Implementasi Metode Lu-Trasnform Untuk Mendeteksi Penyakit Kulit Pada Kelinci

BIODATA PENULIS (RIWAYAT HIDUP)

  1. Data Pribadi

  Nama Lengkap : Nur Diansyah Tempat Tanggal Lahir: Bogor, 06 Nopember 1990 Agama : Islam Alamat : Komplek Dislitbangad, Jl. Parayudha, Rt/w 003/005,

  Desa. Galanggang, Kec. Batujajar, Kab. Bandung Barat No Telepon : 08561542424 Email

  2. Riwayat Pendidikan

  1. Tahun 1997 – 2003 : SDI Al-Istiqomah, Tangerang.

  2. Tahun 2003 – 2006 : SMP Negeri 2 Batujajar, Batujajar.

  3. Tahun 2006 – 2009 : SMA Negeri 1 Batujajar, Batujajar.

  4. Tahun 2010 – 2015 : Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

  Program Studi S1 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

  1.1 Kesimpulan

  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan dari tektur deteksi metode LU-Transform untuk mendeteksi gambar penyakit kulit pada kelinci dapat diimplementasikan dan bekerja dengan cukup baik dalam mendeteksi tekstur penyakit kulit, namun bila hanya pada bagian area penyakitnya saja, karena bila gambar yang dideteksi terdapat objek lain maka hasil deteksi LU- Transform akan mendeteksi pula objek lain tersebut sebagai penyakit, sehingga apat merubah nilai sebuah objek tersebut.

  Nilai ciri objek yang dihasilkan oleh LU-Transform memang cocok untuk dijadikan masukan Template matching correlation terbukti dengan proses pengujian dengan membandingan nilai korelasi setiap data uji dengan data latih dapat mengkasilkan akurasi yang cukup baik yakni 93,3% pada pengujian penyakit sore hocks. Kendala pada metode Template matching correlation tersebut adalah karena karakteristik sebuah penyakit adalah Dinamis, yaitu banyaknya bentuk tektur penyakit yang berubah ubah pada setiap penyakit yang menyebabkan pada saat perbandingan nilai korelasi sebuah objek dapat berubah- ubah.

  1.2 Saran

  Banyaknya bentuk pola tekstur sebuah penyakit yang berubah-ubah menjadi tantangan yang sulit dihindari dalam mengekstrak nilai ciri objek penyakit kulit dengan metode LU-Transform, karena metode LU-Transform bekerja berdasarkan nilai koefisin tengah eigen values sebagai nilai normalisasi objek. bukan bersarkan deteksi tepi, ataupun deteksi warna. Hal ini dapat diminimalisir dengan pengambilan objek penyakit hanya bagian penyakitnya saja, tanpa terambil gambar lain diluar dari objek penyakit tersebut. Dalam pengembangan dimasa mendatang disarankan untuk menggunakan algoritma lain yang mampu mengektraksi ciri karakteristik penyakit dengan memisahkan antara objek penyakit dengan objek kulit sehat sebagai latar belakangnya. sehingga cocok dalam penerapannya dengan karakteristik penyakit yang selalu berubah-ubah setiap polanya.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi

  Tahap implementasi merupakan tahap pengimplementasian metode kedalam perangkat lunak simulasi, tahap lanjut dari tahap perancangan simulasi di bab sebelumnya. Tahap yang dilakukan untuk menerjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisis dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer serta penerapan perangkat lunak pada keadaan yang sebenarnya.

4.1.2 Implementasi Perangkat Keras

  Spesifikasi perangkat keras yang digunakan saat implementasi sistem ini dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

  Tabel 4. 1 Implementasi perangkat keras

  No Perangkat Keras Spesifikasi

  1 Processor

  2.00 GHz

  2 Hard Disk

  20 Gb

  3 Memori

  2Gb

4.1.3 Implementasi Perangkat Lunak

  Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan saat implementasi sistem ini dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.

  Tabel 4. 2 Implementasi Perangkat lunak

  No Perangkat Lunak

  1 Sistem operasi Windows7, Windows8, Windows 8.1

  2 Visual Studio 2012

4.1.3 Implementasi Class

  Implementasi class merupakan implementasi dari analisis kelas yang ada pada class diagram. Deskripsi implementasi class pada sistem yang dibangun dapat dilihat pada table 4.3.

  Tabel 4. 3 Tabel Implementasi kelas

  No Nama Class Nama File

  1 Menu menu.cs

  2 Matrik Matrix.cs

  3 Mexception Mexception.cs

  4 Tamplate Matching Template_Matching.cs

4.1.4 Implementasi Antarmuka

  Implementasi antarmuka dilakukan untuk setiap tampilan program yang dibangun. Berikut ini adalah implementasi antarmuka

4.1.4.1 Antarmuka Deteksi LU-Transform

  Gambar 4. 1 Antarmuka tambah dataset

  4.1.4.2 Antarmuka Dataset Template matching correlation

  Gambar 4. 2 Antarmuka pelatihan template matching correlation

  4.1.4.3 Antarmuka Pengujian Template matching correlation

  Gambar 4. 3 Antarmuka Pengujian Template matching correlation

4.2 Pengujian Metode

  Pengujian metode bertujuan untuk mengetahui tingkat akurasi hasil pengujian dari metode LU-Transform dalam mendeteksi ciri tektur jenis-jenis penyakit dan Template matching correlation yang diimplementasikan sebagai klasifikasi jenis penyakit pada system ini. Percobaan dilakukan dengan menggunakan metode K-Fold Cross validation (validasi silang). K-Fold Cross

  

Validation membagi data menjadi K subset yang ukurannya sama satu sama

lainnya.

  Pada penelitian ini, Data yang digunakan dalam pengujian merupakan data dari 2 jenis penyakit kelinci sebanyak 15 data setiap kelasnya. Jumlah keseluruhan data yang digunakan adalah 60 data citra. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 1 sekenario. Berikut adalah sekenario yang akan dilakukan:

  Menguji Pengaruh ukuran citra 32x32, terhadap hasil klasifikasi perbandingan antara data latih, dan data uji, perbandingan data latih dan data uji yang digunakan adalah 10 : 50, 20 : 40, 30 : 30.

  Dari sekenario diatas, akan dilakukan pengujian dengan menggunakan metode K-Fold Cross Validation. Nilai K yang digunakan adalah 3, sehingga pembagian kelompok data akan dilakukan sebanyak 3 kali. Berikut adalah rincian, Pembagian kelompok data dengan 3-Fold Cross validation:

   Fold 1 : Citra a1, a2, a3, a4 dan a5 sebagai data latih penyakit scabies, Citra b1, b2, b3, b4 dan b5 sebagai data latih penyakit sore hocks dan citra c1, c2, c3, c4, c5, c6, c7, c8, c9, c10, c11, c12, c13, c14, c15, c16, c17, c18, c19, c20, c21, c22, c23, c24, c25, c26, c27, c28, c29, c30, a6,a7, a8, a9, a10, a11, a12, a13, a14, a15, b6, b7, b8, b9, b10, b11, b12, b13, b14, b15 sebagai data uji.

   Fold 2 : Citra a1, a2, a3, a4, a5 a6,a7, a8, a9, dan a10 sebagai data latih penyakit scabies, Citra b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7, b8, b9, b10 sebagai data latih penyakit sore hocks, dan citra c1, c2, c3, c4, c5, c6, c7, c8, c9, c10, c11, c12, c13, c14, c15, c16, c17, c18, c19, c20, c21, c22, c23, c24, c25, c26, c27, c28, c29, c30, a11, a12, a13, a14, a15, b11, b12, b13, b14, b15 sebagai data uji.  Fold 3:

  Citra a1, a2, a3, a4, a5 a6,a7, a8, a9, a10, a11, a12, a13, a14, dan a15 sebagai data latih penyakit scabies, Citra b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7, b8, b9, b10, b11, b12, b13, b14, dan b15 sebagai data latih penyakit sore hocks, dan citra c1, c2, c3, c4, c5, c6, c7, c8, c9, c10, c11, c12, c13, c14, c15, c16, c17, c18, c19, c20, c21, c22, c23, c24, c25, c26, c27, c28, c29, c30, sebagai data uji.

4.2.1 Pengujian Ukuran 32x32 pikel

4.2.1.1 Pengujian perbandingan data latih dan data uji 10 : 50

  Pada pengujian ini, akan dilihat Pengaruh perbandingan antara data latih, dan data uji, yang pertama adalah menggunakan perbandingan 10 data latih, dan 50 data uji. dari total keseluruhan 60 dataset, 10 data latih terdiri dari 2 kelas penyakit, yang artinya masing masing kelas hanya memiliki 5 data latih, Berikut adalah data latih dan hasil pengujiannya.

  Tabel 4. 4 Table korelasi data uji fold 1 (10:50)

  Kelas Penyakit Data Uji

  Uji Korelasi (r) Terbukti Scabies Sore

  Hocks S ca bi e s c1 0,7493 0,2017 ya c2 0,0458 0,2237 tidak c3 -0,0103 0,1078 tidak c4 0,0336 0,3274 tidak c5 0,2159 0,0834 ya c6 0,2114 0,0902 ya c7 0,1671 0,0808 ya c8 0,1559 -0,038 Ya c9 0,1299 0,0151 Ya c10 0,1225 0,1767 Tidak c11 0,1545 0,3492 Tidak c12 0,1261 0,0171 Ya c13 0,2186 0,1135 Ya c14 0,1309 0,0883 Ya c15 0,0599 0,1023 Tidak a6 0,1364 0,0268 Ya a7 0,0515 0,1491 Tidak a8 0,0837 0,0422 Ya a9 0,2331 0,1912 Ya a10 0,0449 0,0248 Ya a11 0,1755 0,0654 Ya a12 0,0329 0,1468 Tidak a13 0,0556 0,2153 Tidak a14 0,1751 0,1625 Ya a15 0,0547 0,2227 Tidak

  S or e H oc ks c16 0,0861 0,2739 Ya c17 0,0267 0,2088 Ya c18 0,2022 0,153 Tidak c19 0,0275 0,2387 Ya c20 -0,0035 0,2315 Ya c21 0,0203 0,0539 Ya c22 0,0929 0,1805 Ya c23 0,0314 0,2691 Ya c24 0,1548 0,3276 Ya c25 0,1693 0,3583 Ya c26 0,1409 0,3108 Ya c27 -0,0211 0,1007 Ya c28 0,0557 0,3064 Ya c29 0,0924 0,2795 ya c30 0,1342 0,0927 tidak b6 0,0948 0,1417 ya b7 0,1485 0,1726 ya b8 0,0934 0,1295 ya b9 0,0641 0,0596 tidak b10 0,0333 0,2611 ya b11 0,0121 0,2806 ya b12 0,0971 0,3697 ya b13 0,0285 0,1705 ya b14 0,1737 0,0815 tidak b15 0,0434 0,3881 ya

  Tabel 4. 5 Akurasi pengujian perbandingan data latih dan data uji (10:50)

  kelas penyakit banyak data

terbukti

tidak terbukti akurasi

  Scabies

  25

  16 9 64 % Sore Hocks

  25

  21 4 84 % Total

  50

  37 13 74 %

  

Chart Title

  90

  80

  70

  60

  50

  40

  30

  20

  10 Scabies Sore Hocks total

banyak data terbukti tidak terbukti akurasi

Gambar 4.4 Diagram hasil akurasi pengujian fild ke-1 (10:50)

4.2.1.2 Pengujian Perbandingan data latih dan data uji 20 : 40

  Pada pengujian 2, akan dilihat Pengaruh perbandingan antara data latih, dan data uji, menggunakan perbandingan 20 data latih dan 40 data uji dari total keseluruhan 60 dataset, 20 data latih terdiri dari 2 kelas penyakit, yang artinya masing masing kelas hanya memiliki 10 data latih, Berikut adalah hasil pengujiannya.

  Tabel 4. 6 Table korelasi data uji fold 2 (20:40)

  Uji Korelasi (r) Kelas Data Sore Terbukti Penyakit Uji Scabies

  Hocks c1 0,7493 0,2017 ya c2 0,0459 0,2237 tidak s e c3 0,0138 0,1078 tidak bi ca S c4 0,0336 0,3274 tidak c5 0,2159 0,0845 ya c6 0,2413 0,0902 ya c7 0,2859 0,0808 ya c8 0,161 -0,0229 ya c9 0,3104 0,0664 ya c10 0,1225 0,1799 tidak c11 0,1546 0,3492 tidak c12 0,1261 0,214 tidak c13 0,2186 0,1135 ya c14 0,1309 0,2258 tidak c15 0,0599 0,2021 tidak a11 0,1756 0,0654 ya a12 0,0688 0,068 tidak a13 0,0556 0,3615 tidak a14 0,1751 0,2158 tidak a15 0,0547 0,2503 tidak

  S or e H oc ks c16 0,0861 0,4068 ya c17 0,0333 0,2031 ya c18 0,2022 0,3395 ya c19 0,0293 0,2387 ya c20 0,0243 0,2827 ya c21 0,0203 0,1061 ya c22 0,0929 0,1805 ya c23 0,0314 0,4001 ya c24 0,1548 0,3527 ya c25 0,1977 0,3583 ya c26 0,1409 0,3108 ya c27 -0,0167 0,1774 ya c28 0,0876 0,3064 ya c29 0,1686 0,2795 ya c30 0,1342 0,1281 tidak b11 0,0121 0,2806 ya b12 0,0971 0,3695 ya b13 0,0573 0,1705 ya b14 0,2298 0,081 tidak b15 0,1051 0,3881 ya

  Tabel 4. 7 Akurasi pengujian perbandingan data latih dan data uji (20:40)

  kelas tidak banyak data terbukti akurasi penyakit terbukti Scabies

  20

  8 12 40 % Sore Hocks

  20

  18 2 90 % total

  40

  26 14 65 %

Chart Title

  100

  90

  80

  70

  60

  50

  40

  30

  20

  10 Scabies Sore Hocks total banyak data terbukti tidak terbukti akurasi

  Gambar 4. 5 Diagram akurasi pengujian fold ke-2 (20:40)

4.2.1.3 Pengujian perbandingan data latih dan uji 30:30

  Pada pengujian 3, akan dilihat Pengaruh perbandingan antara data latih, dan data uji, menggunakan perbandingan 30 data latih dan 30 data uji dari total keseluruhan 60 dataset, 30 data latih terdiri dari 2 kelas, yang artinya masing masing kelas hanya memiliki 15 data latih, Berikut adalah hasil pengujiannya.

  Tabel 4. 8 Table korelasi data uji fold 3 (30:30) Kelas Penyakit

  Data Uji Uji Korelasi (r) Terbukti

  Scabies Sore Hocks

  S ca bi e s c1 0,7493 0,2017 ya c2 0,154 0,301 tidak c3 0,1376 0,2116 tidak c4 0,3451 0,3548 tidak c5 0,2187 0,0868 ya c6 0,2413 0,0902 ya c7 0,2859 0,0818 ya c8 0,1671 0,1185 ya c9 0,3104 0,2232 ya c10 0,1445 0,1799 tidak c11 0,1546 0,3575 tidak c12 0,123 0,214 tidak c13 0,218 0,1135 ya c14 0,1309 0,2258 tidak c15 0,1296 0,2021 tidak

  S or e H oc ks c16 0,3781 0,4069 ya c17 0,2969 0,2973 ya c18 0,2818 0,3395 ya c19 0,1805 0,361 ya c20 0,2412 0,2827 ya c21 0,0408 0,1061 ya c22 0,1189 0,1805 ya c23 0,3788 0,5069 ya c24 0,3048 0,4446 ya c25 0,2934 0,365 ya c26 0,2579 0,4005 ya c27 0,0507 0,1774 ya c28 0,0876 0,3065 ya c29 0,1686 0,2795 ya c30 0,1323 0,1281 tidak

  Tabel 4. 9 Akurasi pengujian perbandingan data latih dan data uji (30:30)

  kelas penyakit banyak data terbukti tidak terbukti akurasi

  Scabies

  15

  7 8 46,67% Sore Hocks

  15

  14 1 93,33% total

  30

  21 9 70%

  

Chart Title

100

  90

  80

  70

  60

  50

  40

  30

  20

  10 Scabies Sore Hocks total

banyak data terbukti tidak terbukti akurasi

  Gambar 4. 6 Diagram akurasi pengujian fold ke-3 (30:30) Dari pengujian dengan 3 fold, dihasilkan akurasi rata-rata ketepatan dalam pengujian sebagai berikut :

  Tabel 4. 10 Akurasi Pengujian pada ke-3 fold

  Akurasi Fold Scabies Sore Hocks Total 1 64% 84% 74%

  2 40% 90% 65% 3 46,67% 93,33% 70%

4.2.2 Kesimpulan Pengujian

  Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa metode LU-Transform dan template matching correlation dapat menghasilkan tingkat akurasi tertinggi penyakit scabies 64% pada pengujian fold ke-1, sedangkan tingkat akurasi tertinggi penyakit sore hocks 93,3% pada pengujian fold ke-3.

  Namun dalam 3 pengujian tersebut, pada pengujian pada fold ke-1 menunjukan tingkat akurasi paling besar dengan 74%, dengan pengaruh perbandingan antara data latih, dan data uji, menggunakan perbandingan 10 data latih dan 50 data uji pada pengujian fold ke-1, sehingga menghasilkan keakuratan yang cukup tinggi, dibandingkan dengan perbandingan antara data latih dan data uji pada pengujian fold ke-2, dan fold ke-3, maka pada pengujian tersebut memiliki kesimpulan, semakin banyak data latih, maka akan semakin besar hasil akurasi pada saat pengujian.

  Namun nilai yang dihasilkan dalam proses tekstur deteksi LU-Transform memiliki kendala yang cukup rumit, yaitu bila terdapat objek lain dalam gambar penyakit yang terdeteksi, maka akan merubah pula nilai objek penyakit hasil LU-

  

Transform tersebut, sehingga dapat mempengaruhi pula dalam proses pengujian

klasifikasi metode template matching correlation.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

  3.1 Analisis Masalah

  Metode LU-Transform merupakan metode tektur deteksi yang sampai saat ini masih sedang dikembangkan. Metode LU-Transform ini berfungsi untuk memberikan ekstraksi ciri, dari nilai eigen values yang berguna untuk normalisasi objek dari pola karakteristik pada sebuah objek tersebut, sehingga dapat memisahkan antara tekstur asli sebuah objek dengan background image yang berada diluar karakteristik penyakit objek tersebut, yang nantinya tekstur penyakit tersebut dapat dijadikan pola untuk pengklasifikasian objek lebih lanjut dengan metode Template matching correlation. Template matching correlation merupakan metode sederhana yang digunakan untuk mengenali pola pada sebuah gambar. Selama ini sering digunakan dalam mendeteksi huruf, sidik jari, kulit, dan lain-lain. Metode Template matching correlation dapat melakukan klasifikasi objek dengan tingkat akurasi yang tinggi. Dengan membandingkan nilai korelasi

  .

  dari tiap data uji dengan tiap-tiap data latih

  3.2 Analisis Sistem

  Dalam penyelesaian masalah yang telah dijabarkan pada analisis masalah, proses yang dilakukan dapat dikelompokan pada tiga tahapan utama. Tahapan proses tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1.

  Pelatihan metode Pengujian metode Hasil Citra LU-Transform Template Deteksi citra

  Template Matching Matching

  Gambar 3. 1 Proses utama sistem

3.2.1 Proses Perhitungan LU-Transform

  Gambar penuh yang dijadikan masukan data diproses dengan deteksi tekstur

  

LU-Transform mulai dari perubahan warna grayscale pencarian matrik A,

  pivoting, perhitungan Eliminasi Gauss, pencarian nilai eigen values, dan proses normalisasi citra. Tahapan proses ini dapat dilihat pada gambar 3.2.

  Citra Gra ys cale Pencarian matrik A pivoting

  Perhitungan LU- Dekomposisi Perhitungan nilai eign

  Normalisasi citra Hasil LU-Transform

  Gambar 3. 2 Alur Proses LU-Transform

3.2.2 Proses Pelatihan Teamplate Macthing

  Dalam tahapan ini dilakukan pemilihan kelas penyakit, selanjutnya nilai objek setiap pikel akan langsung disimpan kedalam dataset sesuai dengan kelas penyakitnya tersebut. Proses pelatihan ini akan digunakan dalam proses selanjutnya yakni pengujian objek. Tahapan proses ini dapat dilihat pada gambar

3.3. Simpan nilai citra

  Pilih kelas berdasarkan kelas Data latih citra Citra hasil LU_transform penyakit

  

Gambar 3. 3 Alur Proses Pelatihan Template matching correlation

3.2.3 Proses Pengujian Teamplate Macthing

  Dalam tahapan ini nilai inputan hasil LU-Transform, dicari perbandingan nilai korelasi objek uji tersebut dibandingkan dengan korelasi nilai objek lain yang telah disimpan dalam data latih. Alur proses pengenalan dapat dilihat pada Gambar 3.4.

  Perhitungan Pemeriksaan nilai citra hasil LU_transform metode teamplate korelasi pada setiap Hasil Pengenalan matching objek dalam dataset

  Gambar 3. 4 Alur Proses Pengujian Template matching correlation

3.3 Analisis Data Masukan

  Data masukan yang akan diproses merupakan data RGB dari objek penyakitnya kelinci, yang di rubah menjadi data bernilai grayscale, yang akan diproses ke LU-Transform, objek yang diambil khususnya bagian kulit yang terinfeksi penyakit tersebut. Bukan gambar dari objek kelinci secara keleluruhan. Contoh data gambar yang dapat digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.5.

  Gambar 3. 5 Contoh gambar penyakit Sore Hocks

Gambar 3.5 dimisalkan gambar memiliki ukuran 32x32 pixel dengan model warna RGB dan kedalaman warna 255bit, dan dirubah menjadi nilai grayscale.

  Nilai grayscale setiap pixel objek ke-1 dapat dilihat pada tabel 3.1.

  Tabel 3. 1 Nilai pixel grayscale objek ke-1

  41

  21

  40

  92

  20 195 191 198 198 204 201 198 188 178 175 168 142 106

  48 52 121 144 154 158

  50

  55

  32

  30

  24

  26

  38

  37

  24

  17

  21

  39

  84

  17

  36

  40 61 114 144 155 157

  94

  50

  34

  35

  31

  24

  23

  19

  34

  99

  38

  21 196 188 195 198 201 201 197 186 178 172 166 145

  45 73 122 147 150 162

  51

  51

  37

  41

  30

  24

  19 196 196 199 199 205 201 198 190 182 178 171 143 113

  65

  47

  45

  17

  36

  87

  17 200 200 202 203 204 201 199 195 188 181 175 160 107

  42 48 112 144 150 144

  51

  49

  32

  35

  20

  38

  36

  29

  23

  19

  18

  77

  16 200 199 204 204 202 203 198 199 188 184 173 168 119 119

  16

  31

  46

  16

  42

  46

  32

  34

  34

  35

  22

  15

  35

  36

  81

  18 200 198 202 202 204 201 198 192 185 180 173 149 111

  41 56 107 140 148 147

  53

  49

  40

  44

  37

  34

  31

  61

  45

  30

  35

  31

  28

  29

  42

  79

  26 185 186 192 188 185 180 178 179 161 139 152 138 119 130

  28 81 104 124 149 144 152 167 179

  30

  27

  34

  31

  27

  24

  27

  23

  85

  25 183 189 193 188 184 183 181 182 174 150 154 130 126 110

  35

  27 39 105 101 151 151 150 155 169 183

  61

  67

  30 186 181 179 186 187 174 171 172 155 163 155 145 163 168 168 157 166 167 182 164 140 164 178 173 172 169 169 166 170 176 192 198 31 182 179 177 184 184 173 162 168 163 155 157 150 180 170 169 169 171 184 187 166 135 171 190 181 172 176 172 172 177 182 196 196

