Kelembaban Tekstur PENDAHULUAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN LAHAN UNTUK TANAMAN HORTIKULTURA DI KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR.

26

1. Temperatur Tc

Data temperatur biasanya diperoleh dari stasiun iklim. Akan tetapi jika data tersebut tidak ada, maka temperatur udara dapat diduga berdasarkan ketinggian tempat elevasi dari atas permukaan laut. Pendugaan dilakukan dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Schmidt dan Ferguson dalam Jumiyem, 1999 sebagai berikut : T = 26,3 ° C - 0,6 h Dimana : T = temperatur rata-rata tahunan h = ketinggi tempat dinyatakan dalam ratusan meter diatas permukaan laut dpal

2. Ketersediaan air Wa a. Curah Hujan

Data curah hujan diambil dari stasiun Kecamatan Jumantono, Kecamatan Tawangmangu dan Kecamatan Karangpandan untuk mendapatkan data curah hujan di Kecamatan Matesih selama 10 tahun, yaitu tahun 1999 – 2008. Dari data tersebut kemudian dihitung rerata curah hujan bulanan dan tahunan. Rumus yang digunakan adalah : Rerata curah hujan bulanan = besar curah hujan bulan N periode tahun Rerata curah hujan tahunan = jumlah rerata satu tahun jumlah bulan dalam 1 tahun

b. Kelembaban

Apabila lahan yang akan dinilai kelas kesesuaian lahan tersebut mengandung prosentase kelembaban udara, dapat dilihat pada Tabel 1.9 untuk tanaman durian dan Tabel 1.10 untuk tanaman duku.

3. Ketersediaan oksigen Oa

Karakteristik lahan dari variabel ketersediaan oksigen Oa yang digunakan dalam penilaian kelas kesesuaian lahan, ditentukan dari kondisi drainase dalam Arsyad 1979 dengan modifikasi , yaitu kelas drainase tanah dibedakan dalam 5 lima kelas, yaitu sebagai berikut: 27 Tabel 1.4. Klasifikasi Drainase tanah Klasifikasi Tingkat Drainase Baik tanah mempunyai peredaran udara baik, seluruh profil tanah atas sampai bawah wrna terang seragam, tidak terdapat bercak-bercak. Agak Baik tanah mempunyai peredaran udara baik, tidak terdapat bercak- bercak kuning, coklat atau kelabu pada lapisan atas dan bagian atas lapisan bawah. Agak Terhambat tanah lapisan atas mempunyai peredaran udara baik, tidak terdapat bercak-bercak warna kuning, coklat atau kelabu, bercak-bercak terdapat pada seluruh lapisan bawah. Terhambat Agak Cepat bagian atau lapisan atas dekat permukaan terdapat warna bercak-bercak warna kelabu, coklat dan kekuningan. Sangat Terhambat Cepat Seluruh lapisan permukaan tanah berwarna kelabu dan tanah bawah berwarna kelabu atau terdapat bercak-bercak kelabu, coklat dan kekuningan. Sumber: Arsyad 1979, dengan modifikasi.

4. Media perakaran Rc

Karakterisitik lahan dari variabel Media Perakaran Rc ditentukan dari 3 tiga karakteristik berikut, yaitu:

a. Tekstur

Tekstur tanah diklasifikasikan berdasarkan kandungan atau fraksi dari komponen pasir sand, lanau silt dan liat clay, Domenico dan Schwatz, 1990. Tekstur tanah dapat diketahui dengan suatu segitiga, dimana ukuran liat yang digunakan adalah butir tanah dengan diameter lebih kecil dari 0.002 mm, termasuk didalamnya partikel koloid. Hasil klasifikasi kelas menggunakan kriteria tekstur tanah dari Isa Darma Wijaya 1997 sebagai berikut : Tabel 1.5. Kelas Tekstur Tanah Kelas Kriteria Halus lempung pasiran, lempung debuan, lempung Agak halus geluh lempungan, geluh lempung pasiran, geluh lempung debuan Sedang geluh pasiran sangat halus, geluh debu, debu Agak kasar geluh pasiran, geluh pasiran halus Kasar pasir, pasir bergeluh Sumber: Isa Darma Wijaya 1997. 28 Gambar 1.4. Segitiga Tekstur yang Digunakan untuk Klasifikasi Tekstur Tanah. Sumber : Domenico dan Schwartz 1990 dalam Wahyunto, Fahmuddin Agus, Sofyan Ritung, dan Wahyu Wahdini 2008.

a. Bahan Kasar

Dokumen yang terkait

ANALISIS LONGSOR LAHAN DI KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR Analisis Longsor Lahan Di Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar.

0 0 12

PENDAHULUAN Analisis Longsor Lahan Di Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar.

0 0 25

ANALISIS LONGSOR LAHAN DI KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR Analisis Longsor Lahan Di Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar.

2 1 15

PERENCANAAN PENGEMBANGAN LAHAN TANAMAN UBI JALAR (Ipomoea Batatas) KECAMATAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN LAHAN TANAMAN UBI JALAR (Ipomoea Batatas) KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 15

1.1. Latar belakang PERENCANAAN PENGEMBANGAN LAHAN TANAMAN UBI JALAR (Ipomoea Batatas) KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR.

0 2 26

PERENCANAAN PENGEMBANGAN LAHAN UNTUKTANAMAN HORTIKULTURA DI KECAMATAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN LAHAN UNTUK TANAMAN HORTIKULTURA DI KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 13

PERENCANAAN PENGEMBANGAN LAHAN UNTUK TANAMAN TERUNG ( Solanum Melongena Linn ) DAN CABAI ( Capsicum Annuum ) PERENCANAAN PENGEMBANGAN LAHAN UNTUK TANAMAN TERUNG ( Solanum Melongena Linn ) DAN CABAI ( Capsicum Annuum ) KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGAN

0 0 17

PENDAHULUAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN LAHAN UNTUK TANAMAN TERUNG ( Solanum Melongena Linn ) DAN CABAI ( Capsicum Annuum ) KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR.

2 8 26

PERENCANAAN PENGEMBANGAN MEDAN UNTUKPERMUKIMAN DI KECAMATAN MATESIH PERENCANAAN PENGEMBANGAN MEDAN UNTUK PERMUKIMAN DI KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 13

PENDAHULUAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN MEDAN UNTUK PERMUKIMAN DI KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 22