UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etil p-metoksisinamat EPMS adalah salah satu senyawa yang digunakan sebagai dasar senyawa tabir surya yaitu pelindung kulit dari sengatan sinar
matahari. Etil p-metoksisinamat termasuk dalam golongan senyawa ester yang mengandung cincin benzena dan gugus metoksi yang bersifat nonpolar dan juga
gugus karbonil yang mengikat etil yang bersifat sedikit polar sehingga dalam ekstraksinya dapat menggunakan pelarut-pelarut yang mempunyai variasi
kepolaran yaitu etanol, etil asetat, metanol, air, dan heksana Firdausi, 2009. Etil p-metoksi sinamat telah dilaporkan memiliki aktifitas larvicidal,
nematicidal , antifungi, dan antikarsinogenik, serta menghambat aktifitas enzim
monoaminoksidase. Senyawa EPMS dilaporkan dapat menghambat virulensi Mycobacterium tuberculosis
H37Ra, H37Rv, dan isolat klinik pasien resisten MDR Multidrug Resistant dengan konsentrasi hambat minimum 242-
485 μM. Sehingga menjadi pedoman dalam merancang senyawa baru dengan senyawa
penuntun EPMS sebagai antituberkulosis yang potensial Laksamana et al, 2011. Tuberkulosis TB adalah penyakit pembunuh kedua setelah HIVAIDS di
dunia. Pada tahun 2013, 9 juta orang terserang TB dan 1.5 jutanya meninggal karena penyakit ini dan sekitar 480.000 orang mengalami multidrug resistant TB
MDR-TB. Di Indonesia, pada tahun 2013, sekitar 325.582 kasus TB baru dan terulang terjadi dengan 1.9 kasus MDR-TB WHO, 2013.
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB Mycobacterium tuberculosis. Sebagian kuman TB menyerang paru, tetapi
dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Genus Mycobacterium merupakan kelompok bakteri Gram positif, berbentuk batang, berukuran lebih kecil
dibandingkan bakteri lainnya. Genus ini mempunyai karakteristik unik karena dinding selnya kaya akan lipid, dan lapisan tebal peptidoglikan yang mengandung
arabinogalaktan, lipoarabinomanan dan asam mikolat. Asam mikolat tidak biasa dijumpai pada bakteri dan hanya dijumpai pada dinding sel Mycobacterium dan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Corynebacterium. Bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Basil Tahan Asam BTA Anonim, 2008; depkes RI, 2007; and Poeloengan et. al, 2007.
InhA, adalah enoil reduktase dari Mycobacterium tuberculosis dan bagian dari keluarga rantai pendek dehidrogenasereduktase SDR, mengkatalisis
reduksi NADH-dependent dari rantai panjang trans-2-enoyl-Asam lemak ACP pada jalur biosintesis asam lemak tipe II dari Mycobacterium tuberculosis.
NADH-Dependen enoil-ACP reduktase dikodekan oleh gen Inha Mycobacterium telah divalidasi sebagai target molekul utama dari garis depan isoniazid obat
antitubercular INH. Studi terbaru menunjukkan bahwa InhA juga target untuk baris kedua obat antituberkulosis etionamid ETA. InhA mengkatalisis
pengurangan rantai panjang trans-2-enoil-ACP di tipe II asam lemak jalur biosintesis dari Mycobacterium tuberculosis. Penghambatan InhA mengganggu
biosintesis asam mikolat yang konstituen utama dari dinding sel mikobakteri Kumar, 2011.
Hubungan kuantitatif struktur kimia dan aktifitas biologis obat HKSA merupakan bagian penting rancangan obat, dalam usaha mendapatkan obat baru
dengan aktifikas yang lebih besar, keselektifan yang lebih tinggi, toksisitas atau efek samping sekecil mungkin dan kenyamanan yang lebih besar. Selain itu
dengan menggunakan model HKSA, akan lebih banyak menghemat biaya atau lebih ekonomis, karena untuk mendapatkan obat baru dengan aktifitas yang
dikehendaki, faktor coba-coba ditekan sekecil mungkin sehingga jalur sintesis menjadi lebih pendek Siswandono, 2008.
Penambatan molekul atau Molecular docking adalah prosedur komputasional yang digunakan untuk memprediksi ikatan nonkovalen makromolekul, lebih
sering, sebuah molekul besar reseptor dan sebuah molekul kecil ligan secara efisien, dimulai dari struktur-struktur yang tidak saling berikatan, struktur yang
ditemukan dari simulasi dinamika molekul, homology modeling, dan lain-lain. Tujuan dari molecular docking adalah untuk memprediksi konformasi ikatan dan
afinitas pengikatan Yanuar, 2012. Pada penelitian ini dilakukan analisa hubungan kuantitatif struktur dan
aktifitas HKSA senyawa nitrasi EPMS degan metode Hansch, yang dilanjutkan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan penambatan molekul terhadap reseptor inhA menggunakan software AutoDock Vina.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana hubungan struktur dan aktifitas biologis senyawa nitrasi EPMS
terhadap aktifitas anti tuberkulosis melalui pendekatan Hansch. b.
Apakah senyawa nitrasi EPMS aktif menghambat reseptor inhA sebagai anti tuberkulosis dengan metode penambatan molekular.
c. Bagaimana interaksi senyawa nitrasi EPMS terhadap reseptor inhA
sebagai anti tuberkulosis dengan metode penambatan molekular 1.3
Hipotesis a.
Senyawa - senyawa nitrasi EPMS memiliki kemampuan yang berbeda terhadap aktifitas anti tuberkulosis.
b. Senyawa - senyawa nitrasi EPMS dapat berinteraksi dengan reseptor inhA
pada Mycobacterium tuberculosis sebagai anti tuberkulosis. 1.4 Tujuan Penelitian
a. Melakukan analisa hubungan kuantitatif struktur dan aktifitas HKSA
turunan senyawa EPMS terhadap aktifitas anti tuberkulosis. b.
Mengetahui model interaksi senyawa turunan EPMS pada reseptor inhA Mycobacterium tuberculosis.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Sebagai informasi dalam perancangan obat anti tuberkulosis baru yang
lebih potensial dalam menghambat Mycobacterium tuberculosis. b.
Sebagai suatu informasi metode analisa HKSA Hansch dalam penelitian kimia komputasi.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA