Metode Pendugaan Biomassa dan Produktivitas Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) pada Tambak Biocrete

METODE PENDUGAAN BIOMASSA DAN PRODUKTIVITAS UDANG
VANAME (Litopeizaeus vaiznanzei) PADA TAMBAK BIOCRETE

SKRIPSI

.,.,'

Oleh:
ASEP SAEFULHAK
C01499056

PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN AKUAKULTUR
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

METODE PENDUGAAN BIOMASSA DAN PRODUKTIVITAS UDANG
VANAME (Litopeiraeus vaniramei) PADA TAMBAK BIOCRETE

Oleh:

ASEP SAEFULHAK
C01499056

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN AKUAKULTUR
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

ASEP SAEFULHAK. C01499056. Metode Pendugaan Biomassa dan
Produktivitas
Udang Vaname (Litoperzaeus vannanwi) pada Tambak
Bioerete. Dibimbing oleh TATAG BUDIARDI dan WIDANARNI.
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model perturnbuhan dan
produktivitas udang vanarne pada tambak biocrete. Penelitian dilakukan selama
satu masa pemeliharaan udang vaname dari bulan Mei sampai Agustus 2003

berteinpat di tambak biocrete PT. Bimasena Segara, Sukabumi, Jawa Barat.
Penelitian ini menggunakan metode post fucto, yaitu mengikuti semua
kegiatan budidaya udang vaname. Selain itu dilakukan pengumpulan data
produksi udang vaname satu tahun terakhir. Pengambilan contoh atau sampling
dilakukan tiap 10 hari sekali setelah udang berumur 30 hari. Data yang diperoleh
berupa data produktivitas tambak, padat tebar, padat panen, umur panen, bobot
rata-rata panen, tingkat kelangsungan hidup (SR), rasio konversi pakan (FCR),
laju pertumbuhan harian clan jumlah pakan. Dari data tersebut kemudian dianalisis
statistik menggunakan Regresi Linear Stepwise program SPSS 11.00 untuk
mengetahui hubungan antara faktor-faktor tersebut.
Produktivitas tambak dipengaruhi lama masa pemeliharaan, yang pada
kondisi normal semakin lama masa pemeliharaan inaka produktivitasnya semakin
tinggi. Produktivitas tambak bisa dijadikan sebagai indikator daya dukung
lingkungan (curing capacity) tambak terhadap produksi udang. Berdasarkan data
produksi udang vaname didapatkan bahwa daya dukung lingkungan terhadap
produksi udang vaname pada tambak biocrete dapat mencapai 11.735 kdha
dengan lama pemeliharaan 133 hari, produksi terendah sebesar 5.425 kglha
dengan lama pemeliharaan 99 hari serta rata-rata 8099 kdha pada umur 106 hari.
Produktivitas tambak harian (Yh) udang vaname dipengaruhi oleh padat
tebar (XI), kepadatan panen (Xz), berat udang panen (Xj), dan lama pemeliharaan

udang (X7). Model tersebut dinyatakan dalam persamaan Yh = 0,12IX1+1,319Xz
+ 6,024X5- 0,749X7-14,139 (R2= 0,978).
Model pertumbuhan udang vaname dalam tambak dibagi kedalam 3 kelas,
hubungan antara bobot rata-rata udang (Y) dengan umur udang (x), yaitu: kelas 1
(Y 1)=10,825 ln(x)-35,290 (R2=0,973), kelas 2 (Y2)=9,04 1 ln(x)-29,022
(R2=0,939), dan kelas 3 (Y3)=7,817 ln(x) - 24,559 (R2=0,923);untuk405 x 5 100.
Model ini dapat diynakan sebagai indikator pertumbuhan dalam suatu masa
pelneliharaan udang. Pengamatan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan udang
vaname dilakukan dengan menganalisis bobot rata-rata udang pada saat panen
terhadap faktor yang lain. Bobot rata-rata udang pada saat panen (X5) dipengaruhi
oleh padat tebar (XI), kepadatan panen (X2) dan lama pemeliharaan udang (X7).
Laju pertumbuhan harian pada udang vaname semakin menurun seiring
dengan meningkatnya lama masa pemeliharaan. Tingkat kelangsungan hidup (SR)
udang vaname diatas 54% dengan nilai rata-rata 82.42rt14.13 %, ha1 ini terjadi
karena padat tebar yang berbeda-beda antara petak tambak. Berdasarkan analisis
korelasi didapatkan bahwa padat tebar dan SR memiliki korelasi yang negatif
sebesar -0.781 pada taraf nyata 99%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
padat tebar, maka nilai SR akan semakin menurun.