Pengujian panjang dan nilai kunci publik n

a b Gambar 4.9 a ciphertext atau file terenkripsi Encrypted.txt b plaintext atau file hasil dekripsi tanda-tanda hati yang mati.txt Pada RSA hanya diberikan kunci publik e , n , sedangkan kunci privat d dirahasiakan. Pemecahan kunci privat d dapat dilakukan hanya dengan memfaktorkan bilangan bulat non prima n menjadi faktor-faktor perkaliannya, dalam hal ini n = p.q . Sekali n berhasil difaktorkan menjadi p dan q , maka ɸ n = p – 1 q – 1 dapat dihitung dan dengan menggunakan kunci publik e , kunci privat d pun akan dapat terpecahkan. Oleh karena itu, penulis akan berfokus pada pengujian lama waktu sistem dalam memfaktorkan kunci publik n menjadi faktor kunci p dan q dengan metode Kraitchik dan faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi waktunya.

4.2.2. Pengujian panjang dan nilai kunci publik n

Sebagaimana diketahui pada RSA dan kriptosistem lainnya, semakin besar panjang dan nilai kunci publik n yang digunakan maka semakin sulit untuk difaktorkan dan tentunya semakin lama waktu yang dibutuhkan. Pertama kali penulis akan melakukan Universitas Sumatera Utara pengujian berdasarkan panjang kunci publik n dengan menaikkan panjang kunci publik n dan menaikkan nilai kunci publik n pada panjang kunci yang sama. Tabel 4.1 Kunci Publik n Terhadap Waktu Pemfaktoran No. Kunci Publik n Digit n p q Waktu ms 1. 404710582450991 15 34969463 11573257 5850.0103 2. 805532433421423 15 33395099 24121277 717.6013 3. 2506398389987369 16 54589903 45913223 374.4007 4. 6522295602531389 16 83644243 77976623 109.2002 5. 31257942904494281 17 186529753 167576177 453.6008 6. 33304223962748509 17 278537687 119568107 62556.109 7. 32757594975653557 18 262476979 124801783 20623.2362 8. 549856378476824039 18 812162363 677027653 4992.0088 9. 2716693773287446741 19 2050749269 1324732289 315089.3535 10. 7877630259565883429 19 2818055467 2795413487 93.6002 Dari Tabel 4.1 dapat dilihat data pengujian kunci publik n terhadap waktu pemfaktoran menjadi faktor kunci p , q . Data pengujian menghasilkan beberapa informasi sebagai berikut: 1. Semakin besar panjang dan nilai kunci publik n tidak selalu menghasilkan waktu pemfaktoran yang semakin lama. 2. Panjang kunci yang lebih kecil menghasilkan waktu pemfaktoran lebih lama daripada kunci yang lebih besar atau sebaliknya. Contohnya pada n 1 n 3 n 10 1516 19 digit dengan t 1 t 3 t 10 5850.0103 374.4007 93.6002. 3. Menaikkan nilai kunci publik n pada panjang kunci yang sama dapat menghasilkan waktu pemfaktoran yang berbeda, dapat lebih lama atau lebih cepat. Contohnya pada n 5 n 6 panjang kunci = 17 menghasilkan waktu t 5 t 6 453,600862556,109. Pada n 7 n 8 panjang kunci = 18 menghasilkan waktu t 7 t 8 20623,23624992,0088 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya penulis akan melakukan pengujian kunci publik n terhadap selisih faktor kunci p – q , Gcd p – 1, q – 1 dan faktor prima p – 1, q – 1 untuk melihat pengaruhnya terhadap efisiensi waktu pemfaktoran kunci publik n . 4.2.3. Selisih kunci p – q Pengujian dilakukan dengan menaikkan nilai kunci publik n n = 1194221746064803, 1655784864358721, 2309511238585409 , … dengan Gcd p – 1, q – 1 = 2 dan menurunkan besar selisih faktor kunci p – q tanpa mengubah panjang kunci publik n panjang n = 16 digit. Tabel 4.2 Kunci Publik n dan Selisih Kunci p – q Terhadap Waktu Pemfaktoran No. Kunci Publik n p q p – q Waktu ms 1. 1194221746064803 95108087 12556469 82551618 32916.0579 2. 1655784864358721 95596889 17320489 78276400 31012.8544 3. 2309511238585409 89005541 25947949 63057592 19110.0336 4. 2834892913358501 87649321 32343581 55305740 12838.8225 5. 3049851886570831 84434953 36120727 48314226 10030.8176 6. 4057997615290243 87844301 4615343 41648958 6645.6117 7. 4994320816150247 94017199 53121353 40895846 5740.8101 8. 6434939629688561 87875639 73227799 14647840 624.0011 9. 