Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Keluarga Ibu Ni Made Sudiani merupakan salah satu keluarga yang masuk dalam kriteria keluarga Kurang Sejahtera KS. Ibu Ni Made Sudiani sendiri telah ditinggalcerai mati oleh suaminya 20 tahun yang lalu. Saat ini Ibu Ni Made Sudiani memiliki keluarga yang terdiri dari empat orang anak, yaitu Ayu Puspa Dewi yang saat ini berumur 25 tahun, sebagai anak sulung yang telah menikah dan saat ini sudah tinggal bersama suaminya di Denpasar, dan anak kedua bernama I Kadek Agus Darmawan yang sedang menempuh pendidikannya di perguruan tinggi, namun 2 minggu lalu, anak kedua ibu Ni Made Sudiani telah menikah, anak ketiga dan anak ke empat yakni Ayu Candra Dian Paramita dan I Ketut Adi Adnyana, saat ini sedah menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi yang ada di Denpasar. Keluarga Ibu Ni Made Sudiani ini dapat dikatakan sebagai salah satu keluarga pra- sejahtera karena dilihat dari segi ekonomi yang masih sangat “pas-pasan” untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, dan ibu Ni Made Sudiani juga harus berjuang membiayai sekolah ke - 3 anak nya di Perguruan Tinggi. Dalam kesehariannya, Ibu Ni Made Sudiani bekerja sebagai seorang buruh serabutan. Beliau beserta mertuanya tinggal di sebuah rumah yang dapat dikategorikan kurang layak untuk ditempati keluarga ini. Dan ke empat anak Ibu Ni Made Sudiani sudah merantau ke Denpasar. Rumah Ibu Ni Made Sudiani memiliki luas 1600m 2 , dengan tembok terbuat dari batako. Bangunan induk rumah Ibu Ni Made Sudiani pun difungsikan bersamaan sebagai kamar sekaligus ruang tamu dengan kondisi atap yang sudah bocor dan lantai sudah rusak hanya dapur dan kamar mandi yang terpisah. Ibu Ni Made Sudiani juga pernah mendapat bantuan bedah rumah dari pemerintah Kabupaten Jembrana, namun tidak layak dihuni, dikarenakan kondisi bangunan rumah seperti atap yang bocor dan lantai yang sudah retak. Sehingga rumah tersebut tidak dihuni oleh keluarga Ibu Ni Made Sudiani.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Ibu Ni Made Sudiani.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Ibu Ni Made Sudiani merupakan salah dari keluarga pra-KS di Banjar Wanasari, Desa Ekasari yang masih tergolong keluarga yang berada pada situasi kurang mampu. Dengan status sebagai seorang janda dan tingkat pendidikan Ibu Ni Made Sudiani sampai jenjang D3 beliau, tidak mempunyai pilihan pekerjaan lain selain buruh. Pendapatan dari Ibu Ni Made Sudiani sebagai buruh serabutan. Penghasialan yang di dapat oleh Ibu Ni Made Sudiani setiap bulannya tidak memnentu. Ibu Ni Made Sudiani memiliki kebun dan sawah, namun dikarenakan kondisi kesehatan dan Ibu Mertua sedang sakit, sehingga tidak ada hasil dari kebun dan sawah, akhirnya kebun dan sawah tersebut diolah oleh saudara Ibu Ni Made Sudiani, walaupun demikian hasil dari panen nya pun beliau tidak mendapatkanya. Penghasilan Ibu Ni Made Sudiani dari butuh serabutanya hanya berkisar Rp. 50.000hari, namun ibu Ni Made Sudiani tidak tentu bekerja dalam sebulan karena banyaknya acara adat Bali yang harus menuntut kehadiran ibunya sehingga, penghasilannya tidak pasti atau tidak menentu dalam satu bulan. Penghasilan yang di dapatkan oleh ibunya digunakan untuk menghidupi mertuanya yang sedang sakit dan ketiga anaknya yang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pemenuhan kebutuhan dari Ibu Ni Made Sudiani terbatas hanya pada pemenuhan kebutuhan pokok seperti untuk konsumsi, kesehatan, sosial dan lain – lain, namun ibunya berusaha untuk membiayai biaya pendidikan anaknya. Anak – anaknya yang di Denpasar juga berusaha berjuang untuk membiayai dirinya sendiri, dan kuliahnya dengan bekerja sambil kuliah. a. Kebutuhan Sehari – hari Konsumsi Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Ni Made Sudiani dalam hitungan rata-rata sebulan adalah sebagai berikut : Belanja per-hari : Rp 10.000 x 30 hari = Rp 300.000 b. Kesehatan Untuk biaya kesehatan, keluarga Ibu Ni Made Sudiani telah mendapatkan fasilitas kesehatan gratis sebagai salah salah satu bantuan keluarga kurang mampu dari pemerintah. Ibu Ni Made Sudiani beserta ibu mertuanya menggunakan KIS Kartu Indonesia Sehat untuk melakukan pengobatan medis, sehingga bila ada anggota keluarga yang sakit, ia dapat menggunakan kartu KIS tersebut untuk dapat berobat secara gratis atau setidaknya mendapat keringanan biaya dari Puskesmas