I.3. BATASAN MASALAH
Agar pembahasan masalah dalam Karya Akhir ini tidak terlalu meluas,
penulis membatasi ruang lingkup pembahasan Karya Akhir hanya
kepada beberapa hal yaitu : 1.
Differntial Pressure Transmitter yang dibahas Differntial Pressure Transmitter Listrik.
2. Keterpasangan instrument pengukuran laju aliran pada pipa.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Differential Pressure
Transmitter saat beroperasi. 4.
Mengetahui prinsip kerja dari Differential Pressure Transmitter. 5.
Tidak membahas perhitungan secara meluas
I.4. METODE PEMBAHASAN
Metode Pembahasan yang dipergunakan dalam penulisan Karya Akhir ini antara lain sebagai berikut :
1. Dengan mempelajari teoritis dan pengamatan langsung selama Kerja
Praktek KP serta melakukan diskusi dengan pembimbing lapangan dan juga operator lapangan.
2. Mengambil bahan-bahan dan data-data dari berbagai sumber referensi
seperti : buku-buku referensi, artikel, brosur dan sebagainya. 3.
Melakukan diskusi dengan Dosen Pembimbing. 4.
Dengan cara studi kepustakaan.
Universitas Sumatera Utara
I.5. SISTEMATIK PENULISAN
Untuk mempermudah pembahsan dalam Karya Akhir ini, maka penulis membuat suatu sistematika pembahsan. Sistematika pembahsan ini merupakan
urutan bab demi bab. Adapun sistematika pembahsan tersebut adalah :
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, tujuan pembahasan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika pembahasan.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini akan dijelaskan pengertian pengukuran, metode pengukuran, prinsip alat ukur, karakteristik aliran, faktor yang mempengaruhi alat
ukur, pengukuran aliran, tujuan pengukuran aliran, jenis dan karakteristik aliran serta pengukuran aliran steam.
Bab III : Transmitter
Bab ini dijelaskan tentang Transmitter, Signal Transmitter, Transmitter Pneumatik dan Transmitter Elektrik secara teori dan peralatan
pengoperasian Transmitter Elektrik secara teori.
Bab IV : Pembahasan
Bab ini menjelaskan Prinsip Kerja Differential Pressure Transmitter Pada Pengukuran Aliran Steam Uap.
Bab V : Penutup
Bab ini berisikan Kesimpulan dan Saran.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. PENGERTIAN PENGUKURAN
Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan mebandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain
yang sudah diketahui nilainya, misalnya dengan besaran standart. Pekerjaan membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur.
Sedangkan pembandingnya yang disebut sebagai alat ukur. Pengukuran banyak sekali dilakukan dalam bidang teknik atau industri. Sedangkan alat ukurnya
sendiri banyak sekali jenisnya, tergantung dari banyak faktor, misalnya objek yang diukur serta hsil yang di inginkan. Yang perlu diperhatikan dalam
melakukan pengukuran adalah : 1.
Standart yang dipakai harus memiliki ketelitian yang sesuai dengan standart yang telah ditentukan
2. Tata cara pengukuran dan alat yang digunakan harus memenuhi
persyaratan. Pengetahuan yang harus dimiliki adalah bagaimana menetukan besaran
yang akan diukur, bagaimana mengukurnya dan mengetahui dengan apa besaran tersebut harus diukur. Ketiga hal tersebut harus mutlak dimiliki oleh orang yang
akan melakukan pengukuran. Pengetahuan akan alat ukur dan objek yang dihadapi adalah suatu syarat
agar pengukuran yang benar dapat dilakukan. Ini juga berati bahwa cara
Universitas Sumatera Utara
melakukan pengukuran yang benar akan diperoleh, jika objek yang dihadapi dapat diketahui disamping pengetahuan tentang prinsip kerja dari alat ukur juga harus
dikuasai.
II.1.1. METODA PENGUKURAN
Dalam pengukuran dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu : a.
Metode Pengukuran Langsung Pengukuran diakatakan pengukuran langsung bila alat ukrunya atau
pembandingnya standart, yaitu suatu pengukuran yang mempunyai nilai standart, misalnya ukuran panjang dan berat.
Gambar. 2.1. Metode dilihat langsung b.
Metode Pengukuran Tidak Langsung Pengukuran dikatakan tidak langsung bila pembandingnya adalah suatu
yang telah dikalibrasikan terhadap besaran standart, misalnya transmitter. Karena sulitnya untuk mendapatkan alat ukur standar, sedangkan besaran yang akan
diukur banyak sekali macamnya, maka teknologi telah menghasilkan banyak cara untuk menghasilkan alat ukur tidak langsung. Berdasarkan pada peranan dalam
fungsinya dapat dibedakan :
Universitas Sumatera Utara
a. Alat ukur penunjuk : misalnya ammeter, voltmeter, termometer,
dan lain-lain. b.
Alat ukur perekanrekorder : misalnya rekorder temperatur, rekorder tekanan dan lain-lain.
c. Alat ukur pengendali : misalnya pengendali temperatur
thermostat pada pemanas air, strika listrik dan lain-lain.
Gambar. 2.2. Metode tidak langsung
II.1.2. PRINSIP ALAT UKUR
Klasifikasi alat ukur dapat dilakukan berdasarkan aplikasinya, berdasarkan bidangnya dan lain-lain. Untuk alat ukur tidak langsung apapun jenisnya terdapat
tiga bagian : a.
Bagian Input b.
Bagian Proses, dan c.
Bagian Otput
Universitas Sumatera Utara
Ketiga bagian utama tersebut dapat digambarkan dalam blok diagram gambar II.3 berikut ini :
Gambar 2.3 Sistem Dasar Alat Ukur Bagian input adalah bagian dari alat ukur yang membaca atau merasakan
serta mencari informasi dari besaran yang dikehendaki dari objek pengukuran. Bagian ini sering pula dikenal sebagai sensor atau transmitter.
Bagian pemroses adalah bagian dari alat ukur yang berfungsi sebagai pengolah informasi yang didapat dari sensor, kemudian dijadikan informasi baru
yang lebih mempunyai arti atau makna. Selanjutnya bagian output adalah bagian dari alat ukur yang bertugas menyajikan hasil pengukuran yang dikelurakan oleh
bagian pemroses dalam bentuk informasi yang mudah dimengerti untuk keperluan selanjutnya, bagian ini misalnya display digital atau dekoder. Mengetahui bagian-
bagian dari alat ukur diatas secara mendasar adalah perlu, agar pengukuran dapat dilakukan dengan benar dan hasil yang benar pula.
II.1.3. KARAKTERISTIK ALAT UKUR
Mengetahui karakteristik alat ukur adalah penting agar pekerjaan pengukuran secara menyeluruh persiapan, pelaksanaan dan analisis dapat
diandalkan keberhasilannya. Seseorang tidak akan dapat merancang pengukuran
Universitas Sumatera Utara
dengan benar tanpa mengetahui arti karakteristik dari alat ukur. Beberapa karakteristik penting dari alat ukur adalah:
a. Ketelitian atau Keseksamaan Accuracy