Solusi ANALISIS PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA DI KABUPATEN TAPTENG DAN KOTA SIBOLGA SUMATERA UTARA.

82 Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 6 Nomor 1, hal 75-88 dilakukan guru-guru berada di bawah standar UN dan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai ujian ulangan yang diberikan guru dengan nilai UN siswa. Faktor Siswa, antara lain : Karakter siswa yang paling melemahkan adalah motivasi siswa yang rendah untuk belajar. Sebagian besar motivasi siswa masih sekedar lulus SMA, hanya sebagian kecil yang bercita-cita melanjut ke perguruan tinggi. Hal ini menyebabkan aktivitas siswa dalam belajar juga hanya sebatas menyelesaikan tugas rutin seorang siswa. Hal ini menurut siswa karena keterbatasan ekonomi keluarga. Sarana dan Prasarana Penunjang Pembelajaran, antara lain : a Fasilitas sekolah masih sangat kurang seperti tidak adanya fasilitas untuk pembelajaran IT, kurangnya media buatan alat peraga dan fasilitas laboratorium serta perpustakaan masih sangat minim belum tertata dengan baik bahkan masih ada sekolah yang belum memiliki laboratorium seperti SMA S Abdi Utama, b Keterbatasan ruang guru, ruang diskusi guru, ruang administrasi dan fasilitas penunjang lainnya menyebabkan suasana belajar di sekolah juga tidak kondusif. Dukungan dan Budaya Masyarakat. Sebagai kabupaten dan kota, wilayah kabupaten Tapteng dan kota Sibolga masih dalam taraf pengembangan. Sistem pendidikan juga dalam kondisi penyesuaian untuk semua aspek.. Tuntutan masyarakat komite sekolah dan dukungan masyarakat terhadap kualitas pendidikan dan pengajaran masih minim, sehingga tidak menantang bagi kepala sekolah. Perencanaan dan proses pembelajaran sepenuhnya tergantung kemampuan dan insiatif kepala sekolah atau yayasan. Sebagai daerah di pinggiran pantai, sekolah di kedua kabupaten ini masih belum tertata dengan baik, akibatnya tidak adanya standar yang jelas terutama pemenuhan kualitas.

3. Solusi

PermasalahanModel Penangulangan yang Diusulkan Solusi permasalahan dan model penangulangan yang diusulkan dianalisis melalui aspek- aspek Kurikulum, system manajemen, sarana dan prasarana, proses PBM dan penilaian oleh guru, kepemimpinan kepala sekolah, pembiayaan oleh orang tua siswa, dan budaya masyarakat. Tabel 1 Alternatif solusi Model Penangulangan yang Diusulkan Faktor Penyebab Kesulitan Menyelesaikan UN Solusi PermasalahanModel Penangulangan yang Diusulkan Kepala Sekolah Sistem Manajemen, Kepemimpinan : a. Sekolah tidak memiliki program pengelolaan kegiatan Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran a. Perlunya supervisi, pelatihan dan membantu pihak manajemen sekolah dalam program pengelolaan Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, monev dan jaminan mutu quality Assurance, matematika. b. Sekolah tidak memiliki program pengelolaan pendayagunaan pendidik matematika dan tenaga kependidikan, tenaga pendidik masih terbatas c. Sekolah tidak memiliki kegiatan yang dapat menciptakan suasana iklim dan lingkungan pembelajaran matematika yang kondusif d. Rancangan kriteria penilaian pada silabus matematika jarang diinformasikan kepada siswa di awal semester e. Instrumen pedoman penilaian belajar matematika kurang sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian penyusunan Evaluasi diri mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan tantanganpeluang ke depan pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan dan menggali sumber pembiayaan. b. Perlunya pelatihan kegiatan merancang perencanaan pembelajaran, kriteria penilaian, membuat instrument dan mensosialisasikan kepada guru content curriculum and Teaching Material dan siswa. c. Perlunya mengelola kegiatan yang dapat menciptakan suasana iklim dan lingkungan pembelajaran yang kondusif Faktor Guru Kurikulum, penilaian dan Proses: a. Guru matematika mengajar hanya menggunakan metode ceramah dan kurang terampil menjalankan model pembelajaran, guru kurang menggunakan pembelajaran yang bervariasi dan Paikem b. Guru matematika tidak pernahjarang menggunakan media pembelajaran yang berbasis IT. Guru tidak melaksanakan program pembiasaan mencari informasi lebih dari berbagai sumber belajar, SMA N 1 Tapteng sudah mensosialisasikan pembelajaran dengan IT c. Guru jarang mengolah dan menganaisis hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar d. Guru jarang memberikan a. Perlunya pelatihan kepada Guru matematika dengan memberikan model-model pembelajaran yang aktif, kreatif, enak dan menyenangkan Paikem b. Perlunya pelatihan kepada guru untuk memberikan materisoal memecahkan masalah matematika sehingga siswa terbiasa berpikir aktif, kreatif, kritis dan inovatif c. Perlunya melatih guru matematika dalam menggunakan pembelajaran berbasis IT dan software. d. Perluanya melatih guru dalam membiasakan mencari informasi materi matematika dari berbagai sumber belajar e. Perlunya pelatihan kepada guru dalam pendekatan, strategi, balikan hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar siswa f. Guru selalu memotivasi siswa dalam belajar dan meraih cita-cita serta membahas, memcahkan soal- balikan hasil kerja siswa disertai masukkankomentar yang mendidik e. Guru jarang memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran f. Guru kurang memotivasi anak dalam belajar dan mensugesti anak dalam memecahkan soal matematika kususnya soal UN soal UN baik pada contoh soa pada jam sekolah, memberikan materi matematika yang berkaitan dengan UN atau pada jam tambahan sore hari Sarana dan Prasarana Penunjang Pembelajaran : a. Sarana pembelajaran ruangan kelas, laboratorium dan media pembelajaran belum memadai. a. Perlunya melengkapi sarana dan prasarana belajar baik ruangan kelas, laboratorium, media pembelajaran dan alat peraga matematika maupun buku-buku matematika, sekolah diharapkan bisa menggali ide sponsorindustrydunia usaha atau sumber pendanaan Faktor Siswa : a. Kurangnya pemahaman siswa terhadap kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, inovatif b. Kemauan belajar siswa yang kurang c. Kurang aktifnya siswa membiasakan memecahkan soal-soal UN tahun-tahun sebelumnya a. Perlunya guru baik memberikan contoh atau soal tugas melatih anak dengan soal-soal matematika yang membuat anak meningkat kemampuan berpikirnya b. Perlunya memotivasi siswa dalam meningkatkan keamuan belajar c. Perlunya memberikan latihan membahas soal-soal matematika UN sebelumnya dan soal-soal yang diprediksi keluar pada UN Dukungan dan Budaya Masyarakat : a. Kurang dukungan orangtua siswa dalam belajar Perlunya sosialisasi pertemuan rutin atau informasi tertulis, meminta masukan dari masyarakat dan Pemkab. Tapteng dan Sibolga mis.: Ide-ide baru, kelengkapan sarana prasarana, bantuan dana, pentingnya motivasi kepada anak, dukungan orangtua siswa dalam belajar dan menuntut ilmu 85 Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 6 Nomor 1, hal 75-88

4. Pembelajaran