Penelitian Sebelumnya Keunggulan SIG

1.5.7 Penelitian Sebelumnya

Tabel 1.6 Penelitian Sebelumnya No. Nama Peneliti Judul Tujuan Metode Hasil 1. Danang Dwi Wahyujati Rencana Tata Ruang Kawasan Terdampak Erupsi Gunung Merapi 2010 Di Kabupaten Sleman 1. Membuat peta dasar yang terdiri dari peta peta kerawanan, peta kerentanan, peta mitigasi, peta potensi risiko bencana, dan peta zonasi potensi bencana, untuk kajian perencanaan tata ruang kawasan rawan bencana Merapi di Kabupaten Sleman. 2. Melakukan tinjauan pembangunan kawasan rawan bencana Gunung Merapi di kabupaten Sleman. 3. Perencanaan tata ruang kawasan rawan bencana letusan gunungapi beserta rekomendasi untuk pemanfaatan dan pengendalian ruang. Pengharkatan skoring dan tumpang susun overlay . Metode pengharkatan skoring dilakukan pada penyusunan peta kerentanan, sedangkan metode tumpang susun overlay dilakukan untuk pembuatan peta kapasitas dan peta risiko. 1. Hasil penelitian berupa peta kerawanan, peta kerentanan, peta mitigasi, peta potensi risiko bencana, dan peta klasifikasi zona potensi bencana Gunung Merapi Kabupaten Sleman. 2. Daerah yang memiliki tingkat risiko tinggi adalah Kecamatan Cangkringan, Kalasan, Ngaglik, Ngemplak, Pakem, Tempel, dan Turi. Wilayah dengan tingkat risiko bencana tinggi diarahkan untuk kawasan lindung dan budidaya terbatas, sedang wilayah dengan risiko sedang dan rendah dapat dimanfaatkan sebagai kawasan budidaya dan permukiman dengan persyaratan tertentu. 2. Yoga Toyibulah Evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah Berdasarkan Indeks Potensi Lahan Melalui Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Sreagen Mengaplikasikan SIG untuk indeks potensi lahan dengan mengetahui kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah terhadap indeks potensi lahan di Kabupaten Sragen. Pengharkatan skoring dan tumpang susun overlay . Metode tumpang susun overlay dilakukan untuk mengetahui kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah terhadap indeks potensi lahan. 1. Klasifikasi indeks potensi lahan di Kabupaten Sragen terdiri dari klasifikasi sangat tinggi 13,84km 2 , tinggi 399,79km 2 , sedang 364,62km 2 , dan rendah 197,06 km 2 2. Kesesuaian RTRW tata guna lahan tahun 2010-2030 terhadap indeks potensi lahan menunjukkan lokasi sesuai seluas 786,27km 2 83,50 dan lokasi tidak sesuai seluas 155,28km 2 16,49 3. Teresita Oktavia Rosari Evaluasi RTRW Kabupaten Sleman Berdasarkan Analisis Risiko Bencana Gunung Merapi 1. Mengetahui sebaran tingkat risiko bencana Gunung Merapi di Kabupaten Sleman. 2. Mengevaluasi RTRW Kabupaten Sleman agar diketahui daerah-daerah kawasan perencanaan yang sesuai dan tidak sesuai dengan perencanaan kawasan berbasis kebencanaan. 3. Mengetahui penerapan aspek kebencanaan dalam penataan ruang di Kabupaten Sleman. Pengharkatan skoring dan tumpang susun overlay .Metode pengharkatan skoring untuk menghasilkan peta kerentanan bencana. Metode tumpang susun overlay untuk menghasilkan peta risiko bencana dan peta kesesuaian kawasan. 1. Peta sebaran tingkat ancaman, peta sebaran tingkat kerentanan sosial, dan peta sebaran tingkat risiko bencana Gunung Merapi di Kabupaten Sleman. 2. Evaluasi kesesuaian perencanaan kawasan budidaya di Kabupaten Sleman berdasarkan analisis risiko bencana.

1.6 Kerangka Penelitian