7643757470094443 94212067 81133529 13078538 483.6009 10. 8676761544315721 98459177 88125473 10333704 296.4005 Dari Tabel 4.2 dapat dilihat data pengujian kunci publik n dan selisih faktor kunci p – q terhadap waktu pemfaktoran. Data pengujian menunjukkan beberapa informasi sebagai berikut: 1. Waktu tercepat t 10 = 296,4005 ms dihasilkan oleh kunci publik n 10 dengan dengan selisih kunci p – q yang terkecil. 2. Waktu terlama t 1 = 32916,0579 ms dihasilkan oleh kunci publik n 1 dengan dengan selisih kunci p – q yang terbesar. 3. Semakin besar nilai kunci publik n dan semakin kecil nilai selisih faktor kunci p – q menghasilkan waktu pemfaktoran yang semakin cepat. 4.2.4. Gcdp – 1, q – 1 Universitas Sumatera Utara Pengujian dilakukan dengan menaikkan nilai kunci publik n dengan besar Gcd p – 1, q – 1 = 2 dan selisih faktor kunci p – q dipilih secara acak tanpa mengubah panjang kunci publik n panjang n = 16 digit. Tabel 4.3 Kunci Publik n dan Gcd p – 1, q – 1 Terhadap Waktu Pemfaktoran No. Kunci Publik n p q p – q Gcd p – 1, q – 1 Waktu ms 1. 1497663331801279 59095313 25343183 33752130 2 6786.0119 2. 2707617775411949 72671609 37258261 35413348 4 5506.8097 3. 2785517637270793 90710849 30707657 60003192 8 15584.4274 4. 3009948426489709 75717209 39752501 35964708 4 5694.01 5. 4782545980579907 78652349 60806143 17846206 2 530.401 6. 4801478951361541 90819643 52868287 37951356 6 5038.8088 7. 4961275670761321 9251853 53624657 38893896 8 4882.8086 8. 5494230208915297 82463683 66626059 15837624 6 811.2014 9. 5944323272022461 99675271 59636891 40038380 10 4773.6084 10. 972176346581351 40165471 24204281 15961190 10 1918.8034 Dari Tabel 4.3 dapat dilihat data pengujian kunci publik n dan Gcd p – 1, q – 1 terhadap waktu pemfaktoran. Data pengujian menunjukkan beberapa informasi sebagai berikut: 1. Waktu tercepat t 5 = 530,401 ms dihasilkan oleh kunci publik n 5 dengan Gcd p – 1, q – 1 = 2. 2. Waktu terlama t 1 = 6786,0119 ms dihasilkan oleh kunci publik n 1 dengan Gcd p – 1, q – 1 = 2. 3. Pada kunci publik n tertentu yaitu pada n 1 , n 4 , n 6 , n 7 , n 9 menunjukkan bahwa semakin besar Gcd p – 1, q – 1 maka semakin lama waktu pemfaktorannya. 4.2.5. Faktor prima p – 1 dan q – 1 Pengujian dilakukan dengan menaikkan nilai kunci publik n dengan besar Gcd p – 1, q – 1 = 2 dan faktor prima p – 1, q – 1 dipilih secara acak tanpa mengubah panjang kunci publik n panjang n = 16 digit. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Kunci Publik n dan Faktor Prima p – 1, q – 1 Terhadap Waktu Pemfaktoran No. Kunci Publik n p q p – q Faktor Prima Waktu ms p – 1 q – 1 1. 1282096117599487 67046333 19122539 47923794 16761583 443 13119.6231 2. 2195307769095113 67327943 32606191 34721752 3060361 362291 5600.4099 3. 3107812708193377 66797363 46525979 20271384 76079 750419 1809.6031 4. 4471760003932499 82714717 54062447 28652270 71 27031223 2823.6049 5. 5484597314790731 92900609 59037259 33863350 3593 200807 3276.0058 6. 6183130661088377 84604783 73082519 11522264 7577 12527 421.2008 7. 7782532222483679 92957279 83721601 9235678 751 19 265.2005 8. 8420052833146261 93283259 90263279 3019980 46641629 149939 31.2001 9. 919937261599969 89853251 10238219 79615032 3359 176521 54974.4965 10. 9201780071015039 97747361 94138399 3608962 610921 5229911 46.8001 Dari Tabel 4.4 dapat dilihat data pengujian kunci publik n dan faktor prima p – 1, q – 1 terhadap waktu pemfaktoran. Data pengujian menghasilkan beberapa informasi terhadap waktu proses pemfaktoran sebagai berikut: 1. Waktu tercepat t 8 = 31,2001 ms , t 10 = 46.8001 ms dihasilkan oleh kunci publik n 8 dan n 10 dengan faktor prima yang cukup besar. 2. Waktu terlama t 1 = 13119,6231 ms , t 9 = 54974,4965 ms dihasilkan oleh kunci publik n 1 dan n 9 dengan faktor prima yang cukup kecil. Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan