

.....,...........
Diagram Analisis SWOT............................. ... .............,..............,.........
Diagram Ma&& SWOT ....,............,.........................,......,.,..+*.. ..........*..
Salwan Pemasaran Rurnput Laut.. ...........................................
Diagram Kemgka PemiIriran Penelitim ..................

Kurelstsi variabel pa& sumbu utma pertama (F I ) dengm kc-dua (F2)

Distribusi individu pada sumbu utama pertma (F1 ) d m ke-dua (F2) ...
K o ~ l a svwiahl
i
pada sumbu utama ke-dm f F2) dengm k&ga (F3) ..
Distribusi individu pada sumbu utama ke-dm (F2) dm ke-tiga (F3) .....
Korelasi vdabel pada sumbu utma pertma (F1) dengan ke-tiga (F?)

Distribusi individu pada sumbu utama pertma (F1) dm ketigst (F3)..,.
Hubwgasl wakru dengm berathiomass ,..........................
Wubwgan w&tu

....................
dengan laju pertumbuhan harim .......................... ...
,
,

M

e kesesuaian latran budidaya nunput Iaut di goba .......................an.
Gugusan P.Pari

19

Matrik malisis b t e r i s t i k sosid ekonomi d m budaya pembudidaya ..

22

Gugusan P.Pari dm Luasnya ....................................................,,,...........

29

S-

penduduk di Kepulauan seribu berdasarkan jenis kelamin ......

33

.....

36

Mata pencakarian penduduk Kepulauan Seribu .........................

14

,
.

Hasil Pengukwm parametr biofisik budidaya rumput iaut ....................
Gugusan P.Pari

42

I3asil analisis kesesuaian lahan budidaya mrnput Iaut di gugusan.......
P.Pari

43

Perbandingan halitas perairan di goba P.Pari tahun 1997 dm 2002. ..

47

Kelas variabel sosial ekanorni rnasyarakstt pembudidaya nunput laut ...

48

Laju pertumbuhan budidaya rumput laut Eucheuma cottunii ................

55

Karrdungan keranginim dm kadar air rumput laut Eucheuma .......*........

58

DAFTAR LAMPIRAN

H

No.
1

Peta Kqulauan Smih.. ..................,..,........,........ ...............

2

Peta lakasi pnelitian (~~

3

Anafisis skoring biofkik budidaya rumput hut cSi gugusan P, Pd........

4

ReiCapituXasi basil kumiom responden pembudidaya rumput hut

di gugusan P.Pari .............

*...a**

P. Pari Kep. Sribu). ............*. ......

*.*

*.+a*.....

.
.
a

*.*a**

*,.,.... .....,.,,.. ,.,.,
*.***.*

*+.*.*

**

A
70
71

72

73

NJai akw ciri dm vekor ciri d i s i s kamterktii sosial ekonomi

dan budaya masyankat pernbudidaya rumput hut di gugtlm P.PA ....
Kurefasi mtara variabel.d m m b u utarrta-.............,s,....+.......**..tl.
*, ...-.K o o r h t individu pada sumbu utama d m nilai coshusnya.. ..........

*...i n t d budidaya rumput hut di g u g w P,Paxl. ..

h l i s a usaha budidaya q u t hut di gugusan P,P&

Nifai skuring f&or

U.U

~
s
~
a
.
.
.
.
.

Nifai skoring Wor elrsternal budidaya m p u t hut di gugusan P.PEui,,

.
.
.........
........

Persymtan tumbuh budidaya m p u t laut .........,.,,.......
Peta kesesuah l

h budidaya rumput hut di g o b g u m P. Pari.. ,.

Kep Seribu ......~.~~~,~~~..................~.~,~,~.~~~~.~.~.~.~~~

La ta r Belwkang
Produksi prikmm Indonesia saat ini sebagian besar rnasih didominasi dari

perilanan tangkap. Dengm xmakin rneningkatnya kegiatm penangkapan asEan

menirnbulkan tangkap lebih dm penurunan kondisi lingkungan sehingga
d i w a t i r h sumberdaya perikanan di alam &an semakin m m m .

tfntuk mengatasi ha1 tersebut d a l m upaya peningkatan produksi perikanan
rakyat, kegiatan. budidaya laut menrpakan salah sah altematif yang c h p strategis
mengingat kumuditas budidaya laut umumnya merupakan kornoditas &spur, sebagai

bahan baku industri yang dapat dijadikan sebagai usaha substitusi bagi para nelaym
serta rnerupakm surnbemxta pencaharian u t m a bagi keluarga nelayan.

Sebagai

dasar hukum ddam mendorong kegiatan usaha budidaya laut maka pmwintah *elah

rnengeluarkan Keppres Na.23 t&un 1982 tentang Pengembangan Budidaya Laut di
Perairan Indonesia. Salah satu budidaya laut yang tdah dikembangkan di Propinsi

flXU Jakarta tepatnya di Kepulauan Seribu adalah m p u t laut. Sesuai d e n p Swat
Keputusan Gubemur KDKI Jakarta Nornor 68 tahun 1999 tentang nunput laut
menjadi salah safu kom~difiungplan di DKX Jakarta maka rumput laut jenis algae
rnerah semakin dikembangkan oleh masyarakat Kepulauan Seribu sebagai salah satu

mata pencaharian utama.
Rumput laut jenis algae merah (Rhodophyba) mempakan kelompak algae
ymg jenis-jenisnya merniliki berbagai bent& dm variasi w m a . N m u n sebagai

indikatornya ada1ah bahwa algae rnerah akan mengalami pcmbahm w m dari w m a

d k y a menjadi mgu apabila terkma panas sinar matahmi secara langsung. Dari

kelompok algae merah inilah dewasa ini di Indonesia yang febih bmyak

d h m f ~ a t k a nb&

ddm negeri rnaupun untuk diekspor y m g saIah satu jenisnya

adalah Eucheuma.
Upaya membudidayakm rumput Iaut Eucheuma di Indonesia dimulai pada
tahun 1968 fsulistijo, 1998) di perairan pulau Pari Kepulauan Seribu Propinsi Dm
Jakarta aleh Suryudinoto d a i Lembagtga Penelitian Laut bersma Dinas Hidrografi
Angkatan Laut. Upaya yang clilakhn adalah ujicaba penanaman rumput laut

Eucheuma spinosum dm Eucheetm @Ale.h s i f penelitian ini memberikarr harapan

y a g b& dengan sistem r&it bambu dm Icemudim dikembangkmlah ke tempat lain
den@ bibit antara fain berasal dari Kepulauan Seribu,
Menurut: Saegiarto A, I978 bkwa h i s Eucheuma penghasi1 karaginm

(currageenin)yang dafm dunia industrj, dm perdagangan mampunyai manfaat yang
sama seperti agar-agar dan alginat. Selanjutnya menurut Mubarak, H.,et 02, t&un
1990, karaginan dapat digunakzm sebagai b&an b t h untuk industri f m a s i ,

kusmetik, makana dm lain-lain. Oleh karem itu pada tahun delapan puluhn,
permintam dunizl untuk pmbuatw kamginm dari nungut laut Eucheuma meningkat
5- 10%dm pada t&un 1 996 keperium Eucheuma dmia rnencapai 1 30.000ton.

Peningkatan permintam pas= m p u t laut penghasil karagjnan ini memicu

pakernbangan budideymya di Indonesia terutama di Bali dengdn mendatangkan bi bi t
unggul Ezscheuma spinosum d m Eucheuma cottonr' dari Tambalang-Filipina sebagai
negara yang petama kali mengekspor jenis rumput laut ini. Dari Bali inilah bibit
Eucheuma tersebut dikembangkan ke daerah-daerah lain temasuk Kcpulauan Seribu

tqsttnya

di P,Pari pada tahm 1986. Sampai sekxmg jenis y m g bmy&

dibudidayakm di Kepulaum Seribu adalah jenis E:ucheuma coffonii dan jenis ini
telah benrbah nmst ilrniahnya menjadi Eucheuma alvarezii (Atmadja &lam Duty,
1996) dm terakhir rnenjadi Kapuphycm alvarezii.

Di prophi DKI Jakarta pengembangan budidaya nxmput laut d i l h i k m di
Kepulauan Seribu yang terdapat pada 4 (empat) kelwdm dari 6 (enam) kefwahm

yang ada yaitu k e l d a n P,Panggang, P,Tidung, P.Pari dm P.Ke1apa. Dari aspek
kknis, usaha budidaya rumput laut sangat mudah dilakukan, w W pemelihstraan
yang relagif singkat, d m bibit yang digundm b a s a l cfari lokasi sendiri. Sedangkm

dari aspek ekonomi, usaha ini menguntun&kan karma biaya pemelitxaaan murah,
harga jual yang culrup tinggi, serta pmgsa pasar yang luas baik dalam negeri rnaupun

luar negeri (ekspor). Sedangkm dari sisi sosial, ekonomi dm budaya masyardcat

Kepulauan SeAbu, budidaya rumput laut rnerupakm sal& satu mata pencaharian
utama keluarga

Sampai tahun 1999, praduksi m p u t Iaut dari Kepulauan Seribu mengalami

pningkatan, tetapi rnulai t&un 2000 sampai sekarang adanya kecenderungm

p e n m a n produksi dm mutu. Hal ini ditandai dengm adanya hama penyakit ymg
menyerang nunput hut dim&ud, baNran kegagalm panen pun terjadi, meskipun
penyebab p e n m a n ini b I u m diketahui dengan pasti.

Oleh karma itu untuk rnengantisipasi penwinan lebih jauh, perlu dikaji

kembali aspek ekologi dari budidaya nunput Iaut ini, Aspek ekulugi ini sangat
penting dalam pengembangan budidaya kmena berkaitan dengan pemilihan Iokasi

budidaya m p u t lztut itu sendiri ymg merupaksm salah satu falaor petlting dalam
menentuh keberhasilamya.
Dipilhya Kepulstuan Seribu sebagai lokasi penelitian adalah kmna
berdasarkn UfJ No.34 tahun 1999 Keptrlauan Seribu meningkat statusnya dari
Kewmatan menjadi Kabupaten Administmi, dengan damikiran pngelalaan
Kepulaw Seribu untuk meningkath kesejahteraan masyarakatnya termauk
perikman febih pula, sehingga rumput laut sebagai komoditas lokal perlu

dikembmgkm. Kemudian P-Pari dipilih sebagai lukasi studi b u s h n a secaxa

histaris di P,Parilah yang pertamn kali diIrernbanm budidaya tentang m p u t laut
Eucheuma dimzksud, dm 87,8 1 % (281 KK) dwi pe~~dtlduhya
(320 KK) sebagai
pembudidaya nunput laut dengan metode tali apung (tali rawe).
Perurnusan Masalah
Seperti yang telah disampaikan bahwa budidaya rumput laut jmis Eucheuma
cottonii ymg dibudidayakan di Kepulauan S&bu secm teknis, ekunomis dm sosiaf

budaya rnasyarakat mempunyai potensi untuk di kembangkan.
Untuk: dapat rnengoptirnalkan pemanfmtan sumbmdaya laut, kegiatan
budidaya nunput laut y m g dikembangkan h m s didasarkan pada elemen-elemen
y m g mendukungnya. Efemen tersebut antara lain ekologi, sosirtl budaya ekonorni
masyarakat. Intmasi d a i elemen-elernen tersebut jika dikelola secara optimal

diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyardat bka1 khususnya petani

pembudidaya nunput laut di Kepulaum Seribu.

Hd ini sangat penting mengingat Mvitas pailranan di Kepulauan Seribu
tid& hanya bdidaya m p u t faut tetapi ada yang lain seperti budidaya ikm taut dm
pmangkapan ikm y m g jug& rnerupakan mata pencaharian utama masyarakat

Kepdaum Seribu.

Berdmkan hal-haf tersebut diatas diperoleh nrmusan permasdahm =bag&
berikw
a. Apak-ah budidaya m p u t laut

yang dilakukm di gugusan P.Pari Kepuliruan

Seribu mmih sesuai s e c m ekologi ddam ha1 id biofisik?

b. A p W ada keterkaitan antara lhgkunp ekalogi dengan linghmgan sosial

ekonomi budaya masy d a t pembudidaya m p u t laut?
c. Kapan secara bioekanomi budidaya m p u t laut menclapat keuntungm swam

rnaksirnum?

d. Strategi apa yang perlu dimMan dstlarn pengembangan budidaya nunput laut di
gugusan P.Pari Kepulauan Seribu?
Tujnan Penelitian
Berdasarkan penunusm diatas, maka penelitian ini betujuan sebagai berikut :
a.

Mengarralisis kesesuaian lahan budidaya nunput lahm di pgusan P.Pari

Kqutauan Seribu,

b. M e n g d i s i s kakteristik sosial ekonami budaya rnasyarakat pembudidaya
nunput laut dm kererkaitannyrt dengan biofisik budidaya m p u t laiut.
c. Menganalisis secara bioekonomi unhrk mendapatkm efisiensi ekonomi budidaya

m p u t laut.

d. Meriganalisis %ah strategi yang perh &lam pmgernbmgan budidaya nunput
laut di gugusan P.Pari Kepdaum Seribu.

Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dihmpkm akan memberiIcan manfaat kqada petani
prnbudidaya rumput hut, pengwaha, kredihulsank dm pengambil kebijaksanaan
dalam pengembangan budidaya nunput laut di Kepulauan Seribu pada umumnya dm
&u-

P.Pari khususnya.

iCemngka Pendebtan PeneIitian

Pemilihan lokasi yang sesuai rnenlpakm sdah satu aspek ekulogi daIm
budidaya dengm Mteria ymg dibuhdkm. Begitu juga untuk budidaya m p u t 1aut
pemilihm lolcasi merup-

ha1 yang perrting k a n a sulitnya rnembuat perlidwan

tertenht terkadap kondisi ekologi peraim Iaut yang selalu dinamis. Hal hi

disebabkan karena pertumbuhan nunput laut smgat dipengaruhi oleh kondisi perairan
tersebut yaitu faktor biofisik tempat rumput laut dibudidayakan.

Berdasarkm latar belakmg, perurnusan masalah maka agar potensi rumput
hut ini &pat dikembmglcan ddm rangla penilrgkatan kesejahternan masyarakat

Kepulauan Smibu, maka perh dikaji kembali aspek ekologisnya dengm analisis

kesesuaian laxIan d m efisiensi ekonomi serta kebijahnya untuk pengembangan
usaka budidaya rumput laut di Kepulztuan Seribu. Seem diagramatik kerangka
prnikirm penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 .

9r
Usaha Budidaya
Rumput Laut

I

I
'
Kesesuaian
Budidaya Rumput Laut

*

.i*
Kondisi

Kondisi
Ekulogi perairan

Sasid, Ekonorni,
Budayzt masyarakat

;

MAUSIS

KESESUAIAN

-

A

Pengembmgan

Budidaya Rumput Laut

Gambar 1. Diagram Kermgh Perniban Penelitian.

Bidogi Rnmput laut

Menurut Soegiarto A, 1978, bahwa secara taksonomi rumput laut Eucheuma
&pat diMasifikasikan sebagai berikut:

Kelas :Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales

Famili : Salieriaceae

Genus :Eucheuma
Spesies: Euclaeuma spinusurn
Eucheetmu eobtonr'i

Ciri-ciii Eu&uma

daIah b l l u s dm cabang-cabmgnya berbntuk sillindm rttau

pipih. Percabangannya tidak teratur dm h n r hens ditumbuhi oleh nodulla atau
spine untuk melindungi gametan.

Lebih lanjut dijeiaskan babwa j e i s rumput laut yang dibudidayakan di
Kepulauan Seribu adalah j enis LFucheuma cottonii atau Kappaphycus alvarealr'

dengan ciri Mrusus duri-clwi pada thallus mcing memanjang d m agak jarang-jarang*
Rmput laut jenis Eucheuma cotionii &pat dimanfaatkan sebagai karaginan yang

berperan sebagai pngatur keseimbangan, dm pengmulsian (Ismail st ai,19991, dm

lebih Ianjut menyebtltkan bahan kmginan digunakan pada industri instan, makanan,
farmasi dm Icosmetik.