  81 91 107 155 166 171 168 166 159 168 168 185 194

  95

  29 186 181 183 188 190 176 178 169 153 163 155 143 153 167 161 154 160 157

  34 47 137 160 163 164 157 163 162 182 192

  47

  48

  33

  28 186 180 188 189 190 178 177 172 165 155 149 147 150 166 147 152 130

  27 184 180 190 189 188 180 179 177 158 142 137 145 135 157 118

  36 73 139 152 159 155 156 158 176 189

  41

  41

  39

  39

  26

  40

  97

  76 88 143 140 149 161 174

  39

  38

  25

  96

  23 185 182 191 195 189 195 193 188 182 170 161 124 124

  63 87 138 145 155 165

  40

  46

  53

  36

  42

  35

  19

  26

  22

  23

  20

  49

  93

  22 192 188 193 196 197 199 194 186 180 171 160 133 106

  43 74 135 143 149 166

  87

  19

  29

  98

  44

  31

  29

  23

  29

  18

  19

  93

  33

  24

  24 182 184 191 193 186 190 187 186 181 161 157 123

  67 71 118 138 145 160 165

  42

  64

  38

  50

  28

  28

  19

  33 50 103 156 157 144

  41

  f(i,j)

  44

  34

  61

  83

  205 206 207 205 206 206 205 204 200 197 192 187 172 139 139 139 126

  6

  78 36 153 176 177 163 143

  51

  36

  32

  23

  53

  58

  81

  5 204 206 205 206 205 206 207 206 201 198 193 189 176 155 150 152 144 104

  60 75 101 87 161 172 171 165 148

  69

  58

  78

  30

  18

  4 206 205 203 206 206 204 206 207 201 197 194 189 180 165 160 158 155 135 101

  16

  19

  27

  27

  43

  8 206 205 206 206 206 204 198 205 200 194 187 182 163 119 122 118 111

  32 79 165 174 157 128

  22

  17

  23

  14

  20

  21

  26

  32

  68

  7 206 206 206 207 204 207 201 203 199 196 191 183 167 128 126 123 119

  38 35 133 173 176 163 136

  28

  77

  75 94 135 105 170 171 176 65 153

  29

  10

  18

  17

  

16

  15

  14

  13

  12

  11

  9

  20

  8

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  19

  21

  73

  1 197 201 199 200 202 196 196 198 196 197 197 195 189 186 181 177 172 160 145 136

  76

  76

  81

  3 205 203 203 204 205 203 204 203 200 197 195 190 183 172 168 167 157 144 122

  71 80 105 123 145 141 175 170 176 160 154

  88

  2 201 203 202 201 204 201 202 201 199 198 195 192 186 181 176 175 164 153 136 102

  99 100 97 110 140 158 156 174 173 177 154 149

  188 194 197 198 196 191 193 195 194 195 197 196 190 188 182 179 176 168 150 146 136 131 136 153 164 166 161 175 173 170 157 143

  22

  31

  30

  29

  28

  27

  26

  25

  24

  23

  24

  21

  48

  19

  41 60 121 159 160 145

  41

  31

  41

  48

  38

  26

  23

  30

  45

  29

  82

  13 203 201 205 204 201 192 203 200 194 191 181 174 144 120 109

  43 50 121 168 160 138

  41

  24

  29

  35

  14 202 202 207 204 202 194 200 200 192 188 181 170 138 106 109

  20

  30

  15 200 197 206 205 203 199 199 200 190 188 178 167 134 103 105

  56

  48

  33

  30

  23

  23

  16

  22

  30 53 113 157 163 145

  28

  38

  36

  48

  53

  40

  28

  23

  18

  44

  22

  18

  33

  21

  29

  59

  10 206 201 206 205 204 201 201 203 199 192 185 180 157 132 106 114

  27 38 147 173 162 134

  21

  18

  26

  28

  27

  22

  24

  22

  32

  83

  9 206 204 204 206 205 202 197 204 200 195 185 180 159 125 105 116

  29 44 158 174 156 125

  18

  23

  33

  22

  41

  28

  37

  12 205 202 204 204 199 192 205 200 196 191 184 174 150 133 112 104

  29 53 134 172 159 133

  25

  18

  27

  32

  32

  35

  19

  19

  25

  45

  11 204 202 205 206 202 197 204 201 198 191 185 177 157 135 106 109

  25 46 150 172 160 136

  25

  16

  27

  31

3.4 Analisis Metode

  Setelah objek gambar didapatkan, objek tersebut akan dihitung dengan metode LU-Transform untuk menghasilkan objek baru yang digunakan sebagai inputan ke dalam metode kalsifikasi metode Template matching correlation. Sebagai contoh kasus objek pertama dalam gambar dimisalkan dengan ukuran yang lebih kecil yaitu dengan skala 32x32.

