iii 4.4 Pembuktian Hipotesis ....................................................................... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 69 5.2 Saran ............................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3. Materi pembelajaran
4. Soal test awal sebelum tindakan Pretest
5. Hasil Perolehan Nilai PretestTest Kemampuan Awal Siswa
6. Soal Postest Siklus I
7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
8. Hasil perolehan Nilai Postest Siswa pada Siklus I
9. Soal Postest Siklus II
10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
11. Hasil perolehan Nilai Postest Siswa pada Siklus II
12. Tabel Penolong Menghitung Varian Sampel Postest I dan Postest II
13. Perhitungan Uji t
14. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi Uji t
15. Dokumentasi
ABSTRAK Ayu Wulandari, NIM 709141017. Implementasi Model Pembelajaran Guided
Teaching dengan Pendekatan Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI BM SMK
Muhammadiyah 8 Medan Tahun Pembelajaran 20132014. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi. Universitas Negeri Medan. 2013.
Permasalahan penelitian adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan Tahun Pembelajaran 20132014 setelah
menerapkan model pembelajaran Guided Teaching dengan pendekatan Reciprocal Teaching.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 8 Medan Tahun Pembelajaran 20132014 dengan subjek siswa kelas XI BM yang berjumlah 30
orang. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas PTK yang dilaksanakan dalam dua siklus, dimana tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dalam pengumpulan data teknik yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa dan tes hasil belajar
siswa. Sedangkan untuk analisa data dilakukan dalam beberapa tahap yaitu kuantitatif dan kualitatif.
Dari hasil analisis diperoleh data observasi sebagai hasil pengamatan aktivitas belajar siswa yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa terjadi
peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 33,33 Siklus I 46,67 sedangkan Siklus II 80. Hasil data pretest sebagai hasil belajar awal siswa dengan 23,3
yang tuntas dengan nilai rata-rata 61. Data postes siklus I siswa yang memenuhi ketuntasan sebesar 56,67 dengan nilai rata-rata 66,16 sedangkan data pada postes
siklus II siswa yang memenuhi ketuntasan sebesar 86,67 dengan nilai rata-rata 78,33. Berarti ada peningkatan hasil belajar siswa dari postes siklus I ke postes
siklus II sebesar 30. Pada uji signifikansi hasil belajar siswa antar siklus diperoleh bahwa t hitung t tabel 11,74 2,04. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan
hasil belajar siswa yang signifikan antar siklus. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Guided Teaching
dengan pendekatan Reciprocal Teaching dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan Tahun
Pembelajaran 20132014.
Kata Kunci : model pembelajaran Guided Teaching, pendekatan Reciprocal Teaching, aktivitas belajar, hasil belajar.
ABSTRACT Ayu Wulandari, NIM 709141017. Implementation of Guided Teaching Model
Learning With Reciprocal Teaching Approach To Improve The Activity and Student Learning Outcomes in XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan at
academic Year 20132014. Thesis. Department of Economic Education, Accounting Education Program, Faculty of Economics. State University of
Medan. 2013.
The research problem is the low activity and learning outcomes of accounting students in the learning process. The purpose of this study was to find
out that by applying Guide Teaching Model Learning with Reciprocal Teaching approach will be able to increase the activity and learning outcomes of accounting
students in XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan at academic Year 20132014. The research was carried out in SMK Muhammadiyah 8 Field at academic
Year 20132014 with the total number of subject in XI BM are 30 peoples. This research is classroom action research CAR, which was conducted in two cycles,
with each cycle consisting of four stages, namely planning, action, observation and reflection. In the data collection techniques used were observation sheet student
learning activities and tests student learning outcomes. As for the data analysis carried out in several stages, quantitative and qualitative.
From the analysis obtained data as a result of observations student learning activities that have been conducted show that an increase in students learning
activities by 33,33 Cycle I Cycle II 46,67 while 80. Pretest data results as a result of early learning with 23,3 of students who completed the value - average
61. Posttest data first cycle of students who reached the completeness of 56,67 with an average value of 65 while the post-test data on the second cycle students
who reached the completeness of 86,67 with an average value of 78,33. Means there is an increase in student learning outcomes of the post-test to post-test cycle I
cycle II of 30. In significant test of result study get tcount ttable 11,74 2,04. In show that there is the different significant of learning result between cycle.
It can be concluded that the implementation of Guided Teaching Model Learning with Reciprocal Teaching approach can increase the activity and
accounting learning outcomes in XI BM SMK Muhammadiyah 8 Medan at academic Year 20132014.
Keywords : Guided Teaching Model Learning, Reciprocal Teaching approach, learning activities, learning outcomes.
i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah sarana utama dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang
hidup dan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman, teknologi dan budaya masyarakat. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta
mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan pendidikan nasional. Salah satu cara untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan meningkatkan mutu
pendidikan yang sebagian besar merupakan tanggung jawab profesional setiap guru. Seorang guru dituntut untuk mengembangkan kemampuan dirinya dengan
pengetahuan, keterampilan dan keahlian agar tidak tergilas oleh perkembangan pendidikan yang semakin maju.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, pembangunan dalam bidang pendidikan
banyak mendapat perhatian khusus demi meningkatnya kualitas pendidikan. Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan, telah banyak usaha yang
dilakukan pemerintah, diantaranya ialah melakukan perbaikan dan pembaharuan kurikulum, peningkatan manajemen pendidikan, serta pembangunan sarana dan
prasarana pendidikan. Hal tersebut dilakukan agar siswa lebih aktif dalam melakukan proses belajar mengajar yang dilaksanakan di kelas sehingga hasil
belajar diharapkan optimal.
ii Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa, siswa dan siswa, serta antara siswa dengan sumber-sumber belajar lainnya dalam satu kesatuan waktu yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Suatu proses belajar mengajar dikatakan baik apabila proses belajar mengajar
tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian,
kecerdasan dan keterampilan yang diperlukan bagi dirinya dan masyarakat. Dengan demikian, seharusnya pembelajaran di sekolah merupakan suatu kegiatan
yang disenangi, menantang, dan bermakna bagi siswa. Keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah banyak dipengaruhi oleh
faktor guru dan siswa. Guru merupakan tokoh sentral dalam menentukan keberhasilan siswa menerima pelajaran yang disampaikan. Guru bukan hanya
sekedar mengajar, melainkan mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar dan menggunakan kesadaran dirinya untuk siap mengadakan perubahan-
perubahan dan perbaikan pada proses pembelajarannya. Seorang guru yang ideal akan mampu bertindak dan berfikir kritis dalam melaksanakan tugasnya secara
profesional dan dapat menemukan alternatif yang harus diambil dalam proses belajar mengajar.
Namun masih banyak guru belum memiliki keterampilan untuk mengembangkan potensi siswa karena guru masih menjadi pusat dalam
pembelajaran. Sehingga kegiatan pembelajaran dirasakan membosankan karena siswa cenderung pasif. Guru hanya menerapkan metode konvensional sehingga