Budidaya Rumpu t Laut

L o h f Biologi, Fisika dan a m i a
Keberhasilan budidaya m p u t laut d e n p prniIihm lokasi sangat t q a t d m
merupaIcm sal& satu f&or p e n t u . G m b m tentang biofisik air laut yang

diperlukan unt& usha budidaya rumput laut pentkg diketahui agar tidak timbul
masdak yang dapat menghambat usaha itu sendiri dm mempenganrhi mutu hasil

yang dikehendaki.
Lokasi dm lahan budidadaya Eucheuma sangat dikntukm oleh kundisi

ekalagis yang rneliputi parameter linghmgan fisika, kimia dm biologi {Sulistija,
1996).
a. L i n w g m Fisika

Untuk menghindari kenrsakan fisik sarana budidaya maupun m p u t laut dari
pengaruh angin dm gelombang ymg besar, r n h diperlukan lokasi yang

terlindung dari hempasan ornbak sehingga diperairan teluk atau terbuka tetapi
terlindung aleh h a n g penghafang atau pulau didepmyn baik untuk

budidrtya rumput laut.
Dasar perairan yang paling baik unhk pertumbuhan Eucheuma adalah ymg
stabil terdiri dari potongan kxmg mati brcampur dengan karang pasir. Hal

ini dapat diindikasikan adanya sea grass y m g rnmpakm petunjuk adanya
gerakan air yang baik. Dasar perairan yang Impair dm sedikit Iumpur dapat

dikatakm baik juga temtama untuk penafiaman dengan sistirn rakit bambu
atau tali rawai.

Kedalaman air yang baik bagi pertumbuhan m p u t laut adalah 30 - 60 crn

pada suntt terendah. Hal ini unhk menghindari m p u t laut mengalmi
kekeringan h e m terkena sinar matahxi s c a m Iangsung pa& wakh surut
terendatr dm memperoleh penetrasi sinar matahari yang culrup pada waktu air
pasang. Tetapi pa& kedalaman 0-30 em dm 60-200 cm mash c h p baik.

Sistim penanaman fepas dasar dapat dilalruk.;tn pada p a i r a n dengm

kedalmm 0-60 cm, sistirn &it bambu pa& kedalamm 30-200 cm d m sistim
tali rawai pada kedalamm sekitx 200 cm.

Kenaikan temperam yang tinggi &an rnexlgakibatkan thallus m p u t laut
rnenjadi pucat kekuning-kuningan yang menjadikan tidak sehat, Oleh karena
itu suhu yang baik untuk budidadaya nxmput Iaut adalah 27 - 30 C .

Tin&& kecerahan yang tinggi d i p e r l h &am budidaya m p u t laut. Hal
hi dimaksudkan agar cahaya penetrasi matahxi dapat m a s k ke dalam air.
Intensitas s i n s yang diterima s e e m semgurxla oleb &allus merupaXran f&or
utma d d m proses fotosintesis. Kondisi air yang jemib dengm tingkat

transparansi sekitar 1,5 meter cuIcup baik bngi pertumbuhan m p u t laut.
K e s u b w d a i rumput laut sangat ditenhrkm oleh gerakan air yang berornbak
rnaupun berarus. G e d a n air d i p e r l h unkrk pengaxrgkut ymg paling baik
zat rnakanart yang diperlukan untuk pertumlruhan rumput laut. Dimping ikr

gerakan air yang cukup j u g dapat untuk menghindari terkumpulnya katoran
pstda thalt-us. Adanya arus dapat mengatasi kenaikan temgeratur air Iaut y m g

tajam. Kecepatan
secitar 20

arus ymg dimggap cukup untuk: budidaya ntmput laut

- 40 cmldetik,

b. Kandisi Lingbngan Kirnia

Rumput laut tumbuh pada salinitas yang tinggi.Penurunan sdinitas &bat air
tawar yang mas& akm menyebabkan pertumbuhan rumput faut rnmjadi tidak

normal. 01eh karma itu budidaya nunput laut sebaiknya jauh dari mulut

muara sungni. Salinitas yang dimjurh untuk budidaya nunput laut Eidalah
28 - 34 per mil dengm nilai optimum 32 per mil*