3.4.1 Analisis Perhitungan LU-Transform

  Mencari nilai matrik A yang akan dihitung menggunakan perhitungan 1. Eliminasi Gauss, dengan rumus (2.2): Dimana : space ( =2

  δ)

  

w)

  Banyak matrik A( =8

  w l)

  Awal nilai keofisien matrik A( = = 4 Sehingga didapatkan posisi matrik A sebagai berikut:

  Tabel 3. 2 Nilai hasil pencarian matrik A objek ke-1

  30

  40

  92

  20 195 191 198 198 204 201 198 188 178 175 168 142 106

  48 52 121 144 154 158

  50

  55

  32

  41

  26

  17

  38

  37

  24

  17

  21

  39

  84

  19 196 196 199 199 205 201 198 190 182 178 171 143 113

  21

  24

  65

  99

  34

  35

  31

  24

  23

  19

  34

  94

  21 196 188 195 198 201 201 197 186 178 172 166 145

  36

  73 122 147 150 162

  45

  51

  51

  37

  41

  30

  24

  38

  40 61 114 144 155 157

  46

  31

  45

  17

  36

  87

  17 200 200 202 203 204 201 199 195 188 181 175 160 107

  42 48 112 144 150 144

  51

  49

  32

  35

  20

  38

  36

  29

  23

  19

  18

  77

  16 200 199 204 204 202 203 198 199 188 184 173 168 119 119

  16

  31

  42

  35

  46

  32

  34

  34

  35

  22

  15

  16

  81

  36

  18 200 198 202 202 204 201 198 192 185 180 173 149 111

  56 107 140 148 147

  41

  53

  49

  40

  44

  37

  34

  50

  47

  45

  30

  31

  28

  29

  42

  79

  26 185 186 192 188 185 180 178 179 161 139 152 138 119 130

  28 81 104 124 149 144 152 167 179

  30

  34

  35

  31

  27

  24

  27

  23

  85

  25 183 189 193 188 184 183 181 182 174 150 154 130 126 110

  76 88 143 140 149 161 174

  35

  27

  39

  67

  91 107 155 166 171 168 166 159 168 168 185 194 30 186 181 179 186 187 174 171 172 155 163 155 145 163 168 168 157 166 167 182 164 140 164 178 173 172 169 169 166 170 176 192 198 31 182 179 177 184 184 173 162 168 163 155 157 150 180 170 169 169 171 184 187 166 135 171 190 181 172 176 172 172 177 182 196 196

  81

  95

  29 186 181 183 188 190 176 178 169 153 163 155 143 153 167 161 154 160 157

  34 47 137 160 163 164 157 163 162 182 192

  47

  48

  33

  28 186 180 188 189 190 178 177 172 165 155 149 147 150 166 147 152 130

  27

  36 73 139 152 159 155 156 158 176 189

  41

  41

  39

  39

  26

  40

  97

  39 105 101 151 151 150 155 169 183 27 184 180 190 189 188 180 179 177 158 142 137 145 135 157 118

  61

  29

  61

  35

  23 185 182 191 195 189 195 193 188 182 170 161 124 124

  63 87 138 145 155 165

  40

  46

  53

  36

  42

  25

  26

  87

  22

  23

  20

  49

  93

  22 192 188 193 196 197 199 194 186 180 171 160 133 106

  43 74 135 143 149 166

  38

  96

  19

  44

  33

  31

  29

  23

  29

  18

  19

  93

  98

  71 118 138 145 160 165 24 182 184 191 193 186 190 187 186 181 161 157 123

  19

  67

  42

  64

  38

  50

  28

  28

  19

  24

  33 50 103 156 157 144

  41

  f(i,j)

  32

  34

  61

  83

  6 205 206 207 205 206 206 205 204 200 197 192 187 172 139 139 139 126

  78 36 153 176 177 163 143

  51

  36

  44

  53

  23

  58

  81

  204 206 205 206 205 206 207 206 201 198 193 189 176 155 150 152 144 104

  5

  60 75 101 87 161 172 171 165 148

  69

  58

  78

  30

  18

  4 206 205 203 206 206 204 206 207 201 197 194 189 180 165 160 158 155 135 101

  17

  24

  19

  27

  27

  43

  8 206 205 206 206 206 204 198 205 200 194 187 182 163 119 122 118 111

  32 79 165 174 157 128

  22

  16

  14

  23

  20

  21

  26

  32

  68

  7 206 206 206 207 204 207 201 203 199 196 191 183 167 128 126 123 119

  38 35 133 173 176 163 136

  28

  77

  75 94 135 105 170 171 176 65 153

  21

  10

  18

  17

  

16

  15

  14

  13

  12

  11

  9

  20

  8

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  19

  21

  73

  1 197 201 199 200 202 196 196 198 196 197 197 195 189 186 181 177 172 160 145 136

  76

  76

  81

  3 205 203 203 204 205 203 204 203 200 197 195 190 183 172 168 167 157 144 122

  71 80 105 123 145 141 175 170 176 160 154

  88

  2 201 203 202 201 204 201 202 201 199 198 195 192 186 181 176 175 164 153 136 102

  99 100 97 110 140 158 156 174 173 177 154 149

  188 194 197 198 196 191 193 195 194 195 197 196 190 188 182 179 176 168 150 146 136 131 136 153 164 166 161 175 173 170 157 143

  22

  31

  30

  29

  28

  27

  26

  25

  24

  23

  29

  18

  48

  19

  41 60 121 159 160 145

  41

  31

  41

  48

  38

  26

  23

  30

  45

  29

  82

  13 203 201 205 204 201 192 203 200 194 191 181 174 144 120 109

  43 50 121 168 160 138

  41

  24

  29

  35

  14 202 202 207 204 202 194 200 200 192 188 181 170 138 106 109

  20

  30

  15 200 197 206 205 203 199 199 200 190 188 178 167 134 103 105

  56

  48

  33

  30

  23

  23

  16

  22

  53 113 157 163 145

  28

  30

  38

  36

  48

  53

  40

  28

  23

  18

  44

  22

  18

  26

  23

  21

  29

  59

  10 206 201 206 205 204 201 201 203 199 192 185 180 157 132 106 114

  27 38 147 173 162 134

  21

  18

  33

  33

  28

  22

  24

  22

  32

  83

  9 206 204 204 206 205 202 197 204 200 195 185 180 159 125 105 116

  44 158 174 156 125

  29

  27

  35

  22

  32

  28

  37

  12 205 202 204 204 199 192 205 200 196 191 184 174 150 133 112 104

  53 134 172 159 133

  29

  25

  18

  27

  41

  27

  32

  19

  19

  25

  45

  11 204 202 205 206 202 197 204 201 198 191 185 177 157 135 106 109

  25 46 150 172 160 136

  25

  16

  33

2. Pada matrik A tersebut lakukanlah pivoting

  Matrik A Gambar 3. 6 Alur proses pivoting pada matrik A

  Sehingga didapatkan matrik A hasil pivoting:

  R

  37 45 147 188 160

  36

  20

  34

  40 41 140

  Gambar 3. 7 matrik A hasil Pivoting

  21 - ( R �

  24

  ) R

  11 Gambar 3. 8 Hasil perhitungan Eliminasi Gauss untuk mendapatkan matrik U

  4. Setelah mendapatkan matrik U kita cari nilai eigen values matrik U, yang akan digunakan untuk normalisasi. Dengan rumus (2.3): Ω �, = ∑ ||�

  ||

  1 ≤ � ≤

  � =

  24

  40

  200 182 122

  28

  43

  19

  21 29 174 198 177 106

  25

  32

  27 29 172 153 143 161 157 91 166 166 168 192 170 109

  28

  64 71 145 178 142

  48 30 157 161 138

  79

  28

  35 39 151 155 182 124

  87

  24

  28

3. Setelah mendapatkan nilai matrik A lakukanlah perhitungan LU-Gauss untuk mendapatkan matrik segitiga bawah U dengan rumus LU-gauus (2.6) .

  nilai absolute dari nilai eigen values matrik U dengan rumus (2.4).

  ||Ukk|| = √∑���

  Dimana semua nilai eigen values matrik U semua berubah menjadi nilai positif.

  200 182 122

  43

  

19

  21 29 174 41,62 -24,02 -15,13 10,71 44,89 44,61 -13,34 72,29 -16,39 13,29 8,31 1,86 -20,01

  107,88 89,48 161,53 149,54 15,55 21,17 21,47 15,23 6,29 21,25 -0,31 -10,33 107,62 15,4

  15,36

  Gambar 3. 9 koefisien nilai tengah matrik A Nilai eigen values jumlahkan semua nilai tengah matrik U dimulai dari kordinat tengah ke 4 ( l=

  � = = 4 )

  √ 1,1 + 1, + 1 , + 1 , = 112,775

5. Setelah mendapatkan nilai eigen values maka langsung lakukan normalisasi gambar dengan rumus (2.5).

  Sehingga dapat dilihat gambar hasil LU-Transform pada gambar 3.10 dan nilai matrik gabar hasil LU-Transform pada tabel 3.3.

  Gambar 3. 10 Hasil Proses LU-Transform penyakit sore hocks (data latih)

  38 Tabel 3. 3 Nilai matrik hasil LU-Transform objek ke-1 f(i,j)

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10

  11

  12

  13

  14

  15

  16

  17

  18

  19

  20

  21

  22

  23

  24

  25

  26

  27

  28

  29

  30

  31

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10

  11 107 111 106

  99 106

  12 106 103

  87

  81

  84

  92

  94

  93

  96 98 110

  13 105 106 106 109 109 105

  77

  36

  35

  39

  40

  34

  49

  87

  93

  85

  79