Interaksi Simbolik Landasan Teori a.

h. Interaksi Simbolik

Interaksi Simbolik merupakan saah satu pendekatan sosiologi yang diperkenalkan pertama kali oleh Herbert Mead melalui karyanya Mind, Self and Society pikiran diri dan masyarakat pada tahun 1934, dua tahun setelah meninggal. Interaksi simbolik termasuk pendekatan yang khusus untuk mempelajari tingkah laku manusia. Perspektif ini mendasarkan diri pada pendekatan phenomenoligik, karena filsafat dan pendekatan metodologinya bisa dikatakan sama. Pada awal perkembangannya interaksi simbolik lebih menekankan studinya tentang perilaku manusia pada hubungan interpersonal, bukan pada keseluruhan masyarakat atau kelompok. Pada perkembangannya interaksi simbolik juga mengembangkan studi pada aspek sosiologinya dan melakukan pendekatan makrososiologik dengan menempatkan masyarakat sebagai sebuah fenomena sosial. 69 Ide dasarnya dalam interaksi simbolik adalah sebuah simbol, karena simbol ini adalah suatu konsep mulia yang membedakan manusia dari binatang. Simbol ini muncul akibat dari kebutuhan setiap individu untuk berinteraksi dengan orang lain. Dan dalam proses berinteraksi tersebut pasti ada suatu tindakan atau perbuatan yang diawali dengan pemikiran. Dalam tinjauannya di buku Mind, Self and Society, Mead berpendapat bahwa bukan pikiran yang pertama kali 69 Goodman, Op.Cit. , hal 267 muncul, melainkan masyarakatlah yang terlebih dulu muncul dan baru diikuti pemikiran yang muncul pada dalam diri masyarakat tersebut. 70 Analisa George Herbert Mead ini mencerminkan fakta bahwa masyarakat atau yang lebih umum disebut kehidupan sosial menempati prioritas dalam analisanya, dan Mead selalu memberi prioritas pada dunia sosial dalam memahami pengalaman sosial, karena keseluruhan kehidupan sosial mendahului pikiran individu secara logis maupun temporer. Individu yang berpikir dan sadar diri tidak mungkin ada sebelum kelompok sosial, kelompok sosial hadir lebih dulu dan mengarah pada perkembangan kondisi mental sadar diri. Inti dari teori George Herbert Mead yang penting adalah konsepnya tentang “I” and “Me”, yaitu di mana diri seorang manusia sebagai subyek adalah “I” dan diri seorang manusia sebagai obyek adalah “Me”. “I” adalah aspek diri yang bersifat non reflektif yang merupakan respon terhadap suatu perilaku spontan tanpa adanya pertimbangan. Dan ketika di dalam aksi dan reaksi terdapat suatu pertimbangan ataupun pemikiran, maka pada saat itu “I” berubah menjadi “Me”. Mead mengemukakan bahwa seseorang yang menjadi “Me”, maka dia bertindak berdasarkan pertimbangan terhadap norma-norma, generalized other , serta harapan-harapan orang lain. Sedangkan “I” 70 Ibid ., hal 271 adalah ketika terdapat ruang spontanitas, sehingga muncul tingkah laku spontan dan kreativitas diluar harapan dan norma yang ada.

2. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Representasi Citra Perempuan Dalam Fotojurnalistik (Analisis Semiotika Foto Headline di Harian Tribun Medan)

5 63 117

KOMODIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN TELEVISI (Analisis Semiotika Greimasian terhadap TVC AXE Versi “Turun Harga” dalam KOMODIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN TELEVISI.

0 3 17

LOKALITAS DAERAH DALAM IKLAN (Analisis Semiotika Iklan-iklan Korporat Suara Merdeka LOKALITAS DAERAH DALAM IKLAN (Analisis Semiotika Iklan-iklan Korporat Suara Merdeka tentang Lokalitas Jawa Tengah yang Direpresentasikan dalam Majalah SWA selama Tahun 2

0 2 18

PENDAHULUAN LOKALITAS DAERAH DALAM IKLAN (Analisis Semiotika Iklan-iklan Korporat Suara Merdeka tentang Lokalitas Jawa Tengah yang Direpresentasikan dalam Majalah SWA selama Tahun 2009).

0 5 41

DAFTAR PUSTAKA LOKALITAS DAERAH DALAM IKLAN (Analisis Semiotika Iklan-iklan Korporat Suara Merdeka tentang Lokalitas Jawa Tengah yang Direpresentasikan dalam Majalah SWA selama Tahun 2009).

0 0 6

KOMUNIKASI PEREMPUAN DALAM MEDIA (Analisis Semiotika Komunikasi Istri terhadap Suami yang Komunikasi Perempuan Dalam Media (Analisis Semiotika Komunikasi Istri terhadap Suami yang direpresentasikan dalam Iklan-Iklan Teh Sariwangi Tema “ Mari Bicara”).

3 3 10

Pengalaman Komunikasi Suami Istri dalam Perkawinan Antarbudaya yang Sukses.

0 0 2

POLA KOMUNIKASI ISTRI YANG BEKERJA SUAMI MENGANGGUR (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Istri yang Bekerja Suami Menganggur dalam Pengasuhan Anak).

0 0 92

Semiotika dalam Proses Komunikasi istri

0 1 7

FENOMENA IKLAN ROKOK SAMPOERNA A MILD DALAM PERSPEKTIF SEMIOTIKA KOMUNIKASI

0 1 8