Keasaman yang b& seicitar pH 6 - 9, tetapi yang optimum sldalah mtara 7,5

- 8,O.
Untuk kegiatsur budidaya diperlukan Ksaran kandungm nitrat 1,O - 3,U ppm
dm untuk fasfat b k i s a ;tntxa 0,021

- O,IO ppm &pat

d i k a m pmiran.

tersebut mempunyai tingkat kesubwan yang baik clan &pat d i p a h wtuk
kegiatan budidaya laut.
c. Kundisi Lingkungm Biologi

Sebaiknya unhrk: perairan budidaya Eucheuma dipilih perairan ymg secaxa alami
c3itumbufii oleh komunitas dari berbagai makru algae seperti ulva, Caulerpa,

Padina, Hypnea d m lain-fain, dimana ha1 hi mempakarr sd& satu indhtar
bafiwa perairan tersebut cacok untuk budidaya Euckeuma. Kemudian sebtiknya

bebas dari hewan air lainnya yang bersifat herbivora ternma ikan
baranm~lingkis(Sigarw spp, penyu laut (Cheloniu rnidos) dan bulu babi yang
dapat memakan tanaman budidaya.

Penyediaan Bi bit
B e r d a s x b hasil penelitian Bdai Penefitian Budidaya Laut di Lampung
bahwa pengwaan bibit m p u t Iaut ymg baik adalafr b e m w 30-40 hari dengm

ciri-c5 wama coklat/fiijau (tidak pucat) dm mempunyai cabmg yang barryatc

Sedangkan h i 1 paelitisux Ngmgi (2001) di Sd8we~iUtara bafxwa kombinasi umur
bibit 28 hari dengm jarak tanam 15 crn memberikan pertumbuhan hirim yang
tertinggi dm layak secara finansid.

Lakasi ymg mempunyai stok dmi nunput laut menrpakm petunjllk bahwa

l a h i tersebut cwok untuk: budidaya m p u t la*, tetapi wbalibya apabila tidak
terdapat bibit alami belum tentu lokasi tersebut tidak w o k untuk budidaya (Ditjen
Perihan, 1997).
Metode Budidaya

Pemilihan tokasi untuk. masing-masing metode memgunyai spsifilcasi
tertentu, Pemilihan lukasi untuk budidaya nunput laut dapat clibagi menjadi 3 metode

sesuai dengm teknologi budidaya yaitu: metode r&t (apung), lepas dasar d m
metode dasar, Dari ketiga metode tersebut yang sudah direkomendasikan aleh
'

Direktorat Jenderal Perikanan (1997) addah metode rakit dm metode lepas dasar.

Lebih lanjut menurut Zdbainmi, 1997 bahwa metode budidaytya rumput laut jenis
Eucheuma sp yang sudah memasyarakat di Indonesia adalah :

Metode Lepas Dasar (ofbottom method)
Penanaman Eucheuma sp dengan cam metode Iepas dasar biasanya untrak:perairan

yang mempunyzti dasar b a n g berpasir tidak berlumpw: d m arus yang cukup baik

sehingga mudah untuk menancapkm patoWpancang. Kedafman air mkitar 30-50

cm pa& w a h

surut

terendah Metode hi dihjau dari segi biaya lebih murah

dibandinghn metode laifinya dm Witas rumput but ymg d i f r a s i h relatif baik
tetapi pertumbuhm tanaman Iebitr kecil.

Metude W t Apung

Ilasar peraim terdiri dari h a n g dm pergeraXcan air didaminasi oleh ombak mta

kedalaman perairan lebik dari 5 meter. Metode ini menggmakm sebuah r&t
apung den-

ukuran 2,s x 5 meter. Antam satu rakit dengm ralcit ymg lain &pat

digandeng dm agar rakit tidak h y u t tabawa anxs maka &pat diperpmkm tali
plastik sebgai penahan antar rakit dan menggmkan j an*

didam perairan.

Menurut Afriyanto, 1993 bahwa Eucheuma yang dipelihara dengan metude apung
tingkat p"h"b&ztn

hariannya sebsar 2-3 %. Sedangkm menurut penelitian 3PB

,200 1 bahwa Eucheuma yang ditanm setiap 30 kg menjadi 3- 10 kdi lipat setelah

dipelihm =lama 50 -60 hari di Kepdauan Seribu.
Usaha Budidayn Rumput Laat,
Setiap langkah unW pengambilm lceputusan &lam investasi diperlukm
suatu persiapan dmgan perhitungm mtulc mmpmieh keberhasilm dari usaha

tersebut wadmiah, et al, 1978)

Pada penelitian hi, andisis fmmsial yang &an dilakukan adalah efisiensi

ekunami pengelolam sumberdaya rumput Iaut &ngm malihat hubungm wak-tu

dengan berat triomas mahimum terjadi, dimma w i t ikr pula keuntufigan maIrsimum
juga diperoleh.

Unmk budidaysr nunput laut, menurut SuXistija,

ef

al, 1980, bahwa laju

pertumbuhm budidaya rumput laut diukslr dengan mengmti p-hmbuhm berat

biomasnya yang dapat dihitung dengan nrmus:
Wn

= Wo (1

Dimana Wn

+ G)"
= Berat: biamas hari ke n

Wo = Berat biomas permutam
G = hju perhunbuhan harian f%)

n

= Umur (dalam hari)

U~ltuIr rnelihat: laju pertumbuhan maksimum dari budidaya m p u t but
tersebut dipwoleh dari tunman pertma dari fungsi laju prtumbukan tahdap n,
Menurut Wade, 1985 bakwa pada saat laju pertumbuhan mahimum terjadi

maka pada s a t itu pula berzt~iomasmahimurn digexoleh sehingga secara ekonomi

keuntungan m&imum juga didapt, semi rumus dibawah id yaitu :
.rr

-Pn.Wn-C

dimana;

Pn -

.rr

fungsi keuntmgm

Harga pada periade n

Wn Berat biomas pada periude n
C

Biaya prneliharam sefama p i o d e n

Lobsi dan W s k h

Penelitian hi telah d i l h k a n di lokasi budidaya nunput laut fgoba) P. Pari, P.

B m g , P.Tikus dm P.Kangsi yang merupakan pgusan P.Pari Kepulauan Seribu
Propinsi DKI Jakarta (fmpiran I ) mulai bulm Jmuari - Juni 2002,
Jenis, Surnber dan Metode Pengumpuian Data

Jmis data yang digunalcan mtuk penelitim irri terdiri dari 2 (dm) jenis yaiki
data primer dm s e h d e r . Data primer diperaleh melalui observasi dan wawancartt
yang dilakukan dengm lism dm tulisan terhadap rnasymkat pembudidaya rumput

laut dm para paksu yang pem& mefakukan pnelitian difokasi penelitian.

Untuk data sekunder diperoleh melalui p n e 1 u s diberbagai
~
instmsi terkait

mtara lain: Dinas Peternakm, Perikanan dm Kelautan Propinsi DKX Jakarta, Bapeda
Propinsi DKI Jakarta, Kantar Kecamatan Kepdauan Seribu Seiatan d m Utara,
Rantor Bupati Kabupaten Administmi Kepulauan Seribu, Lembaga Qseanolagi-

LIPI.

Metade pengmpdan data ymg d i g m d m dalam penelitian ini
metode m e i .

addah

Menurut Singaimbun dm Effendi, 1985 rnetade s w e i addah

metode penelitian yang menggali data dm informasi yang diprlukan dari sample
saw populasi d e n p menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang

pokak

Data yang d h p u l k m selma kegiatan pnelitian mefiputi :

Data biofisik yang-berkai*lndengan budidaya -put

laut yaitu; parameter fisika

(anus, suhu, kecerahan, ketmlindungm, kddamm, substrat), parameter kimitt

(pH, oicsigen terlarut, salinitas, posphat, nitrat), pameter biabgi (kamunitas

&a
r

algae, hewan h~bivora),dm parmeter lingkungm (pricemaran).

Data tentang kondisi sosial ekonomi b h y a masyarakat pembudidaya m p u t
lnut di P.Pzui

yaitu ; umur, jumlah anggota k e l q a , pendidikan, penciapatan,

lama tinggal, etnis, pengeluaran dan pengalaman.
Data tentang fakbr produksi berikut: biaya ymg digimkan mtuk budidaya
nunput laut sehma pemeliharaan serta produksi d m harga jud rumput laut
tersebut.

Data pendukmg serta data keadaan mum Iokasi penelitian,
Metode Pengambilan Swmpel

Metode pengmbilan sample yang di@m

adalah, contoh acak Merhana

(simple random sampling) ymg berarti setirtp unsur clapat terpilih dengin p l u g

yang sama, dengan peluang termbilnya sernua unsur datm cantoh y m g sma.

Responden yang dijadikan contoh adalah pembudidaya nunput laut di goba
gugusan P.Pari yang semuanya bertempat tinggal di P. Pari.

N: total ppulasi
e: sampling emr (100A)
Analsis Data
Analids Kaesuaian

Pemifihan lokasi yang tepat untuk budidaya rumput laut merupakan ha1 yang
pnting k e n a sulitnya membuat perlakuan tertentu terhaclap kondisi ekulogi
perairan laut yang selalu dinamis, sehingga p r t m b u h a n m p u t laut itu sangat

ditentukan of eh kondisi ekolqgi dimma budidaya dildwkan. Penenhum kesesuaian

mtu fokasi budidaya mempakan &ah
dmgan

carst

satu kondisi ekolagj yang stk;an dilakdan

melihat keadaan biufxsik lokasi budidaya m p u t laut dengm cara

membandingkan hasilnya dengan baku mutu atau syarat tumpuh nunput laut dafm
ha1 irri jenis Eucheuma yang dibudidayakan di goba gugusan P.Pari Kepulaw
Seribu. Adapun tafiapm analisisnya &I&
4

sebagai berilnrt :

Setelah diperoleh data biofisik yang dipeclukan untuk budidaya nunput iaut

d i m h u d kernudian dibandingkm dengm balru mutulpersyaratan tumbuh dari
nunput laut jenis Eucheuma.

Selanjutnya dibuatkm matrik keseswian (tabel 1) dengan rnemberikan b b t
pada setiap parameter dari 0,1 sampai dengm 0,9 sehinga jumlah total b o b t
addah 1, Pembobwtan d i d a s a h pada cfominannya pengad parameter tersebut

terhadap pertumbuhan m p u t laut. Kcmudim =lain bbot setiap parameter
ditenhkm rating sebagai dmgan nil4 1-3 dimana 1 adalah rating smgat seswi, 2

adalah rating sesuai d m 3 adalah tidak sesuai. Hmil perkalian bbot dengan
rating akan menghasilkan total skor dengm nilai 1-3. Adapun kriteria parameter
ymg d i g u n h ddam penywman rnatrik kesesuaian &pat dilihat acumya

sebagai hrikut:
a, Arus ,yang optimal adalah 20-40 cm/detik

b. Kecerahm, 1-4 meter
c. Keterlindungan, terlindung dari hempasan umbak

d. Suhu, suhu perairan sekitar 3Q°C
e. PH air yang diinginkan adalah 6,5-8,5

f. DO yang ti&

h a n g dari 4 mglliter

Salinitas aImi dimanzt tidak Iangsung brhuburrgan dengrur air taws (30 %o)

b Nitrat ymg rnerupakan salah satu a t hsua ymg terkandung diperairan I,O

-

3,0 rndliter

i, Phosphat yangjug&diperlukan &saran kmdungannya 0,021 - 0,l rngAiter

j. Kernudian secara bioIogi ditmbuhi oleh ulva, Cuulerpa, Padina, h'ypnea
sebagai indikator dm bebas dari hewan herbivora (Ikm Beronang, Penyu laut
dm Bulu babi).

k. Pencemaran, yang pada penelitian ini hanya rneiihat secara fisik (ada atau
tidak ada sampah atau limbah nunah tangga).

Kece&an
Keeterlindungan

meter

5

terlindung
terlindung

SU~U
Kedatman

"C

3O

meter