Rumusan Masalah Batasan Masalah

3 Urbanus Haryanto, 2013 Pemanfaatan Zat Warna Azo Dari Limbah Industri Tekstil Sebagai Inhibitor Korosi Pada Proses Pencucian Logam Dengan Asam Pickling Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, rumusan masalah dari penelitian adalah bagaimana mekanisme dan efisiensi inhibisi zat warna azo hasil ekstrak limbah industri tekstil dalam proses pencucian logam dengan larutan asam. Agar penelitian lebih terarah, maka permasalahan tersebut diungkapkan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1 Apakah senyawa azo dapat diekstraksi dari limbah cair industri tekstil? 2 Bagaimana potensi zat warna azo sebagai inhibitor korosi dalam proses pencucian logam dengan larutan asam pickling? 3 Bagaimana mekanisme inhibisi korosi dari zat warna azo hasil ekstraksi pada proses pencucian logam dengan larutan asam pickling?

1.3. Batasan Masalah

Terdapat banyak variabel yang perlu dikaji dalam proses ekstraksi, perilaku korosi, dan kinerja inhibisi zat warna azo sebagai inhibitor korosi pada proses pencucian logam dengan asam pickling. Dalam penelitian ini, variabel- variabel yang ada perlu dibatasi agar penelitian lebih terarah dan mencapai hasil yang diharapkan. Adapun batasan-batasan masalahnya sebagai berikut: 1. Logam yang dijadikan sampel dalam penelitian adalah baja karbon SA 516 6r 70B yang digunakan oleh PT. TEHA sebagai material boiler. 2. Media yang berperan sebagai lingkungan uji adalah campuran larutan asam klorida HCl pekat, asam sitrat, dan natrium dihidogen fosfat NaH 2 PO 4 . 3. Variabel-variabel uji yang digunakan meliputi variasi konsentrasi ekstrak zat warna azo dalam kelipatan 40 satuan konsentrasi, yaitu 40 ppm, 80 ppm, 120 4 Urbanus Haryanto, 2013 Pemanfaatan Zat Warna Azo Dari Limbah Industri Tekstil Sebagai Inhibitor Korosi Pada Proses Pencucian Logam Dengan Asam Pickling Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ppm, 160 ppm, dan 200 ppm dan variasi suhu sistem dalam kelipatan 10 satuan suhu, yaitu 35 °C, 45 °C, dan 55 °C. 4. Kondisi media bersifat terbuka pada tekanan atmosfir.

1.4. Tujuan Penelitian