Dengan : S
me
= kekakuan campuran elastik MPa
S
b
= kekakuan bitumen MPa C
v
= konsentrasi volume agregat V
A
= volume of aggregate V
B
= volume of binder Untuk kepadatan dengan volume rongga lebih besar dari 3 digunakan
rumus sebagai berikut : C
v
’ =
, . ,
Dengan : C
v
’ = modifikasi konsentrasi volume agregat
VIM = voids in mixvolume rongga udara dalam campuran
7. Prediksi Umur Rencana N
Akhir suatu umur rencana perkerasan dapat ditandai dengan adanya salah satu kondisi yang berupa kegagalan atau kondisi kritis. Kegagalan
menyiratkan bahwa perkerasan sudah tidak lagi layak untuk digunakan. Keadaan ini ditandai dengan adanya rutting sedalam 20 mm atau keretakan yang luas
akibat jejak roda. Sehingga pada rute tersebut perlu diberi lapis tambahan atau direkonstruksi. Sedangkan kondisi kritis dapat digambarkan dengan adanya
rutting sedalam 10 mm atau awal dari terjadinya retak jejak roda. Kondisi kritis merupakan awal kemunduran struktural yang dapat semakin cepat terjadi. Berikut
rumus yang dapat digunakan untuk menghitung umur pelayanan pada kriteria retak lelah :
log N = 15,8 log ε
t
– k – 5,13 log ε
t
– 14,39 log V
B
– 8,63 log ε
t
– 24,2 log SP
i
Dengan : N
= umur pelayanan ε
t
= asphalt mix tensile strain k
= konstanta retak lelah k
= 46,82 untuk kondisi kritis k
= 46,06 untuk kegagalan V
B
= volume of binder SP
r
= recovered softening point Sedangkan pada kriteria deformasi permanen untuk menghitung umur
pelayanan dapat digunakan rumus sebagai berikut : a. Untuk kondisi kritis
N = f
r
,
,
b. Untuk kegagalan N = f
r
,
Dengan : N
= umur pelayanan ε
t
= asphalt mix vertical strain f
r
= rut factor Berikut besarnya nilai rut factor untuk beberapa tipe material :
Hot rolled asphalt : 1,00
Dense bitumen macadam : 1,56
Modified rolled asphalt : 1,37
Modified dense bitumen macadam : 1,52
8. Faktor Ekivalen Beban Gandar Sumbu Kendaraan E
Konfigurasi sumbu kendaraan merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan faktor ekivalen sumbu kendaraan E. Beban sumbu dan konfigurasi
beban kendaraan dapat dilihat pada tabel 1. di bawah ini. Tabel 1 Konfigurasi beban sumbu kendaraan.
Jenis Golongan Konfigurasi Roda Kendaraan
Keterangan
I + DINAS 3 + 5 T
Sedan, Jeep, Pick Up, Bus,
Angkutan Umum
II 5 + 8 T
Truck 2 Gandar
III 6 + 7 . 7 T
Truck 3 Gandar
IV 5 + 7 + 7 . 7 T
Truck 4 Gandar
V 6 + 7 . 7 + 5 . 5 T
Truck 5 Gandar Menurut Pd T-05-2005-B, faktor ekivalen tiap beban gandar E
dirumuskan sebagai berikut: 1. Sumbu tunggal roda tunggal
E
STRT
=
,
2. Sumbu tunggal roda ganda E
STRG
=
,
3. Sumbu ganda roda ganda E
SDRG
=
,
9. Beban Gandar Kendaraan